Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Chaca sedang asik bersantai membaca Novel di dalam kamarnya.
Namun suara pintu terbuka mampu mengalihkan pandangannya dari buku Novel.
Chaca mendongakkan kepalanya dan melihat Lana memasuki kamarnya lalu berdiri di depan ranjangnya.
"Chaca, nanti ikut mama ke JF resto," ucap Lana tiba tiba.
"Ada apa mah? tumben mama ngajak Chaca?" tanya Chaca malas.
"Mama akan mengenalkan kamu dengan anak temen bisnis mama," kata Lana membuat Chaca terkejut.
"What! gak mau, Chaca gak mau!" pekik Chaca menolak.
"Mau gak mau kamu harus mau." Tegas Lana dengan menatap Chaca dengan tajam.
"Kenapa harus Chaca mah? kenapa bukan kak Leona saja. Dia kan lebih tua dari Chaca kenapa mesti Chaca coba?" tanya Chaca tak habis fikir.
"Kakak kamu sudah punya Pacar," jawab Lana santai.
"Chaca juga sudah punya pacar mah." Pekik Chaca dengan kesal.
"Hahaha, mama gak percaya! Pokok nya kamu harus ikut mama titik." ucap Lana lalu pergi meninggalkan kamar Chaca.
Seperginya Lana, Chaca langsung menghampiri Leona yang berada di kamar sebelahnya.
"Kenapa kak?" tanya Chaca menahan kesal saat melihat Leona sedang bersantai dengan cutek cutek nya.
"Kenapa apa nya?" tanya Leona malah balik bertanya.
"Kenapa harus aku," tanya Chaca lagi.
"Karena cuma lo yang pantes," kata Leona santai namun menohok hati Chaca. "Udahlah, terima aja, dia baik kok duitnya banyak pula." sambung nya.
"Gue gak butuh duit kak!" teriak Chaca dengan kesal.
"Hahaha basi tau gak mulut lo, udah lah sana sana pergi dari kamar gue,l!" Leona mengusir Chaca agar keluar dari kamarnya.
***
Leona, Faris(ayah Chaca) dan Lana (mama Chaca) berangkat duluan dengan menggunakan mobil, sedangkan Chaca lebih memilih menggunakan motornya.
Yah sedari kecil Chaca sudah di beda bedakan oleh sang mama nya, Lana selalu menyanjung - nyanjung Leona daripada Chaca.
Saat Chaca tiba di JF resto, Chaca melihat Hanna dan Arlan sedang menikmati diner nya. Karena ia sangat malas menemui anak temen orang tua nya, akhir nya ia memilih bergabung dengan Hanna dan Arlan, meskipun harus membuat temen nya jengkel.
Setelah beberapa saat Chaca pun memilih pergi dari meja Hanna dan Arlan. Ia memilih pulang namun sialnya saat sampai di depan Resto, Chaca malah bertemu Leona yang sedang menggandeng kekasihnya.
"Oh hai, adikku tersayang," sapa Leona halus dan lembut kaya Tahu susu.
Chaca tidak menjawab ia memilih pergi begitu saja namun tangan nya di cekal oleh Leona. "Lo pasti belum ketemu kan sama anak temen papa?" tanya Leona.
"Gak perlu, gue gak mau!" ucap Chaca menarik tangan nya lagi namun Leona menahan nya dengan kuat.
"Lo harus mau, Ayo gue anter," kata Leona dengan senyum smirk nya.
"Gak mau, lepasin gue kak Lepasin," pekik Chaca memberontak. Namun Leona tak mau kalah ia juga terus menarik tangan Chaca hingga mereka terjadi tarik menarik, sedangkan Johan kekasih Leona bingung harus bagaimana melerai mereka berdua.
"Ayo ikut gue!" ucap Leona menarik terus tangan Chaca.
"Gak mau! lepasin gue, gue mau pergi gue gak mauu." Teriak nya lagi hingga membuat orang berbisik melihat mereka berdua bertengkar dan di lerai oleh satu pria, mereka mengira bahwa Leona dan Chaca sedang berebut pacar.
Hingga akhirnya Chaca tak sengaja mendorong Leona hingga ia terjerembab ke tanah. Bertepatan dengan Lana yang keluar dari Restauran untuk mencari keberadaan nya.
"Chaca apa yang kamu lakukan sama kakak kamu Hah!" Teriak Lana tidak terima Leona di dorong hingga jatuh seperti itu.
"Mah, a aku aku tidak sengaja mah." jawab Chaca jujur namun Leona lebih pintar berakting di depan Lana.
"Mama ... sakit banget hiks hiks lutut Leona berdarah." ujar Leona memegang lututnya yang sedikit berdarah.
"Kamu itu memang anak tidak tau diri ya, dasar anak tidak tau di untung!" seru Lana menjambak rambut chaca.
"Mama kenapa selalu pilih kasih sih sama aku dan kak Leona. Aku kan juga anak mama, kenapa mama selalu lebih percaya dan mementingkan kakak daripada Chaca mah kenapa?" Teriak Chaca menangis.
"Karena Kamu itu anak pembawa Sial." ucap Lana penuh penekanan.
"Tapi aku juga anak mama! mama gak bisa kaya gini ke Chaca, bukan mau Chaca kalau Chaca bawa sial." Teriaknya lagi sambil menangis.
"Kamu itu bener bener anak tidak tau diri ya. Tidak tau berterimakasih, dari tadi kami sudah menunggu kamu di dalam tapi ternyata kamu malah disini menyiksa kakak kamu hah! pekik Lana lagi.
"Chaca gak ada niat sama sekali buat nyakitin kakak, Chaca juga sayang sama kakak, gak mungkin Chaca mau nyelakain kakak mah," Ujar Chaca melemah.
"Bohong mah! tadi chaca sengaja dorong Leona agar Leona jatuh mah. Chaca cemburu dan marah karena mama lebih sayang smaa Leona." ujar Leona mengompori Lana.
Lana mendorong tubuh Chaca hingga membuatnya terjerembab ke belakang bertepatan dengan mobil yang baru memasuki kawasan resto.
"Aaaaaaaaa ..." Teriak Chaca kencang membuat seluruh orang yang berada di dalam restauran berhambur keluar termasuk Faris dan rekan kerjanya.
Bruukkkk...
Tubuh Chaca sedikit terpental, untung saja mobil itu berjalan pelan. Andai laju sedikit lagi pasti tubuh chaca akan terpental jauh dan membuat luka semakin parah.
"Chaca ...!" Teriak Hanna yang langsung berlari saat mendengar suara jeritan Chaca. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Chaca sudah terbaring lemah di lantai dengan bersimpah darah.
"A telfon ambulan A, cepetan ..."jerit Hanna sambil menangis kepada Arlan.
Arlan yang hendak menelfon ambulan ia urungkan kala melihat seseorang yang keluar dari dalam mobil yang menabrak Chaca.
"Abang ..." kata Arlan lirih tak percaya.
"Lo bawa mobil." ucapnya lalu segera mengangkat tubuh Chaca dan memasukkan nya kedalam kursi belakang.
"Buruan A." Kata Hanna yang langsung masuk kedalam kursi depan samping pengemudi.
Jangan tanya bagaimana reaksi Lana dan Leona, mereka hanya diam tanpa ekspresi.
"Aku gak nyangka kamu sejahat itu Le," ucap Johan dingin dan langsung pergi meninggalkan Leona.
"Jo, aku bisa jelasin semuanya. Johan ..." Teriak Leona namun tidak di dengar oleh Johan.
Bersambung******