Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TINGGAL DI APARTEMEN
“pak…?”. Ashila memundurkan langkahnya sedikit tatapan Agharna berhasil membuat bulu kuduknya merinding sejadinya dia tidak mengerti maksud tatapan pria itu hingga dia tetap bertahan di sana
“Ashila kau”. Agharna menelan ludah payah menunjukkan baju kaos yang dia bawa tadi “Pakai ini agar kau nyaman”.
Ashila menerima benda itu dengan asal feelingnya sebagai perempuan membuat dirinya was-was dengan kehadiran Agharna
Suara Agharna yang terdengar parau jelas menunjukan jika pria itu menahan sesuatu
Jangan gila Agharna dia masih anak-anak jangan lakukan itu!. Pikiran Agharna saling beradu dalam benaknya . Dia pertama yang menggoda mu, dia sudah berusia 20 Tahun tidak ada yang salah dengan itu
Ashila menyadari arti dari tatapan Agharna gadis itu mengambil selimut menutupi tubuhnya, dengan perkataan yang saing beradu di dalam benaknya merutuki ketidak pekaan nya
“Dasar bodoh”. Gumam gadis itu pelan, Agharna masih mampu mendengarnya pria itu mencoba sadar kan pikiran nya
“Pakai ini!”. Ucap Agharna meletakan pakaian itu di atas nakas lalu pergi begitu saja meninggalkan Ashila di sana.
“Terima kasih”. ucap gadis itu pelan
*****
Pagi-pagi sekali Ashila membuka matanya yang terasa sangat berat semalaman dia tidak bisa tidur karena suasana yan berbeda dia belum pernah menginap di rumah siapapun sebelumnya dan itu adalah pengalaman pertamanya
Sekaligus pengalaman yang membuat dirinya begitu jantungan karena bermalam dengan pria yang merupakan bos tempat magang
“Ck aku bahkan tidak bisa memejamkan mata ku semalam, pak Agharna dia …. huh sudah lah”. Hela Ashila sesungguhnya gadis itu berterimakasih karena Agharna yang memberinya tumpangan dan tadi malam pria itu juga menahan diri untuk tidak melakukan hal yang tidak-tidak padanya “Seharusnya aku lebih jaga diri”.
Gadis itu memutuskan untuk pergi ke dapur memeriksa sesuatu yang bisa dia masak sebagai ucapan terima kasihnya pada Agharna
Tepatnya di kulkas Ashla mengambil beberapa bahan yang tersedia di sana ada tomat dan beberapa sisa sayuran dan juga roti
“sepertinya pak Agharna tidak sering memasak, wajar saja pasti dia lebih suka makan di luar”. Gumam gadis itu mulai memasak beberapa sarapan yang simple berupa sandwitch
Ashila juga membuat sedikit sup telur yang sederhana untuk tambahan gadis itu memasak dengan sangat telaten seperti apa yang di ajarkan Bajha selama bertahun-tahun padanya
Wewangi masakan gadis itu bahkan tercium kepada seorang pria yang tertidur sangat lelap setelah semalaman mencoba tidur dengan tenang karena gangguan gadis kecil yang dia bawa pulang
Pria itu masih sangat mengantuk tapi wangi masakan Ashila menyadarkan dirinya jika dirinya juga sangatlah lapar dan memaksanya untuk membuka matanya
“Apa yang di lakukan gadis itu itu…?”. gumam Agharna memutuskan untuk beranjak mencari sumber wangi masakan itu
Dia berjalan menuju dapur dan menemukan Ashila yang sedang membersihkan dapur dan peralatan yang dia gunakan di depan sana sudah tersedia makanan dan minuman yang tampak menggugah selera seperti apa yang dia pikirkan
“Kau membuat ini sendiri?”. Tanya Agharna tiba-tiba membuat gadis itu terkejut dan langsung menatap dirinya
“Ah iya pak”. Ucap gadis itu bergegas membereskan pekerjaan tangan nya sampai beres sepenuhnya
Agharna dengan sabar menunggu Ashila untuk makan bersama, mereka duduk berdepanan Ashila yang kurang fokus menatap ke sembarang arah
Dan Agharna sangat risih dengan Ashila yang ada di depannya tapi malah tidak fokus padanya
“Apa yang kau pikirkan, jangan berpikiran aneh di hadapan ku aku muak!”. Kesal Agharna menatap Ashila dengan tajam”.
“Maaf pak, saya tidak sengaja”. Ucap gadis itu merasa bersalah namun jelas ada sesuatu di guratan wajah itu
“Ada apa? Katakan sesuatu sebelum aku mengusir mu ingat waktu mu sudah habis”.
“Saya mengerti pak, Saya tidak akan melakukan kesalahan”.
Agharna terdiam lalu melanjutkan untuk menikmati makanan nya pria itu beberapa kali bergumam karena rasa masakan itu sangat pas di lidahnya
Apalagi saat dia mengingat Ashila beberes mengikat rambutnya dengan panjang dan digulung ke atas menampakan leher jenjang wanita itu
Bayangan Agharna kini kembali pada sebuah impian lama dia mana da sangat ingin mempunya istri yang bisa menemani diriya dan seorang anak yang menjadi penerusnya nanti”.
Sulit untuk menemui wanita seperti itu karena Agharna sendiri pun sadar akan dirinya menikah dengan seorang yang dia cintai dan mencintainya dengan tulus adalah impian terbesar dari Agharna, hanya saja sebuah masa lalu yang tidak menyenangkan membuat pria itu trauma untuk mengulangi hal yang sama
******
"Kau yakin akan kembali ke sana?". Tanya Agharna saat mereka berdua berada di depan rumah Ashila gadis itu memang tampak sangat ragu sejak tadi "Apa yang akan kau lakukan jika mereka belum selesai?".
"Maksud bapak?". Apa mereka melakukannya lagi. Pikir Ashila dengan polosnya
Pletak!.
Satu ketukan membuat jidat gadis itu membuat Ashila meringis menatap Agharna dengan tajam
"Sadar gadis bodoh, kau pasti berpikiran kotor". Agharna menghela nafas "mereka butuh waktu, Ashila aku yakin mereka butuh ruang untuk mempertanggung jawabkan apa yang mereka perbuat dan kau tidak bisa ikut campur"
Ashila mengangguk merengerti dia akan mencari kos atau tempat tinggal sementara juga untuk menghindari dua orang yang berselisih
"saya akan mengurus semuanya, terimakasih untuk tumpangan nya pak".
Ashila hendak keluar tapi Agharna menahan gadis itu untuk keluar tangan mereka salin bersentuhan dengan jarak yang dekat, Agharna bisa merasakan aroma gadis muda itu dengan jelas sangat wangi dan membuatnya tenang
"Mereka masih berada di dalam sana".
Kedua orang itu berdiam sesaat sampai dua orang di dalam sana benar-benar keluar dari rumah, Ashila melotot dan berpikiran yang tidak-tidak lagi di tambah saat Bajha merangkul Sino yang tampak lemah dan wajahnya yang menunjuk kan frustasi
"paman... sebenarnya apa yang kau lakukan"