NovelToon NovelToon
Hot Duda Dan Baby Sitter

Hot Duda Dan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Pengganti
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rhtlun_

Di tengah hujan deras yang mengguyur jalanan kota, Kinanti menemukan seorang anak kecil yang tersesat. Dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan, anak itu tampak sangat membutuhkan bantuan. Tak lama kemudian, ayah dari anak itu muncul dan berterima kasih atas pertolongan yang ia berikan.

Meskipun pertemuan itu sederhana, tidak ada yang tahu bahwa itu adalah awal dari sebuah kisah yang akan mengubah hidup mereka berdua. Sebuah pertemuan yang membawa cinta dan harapan baru, yang muncul di tengah kesulitan yang mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rhtlun_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

Setelah makan malam yang sederhana namun hangat, Kinanti membawa Kenzo ke kamarnya. Suasana kamar yang tenang dan lembut membuat Kenzo cepat merasa mengantuk. Namun, sebelum benar-benar terlelap, Kenzo memandang Kinanti dengan mata yang penuh harap, suaranya pelan namun jelas.

"Kak Kinanti, jangan lama-lama perginya, ya..." Pinta Kenzo dengan nada lembut, matanya yang sayu mengisyaratkan rasa takut akan perpisahan meski hanya sementara.

Kinanti tersenyum penuh kasih, merasakan getaran kehangatan di dalam hatinya. Ia mengelus kepala Kenzo dengan lembut, menenangkan anak kecil yang sangat ia sayangi. "Tidak akan lama, Kenzo. Aku akan segera kembali." Jawabnya, suaranya penuh ketulusan dan keyakinan.

Kenzo mengangguk kecil, merasa lebih tenang dengan janji Kinanti. Tidak butuh waktu lama bagi Kenzo untuk terlelap di bawah sentuhan lembut Kinanti. Ia menatap wajah Kenzo yang damai dalam tidur, merasakan cinta yang tulus mengalir dari dalam dirinya.

Dengan hati-hati, Kinanti membenarkan selimut Kenzo, memastikan anak itu tidur dengan nyaman. Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, ia melangkah keluar dari kamar, menutup pintu dengan perlahan agar tidak mengganggu tidur Kenzo.

*******

Pagi ini, sinar matahari menyelinap melalui celah-celah jendela, memberikan kehangatan yang menyenangkan. Kinanti bangun lebih awal dari biasanya, bersiap-siap untuk perjalanan pulangnya ke rumah ibunya. Ia merapikan pakaian dan barang-barangnya, memastikan semuanya siap sebelum meninggalkan rumah Julian.

Setelah merasa siap, Kinanti turun ke ruang makan untuk berpamitan. Julian sudah berada di meja makan bersama Kenzo, menikmati sarapan mereka. Melihat Kinanti datang, Julian menoleh dan menyambutnya dengan senyum ramah.

"Kinanti, apakah ingin berangkat sekarang?" Taanya Julian dengan nada hangat, matanya memperhatikan Kinanti dengan penuh perhatian.

Kinanti mengangguk pelan. "Ya, Tuan Julian. Saya ingin pamit sekarang." Jawabnya dengan nada hormat dan sopan, seperti biasa.

Mendengar itu, Kenzo yang sedang asyik menyantap sarapannya langsung bangkit dari kursinya. Ia berlari ke arah Kinanti dan memeluknya erat, seolah tidak ingin melepaskannya pergi.

"Kak Kinanti, jangan lama-lama, ya." Ucap Kenzo sekali lagi, mengulang permintaan yang sama seperti malam sebelumnya.

Kinanti membalas pelukan Kenzo dengan penuh kasih sayang, matanya sedikit berkaca-kaca melihat betapa tulusnya kasih sayang anak itu padanya.

"Aku janji, Kenzo. Aku akan segera kembali." Kata Kinanti sambil mengelus kepala Kenzo, menenangkan perasaan anak kecil itu.

Julian yang menyaksikan momen itu tersenyum kecil. Ia merasa lega karena Kenzo memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Kinanti. "Hati-hati di jalan, Kinanti. Dan jangan terburu-buru." Pesan Julian, suaranya penuh perhatian dan kehangatan.

Kinanti mengangguk, merasa terharu dengan perhatian dari Julian dan Kenzo. Setelah berpamitan, ia melangkah keluar dari rumah, meninggalkan Kenzo dan Julian yang masih berdiri di depan pintu, melambaikan tangan dengan senyum di wajah mereka.

Perjalanan menuju rumah ibunya terasa penuh haru bagi Kinanti. Ia sudah cukup lama tidak bertemu dengan keluarganya, dan rasa rindu itu semakin kuat setiap kali ia memikirkan wajah ibunya dan adiknya, Dinda. Perjalanan itu membawa banyak kenangan yang membuat hatinya terasa hangat.

Setibanya di rumah, Kinanti disambut dengan pelukan hangat dari ibunya dan Dinda yang sudah menunggu di depan pintu. Rasa rindu yang terpendam selama ini seolah tumpah saat mereka bertemu.

"Ibu, Dinda..." Sapa Kinanti dengan suara penuh kebahagiaan, matanya bersinar karena haru.

"Kinanti! Kami sangat merindukanmu." Balas ibunya sambil memeluk erat putri sulungnya, matanya berkaca-kaca karena bahagia.

"Aku juga merindukan kalian." Jawab Kinanti sambil membalas pelukan itu, merasa begitu hangat dan nyaman dalam pelukan keluarga tercinta.

Hari itu, Kinanti menghabiskan waktu bersama keluarganya, berbagi cerita dan tawa yang telah lama dirindukan. Ia bercerita tentang Kenzo, tentang Julian, dan tentang kehidupannya di rumah mereka. Ibunya dan Dinda mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa lega karena Kinanti baik-baik saja.

Dinda, adik Kinanti, memandang kakaknya dengan kagum. "Kak, kamu hebat sekali bisa mengurus anak sekecil Kenzo. Aku senang mendengar dia sangat dekat denganmu." Ucap Dinda dengan nada kagum.

Kinanti tersenyum, merasakan kebanggaan kecil dalam hatinya. "Kenzo memang anak yang baik. Dia sangat patuh dan manis." Jawab Kinanti, suaranya penuh kelembutan.

Meskipun ia bahagia bisa bertemu dengan keluarganya, pikirannya tetap terpaut pada Kenzo dan Julian di rumah. Ia tahu, ada hati kecil yang menantinya untuk segera kembali. Sore itu, sebelum malam tiba, Kinanti sudah bersiap untuk kembali ke rumah Julian, membawa serta doa dan cinta dari keluarganya.

Kinanti pulang ke rumah Julian dengan membawa beberapa kue yang dibuatkan oleh ibunya. Ia berpikir, mungkin Kenzo dan Julian akan senang mencicipi kue buatan tangan ibunya. Dengan hati-hati, ia membawa kue-kue itu dalam sebuah kotak, berharap dapat berbagi kehangatan keluarganya dengan mereka. Sesampainya di rumah, ia berencana menyajikan kue tersebut untuk dinikmati bersama.

Kinanti memasuki rumah Julian dengan membawa kotak berisi kue. Ia melihat Bi Inah di dapur dan tersenyum.

"Bi Inah, ini ada beberapa kue dari rumah. Ibu yang buat. Barangkali Kenzo dan Tuan Julian ingin mencicipinya." Ujar Kinanti sambil meletakkan kotak kue di meja.

Bi Inah tersenyum hangat. "Wah, pasti mereka senang, Kinanti. Kue buatan ibumu pasti enak sekali."

Saat Kinanti mengeluarkan kue dari kotak dan mulai memotongnya, Julian muncul dari ruang tamu, tertarik dengan aroma harum yang memenuhi ruangan.

"Apa yang kamu bawa, Kinanti?" Tanyanya sambil mendekat.

"Kue dari rumah, Tuan Julian. Ibu yang membuatnya." Jawab Kinanti sambil menyodorkan piring kecil berisi potongan kue.

Julian menerima piring itu dan mencicipi sepotong kue. Ia terdiam sejenak, menikmati rasa manis yang lembut.

"Enak sekali." Ucap Julian dengan senyum tipis. "Ibu kamu memang pandai membuat kue."

Kinanti tersenyum senang. "Terima kasih, Tuan Julian. Saya senang kalau Tuan menyukainya."

Kenzo yang sudah asyik menikmati kue di sampingnya ikut berseru, "Aku juga suka, Kak Kinanti!"

Julian mengangguk sambil menatap Kinanti. "Sampaikan terima kasihku pada ibumu. Kuenya benar-benar lezat."

Kinanti mengangguk pelan. "Tentu, Tuan. Saya akan sampaikan."

Mereka pun duduk bersama, menikmati kue buatan ibu Kinanti. Setiap gigitan diiringi dengan obrolan ringan, menciptakan suasana hangat dan akrab di antara mereka. Kue itu menjadi penghubung yang mempererat kebersamaan mereka.

1
Ds Phone
ada kebahagian untuk nya
Ds Phone
semagat tu
selviana engol
ceritanya sangat seru
selviana engol
ceritanya sangat seru
Fitriadesy 99.df
cerita nya bagus
Ds Phone
perumpuan tu mesti paksa dia
Ds Phone
emak nya sombong tak bertempat
Ds Phone
ada rasa suka
Ds Phone
meraka suka sekali
Ds Phone
apa kah dia akan kembali
Ds Phone
ya semua nya tak bolih pasaka kalau hati tak suka
Ds Phone
lama lama akan rapat
Ds Phone
kebahagian yang dia fapat
Ds Phone
orang tak tahu malu macam tu kah
Ds Phone
dia ada bakat terpendam
Ds Phone
bunga bunga cinta
Ds Phone
dia pandai melayan anak anak
Ds Phone
dia dah jatuh cinta lah tu
Ds Phone
kebahagian anak lebih penting
Ds Phone
tentu ada masalah besar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!