Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
\*\*\*\*\*\*\*
" Heh kok malah bengong, kamu yang curi uang aku atau tidak!'' hardik Adit sembari mengibaskan tangannya di depan wajah istrinya.
Dan akhirnya Citra pun tersadar dan meratapi dadakannya.
" mencuri uang? Kamu bertanya atau menuduh sih Mas?" Jawab Citra pun mulai berpura-pura seperti orang bodoh. Padahal memang bodoh, hanya sok pintas saja.
" Dua-duanya!" Sarkas Adit.
Kamu kan yang udah ambil uangku 2 juta di dompet aku !" sarkas Adit kembali menuduh, tanpa sadar membongkar kebohongannya.
" Uang 2 juta?
Emangnya kamu punya uang sebanyak itu Mas ?" Tanya Citra. Bukannya kata kamu sisa gajimu cuma satu juta ucap Citra pura-pura syok.
Si Adit pun jadi gelap kapan. Mana pula lupa dia kalau sedang berbohong masih sebagai buruk di pabrik.
" Emmmmm,itu.... " Ucap adit gelagapan.
a u a u, apa sih Mas? Kok jadi gagap begitu ? Tanya Citra. Atau jangan-jangan kamu sudah bohongin aku ya Mas? Tanya Citra lagi. Pura-pura masih jadi buruh pabrik tahunya udah naik jabatan" Ucap Citra.
Mata Adit pun mengejap bingung.
emmm, itu... Aku minjem uang dari teman, 2 juta buat besok lusa kan Ibu mau ada acara yasinan. Jadi mana uangnya?" Ucap Adit beralasan. Dia masih menganggap kalau istrinya yang mengambil.
Padahal memang iya. Wkwkwk
Oh kamu hutang sama temen kamu? Kirain kamu sudah bohongin aku yang sudah mulai naik jabatan. Kan kamu sudah lama tuh kerja di sana, yaa siapa tahu kamu di lirik bos dan jadi kepercayaannya si bos" seloroh Citra mencoba mengaduk emosi Adit.
Dan benar saja, usaha Citra berhasil. Adit terlihat menggigil ketakutan. Sudah mulai keluar keringatnya dinginnya.
" Aku nggak tahu kamu ada uang segitu di dompetmu Mas, jadi ya aku nggak tahu hilangnya uang kamu. Lagian pun kamu kan selalu kekepin tuh dompet melarang aku untuk pegang" kata Citra mulai berbohong.
" Awas Mas, minggir, kamu halangan aku yang mau kencing. Emangnya kamu mau kalau aku terkencing di sini !" Ucap Citra mulia berkata sewot. Dia memanglah sedang kebelet pipis. Alhasil Citra menubruk bahunya Adit yang terbengong kayak orang kurang waras. Dan lalu ngacir menuju kamar mandi.
Sepeninggal Citra, Adit pun meraut wajahnya yang gusar.
" Ke mana perginya uangku? Ah pasti tuyul berambut keriting" gumam Adit kemudian menghampiri kamar ibunya.
Tok
Tok
Tok
Adit pun mengetuk-ngetuk kamar ibunya dengan tidak sabaran.
Ceklekkk
" Siapa !" Ucap ketus Ibu Indah yang merasa terganggu.
" Ini aku Aditya Saputra Nugroho " Ucap Adit malah menjawab nama panjangnya. Supaya mata ibunya yang tertutup timun itu terbuka lebar.
Akhirnya timunnya terjatuh,
" Kamu sudah pulang Dit?" Ibu Indah menyodorkan tangannya supaya di Salim oleh Adit.
Dan Adit pun segera meraih tangan keriput ibunya tersebut untuk menciumnya dengan takzim.
" Iya, Bu baru saja. Emmmm Bu, apa ibu yang udah mengambil uang aku 2 juta di dompetku?" Laut tadi kemudian dengan takut takut menanyakan uangnya.
Mata Ibu Indah pun langsung melotot sempurna.
" Adit, kamu mau jadi anak kodok karena durhaka menuduh Ibu mencuri uang kamu gitu!" pekik Ibu indah tanpa aba-aba.
Spontan Adit langsung menutup telinganya, takut keluar suara melengking ibunya.
" Aduh Ibu, Adit nggak nuduh. Cuman nanya" Ucap Adit.
" CK, kesannya seperti menuduh Adit !" tukas Ibu Indah.
" Hemmm, iya maaf deh. aku bingung Bu, uang aku yang 2 juta tiba-tiba hilang di dompet.
" Apa ..!!! 2 juta yang benar saja kamu Adit ! Kenapa uang sebanyak itu bisa hilang !" pekik Ibu Indah lagi.
Melihat reaksi ibunya, Adit pun jadi ragu kalau ibunya yang telah mengambil.
" Jadi ibu benar-benar tidak tahu ?" tanya Adit.
" ya jelas tidak tahu lah, Ibu saja tidak tahu kamu ada uang segitu. Kalaupun Ibu tahu, sudah pasti ibu akan curi dari kemarin" sahut Ibu Indah.
Tuh kan, apa yang Adit tebak, jadi tidak salah juga kan dia berpikiran buruk kepada ibunya sendiri.
Adit pun mengacak-acak rambutnya yang merasa frustasi. Lantas galau bukan Citra dan ibunya yang mengambil, kemana terbanyak uangnya itu ??
" Jadi uang kamu itu hilang Adit ? 2 juta ?" Tanya ibu indah.
" Iya Bu, baru kemarin sore Adit menggesek uang di ATM, mau aku kasih ke ibu setengahnya buat acara yasinan lusa nanti. Bisa Ibu mau ada acara yasinan kan?" Tanya Adit.
" Iya bener, mana uangnya Adit ? Buat tambahkan di ayam dan daging" Ucap Bu Ibu Indah malah menengadahkan tangannya ke Adit.
" Lah kan uangnya hilang Bu," Ucap Adit mulai sewot.
" Ya cari dong Adit, Ibu yakin pasti ada maling di rumah ini. Pokoknya Ibu nggak mau tahu, besok sudah harus sudah ada uangnya" ucap Ibu Indah kemudian langsung menutup pintu kamarnya.
Brak!!
Adit kembali mengaca-acak rambutnya.
" Aduh, rugi bandar kalau begini kan !! Udahlah uang 2 juta hilang, kini harus gesek lagi di ATM. Semakin berkurang tabunganku nanti" gerutu Adit kemudian masuk ke dalam kamarnya.
" Ooohh jadi kamu bener punya tabungan banyak di ATM ya Mas? Hehehe, awas saja, bakal aku dapetin ATM mu itu Mas. Salah sendiri kamu sudah pelit sama istrinya sendiri" gumam Citra yang sedari tadi sembunyi di dapur. Dan lalu mendengarkan semua percakapan suaminya dan ibu mertuanya.
Hari telah berlalu..
Hari ini rumah itu indah cukup sibuk, ramai dengan para tetangga yang membantu untuk acara yasinan di rumah Ibu Indah.
Ibu indah memanglah ikut dan aktif dalam grup yasinan. Dan kebetulan hari ini adalah gilirannya.
Citra pun memainkan tipu muslihatnya, demi menghindari pekerjaan berat, dia pun telah berpura-pura sakit demam. Biarlah Ibu mertuanya itu keteteran sendiri. Dan ada beberapa tetangga yang sudah ikut membantu ibu mertuanya itu.
Ini Citra pun bermalas-malasan di dalam kamar, sambil melainkan ponsel tentunya.
" Nasib nasib, punya menantu yang malas. Apa-apa dikerjakan mertua semua! " gerutu Ibu Indah cukup keras suaranya.
Memang sengaja untuk Menjelekkan nama menantunya.
'' jangan pergi Ibu indah, Citra kan lagi sakit. Wajar dia tidak bisa ikut membantu. Lagian biasanya juga diciptakan yang kerja mengerjakan semuanya?" Ucap seorang tetangga yang sudah tahu kegiatan sehari-harinya Citra.
Citra memang bisa terbuka itu dengan para bestinya.
Beruntunglah tetangga di sana tidak julid yang dia bayangkan. Justru banyak yang sayang kepada Citra.
" eh siapa bilang ? Aslinya dia itu pemalas!" Sahut Ibu Indah ketus.
" Emmmm dasar Ibu indah ini, kasihan sekali Citra nya, punya mertua yang gak bisa menghargai kerja keras dan usahanya." celetuk tetangga tersebut.
" Bilang apa kamu barusan!" sarkas Ibu Indah. Memang seburuk itulah sikap ibu indah kepada para tetangganya.
Bu Indah, kamu tahu kalau Citra mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Jangan bersikap jahat Bu sama menantu, hati-hati nanti kena azab" seru yang lain memberi saran.
" Heh, kamu ngatain mertua dzolim begitu !" Pekik ibu indah tidak terima.
" Aduh, siapa yang ngatain, ibu sendiri lho yang bilang" ucap tetangga tersebut.
" Kamu !" Ibu Indah mulai emosi. Lihat hati mau menjelekkan Mama sang menantu, malah dirinya yang dibully oleh tetangganya.
" Heh, sudah-sudah di sini kita kan sedang gotong royong. Jangan pada ribut" lerai yang tetangga yang lebih bijak.
" Aduh sebenarnya males kalau kau yang dibantu sikapnya arogan kayak ibu Indah itu" Ucap lagi tetangga tersebut.
" Hemmm iya ya, apa kita pulang saja?" sahut yang lain.
Ibu Indah pun mulai ketar-ketir. Takut para tetangganya pulang. Lampau siapa yang akan menyelesaikan semua masakan ini ?
" Ja- jangan pada pulang, kalau kalian pulang, bagaimana acara yasinan nanti malam ?" Cegah Ibu Indah terpaksa memerankan suaranya.
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Semoga sukses trus ya ka
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Semoga citra tau, habis kau adit.....
ikut seneng citra.....
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’