Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Waktu telah tiba diacara pernikahan Andra dan Sadrina. Terlihat ada banyak tamu undangan yang hadir kesana.
Tuan Miller terpaksa hadir bersama dengan istrinya. Dia tidak ingin nama baiknya tercoreng jika seandainya dia tidak menghadiri acara pernikahan putranya. Walaupun tak ada pihak keluarga yang membantu mempersiapkan acara pernikahan dari awal sampai akhir. Beruntung Andra memiliki sahabat baik seperti Farrel, dia yang membantunya untuk mempersiapkan acara pernikahannya bersama dengan Sadrina, dan dibantu oleh Renata yang sedang mengandung. Renata dan Farrel memang pasangan suami istri yang sangat klop.
Acara pernikahan tersebut digelar dengan sangat megah dan meriah. Di gelar di outdoor dengan nuansa alam yang khas membuat para tamu undangan sangat merasakan nyaman, menikmati indahnya pemandangan taman yang disuguhkan dan semilir angin yang menyejukkan.
Andra nampak sedikit-sedikit mencuri pandang kepada Sadrina, mungkin karena penampilan Sadrina hari ini sangat cantik dan anggun, dengan mengenakan gaun pengantin berwarna putih. Tapi dia enggan mengakui hal tersebut.
"Mengapa kamu terus memandangi aku, Grandong?" Bisik Sadrina kepada Andra.
Andra sangat terlihat kesal mendengarnya, mungkin karena diacara yang sakral seperti ini wanita itu malah memanggilnya grandong. "Jangan Geer dulu. Aku hanya merasa penampilan kamu sangat aneh."
"Masa sih? Padahal banyak sekali tamu undangan yang memuji kecantikan aku?"
Andra tertawa kecil, "Cantik dari mananya? Yang bilang kamu cantik harus diperiksa matanya."
Sadrina sangat kesal mendengar ledekan Andra. "Kamu yang sok ketampanan. Padahal hanya bermodalkan muka blesteran dan badan sixpack doang."
Renata tak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Wanita itu menggelengkan kepalanya, "Astaga, kalian itu sebenarnya lagi menikah atau mau bertarung?"
Farrel tertawa kecil mendengar perkataan istrinya. Sampai kini Renata masih merasa heran, mengapa Andra dan Sadrina tak pernah akur. "Nanti juga mereka akan bertarung di kamar."
Sadrina dan Andra terlihat salah tingkah, bahkan mereka sama-sama menelan saliva, ketika mendengar perkataan Farrel. Farrel memang menyarankan agar Andra menikahi Sadrina jika ingin rahasianya aman dan Tuan Miller menepati janjinya untuk meresmikan Andra sebagai pemimpin di perusahaan. Tapi Farrel sama sekali tidak tahu bahwa Andra menjadikan Sadrina hanya untuk menjadi istri sementara.
Kemudian Farrel meneruskan perkataannya, "Siapa tahu joni lu bangun sama Sadrina." Farrel keceplosan.
Seketika wajah Andra memerah. Dia langsung menatap sangar kepada sahabatnya itu, seperti binatang buas yang siap mencabik-cabik mangsanya.
Farrel segera mengoreksi kata-katanya, "Emmm... maksud aku, maksudku itu si Bang Joni baru bangun tidur."
"Joni yang mana? Memangnya kamu punya teman yang bernama Joni?" Renata tidak paham dengan pembicaraan suaminya.
Dari pada kena amukan Andra, lebih baik Farrel membawanya istrinya pergi. "Emm... aku sangat haus, lebih baik kita cari minum. Aku sendiri yang memesan banyak minuman berkualitas di acara pernikahannya Andra."
Setelah Farrel dan Renata pergi mencari minuman, Andra dan Sadrina harus menyapa sebentar beberapa tamu undangan yang baru tiba di sana. Sementara Tuan Miller dan Bu Mitha memilih untuk duduk dengan jarak yang lumayan cukup jauh dari mereka
Sadrina masih terlihat seperti orang yang sedang kebingungan, mungkin dia mencoba untuk mencerna perkataan Farrel. Farrel mengatakan mungkin saja joni Andra bangun jika bersama dengannya.
Sadrina berkata di dalam hatinya. "Joni apa yang dimaksud oleh Farrel? Apakah mungkin..."
Sadrina tidak meneruskan perkataannya, perkataan Farrel membuat pikiran Sadrina terkontaminasi, kedua matanya diam-diam melirik ke arah celana yang dikenakan oleh Andra. Apakah joni yang maksud Farrel adalah sesuatu dibalik celananya Andra?