"Aku bersedia menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek harus merestui hubungan aku dan Jessica"
Bagaimana jadinya jika seorang pria bersedia menikah, tapi meminta restu dengan pasangan lain?
Akankah pernikahan itu bertahan lama? Atau justru berakhir dengan saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dj'Milano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps21. Kebenaran Terungkap.
Di sebuah halaman parkir, seorang pria baru saja turun dari mobilnya. Setelah mengunci mobilnya, pria tersebut berjalan dengan gagahnya menuju pintu masuk, hingga ia tak menyadari dua orang body guard mengikutinya dari belakang.
"Hei apa-apaan ini, lepaskan. Siapa kalian?" tanya Dokter Irwan sambil meronta minta dilepas. Namun badannya tak bisa bergerak sama sekali karena telah dikunci oleh dua pria berpakaian serba hitam itu.
"Maaf, Tuan. Tolong menurutlah agar masalanya cepat selesai." ucap salah satu body guard itu.
"Masala apa? Jangan gila kalain, ini area rumah sakit"
"Kami hanya menjalakan perinta, Tuan. Tolong jangan paksa kami untuk memakai kekeras"
"Oke, aku akan ikut kalian, tapi lepaskan dulu tanganku, sakit sialan." Irwan menurut, ia telah sadar siapa biang keroknya. David, hanya pria itu yang bisa melakukan hal sekejam ini. "Sialan lu, David. Tunggu aja pembalasan gua nanti" batin Irwan sambil berjalan menuju mobil dia pengawal itu.
Irwan semakin geram ketika melihat David duduk dengan wajah tampa dosa didalam mobil.
******
"Turunlah jika kau tidak ingin dipermalukan didepan semua karyawan" ancam David ketika mereka telah sampai di Emerald Grup, namun Irwan masih berlama-lama didalam mobil.
"Bawel, Lu" Irwan turun dan menutup pintu mobil dengan kasar.
Kedua pria itu berjalan beriringan menuju ruangan Alex.
"Apa mau kalian? Kenapa membawaku seperti ini?" tanya Irwan, saat ini mereka telah berada di ruangan Alex.
"Duduk" ucap Alex.
"Tidak, saya tidak punya banyak waktu. Cepat katakan ada masala apa?"
"Katakan sejujurnya siapa orang yang telah mendonorkan darah untukku!" tanya Alex, pria itu berdiri berhadapan dengan Irwan, kedua tangam terkepal dalam saku celana.
"Cih, masala ini lagi? Bukankah sudah kukatakan dia seorang gadis" sahut Irwan.
"Kau tidak sedang mempermainkan aku 'kan, Irwan?"
"Tentu saja tidak, untuk apa aku berbohong padamu?"
"Lalu kenapa Sri Utari yang kami dapatkan adalah seorang nenek-nenek?"
"Mana aku tau, itu bukan urusanku"
"Bicaralah yang benar, Irwan"
"Gua rasa setelah kecelakaan kemaren, funggsi otak Loe mulai menurun. Hal sederhana gini aja Loe nggak bisa mikir" ucap Irwan, sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. "Ambil ini, Loe akan tau akan tau jawabannya disini" Irwan meraih tangan Alex, lalu meletak sebuah flashdisk diatas telapak tangannya.
"Apa ini?"
"Nonton aja sendiri, aku pulang, banyak pasian yang sedang menungguku" ucap Irwan dan langsung keluar dari ruangan Alex.
Sementara, David telah mengambil flashdisk tersebut dan menghubungkannya pada leptop Alex.
"Bos, sepertinya ini rekamana cctv" ucap David.
Mendengar ucapa David, Alex langsung bergegas duduk dikursi kebesarannya untuk melihat isi rekaman cctv.
Alex dan David memasang mata dengan seksama. Rekaman dimulai dari seorang gadis berjalan masuk ke rumah sakit. Semua tampak normal hingga si gadis balik dan mengikut suster.
Jari Alex bergerak cepat menekan tombol pause. Hati Alex sedikit terguncang ketika samar-samar seperti mengenali wajah gadis itu.
Gambar pun dizoom untuk melihat lebih jelas wajah gadis itu.
"Viona?" Hati kecil Alex bertarung keras, apa benar Viona yang telah menolongku? merasa yakin yakin, Alex menekan tombol play untuk melanjutkan Viodanya. Namun, durasi Vidio hanya sampe situ.
"Vid?" Alex memanggil meminta kepastian apa yang ia pikirkan.
"Ya, Bos. benar Nona Vionalah orangnya."
Deeeggggg
Alex terdiam seribu bahasa, dadanya terasa sesak, remuk semua tulang-tulangnya. Mengapa harus Viona? Orang yang selama ini ia sia-siakan.
"Vid, cari tahu hubungan Viona dengan nenek tua itu" Alex meraih kunci mobil, dan pergi begitu saja.
Rumah, menjadi tuanjuan Alex saat ini, ia akan mengecek kamar yang pernah ditempati Viona, mungkin saja ada petunjuk disana.
Dalam perjalanan pulang, Alex memikirkan perlakuan keluarganya pada Viona. Apa Viona masi mau memaafkannya dan keluarganya?
banyak kerananya