‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Ale.." suara bariton seorang pria memanggil nama gadis yang saat ini tengah sibuk menyiapkan kendaraan roda empat untuk di lakukan uji coba
Gadis itu tidak mendengar, bukan karena sengaja, melainkan kedua telinga nya tertutup sebuah benda.
"Astaga! ALEXANDRA!!" pekik pria itu lagi dengan penuh penekanan seraya melepas paksa headphone yang sedang di pakai ale untuk mendengarkan musik favorit nya.
"YA..." protes ale dengan wajah kesal. "WHAT ??" tanya ale seraya melingkarkan benda itu di tengkuk lehernya..
"Lo di panggil Pak Teguh. Cepetan dia udah nunggu di ruangan kita.."
Ale memutar bola matanya malas, "Gue males! Katakan saja ada mobil baru yang masih trouble." ale kembali melanjutkan pekerjaan nya tanpa perduli pada panggilan dari atasan nya tersebut. Sebenarnya memang pekerjaan alexandra adalah mengecek kendaraan kendaraan baru sebelum siap untuk di pasarkan.
"Ck! Pliss le, lo jangan bikin kita semua pada susah! Lo itu hari ini udah di panggil tiga kali sama dia..!!"
Ale tidak menggubris ucapan Iwan, teman sejawatnya di perusahaan otomotif itu..
"Nanti gue sama anak anak yang kena semprot lagi. Masa lo tega sih sama kita semua, le ?" Iwan memelas, pria itu sengaja bicara seperti itu agar ale mau menemui pak teguh,
"Ah elah. Yaudah okay." Ale meletakkan peralatan yang di pegang nya, "Jangan sentuh apapun.! Ini bagian gue!!" Ale langsung memberi ultimatum pada iwan untuk tidak menyentuh mesin kendaraan yang sedang di cek oleh diri nya.
Ale memang seperti itu, dia tidak mau ada seseorang yang mencampuri pekerjaan nya, meskipun bagian mereka sama. Ale lebih suka memeriksa kendaraan tersebut sendirian, namun jika ada teman nya yang kesulitan ale tidak segan untuk membantu mereka.
"Galak banget le. Untung lo cantik!!"
Tanpa memperdulikan tatapan iwan padanya, ale pun berjalan menuju ruangan nya yang tidak jauh dari tempat dia melakukan pekerjaan nya..
Tok tok tok.
Ale mengetuk lalu membuka handle pintu..
Tanpa di persilahkan, gadis itu langsung masuk dan duduk di salah satu kursi yang langsung berhadapan dengan pria baya tersebut. Bukan karena tidak sopan, tapi ale sudah malas berbicara dengan atasan nya ini.
"Bagaimana tawaran saya ??" Pak teguh pun tanpa basa basi langsung mengatakan maksudnya kembali memanggil bawahan nya itu
Huh.
Ale menghembuskan nafasnya dengan berat. Selalu hal ini yang di tanyakan pak teguh. Dia berkali kali menawarkan alexandra untuk pindah ke kantor pusat yang ada di ibu kota karena saat ini ale bekerja di cabang perusahaan yang ada di kota Kembang, Bandung.
"Kamu itu lulusan dari Jepang, sayang sekali jika keahlian kamu ini tidak di kembangkan!!" Pak teguh kembali melancarkan rayuan nya. Sebenarnya pria itu juga sama bosan nya untuk terus meminta ale pindah ke kantor pusat.
Berat rasanya berurusan dengan ale, dia gadis yang keras kepala dan terkadang suka seenak nya sendiri. Tapi meski begitu, pak teguh tidak berani memecat ale. Sebab alexandra adalah satu satu nya montir yang memiliki lisensi resmi dari negeri sakura tersebut.
Selain lisensi yang di miliki nya itu, ale pun satu satu nya montir yang sangat mengerti mesin. Tidak ada kendaraan yang tidak bisa di perbaiki nya. Semua masalah luar dan dalam, kendaraan baru ataupun bekas, ale selalu bisa mendapatkan solusi dari setiap masalah dari kendaraan tersebut.
Dan karena alasan itu pula kantor pusat ingin ale langsung yang menangani masalah mesin kendaraan yang ada disana.
"Di sini kamu tidak bisa berkembang, ale. Kamu juga pasti tahu itu. Jenis kendaraan yang di pasarkan di kantor cabang kita ini tidak sebanyak yang ada di kantor pusat. Saya mohon alexandra, ini bukan hanya demi kamu, tapi demi saya dan keluarga saya. Saya bisa di pecat jika tidak bisa membujuk mu untuk pindah ke kantor pusat."
Ale menyugar rambutnya ke belakang. Gadis berambut sedikit pirang itu mulai frustasi karena terus di desak. Sungguh ale tidak mau kembali ke Jakarta. Banyak hal yang di hindari nya, jika kembali ke kota itu ale akan membuka kembali luka hati nya lagi.
Pak Teguh lalu memberikan secarik kertas pada ale..
"Apa ini ??"
"Baca saja.."
Ale pun mulai membaca isi yang tertuang di selembar kertas putih tersebut..
Tapi belum sampai satu menit ale sudah kembali meletakkan kertas itu di atas meja.
"Kenapa ??" tanya Pak Teguh "Bukankah itu tawaran yang sangat menguntungkan untuk kamu ??"
Bagaimana tidak, untuk membujuk ale agar dia mau pindah ke kantor pusat ale di berikan satu unit apartemen yang letaknya tepat di seberang perusahaan.
"Kamu tidak perlu lagi menyewa rumah untuk tempat tinggal." lanjut pak teguh. Ale selama ini memang tinggal di rumah sederhana yang dia sewa, dan ini sudah berjalan selama dua tahun lebih.
Oh ayolah, manusia mana yang akan menolak mendapat durian runtuh seperti ini..
Namun berbeda dengan ale, gadis itu sama sekali tidak tergiur. Dia yang sudah pernah merasakan hidup mewah tidak tertarik dengan tawaran remeh itu.
"Kalau saya tetap tidak mau, bagaimana ??"
Pak Teguh kini yang tidak bisa menjawab pertanyaan ale. Karena mungkin hanya ale lah satu satu nya karyawan di dunia ini yang tidak bisa di pecat atau di berhentikan oleh perusahaan raksasa tersebut. Ale bagai tambang emas yang jika di gali lebih dalam akan menghasilkan emas emas murni yang berdaya jual tinggi.
"Dari pada terus di paksa seperti ini saya lebih memilih untuk mengundurkan diri dari perusahaan ini."
Pak teguh terkejut, dia langsung menahan tangan ale yang hendak keluar dari ruangan.
"Tunggu! Saya mohon, sekali ini saja. Bagaimana kalau kamu coba satu bulan dulu..?? Jika kamu tidak nyaman, maka kamu bisa kembali kesini!!" Pak teguh ikut bangun dari duduknya.
"Tolong alexandra. Satu bulan saja, kamu coba dulu.."
Ale berpikir dan merasa tidak tega juga dengan pak teguh yang terus memohon padanya
"Satu minggu!!" tegas ale seolah tak terbantahkan.
"Tiga minggu..." Pak teguh mengacungkan tiga jari nya mencoba jurus tawar menawar dengan bawahan nya itu.
Ale menggeleng.. "Satu minggu atau tidak sama sekali..!!" ucap nya tegas dan tak terbantahkan.
"Baiklah baiklah. Satu minggu!!" Pak teguh mengulangi ucapan ale. Akhirnya dia bisa bernafas lega. "Besok kamu berangkat. Nanti ada supir perusahaan yang akan mengantarkan kamu ke kantor pusat kita."
Tanpa menunggu lama pak teguh langsung memberi tahu ale hal tersebut.
Ale mengangguk pelan lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Pak teguh pun memaklumi sikap ale yang sekarang, sebenarnya dia gadis yang baik dan periang hanya saja saat pertama kali pak teguh menawarkan kepindahan nya, dia jadi pendiam dan tidak lagi banyak bicara seperti sebelumnya. Pak teguh pun tidak tahu apa yang membuat ale jadi seperti itu. Di pikiran pria tersebut, mungkin saja ale memang sudah sangat nyaman bekerja di kantor cabang ini dan membuat gadis itu tidak mau di pindah kan ke kantor pusat.