Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
“Mana calon menantu Ku ? Belum ada tanda-tanda kah Aku segera punya menantu ?” ucap Reina melalui teleponnya dengan Adam. Dia adalah Ibu kandung Adam yang selalu menanyakan Adam kapan Adam menikah.
“Sabar lah Mom…” jawab Adam
“Sabar-sabar ! Lihat rambut Mommy sudah mulai tumbuh uban, tapi belum juga punya menantu apalagi cucu !” omel Reina
“Mommy sudah malu sekali selalu di tanya teman-teman Mommy kapan Mommy punya cucu, sedangkan Kau belum kunjung menikah juga !” kata Reina lagi.
“Jadi Mommy mau cucu ? Ya sudah ! Aku kasih cucu duluan saja kalau begitu !” jawab Adam yang membuat Reina jadi kesal.
“Dasar anak laknat ! Mommy tidak mau tahu, Kau harus menikah. Mommy kasih waktu satu tahun untukmu mencari jodoh ! Kalau sampai tidak kunjung menikah juga, Mommy yang akan mencarikan mu calon istri,” kata Reina kemudian memutuskan panggilannya dengan putra kesayangannya tersebut secara sepihak.
Sedangkan Adam setelah menerima telpon dari Ibunya itu, hanya bisa menghela nafasnya. Bukan ia tak mau menikah, hanya saja pernikahan baginya bukanlah hal yang bisa dibuat untuk main-main. Ia hanya ingin menikah sekali dalam hidupnya dan dengan wanita yang tepat.
Ketika ia telah menemukan tambatan hatinya, namun sayangnya wanita itu tengah dalam keadaan murung dan nestapa akibat ditinggal anaknya. Apa yang bisa Adam perbuat saat ini ? Ia hanya bisa menunggu wanitanya agar benar-benar siap nantinya menerima kehadirannya dan menjadikannya pasangan dalam hidupnya.
“Tuan…” Romi membawakan berkas yang hendak ia berikan pada Adam.
Adam membalikkan tubuhnya dan kemudian duduk di kursi kerjanya.
“Ini yang Anda minta !” ucap Romi meletakkan berkas tersebut di atas meja kerja Adam.
Adam kemudian membuka nya dan tersenyum mengejek setelah membaca berkas tersebut. Andai saja ini adalah negaranya, tentu dengan leluasa ia bisa bertindak sesuka hatinya dengan kekuasaannya untuk menjatuhkan seseorang.
Namun ini adalah negara orang, segala sesuatunya selalu berkaitan dengan hukum. Ia tak bisa melakukan itu semua, untuk itu ia akan menggunakan cara lain yang terkesan halus namun nyatanya mampu membunuh lawannya.
“Tawarkan dia kerja sama, dan iming-iming modal ! Setelah itu Kau tahu kan apa yang seharusnya Kau lakukan ?” kata Adam menatap Romi.
“Iya Tuan !” jawab Romi, ia sudah tahu apa yang di minta oleh Tuannya itu, bukan sehari dua hari ia bekerja pada Adam sudah beberapa tahun, ia tetap setia bekerja pada Adam sesuai perintah yang Adam inginkan.
“Kedua….Aku dengar Ibunya adalah sosialita, biasanya wanita semacam itu mudah terpengaruh. Bagaimana kalau Kita beri sedikit pelajaran untuknya !” kata Adam
“Baik Tuan, sesuai perintah Anda.” Kata Romi mengangguk patuh.
Setelah Romi keluar dari ruang kerja Adam. Adam mengirimkan pesan pada Kanaya.
“Tenang saja, akan Ku buat Mantan Suami dan Mertua Mu itu menyesal seumur hidupnya !” Tulis Adam dalam pesannya untuk Kanaya.
Kanaya menerima pesan itu, ada rasa takut juga dalam hatinya. Adam memang pria berkuasa bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Namun disisi lain ia tak ingin masalah kehidupannya diketahui oleh orang lain, ia benar-benar ingin menjaga nama baik keluarga Abraham.
“Tolong jangan libatkan nama keluarga Ku, Ku mohon ! Aku tidak ingin menjadi beban mereka.” Jawab Kanaya dalam pesannya untuk Adam.
“Baiklah, tapi dengan syarat !” tulis Adam
“Apa ?” jawab Kanaya
“Mulai hari ini, keluar lah dari kamar mu. Bergabunglah dengan kedua orang tua mu. Bukalah lembaran baru. Jadilah Kanaya yang seperti pertama kali Aku lihat ! Ceria, cerewet, dan berisik ! Jangan terus melihat ke belakang mengenai kematian Kendra, dia sudah tenang dan bahagia di sisi-Nya !” kata Adam ia mengirim voice note pada Kanaya.
Kanaya diam mendengarkan, lalu ia menatap dirinya di cermin. Benar apa yang dikatakan oleh Adam bukan ? Tidak baik bagi dirinya sendiri untuk terus dalam keterpurukan akibat kepergian Kendra. Ia harus bisa melawan, dan membalaskan rasa sakit hatinya pada Adrian dan mantan mertuanya itu. Agar bisa merasakan apa yang ia rasakan saat ini.
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣