Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penderitaan Daddy Kevin, Mommy Valen dan Bela
"Daddy, kita kenapa ada di sini?" Tanya istrinya sambil berjalan ke arah pintu.
"Daddy juga tidak tahu." Jawab suaminya yang juga berjalan ke arah pintu mengikuti langkah istrinya.
"Mommy hanya ingat ada seseorang yang mukul pundak Mommy setelah itu Mommy tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya.
Ceklek
Ceklek
"Di kunci." Ucap istrinya.
Brak Brak Brak Brak
"BUKA PINTU!" Teriak sepasang suami istri tersebut.
Sepasang suami istri tersebut menggedor - gedor pintu agar dibukakan pintu sambil berteriak nyaring.
Ceklek
Bruk
Bruk
"Akhhhhhhhh..." Teriak sepasang suami istri tersebut kesakitan secara bersamaan.
Tiba-tiba pintu otomatis terbuka dengan menggunakan remote sepasang suami istri itupun langsung jatuh ke depan membuat mereka berteriak kesakitan.
"BANGUN!" Bentak seorang pria bertubuh kekar yang merupakan seorang bodyguard.
Sepasang suami istri pun berusaha bangun dan melihat ada sekitar dua belas pria bertubuh kekar sedang menatapnya dengan tatapan dingin.
"Kalian siapa? Kenapa menahan kami?" Tanya sepasang suami istri tersebut.
Brak Brak
"BUKA PINTU!" Teriak seorang gadis yang sangat familiar di telinga mereka siapa lagi kalau bukan Bela.
Sebelum pria tersebut menjawab pertanyaan Mommy Valen tiba-tiba terdengar gedoran pintu sambil berteriak nyaring.
Bruk
"Akhhhhhhhh..." Teriak Bela kesakitan.
Hal itu membuat pria tersebut mengambil benda kecil seperti remote dan otomatis pintu tersebut terbuka dengan lebar. Bela yang sejak tadi menggedor pintu sambil berteriak langsung jatuh tengkurap sama seperti ke dua orang tuanya membuat Bela berteriak kesakitan.
"Sayang." Panggil Mommy Valen sambil berjalan ke arah Bela untuk membangunkannya begitu pula dengan Daddy Kevin.
"Mommy... Daddy .... Hiks... Hiks .... Hiks .... Sakit." ucap Bela sambil mengulurkan tangannya ke atas meminta di gendong oleh Daddy Kevin dan Mommy Valen karena ke dua lututnya lecet.
"Satu langkah lagi maka kami tidak segan-segan melempar putri kalian hingga jatuh ke lantai satu." Ancam pria tersebut karena saat ini mereka berada di lantai tiga.
Daddy Kevin dan Mommy Valen langsung diam membatu sambil menatap Bela dengan sendu.
"Sayang, bangunlah." Ucap Daddy Kevin dan Mommy Valen bersamaan.
Bela berusaha bangun sambil menangis karena selama hidupnya dirinya tidak pernah merasakan terluka. Hal itu dikarenakan sejak kecil hingga sebelum dirinya dipaksa di bawa oleh mereka, dua pengasuh Bela selalu mendampingi Bela hingga sekolahpun selalu didampingi.
Hal itu dikarenakan sekolah tersebut milik orang tua Bela karena itulah Bela diperlakukan sangat istimewa.
Uang yang sangat banyak membuat Bela sering menghamburkan uang begitu pula dengan Mommy Valen hingga suatu ketika perusahaan yang di pimpin oleh Daddy Kevin mengalami penurunan penjualan membuat Daddy Kevin berhutang ke Tuan Besar Reyhan.
"BERISIK, SEKALI LAGI MENANGIS AKU AKAN Menghukum Mu!" Bentak pria tersebut dengan suara menggelegar.
"Huawaaaa ..." Tangis pecah Bela.
Plak
Plak
"DIAM!" Bentak pria tersebut.
Bela yang tidak terbiasa di bentak walau pernah melakukan kesalahan besar sekalipun membuat Bela langsung menangis dengan kencang membuat pria tersebut menamparnya sebanyak dua kali hingga ke dua sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
Ke dua orang tuanya hanya bisa menggenggam erat ke dua tangannya menahan amarahnya karena mereka tidak ingin Bela di lempar ke lantai satu. Mengingat pria tersebut tidak main dengan ucapannya dan terlihat jelas betapa kejamnya pria tersebut.
Bela langsung terdiam dan tidak berani menangis karena takut di tampar lagi hal itu dikarenakan ke dua pipinya sangat perih jika di tampar lagi sudah barang tentu pasti sakit sekali.
"Anak pintar, sekarang kalian bertiga bersihkan mansion ini!" Perintah pria tersebut.
"Apa?" Aku tidak mau." Jawab ke tiganya bersamaan karena mereka tidak terbiasa melakukannya.
"Jika kalian tidak mau silahkan saja karena aku akan menghukum putri kalian untuk melayani kami semuanya." Ancam pria tersebut.
"Dasar kamu gi*a!" Maki ketiganya bersamaan.
Bugh
Bugh
Bugh
"Akhhhhhhhh!" teriak ketiganya bersamaan.
Bruk
Bruk
Bruk
Pria tersebut langsung menjentikkan jarinya dan ke tiga pria bodyguardnya langsung memukul perut mereka bertiga tanpa ada rasa empati sedikitpun. Ke tiganya langsung berteriak kesakitan kemudian masing-masing memegangi perutnya yang terasa sangat sakit membuat mereka bertiga langsung berlutut.
"Bersihkan mansion ini hingga bersih atau putri kalian menemani kami." Ucap pria tersebut memberikan pilihan.
"Ba ... Baik... Kami akan bersihkan mansion ini." Ucap mereka bertiga dengan nada terbata-bata.
"Bagus." Jawab pria tersebut.
"Oh ya hampir aku lupa..." ucap pria tersebut menggantungkan kalimatnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :