Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 23"Kristal Hati Egi 23.
Angin pagi menyapa wajah Egi yg sedang berada di atas balkon rumah nya, lelaki itu belum mandi , tak memakai kaos . Tubuh kekar nya terlihat jelas , rambutnya sangat acak - acakan. hanya memakai celana boxer. Mata nya sembab ,air mata itu terus membasahi pipinya. Ferry pun menghampiri sambil membawa makanan.
"Bang ,ini makan dulu, aku tadi masak .......hehehehe.....maaf ya kalo nggak enak " Ferry mencoba membuat sang abang tersenyum.ia membawa baki berisi semangkuk sup ayam dan segelas air putih.
" Taruh aja!, abang nggak nafsu" Egi menuju ke kolam renang dengan lemas, membuat Ferry semakin sedih. Ia pun menaruh makanan itu di meja kamar.
Menyusul ke kolam renang . Dengan tak lupa mengambil kaos , dalaman dan celana untuk salin nya beserta handuk .
" Byurrr....." Egi menjatuhkan tubuh nya ke dalam kolam renang, mata itu terpejam mengingat semua kenangan manis hingga kenyataan pahit.
Ferry duduk menunggu di kursi dekat kolam, sambil mengawasi sang abang, ia tak mau banyak bicara karna percuma tak akan di jawab oleh Egi.
Egi merasakan sakit itu sambil menahan nafas dalam - dalam . Dada nya semakin sesak dan nafas nya pun semakin sulit tapi ia belum mau untuk membuang nafas itu, terus di tahan nya sampai benar - benar sesak. Tapi rasa itu tak sebanding dengan perih nya luka hati nya.
Satu jam berlalu , Egi masih tetap pada posisi seperti itu, Ferry malah mengantuk tapi lelaki itu tetap menjaga ke sadaran untuk mengetahui apa yg di lakukan Egi.
" Hoammm yam yam" Ferry berdiri sambil menutup mulut nya . Egi masih terpejam tapi tidak tidur.
" Giiiii elu ngapain ?mau bunuh diri kah? Jangan Gi elu masih berhak bahagia. Gua janji akan terus membuat elu bisa lupain dia. " Aura dengan suara bising nya menghampiri membawa makanan . Tapi setelah ia melihat Egi yg seperti itu langsung menyambar handuk dan menjatuhkan tubuhnya ke kolam renang .
" Ra gua ............." ucapan nya belum beres tetapi mata lelaki itu terpejam. Membuat Aura makin panik. Dan berusaha membangunkan nya.
" Giii bangun " Aura dengan bergetar menepuk pipi itu 3 kali. Ferry pun mendekati sambil menyeka tubuh Egi dengan handuk . Bibir lelaki itu terlihat pucat.
Setelah kering, Aura dan Ferry membaringkan nya ke kursi panjang itu dengan pelan . Aura memakaikan nya kaos dan celana itu. sementara Ferry melepaskan celana boxer yg basah itu . Karna Aura malu . dan menutup matanya , setelah beres . Gadis itu pun menuju ke dalam mengambil piring ,sendok dan gelas .
Egi masih terpejam , Ferry dengan bergetar membaluri tubuh kekar Egi dengan minyak angin.
Aura pun menuju kolam renang lagi dengan membawa piring , gelas dan sendok itu lalu membuka makanan itu .
" Giii bangun ,makan nih" Aura menepuk pipi nya sambil bergetar karna panik .
" Ra , gua nggak mau makan" Egi membuka kedua matanya lalu melihat ke arah Aura yg sedang duduk di samping nya dengan wajah khawatir.
" Gi makan dulu, enak loh, tolong , gua nggak mau kalo sampe elu sakit lagi." Butiran bening menghangatkan kedua pipi Aura .melihat sahabat nya yg seperti itu. Hati nya begitu miris setelah melihat Egi kemarin yg seperti itu.
" Ra tolong , jangan memaksa gua terus. Gua butuh sendiri, kalo elu sayang, maka nggak usah memaksa gua , karna luka ini begitu sakit " Egi berusaha bangkit dan berjalan menuju ke dalam . Perut nya kosong sedari tadi pagi belum di isi apa pun.
Aura dan Ferry mengikuti nya dari belakang,
Egi duduk di taman belakang rumah dengan tatapan kosong, rambut yg biasa nya rapih ,selalu di sisir kini acak - acakan seperti orang gila.
Aura dan Ferry hanya diam sambil memandangi dari jauh.tak mau membuat nya makin sedih.
Sementara di rumah, Arin sudah resmi menjadi istrinya Arga. Malam pertama mereka tidak bahagia. Karna hati nya Arin terus mengingat Egi. Dia terus bertanya mengapa lelaki itu tidak datang menghadiri pernikahan nya.
" Kenapa ngelamun terus ? Aku perhatikan dari kemarin kau tidak bahagia. Apakah hati mu sudah mulai mencintai lagi Egi?" Arga menghampiri sambil membawa roti dan susu untuk sarapan pagi sang istri.
" Aku nggak papa kok , hatiku menyesal Ga. Sekarang aku tau bahwa cinta nya Egi memang tulus buat ku. Tapi semua sia - sia karna kesalahan kecil ku sendiri" Arin menyeka pelan air mata nya yg jatuh tanpa di pinta.
" Kalau kau mau kembali pada nya aku ikhlas asal kau bahagia ,pernikahan ini di akhiri saja . Aku tidak mau mempunyai raga mu saja, aku ingin hatimu juga ,kalo begini aku jadi seperti tak punya istri . Karna hati mu di tempat lain"Arga menyuapi lembut Arin sambil menyeka air mata sang istri.
" Nggak Ga, aku tau Egi tak mungkin menerima ku lagi, hatinya sudah hancur lebur karna aku, apa lagi setelah surat undangan kemarin , dia pasti begitu kecewa dan tak bisa melupakan itu" Arin menggenggam kuat tangan Arga yg kini sudah menjadi suami nya itu.
" Oke, aku akan menunggu hati mu untuk bisa melupakan semua nya tentang Egi. Karna aku bukan tipe yg mau menikahi seseorang tetapi orang itu tidak menganggap ku ada. " Arga menyuapi lagi Arin dengan lembut.
Arin hanya tersenyum sambil memakan nya , bibir itu bergetar .
Kembali pada Egi, perut nya berbunyi karna belum ada asupan makanan sedikit pun . Tapi ia tetap melamun tanpa menghiraukan bunyi perut nya.
Salah apa aku? Semua begitu pahit, sandiwara mu sangat hebat, hingga aku tertipu, jujur sangat perih, semua kenangan itu kini hanya abu tanpa bekas . cinta ku hanya sebatas hiburan baginya, setelah semua perjuangan dan pengorbanan ku untuk mu begitu besar, tapi luka yg ku terima . Salah ku besar kah pada mu? Aku pernah melakukan dosa apa ? Hingga kau tega melukai diri ini. Salahhhhhhhh kuuuuu apaaaaaaaaaa?!!" Teriakan Egi meremas rambut nya . Tubuh itu tersungkur dengan deraian air mata membasahi pipi nya.
" Sadar Giii, udah makan ya " Aura memberanikan diri untuk mendekati lalu memeluk nya .
" Ra .........Hiks..... Hiks.......sakitttttttt" Egi lemas tubuh itu lemas memandangi kosong wajah Aura.
Ferrry menangis memeluk tubuh Egi di sebelah kirinya Aura mendekap erat.
" Bang udah ya, aku nggak mau kalo sampe sakit" Ferry memeluk tubuh Egi dengan erat air mata nya tak bisa lagi di bendung.
Egi hanya diam berada di pelukan Aura dan Ferry. Perut nya belum di isi , biasa nya ia sangat menomorsatukan makan , tapi setelah ada undangan menyakitkan kemarin ia jadi seperti ini. Hampir gila di buat oleh Arin dan Arga.
Hati nya sudah sangat hancur setelah di beri surat undangan itu. Rasa nya dunia nya runtuh . Begitu sakit sekali luka yg ia terima . Sekarang Arin telah di hantui rasa penyesalan nya . hari yg harus nya dia bahagia karna menjadi istri Arga tetapi menjadi hari yg menyedihkan karna rasa bersalah dan penyesalan itu terus menghantui nya.
Jujur hari itu juga membuat Egi hancur karna di beri kabar menyakitkan dan membuka luka nya semakin sakit.
Kenangan itu telah menyatu bersama luka nya . Sekarang penyesalan telah datang di hidup Arin . Meski sudah menjadi istri nya Arga.
Sekarang hidupnya tak lagi bergairah karna semangat itu sudah sirna oleh undangan menyakitkan hari itu.
Memang tak mudah menerima kenyataan kalau orang yg di sayangi menikahi orang lain. Luka nya Egi tak sebanding dengan maaf yg di ucapkan oleh Arin waktu lalu.
Bahkan Egi tak mau berangkat ke kantor, meski pekerjaan nya begitu menumpuk. Semua karna kemarin Dirinya telah di buat seperti orang gila oleh gadis itu.