Season dua dari novel "AKU KAH ANTAGONISNYA"
tentang perjalanan cinta Beatrice dan Sankara setelah menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21 Di bawah lampion
Saat sampai di depan cafe nya aroma wangi mentega bercampur cinnamon menyerang hidung Beatrice, dia sungguh merindukan aroma ini.
Sudah lama dia tidak mengunjungi dapur cafe nya, baik yang di wilayah ayah nya maupun yang di ibukota.
Saat dia mendorong pintu, suasana cafe lantai tiga tersebut sudah ramai.
Sama seperti cafe yang di wilayah Winfrey lantai satu adalah display dan lemari berisi berbagai macam cookies dan cake, baik yang berupa satu bulatan maupun yang sudah di potong potong siap santap.
Selain dari display dan lemari kaca juga ada kasir di dekat pintu masuk dan satu set sofa bagi pelanggan yang akan membeli untuk di bawa pulang, atau untuk pembeli yang akan membuat pesanan.
Sedangkan lantai dua adalah area indoor dan lantai tiga area outdoor.
"Selamat pagi nona... Silahkan masuk, ingin manisan apa hari ini?" pelayan bagian penerima tamu menyambut Beatrice dengan ramah.
Beatrice tersenyum, Alicia seperti nya sudah mengelola cafe nya dengan sangat baik, terbukti pelayan pilihan nya yang ramah dan pintar menyambut tamu.
"Saya ingin bertemu dengan Baron Louis Dan Alicia, bisa panggilkan mereka?" tanya Beatrice.
"Mohon maaf nona, nona Alicia dan tuan kepala koki sedang sibuk hari ini karena sedang menanti tamu penting, pemilik cafe kami akan datang hari ini karena itu lah kepala koki dan nona pengelola sedang bersiap menunggu kedatangan nyonya pemilik, tapi jika nona mau memesan nona saya bisa merekomendasikan, kebetulan saya adalah kepala staff cafe ini" jawab nya dengan ramah
"Kalau begitu, bagaimana kalau tanyakan dulu pada mereka, kalau Beatrice Estrillda sedang mencari mereka" ucap Beatrice
"Beatrice Estrillda? Beatrice Winfrey? astaga maaf nona Pemilik, buka maksud saya Nyonya, maaf kan ketidak tahuan saya, mari saya antar ke tempat nona pengelola dan tuan kepala koki berada" ucap wanita yang tadi memperkenalkan diri sebagai kepala staff dengan wajah sumbringah.
"terima kasih" jawab Beatrice
Beatrice berjalan menuju kantor Alicia di bagian belakang cafe berdekatan dengan kitchen.
"Nona pengelola, tuan koki nyonya Estrillda sudah datang" ucap wanita yang tadi mengaku sebagai kepala staff
Saat mendengar ucapan wanita itu pintu terbuka dengan cepat, sosok Alicia membuka pintu dan menatap Beatrice yang berdiri di sana.
"Nona... akhir nya anda datang juga, saya sangat merindukan anda nona" ucap Alicia sambil memeluk Beatrice dengan erat.
Dia sudah menemani beatrice sejak Beatrice berusia 10 tahun dan diri nya 17 tahun, Alicia adalah gadis miskin yang di sekolahkan oleh Marques Winfrey karena kebetulan memiliki otak yang cerdas tapi tidak memiliki biaya untuk masuk akademi.
"Alicia aku sangat merindukan ku" ucap Beatrice sambil membalas pelukan gadis 25 tahun tersebut.
"selamat datang nyonya" Baron Louis kepala dapur setelah pelukan Beatrice dan alicia terlerai.
"selamat siang baron Louis, sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabar anda? saya membawa dua menu baru untuk mu baron" ucap Beatrice
Mendengar itu wajah baron Louis lansung merona bahagia, membahas menu baru dengan Beatrice adalah kesukaan nya, Beatrice pun selalu menyempurnakan resep nya saat bersama Baron Loius entah itu perubahan takaran, atau bahkan penambahan dan pengurangan bahan.
Ingatan yang di bawa Beatrice tentang kue dari kehidupan masa lalu nya tidak sempurna, tapi terputus putus karena itu dia selalu meminta bantuan Baron Louis yang sangat berbakat untuk menyempurnakan resep tersebut.
***
"Nyonya, tuan menunggu anda di depan" Beatrice yang sedang menunggu matang nya kue percobaan ketiga nya bersama alicia dan Baron Louis.
"Baiklah katakan pada nya saya segera datang" ucap Beatrice sambil menepuk nepuk gaun nya yang terkena tepung di beberapa bagian.
"Saya pamit, saya akan datang lagi sebelum kembali ke Utara" ucap Beatrice
"Baik nyonya terima kasih" ucap Alicia dan Baron Louis nyaris bersamaan
Beatrice berjalan menuju pintu.
"Oh iya baron? bagaimana kabar baroness Louis? apa dia marah Pada saya mengenai masalah pemecatan dulu?" tanya Beatrice
"Wilayah Desa Louis tidak memiliki Baroness saat ini nyonya, saya sudah bercerai dengan Baroness nyonya" ucap Baron Louis
"Astaga maafkan saya Baron, saya tidak mendengar kabar itu, pantas saja saat datang ke pernikahan saya Baron datang hanya bersama Alicia saja tanpa Baroness, padahal Baroness sangat menyukai pesta dan jarang absen datang ke pesta pesta jika dia di undang" ucap Beatrice
"Benar nyonya" ucap Baron Louis
"Kenapa tidak cari baroness baru tuan Baron, jangan terlalu lama sendiri" ucap Beatrice
"Saat ini saya fokus pada cafe saja nyonya, saya tidak punya banyak waktu untuk memikirkan diri sendiri, lagi pula saya lebih suka menghabiskan banyak waktu di sini dari pada keluar mencari calon istri" ucap Baron Louis
"Kenapa harus mencari keluar kalau di sini saja banyak yang bisa menggantikan posisi Baroness Louis di tempat ini baron" ucap Beatrice dengan nada menggoda, ekor mata nya menatap Baron Louis dan Alicia secara bergantian dengan nada menggoda sebelum keluar dari dapur dengan senyuman penuh arti.
***
Beatrice berjalan menyusuri alun alun utama ibu kota dengan tangan yang melingkari lengan kanan Sankara, dan langkah mereka terhenti di depan sebuah air terjun besar dengan kolam berbentuk bintang segi enam.
Matahari sudah beranjak turun ke peraduan nya menyisakan cahaya merah di ufuk barat yang menyilaukan mata, lampion lampion yang di gantung di tepi jalan juga mulai bersinar selain memberi cahaya juga membuat tampilan malam itu menjadi sangat indah.
Beatrice mengajak Sankara duduk di deretan kursi kursi beton di sepanjang pinggir jalan.
Tidak hanya mereka yang menikmati malam di sana, ada beberapa pasangan muda-mudi yang duduk di sana menikmati pergantian hari menuju waktu istirahat nya matahari sebelum esok hari kembali bekerja menerangi aktifitas manusia.
"Sayang, ingin makan berondong jagung gurih?" tanya Beatrice saat melihat pedagang yang menjual berondong jagung.
"Tunggu sebentar" ucap Sankara sambil berdiri dan berjalan mendekati pedagang berondong jagung , tidak hanya membeli berondong jagung dia juga membeli dua cup kopi panas dan kacang Almond.
"Beatrice membantu mengambil dua cup kopi panas dari tangan sang suami dan meletakkan nya di sisi kiri tempat duduk nya. Sankara lalu menyerahkan berondong jagung tersebut pada Beatrice dan kembali duduk di sisi sang istri.
"Terima kasih sayang" ucap Beatrice sambil membuka kemasan brondong jagung tersebut dan memakan nya dengan lahap.
"Enak?" tanya Sankara
Tanpa menjawab dia mengambil berondong jagung tersebut dan menyuapkan ke mulut sang suami,
"Enak...??" Beatrice balik bertanya
Sankara menganguk penuh semangat
"Apa bisa kita menghabiskan waktu lebih banyak di sini malam ini, sebelum besok schedule kita penuh dengan banyak kegiatan?" tanya Beatrice sambil menyandarkan kepala nya ke dada bidang sang suami.
"tentu saja, kita bisa di sini sampai kapan pun kamu mau, lagi pula udara di sini hangat tidak sedingin di utara, tidak apa apa kalau kita ingin bermain sedikit lebih lama" ucap Sankara
"Aku ingin menikmati waktu di mana memang hanya ada kita berdua, tidak ada ksatria, tidak ada maid dan tidak ada George dan Gabriel yang akan menggangu kita" ucap Beatrice
"Benar juga mereka memang sangat suka mengganggu kebahagiaan kita berdua" ucap Sankara
***