NovelToon NovelToon
Dilema Cinta

Dilema Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

Selamat membaca, ini karya baru Mommy ya.

Aisha dan Dani adalah sahabat sejak dulu, bahkan mereka bersama sama hijrah ke ibu kota mengais rezeki disana. kebersamaan yang ternyata Dani menyembunyikan cintanya atas nama persahabatan.

Sementara Aisha yang jatuh cinta pertama kalinya dengan Atya, lelaki yang baru ditemuinya yang mempunyai masa lalu yang misterius.

Apakah hubungannya dengan Arya akan menjadi pasangan terwujud? Bagaimana dengan rasa cinta Dani untuk Aisha? Apa pilihan Aisha diantara Dani dan Arya?

Baca karya ini sampai selesai ya, happy reading!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Pertemuan tidak terduga

Mereka tiba-tiba terhenti macet saat mereka melihat serangkaian kecelakaan beruntun di depan mata mereka.

Aisha: "Mas, lihat itu... Kecelakaannya parah sekali. Sepertinya banyak yang terluka."

Arya: "Iya, Sayang. Sepertinya ini bukan kecelakaan kecil. Aku akan coba lihat, mungkin kita bisa bantu."

Aisha menahan nafasnya saat melihat betapa parahnya kecelakaan itu. Sebuah truk dengan rem blong telah menabrak beberapa mobil di depannya dengan kecepatan tinggi, dan setidaknya lima mobil lain di belakangnya terkena imbas. Beberapa kendaraan tampak hancur, dan suasana mencekam terasa di udara.

Polisi yang baru tiba segera memanggil warga sekitar, meminta bantuan untuk menolong korban yang terluka karena ambulans masih dalam perjalanan. Salah satu polisi melihat Arya dan menghampirinya.

Polisi: "Mas, bisa tolong bantu kami? Ada seorang wanita hamil besar di mobil sana, dia pingsan dan sepertinya butuh pertolongan segera."

Arya: "Tentu, Pak. Kami siap membantu."

Dengan cekatan, Arya dan beberapa warga mendekati mobil yang dimaksud, sementara Aisha segera membuka pintu mobil itu. Wanita hamil itu tampak pucat, wajahnya dipenuhi keringat, dan ia terlihat tak sadarkan diri. Dengan hati-hati, Arya dan beberapa orang lain membantu mengevakuasinya, memapahnya dengan sangat perlahan agar tidak menambah trauma pada tubuhnya.

Aisha: "Mas, kita harus cepat membawanya ke rumah sakit! Kondisinya parah."

Arya: "Ayo, Sayang. Kita langsung ke sana."

Di perjalanan menuju rumah sakit, polisi mengawal mereka dan membuka jalan untuk mempercepat perjalanan. Sesampainya di rumah sakit, Aisha dan Arya dengan cemas menunggu perkembangan kondisi wanita tersebut. Beberapa korban lainnya yang selamat juga telah tiba, dan suasana ruang tunggu dipenuhi kekhawatiran dan kesedihan.

Sambil menunggu, Aisha merasa cemas. Ada sesuatu yang aneh menggelitik perasaannya, namun ia tak bisa mengidentifikasinya. Saat itu, seorang dokter mendekati mereka, menyampaikan bahwa keluarga para korban sedang dihubungi oleh pihak kepolisian.

Tiba-tiba, Aisha melihat sosok yang tak asing melangkah ke ruangan. Itu adalah Dani. Wajahnya tampak tegang, dan ketika ia melihat wanita hamil itu terbaring di sana, ketegangan di wajahnya seketika berubah menjadi kepanikan yang penuh kekhawatiran.

Dani: "Dokter! Bagaimana kondisi istri saya? Dia baik-baik saja, kan?"

Dokter: "Saat ini kondisinya stabil, tetapi kami akan memantau terus. Perlu kita lihat lebih jauh untuk memastikannya baik-baik saja, terutama karena dia sedang mengandung. Tunggu sebentar kami akan kembali memeriksa untuk memastikannya."

Aisha merasa dadanya sesak melihat ekspresi Dani, walau tidak mendengar dengar jelas percakapan mereka. Ia tidak pernah melihat Dani begitu terpukul dan khawatir seperti saat ini. Hatinya tersentak, dan berbagai pertanyaan memenuhi pikirannya.

Aisha: "Wanita ini... penting bagi Dani?" pikirnya, merasa sulit untuk menerima kenyataan itu.

Arya menyadari perubahan ekspresi Aisha dan menggenggam tangannya untuk memberikan ketenangan.

Arya: "Sayang, kamu baik-baik saja?"

Aisha: "Mas, aku tidak tahu harus merasa apa... Apakah ini nyata?"

Di sisi lain, Dani duduk dengan wajah penuh rasa sakit dan ketakutan, tangannya mencengkeram kuat lengan kursi sambil terus menatap wanita itu. Aisha hanya bisa melihatnya dari kejauhan, bingung antara perasaan yang bercampur aduk.

Setelah dokter selesai memeriksa kondisi wanita hamil itu, ia mendekati Dani yang masih berada di ruangan, menahan nafas menunggu kabar. Raut lega namun khawatir masih jelas terpancar di wajah Dani.

Dokter: "Istri anda beruntung sekali, Pak. Kami sempat khawatir karena ada pendarahan, tapi berkat bantuan cepat mereka yang membawanya ke sini, baik istri Anda maupun bayi dalam kandungannya dalam kondisi stabil sekarang."

Dani tampak berusaha sabar dan menunggu di depan pintu ruangan pemeriksaan. Pandangannya perlahan beralih dari dokter kepada dua sosok yang disebutkan dokter itu, yang ternyata adalah Aisha dan Arya.

Dani: (terkejut dan penuh pertanyaan dalam hati) "Aisha? Dia bersama Arya? Kenapa mereka ada di sini? Kenapa... bersama-sama?"

Aisha yang melihat Dani mendekat, merasakan tatapan yang penuh keterkejutan dan seakan-akan ada banyak pertanyaan yang ingin diutarakan. Jantungnya berdegup kencang, dan ia berusaha tetap tenang, meskipun dalam batinnya, ia pun merasa gamang.

Aisha: (dalam hati) "Istri? Jadi wanita yang kami tolong tadi... istrinya Dani? Aku... aku tak pernah tahu dia sudah menikah... Kenapa Dani tidak pernah bilang? Tapi... kenapa sekarang aku harus peduli?"

Arya yang berada di samping Aisha, melihat perubahan di wajahnya dan tanpa berpikir panjang, menggenggam tangannya untuk memberinya ketenangan. Dani tidak bisa melepas pandangannya dari mereka berdua.

Dani: (menatap Aisha penuh dengan campuran perasaan) "Terima kasih... sudah menolong dia."

Aisha hanya mengangguk kecil, merasa sulit untuk menemukan kata-kata. Sejenak suasana hening, seolah semua yang ada di ruangan itu hanya bisa menebak apa yang dirasakan masing-masing.

Arya: "Kami hanya melakukan apa yang seharusnya. Siapa pun akan melakukannya jika mereka ada di posisi kami."

Dani: "Tentu saja... tapi ini berbeda." (tatapannya beralih ke Aisha) "Aku tidak pernah berpikir akan bertemu kamu di sini, Aisha."

Aisha: (terasa sulit untuk membalas tatapan Dani) "Aku juga tak menyangka akan bertemu... dan terlebih lagi, menemukan kenyataan ini."

Tatapan Aisha dan Dani bertemu dalam keheningan yang penuh ketegangan, seakan-akan ada ratusan kata yang ingin diucapkan tapi tak satupun yang menemukan jalan keluar.

Dani: (dalam hati) "Kenapa aku merasa seolah ada jarak yang tak terjembatani di antara kita sekarang? Aisha bersama Arya... Aku bisa lihat cara Arya memandangnya, dan cara Aisha menggenggam tangannya. Apakah aku benar-benar telah kehilangan dia?"

Aisha mengalihkan pandangannya, berusaha menenangkan perasaan campur aduk di hatinya. Bagian dari dirinya ingin menyampaikan betapa terkejut dan kecewanya dia mengetahui bahwa Dani sudah menikah, namun saat melihat Arya yang setia berada di sampingnya, ia mulai menyadari betapa berbeda dunianya sekarang.

Aisha: (dalam hati) "Aku tak seharusnya merasa sakit begini. Dani sudah memilih hidupnya, dan aku juga memiliki hidupku sendiri bersama Arya. Tapi... kenapa hatiku tetap terasa berat?"

Arya yang menyadari ketegangan antara Aisha dan Dani, menggenggam tangan Aisha lebih erat, memberikan sinyal bahwa ia akan selalu ada untuknya. Dani memperhatikan hal itu dan perasaan di hatinya makin terasa sulit.

Dani: (berbicara dengan lirih) "Sepertinya kalian sudah... saling memiliki."

Arya mengangguk pelan, dan menatap Aisha dengan lembut.

Arya: "Kami memang saling mendukung satu sama lain, Dani. Aku harap kamu juga bahagia dengan keluargamu."

Mendengar kata-kata itu, Dani hanya bisa menahan perasaan yang bergejolak di hatinya. Namun ia berusaha menampilkan senyum kecil, walau matanya penuh kesedihan.

Dani: (tersenyum hambar) "Tentu saja... itulah tujuan dari semuanya, kan? Kebahagiaan."

Percakapan mereka berakhir dengan keheningan yang menyakitkan, di mana masing-masing tenggelam dalam pikiran dan perasaan masing-masing. Dani terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya dengan Aisha, sementara Aisha mencoba menerima kenyataan baru yang mengejutkan tentang hidup Dani.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪💪💪💪💪💪👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪💪💪👍👍🙏
ziear
salam kenal juga kak, oke mampir ya
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: 💪💪💪👍🙏
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga👍👍👍💪💪💪🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!