Pembalasan Istri Yang Selalu Direndahkan!

"Honey, kamu sudah tahu?" tanya Luck, saat mereka sudah masuk kedalam kamar.

"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mu dengan asisten mu dimobil," jawab Keila.

"Nakal, aku kira kamu benar tidur," ujar Luck.

"Memang benar tidur, tapi aku tidak sengaja mendengar nya," jawab Keila.

Luck memeluk Keila. "Maafkan sikap nenek kepada mu ya," ucap Luck.

"Tidak apa-apa, jangan meminta maaf. Lagian nenek belum tahu saja bagaimana aku jadi aku maklumin saja, toh semua orang berhak tidak menyukai ku, dan aku juga berhak tidak peduli dengan semua itu," jawab Keila tersenyum.

"Tapi jalang itu ada di mansion, aku takut dia membuatmu terluka," ucap Luck, khawatir.

"Justru yang aku takutin itu kamu," ucap Keila.

Luck mengerutkan dahinya. "Maksud kamu apa?" tanya Luck bingung.

"Maksud aku itu gini, dia kan suka sama kamu dan pasti tidak menerima nya kalo kita sudah menikah, dia pasti akan membuat seribu rencana untuk menjerat mu," jawab Keila.

"Aku tidak akan tergoda dengan nya, hanya saja aku takut dia melukai kamu," ucap Luck.

"Aku bisa menjaga diri dengan baik, aku bisa melawan wanita ular itu," jawab Keila tersenyum.

"Kau memang wanita kuat," ujar Luck, mencium nya.

"Hanya saja aku tidak kuat berjauhan denganmu, walau satu detik nya," goda Keila.

"Sudah pintar menggoda," ucap Luck, kemudian Luck membawa istrinya keatas tempat tidur.

"Ujung-ujung nya pasti akan terjadi hal mengerikan," ujar Keila.

"Tapi enak kan," goda Luck.

"Ya sih, cuman..." ucap Keila terpotong.

"Cuman apa?" tanya Luck.

Keila langsung mencium suaminya itu, Luck langsung tersenyum penuh bahagia, karena istrinya sekarang sudah pintar memulai duluan.

"Aku harus lebih ganas dari pelakor, wanita ular itu akan selalu mendekati suamiku. Tidak akan aku biarkan," gumam Keila.

"Ah~~

" Sayang, kau memang yang paling hebat," goda Keila, saat suaminya sedang berada diatas nya.

Luck semakin menggencarkan aksi nya saat mendapat pujian dari istrinya.

"Mau mencoba diatas?" tanya Luck.

Keila langsung mengubah posisi nya, ia menjadi diatas Luck.

Luck tersenyum melihat istrinya sangat agresif.

Setelah mereka melakukan nya selama satu jam, akhirnya kedua nya saling berpelukan.

"Selamat tidur istriku," ucap Luck, lalu mencium Keila.

***

Berbeda dengan Sinta, kalo Keila sedang merasakan bahagia setiap harinya setelah menikah dengan Luck.

Sinta sedang sengsara denga kelakuan nya.

"Mas jangan lakukan lagi, aku sudah tidak kuat lagi," pinta Sinta, setelah Yono melakukan penyiksaan kepada Sinta dan melakukan nya tidak berhenti.

"Makanya jangan membuat ulah, sudah aku kasih hidup enak malah selingkuh dengan sopir," ucap Yono.

"Aku dipaksa mas," ucap Sinta berbohong.

"Dipaksa katamu, kau melakukan nya dengan senang hati," jawab Yono, ia semakin menyiksa Sinta.

Setelah pertemuan nya dengan Luck pada saat itu, Yono memasang CCTV di mobil yang istrinya selalu pakai dengan sang sopir.

Dan ternyata benar, istrinya selingkuh dan sering melakukan hubungan badan dengan sang sopir.

"Kau pikir aku tidak tahu dengan kelakuan menjijikan mu itu, jalang memang akan selalu menjadi jalang!" bentak Yono.

Plak..

Yono menampar pipi Sinta dan mencekal nya. "Ini semua belum selesai, kau akan lebih menderita," ucap Yono, lalu ia meninggalkan Sinta dikamar nya.

Yono mengunci kamar nya.

"Aku harus kabur dari sini, tapi bagaimana caranya," gumam Sinta, ia sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan Yono yang semakin hari semakin kasar.

Kemudian Sinta melihat jendela kamar nya, Sinta memutuskan akan kabur lewat sana.

Sinta membuka jendela nya, melihat-lihat takut ada preman suruhan Yono yang dititah untuk mengawasi Sinta.

"Aman, lewat sini sepi," ucap Sinta, lalu Sinta keluar dari sana.

"Aku harus segera keluar dari tempat ini," ucap Sinta.

Sinta berhasil kabur dari rumah Yono, meskipun badan nya penuh luka dan sangat perih, Sinta tidak menyerah.

Setelah Sinta berjalan melewati kebun milik orang lain, Sinta keluar dari kampung itu.

"Akhirnya aku bisa melarikan diri juga, setelah melewati perjalanan panjang," ucap Sinta, merasa lega.

Lalu Sinta menunggu angkot yang sering melewati jalan itu, dengan harap cemas karena takut anak buah Yono menyadari Sinta sudah kabur.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Sinta mendapatkan angkot, Sinta langsung masuk kedalam angkot tersebut, guna akan melakukan perjalanan ke jakarta.

Sepanjang perjalanan Sinta merasakan sakit dan perih diseluruh badan nya, untung tadi Sinta sempat membawa uang kedalam tas nya cukup banyak, untuk bertahan hidup nya.

"Berhenti bang," pinta Sinta, karena Sinta sudah sampai ditempat tujuan nya.

Sinta keluar dari angkot, ia berjalan kaki karena akan ke kontrakan lama nya.

Namun saat sedang diperjalanan, tiba-tiba ada mobil yang hampir menabrak nya.

Lalu seorang laki-laki dan wanita keluar dari mobil, guna akan meminta maaf.

"Mbak maaf, tadi saya..." ucap laki-laki itu terpotong saat melihat siapa wanita yang akan ia tabrak itu.

"Kalo saya tahu itu kamu, sudah saya tabrak," ucap nya, Arga.

"Mas kenapa kamu mengatakan hal seperti itu," bisik Zahra.

"Nanti aku jelaskan," jawab Arga.

"Kamu.." tunjuk Sinta, telah menyadari siapa laki-laki dihadapan nya.

"Apa? Mau minta ganti rugi atau apa?" bentak Arga.

"Sudah mau menabrak orang, malah marah-marah, tidak memiliki etika," ucap Sinta.

"Jenis manusia seperti kamu ini memang wajib dikasarin," ujar Arga, menatap tidak suka dengan Sinta.

"Muak sekali melihat wajah mu yang tidak seberapa itu, yang sudah menghancurkan adik ku," ucap Arga lagi.

"Jangan salahkan aku, salahkan juga mas Raka," ucap Sinta membela diri.

"Menjijikan, kalian itu sampah," ucap Arga, lalu Arga mengajak istrinya memasuki mobil.

Arga meninggalkan Sinta dengn sumpah serapah nya.

"Sayang wanita tadi siapa? Kenapa kamu sangat membenci nya?" tanya Zahra penasaran.

"Dia yang merusak rumahtangga Keila," jawab Arga.

Zahra menutup mulutnya kaget, ternyata itu wanita yang sudah merusak pernikahan adik ipar nya.

"Pantas saja saat kamu melihat nya, kamu seperti melihat musuh," ucap Zahra.

Lalu Arga menceritakan kejadian dulu saat Raka selingkuh dengan Sinta.

"Aku benar-benar tidak menyangka ada yang menyia-nyiakan wanita secantik dan sebaik Keila," ucap Zahra, menggelengkan kepala.

"Kenyataan nya memang begitu ada nya," ujar Arga.

"Lalu sekarang laki-laki itu masih di penjara?" tanya Zahra.

"Iya dia akan di penjara seumur hidup nya, kecuali dia bisa berubah, baru kami akan memberikan kesempatan," ucap Arga.

"Dia memang pantas mendapatkan itu semua, benar-benar laki-laki yang tidak tahu diri," ucap Zahra geram.

Arga menatap istrinya heran. "Kenapa ikut emosi?" tanya Arga.

"Siapa yang tidak emosi mendengar nya, kalo laki-laki itu ada di depan aku, sudah aku tonjok dia," geram Zahra.

Arga hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah sang istri.

***