NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Suamiku

Perselingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Pelakor
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

Rumah tangga yang sudah lama aku bina, musnah seketika dengan kehadiran orang ketiga di rumah tanggaku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Setelah mandi dan bersiap untuk mengantarkan Naura ke sekolah, aku mencoba menelepon Adnan. Tapi, entah kenapa dia tidak mengangkatnya. Dengan rasa penasaran, aku mencoba meneleponnya lagi.

Namun, kali ini yang mengangkat bukan Adnan, melainkan suara perempuan yang aku yakini adalah Sandra.

"Apakah Adnan sedang bersama Sandra?" hatiku berkata. Saat itu, kecurigaanku semakin kuat. Teringat kata-kata Sandra, 'Aku tahu ini pasti Rania, kan? Hahaha, kasihan!' membuatku merasa seperti tertampar.

Emosi bercampur aduk; ada rasa cemburu, marah, dan sedikit takut karena mungkin saja Adnan sedang berselingkuh. Pikiran-pikiran negatif itu terus menerpa, tapi aku berusaha untuk tidak terbawa perasaan.

"Tidak, aku harus tenang dan mencari tahu dulu. Aku tidak boleh berspekulasi sembarangan," gumamku dalam hati, berusaha untuk tetap rasional.

Aku terdiam beberapa saat, tangannya gemetar memegang telepon.

Napasnya tersengal, berusaha menahan air mata yang hendak tumpah. "Ya, ini aku," suaranya bergetar, nyaris tidak terdengar.

Sandra di seberang sana tertawa sinis. "Kamu tahu kan, Adnan lebih memilihku daripada kamu? Kita sedang bersama sekarang," ucapnya dengan nada menggoda.

Aku menutup mataky,, mencoba mengumpulkan kekuatan untuk tetap tenang. "Kenapa kalian melakukan ini padaku?" bisiknya, suara patah dan hancur.

"Karena dia membutuhkan seseorang yang lebih baik, Rania. Aku rasa kau sudah tahu jawabannya," jawab Sandra dengan nada penuh kemenangan.

Air mata aku akhirnya jatuh, mengalir deras di pipinya. Dia merasa seperti dunianya runtuh, kepercayaannya hancur.aku menutup telepon, lemas dan terduduk di lantai ruang tamu.

Hatiku terasa remuk, seperti teriris pisau yang tajam. Aku menangis dalam kesendirian, menyadari bahwa pernikahan aku mungkin akan berakhir.

( "Hallo, Rania. Kamu mendengarku, kan?" Aku mendengar Sandra tertawa di seberang sana. Kenapa dia selalu begitu, menyakitiku dengan kata-kata dan sikapnya? "Pasti kamu sedang meratapi nasib, kan? Makanya punya suami itu harus dilayani dan diurus." )

Aku mencoba mengendalikan emosiku, tidak ingin menunjukkan bahwa aku terluka oleh perkataannya.

("Tak perlu aku mengurusnya, Sandra. Kan ada kamu. Aku rela memberikan Adnan untukmu.")

Tapi dalam hati, air mata mulai menggenang, berat untuk ditahan. Bagaimana dia bisa begitu? Suara tawa Sandra semakin nyaring, mengejek di sebrang telepon.

("Aku sudah bilang, Rania, kami berdua saling mencintai dan tidak bisa terpisahkan. Terima saja kenyataannya." )

Dengan perasaan sakit hati, aku memikirkan betapa kejamnya Sandra terhadapku. Mengapa Tuhan mempertemukanku dengan orang seperti dia? Aku harus mencari kekuatan untuk menghadapi segala cobaan ini, dan mungkin juga, merelakan suamiku yang kini telah jatuh ke pelukan wanita lain.

Begitu menutup telepon, Naura segera datang menghampiriku dengan senyum yang begitu menenangkan hatiku. 

"Mah, Mamah nangis lagi? Gara-gara Papah lagi? Karena Papah nggak pulang?"

"Enggak kok, Nak," jawabku berusaha menyembunyikan rasa sedih di hatiku. 

"Udahlah, Mah, nggak usah difikirin Papah. Biarkan saja dia hidup dengan perempuan jahat itu. Kita bisa bahagia dengan hidup kita sendiri," kata Naura dengan begitu dewasa. 

 Aku merasa terharu mendengar perkataan anakku yang masih muda itu. Kuhadapkan tubuh mungil Naura dan meluknya erat. 

Betapa besar dan lelap hatinya, sedangkan aku, mengapa aku masih belum bisa berdamai dengan diriku sendiri dan menahan rasa sakit yang selalu menghantuiku setiap kali teringat perbuatan suamiku?

Aku merasakan kepastian dalam suara Naura, "Aku yakin, Ma. Papah pasti bersama perempuan itu. Jadi, untuk apa Mamah masih memikirkan Papah? Toh, Papah sendiri tidak memikirkan Mamah." Ucap Naura dengan matanya berkaca-kaca, tapi dia mencoba untuk tetap tenang.

Aku tersenyum manis ke arahnya dan mengusap lembut pipinya. "Kamu benar, Nak," kataku, berusaha memberikan semangat untuk diriku sendiri sekaligus padanya. 

Naura menyeret tanganku, dan kami segera keluar dari rumah. Bibik baru saja datang, seperti biasa aku memberikan uang untuk belanja di pasar dan ongkos nanti menjemput Naura. 

Aku dan Naura segera masuk ke dalam mobil, lalu ku lajukan mobil dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota di pagi hari. Pagi ini, aku punya rapat dengan beberapa rekan kerjaku yang mungkin cukup menguras waktu. 

Jadi, mungkin aku akan pulang agak telat. 

"Nak, nanti Mamah pulang agak telat ya? Tolong jangan khawatir dan jagalah dirimu baik-baik." Seruku ke arah Naura, berharap dia mengerti dan tetap merasa aman walau aku tidak ada di sampingnya.

"Aku sudah sampai sekolah, terima kasih ya, Ma," ucap Naura sebelum turun dari mobil. 

Aku melambaikan tanganku ke arah Naura, menatapnya sampai dia masuk ke dalam gerbang sekolah. Setelah itu, kulanjutkan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju tempat kerjaku. 

Saat melintas di depan kantor polisi, kulihat Kevin yang sedang mengobrol dengan seorang perempuan. Raut wajah mereka nampak serius, seperti sedang bertengkar atau berantem.

Mau saja berhenti dan menyapa, tapi tidak enak melihat suasana yang sedang tidak kondusif. Aku memutuskan untuk mengklakson saja, memberi kode bahwa aku melintas di dekat mereka. 

Namun, saat menatap spion mobil, aku melihat ekspresi Kevin yang terasa dingin, tanpa empati pada tangisan perempuan itu. Tiba-tiba pikiranku menerawang, membayangkan kalau-kalau Kevin juga sama seperti Adnan.

"Kenapa Kevin bersikap seperti itu? Apakah dia juga berkelakuan buruk seperti Adnan?" gumamku dalam hati, merasa khawatir dan bingung. 

Tak lama setelah aku berpikiran buruk tentang Adnan, ponselku berdering. Kevin menelfonku, dan rasa penasaran membuatku segera mengangkat teleponnya. 

Aku menjawab,[ "Halo, Kevin." ]

Kevin langsung mengejutkanku dengan permintaannya, ["Halo, Rania. Apa nanti sore bisa bertemu denganku? Ini sangat penting."]   

Merasa heran, aku bertanya,[ "Penting?" "Iya, aku harap kamu bisa ya, Ran," ]jawab Kevin dengan serius. 

Aku merasa ragu, ["Gak janji, Kev. Hari ini aku sangat sibuk."]

["Aku mohon, Rania,"] pinta Kevin dengan nada yang membuatku merasa terdesak. 

Aku terdiam sejenak, mempertimbangkan kemungkinan bertemu dengannya. Namun, sebelum memastikan jawabanku, aku perlu berkonsultasi dengan Sumi. 

["Nanti aku hubungi kamu lagi ya, aku tanya sama Sumi dulu," ]kataku dengan nada ragu. 

Kevin tampak menerima jawabanku, ["Oke, beres." ]

Lalu, dia menutup teleponnya. Kini, aku semakin penasaran. Apa yang akan dibicarakan Kevin denganku, dan kenapa sepenting itu? Begitu sampai di butik, Sumi langsung menyambutku dan mengatakan hari ini akan sangat sibuk.

Kepala sudah pusing sebelum kerjaan dimulai. Dengan perasaan yang bercampur aduk, aku bersiap untuk meeting dengan arsitek dan kontraktor yang akan membangun butikku di kota tetangga. 

Sekarang aku telah memiliki tiga cabang butik yang sukses di beberapa kota besar, dan sebentar lagi akan menjadi empat. Setiap kali aku mengingat pencapaian ini, aku merasa sangat bersyukur kepada sang Pencipta. 

Semua jerih payah dan pengorbananku selama ini, tak ada yang sia-sia, meski tentunya memerlukan proses yang tak singkat.

"Mungkin banyak yang mengira aku hanya beruntung, tapi apakah mereka tahu betapa sulitnya meraih kesuksesan ini?" batin aku dalam hati.

Aku bekerja keras setiap harinya, menjalani liku-liku kehidupan sebagai pengusaha yang tidak mudah, dan tak sedikit ujian yang harus aku lalui. 

Tapi di balik semuanya itu, ada kebahagiaan tersendiri yang tak tergantikan, yaitu kebanggaan atas apa yang telah aku capai. 

"Setiap cabang yang kubuka, bukan hanya tentang keuntungan materi semata, tapi juga tentang bagaimana aku bisa membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku mampu meraih impian-impianku. Dan aku akan terus berusaha, sebab langit masih sangat luas," ujarku pada diri sendiri, sembari menatap wajah yang tersenyum penuh optimisme dalam cermin.

******

1
Jumiah
ak salut bangat sma pendirian mu raina..tegas dan tangguh gk larut dlm kesedihan ,kejar mimpi mu
kebahagian mu rai...ap lg anak mu mendukung ?
Jumiah
ya kelamaan thor kpn berpisah nya rania ,buat rania bersama kevin
bahagia dan hidup sukses ...
Heny
Dua th bkn khilap keenaan nm nya dasar suami gk punya ahlak
Irizka RA Yusuf
penulisan tokohnya terbalik balik, jd suka bingung bacanya.
devi aryana
Luar biasa
Ma Em
Semangat Rania jangan sedih tinggalkan lelaki yg tdk setia dan tukang selingkuh semoga Rania mendapatkan pengganti Adnan lelaki yg baik, sayang dan tentunya setia dan jgn dipikirkan Adnan lagi biarkan dia bersama Sandra selingkuhannya pasti Adnan akan menyesal karena tlh menduakan kamu Rania
Ma Em
Luar biasa
juriah mahakam
Rania jgn byk drama lbh cpt pisah lbh baik lampirkan bukti,, lah Adnan lain dimlt lain dihati stiap saat sllu bersm Sandra n sllu mesra stiap Sandra ngomong mcm2 yg menyindir bahkan menyakiti rania dia ttp anteng tu tp gt ga mw diceraikan anehlah si Adnan ni yg ada malah menuduh rania yg slingkuh jls2 diawal ktauan ngaku iya slingkuh lah brkutx ngaku rekan krj n skr law dipertegas kr2 mw ngaku apa y atau ngaku aja udh nkh lg biar Sandra mrasa menang n sptx ni taktik mereka biar rania ttp dian n ttp trima Adnan n mrka nikmati harta n uang rania hhmmm ayo rania sgra bertindak smngt up kk
juriah mahakam
Rania rania hrsx qm g kaget lg akan hal itu toh skp Adnan mank menunjukan bahwa dia mank pro kesandra n skr qm hrs legowo biarkan aja mereka bersm menanti buah hati, toh qm seorang ibu yg mapan dlm hal pekerjaan jgn takut jd janda krn qm msh bs menghidupi Naura tunjukan bahwa qm bahagia tnpa Adnan n jgn pernah meneteskan air mt didpn psgan lakhnat smngt up kk
juriah mahakam
Nah gt donk org qm yg cr uang bosx wjib membahagiakan ortu n diri ndri btw tinggalkan aja suami lakhnat mu smoga stlh psh dr qm hdpx hancur n miskin laa perlu kena penyakit berbhya smngt up kk
juriah mahakam
Bgs ran qm blg spt itu ke Adnan biar dia sdr tp nmx jg lelaki toxic ttp mrsa sllu bnr n lgan hrs qm yakin bahwa hub dia n Sandra bkn hub biasa bknx diawal Adnan n sandra mank pernah blg y cm smakin kesini si Adnan seolah2 hnya rekan krj aja pdhal rekan dlm sgala hal hehehe smoga aja ranja bs memberi pljran yh berharga buat psgan itu smngt up kk
juriah mahakam
Astaga rania mungkin dl qm pernah bodon n ceroboh tp tdk utk skr buat apa mempertahankan RT law nyatax Naura yg qm khawatirkan akan terluka sdh lbh dl mengetahuix, Adnan Adnan kemana z slama ni sdh selingkuh mrsa g berslh msh bs berkelit apa qm lp bagaimana sandra memonopoli diri mu didpn rania spt dialah istri sah qm n skr qm blg hny rekan krj mksd qm rekan krj diranjang gt laq itu mah bnr g ush diragukan lg,, ya udh ambil z tu rmh toh rania wnt pntr n pny karir pasti msh bs membeli rmh spt itu tp yg pasti qm g akan bs mendptkan istri spt rania n bersenang2lah sblm karma mendatangi mu smngt up kk
juriah mahakam
Rania rania disini qm yg terlalu bodoh msh berhrp dgn kevin nyatax dia sllu tenggelam dlm gelombang kenikmatan yg sandra berikan apa msh krg bukti kissmark di leher sandra siapa yg membuatx slain adnan suami mu jgn tkut jd janda krn qm wnita karir yg pasti bs menghidupi Naura jgn buat mental Naura down dgn apa yg tlh dia saksikan bahkan dia yg lbh dl mengetahui adnan bermain wnta lbh baik pkrkan scptx mw qm bw kemn RT kalian lgan mank g ada itikad baik dr adnan slain bersng2 menikmati mlm2 pnsx bersm sandra smngt up lg kk
juriah mahakam
Ran ran,,, adnan hny bs janji tp bs ditepati bktix dia lp arah jln plg n skr qm melihat bersm Sandra apa qm akan diam aja lbh baik ambil kptsan mungkin jln sbgai jodoh pura2 kevin akan membawa kalian sling dkt n mejadi tertarik,, cape law sllu dgr janji bualan adnan buat dia menyesal dgn apa yg dia lakukan smngt up kk
juriah mahakam
Tuh Rani dgr apa kt anakmu dia aja bs kuat n tegar sbgai anak hrsx qm yg spt itu tp disini qm terlalu hanyut oleh kt maaf n janji Adnan yg nyatax g dia tepati n saat qm tlp ht nurani mu msh bertnya apakah Adnan slingkuh apa krg jls bkti suara tlp dihp Adnan jd jgn cb qm pertanyakan lg ps hatimu hrsx skr Adnan bersm kalian bkn malah g plg n asik dgn duniax ndri blm jg dpt maaf dr anak udh berulah lg n sm skali g bs mengambil simpatik anak yg br plg dr RS skr lbh baik qm fokus sm karir n anak law perlu cr bkti buat qm menuntut Adnan yg nyatax dia g bs lps dr Sandra n qm wnt hbt law perlu miskin kan Adnan n buat dia didepak dr t4 dia krj hrs kuat rania demi ms dpn anak smngt up kk
juriah mahakam
Sdh lah ran suami qm nyatax g bs memperbaiki apa yg tlh dia perbuat nyatax Adnan menikmati perselingkuhan x berjanji akan meninggalkan Sandra nyatax hny sebuah kalimat n bkn tindakan nyata apalg hrsx dia bs membujuk Naura bkn malah g plg hny bs menikmati wnitax bertindaklah lbh cpt ran n amankan smua aset berharga n kembalikan adna ket4 asalx yg hny seorang lelaki miskin smngt up kk,,, buat mereka menyesal tlh menyakiti dirimu terutama Naura anakmu n balaslah penghianat mereka dgn sesuatu yg akan memporak-porandakan hdpx
juriah mahakam
Bnr2 andra v mw mengakui rania sbgai istrix didpn Sandra bearti dia msh mempertahankan Sandra fine andra tnggu tgl mainx mk smua akan usai smngt up kk
Yeyen Yeyen
yah ga asik baru segitu dah bersambung
Ma Em
Seharusnya Rania mau diajak bicara sama Sandra siapa tau Adnan dan Sandra sdh menikah siri karena kalau dilihat hubungannya kan sdh dua tahun tdk mungkin cuma pacaran doang
juriah mahakam
Jgn pernah percaya sm mereka ran bs jd mungkin Sandra mw blg mcm2 walaupun bnr adax krn dia selingkuhan suami, smoga aja Sandra ngaku hamil biar rania bs cerain Adnan n biarkan dia miskin krn law tanpamu yakinlah karirx akan hancur bersm hncurx RT kalian smngt up kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!