NovelToon NovelToon
Aku Istri Gus Zidan

Aku Istri Gus Zidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:238.3k
Nilai: 5
Nama Author: triani

keinginannya untuk tidak masuk pesantren malah membuatnya terjebak begitu dalam dengan pesantren.

Namanya Mazaya Farha Kaina, biasa dipanggil Aza, anak dari seorang ustad. orang tuanya berniat mengirimnya ke pesantren milik sang kakek.

karena tidak tertarik masuk pesantren, ia memutuskan untuk kabur, tapi malah mempertemukannya dengan Gus Zidan dan membuatnya terjebak ke dalam pesantren karena sebuah pernikahan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Cincin untuk Aza

Aza masih memikirkan pertemuannya dengan Tante Nur saat mereka melanjutkan jalan-jalan. Seingatnya, terakhir kali ia bertemu Tante Nur adalah saat masih SD, ketika Tante Nur belum menikah. Mereka sering bertemu saat Tante Nur berkunjung ke rumahnya di Blitar. Namun, setelah itu, kabar Tante Nur menghilang begitu saja, sepertinya karena menikah dan pindah ke kota lain. Bahkan bunda Zahra juga tidak tahu keberadaan Tante Nur setelah ibu Tante Nur meninggal dunia dan Tante Nur memutuskan untuk pindah ke luar kota.

“Mas Gus , aku terakhir ketemu Tante Nur tuh kalau nggak salah waktu masih SD. Waktu itu dia belum menikah,” kata Aza sambil terus memikirkan pertemuan tadi.

Gus Zidan mengangguk, mendengarkan. "Mungkin setelah menikah dia pindah, ya? Pantes kamu kaget tadi."

“Iya, sepertinya setelah menikah dia nggak tinggal di Blitar lagi,” lanjut Aza. "Aku ingat Bunda sering cerita tentang Tante Nur dulu, katanya mereka sahabatan dari kecil. Tapi ya, sejak Tante Nur pindah, kami jadi jarang ketemu. Bahkan Tante Nur juga merubah nomor kontaknya."

“Wah, berarti pertemuan tadi kebetulan banget, ya? Siapa sangka ketemunya di sini, bukan di Blitar,” Gus Zidan tersenyum. "Pasti Bunda kamu bakal senang kalau dengar kalian ketemu lagi."

Aza mengangguk. "Iya, pasti. Aku akan ceritakan ke Bunda nanti."

Mereka terus berjalan, menikmati waktu berdua, meski pikiran Aza sesekali kembali pada pertemuan dengan Tante Nur. Dunia terasa begitu kecil, dan pertemuan tak terduga seperti ini selalu menyisakan kehangatan sekaligus nostalgia bagi Aza.

Setelah keluar dari bioskop dan melanjutkan jalan-jalan sebentar, Aza merasakan perutnya mulai lapar. “Mas gus, kayaknya aku lapar nih. Kita ke food court, yuk!” Aza menarik lengan Gus Zidan menuju salah satu food court di gedung yang sama.

Mereka berjalan beriringan hingga tiba di area makan yang ramai, penuh dengan berbagai macam pilihan makanan. Aza langsung mengarahkan langkahnya ke stand yang menjual seafood—makanan favoritnya. “Aku mau pesan udang bakar sama cumi goreng tepung,” ucapnya antusias.

Gus Zidan hanya tersenyum, menggelengkan kepala sedikit. "Kamu makan aja, aku nggak terlalu lapar."

Seperti biasa, Aza memesan porsi besar, menumpuk hidangannya di atas meja. Udang bakar, cumi goreng tepung, dan beberapa lauk lainnya tersaji lengkap. Aza langsung mulai makan dengan lahap, menikmati setiap suapan, sementara Gus Zidan hanya duduk di seberangnya, memperhatikan dengan ekspresi tenang. Ia seperti sudah terbiasa melihat istrinya begitu bersemangat ketika berhadapan dengan makanan.

“Mas gus, beneran nggak mau? Nih, coba dikit,” tawar Aza sambil menyodorkan sepotong cumi goreng ke arah Gus Zidan.

Gus Zidan tertawa kecil, mengangkat tangannya menolak. "Melihat kamu makan gitu aja aku udah kenyang, kok."

Aza mendengus, “Sebenarnua kamu cuma mau bilang kalau aku rakus kan? Ingat ya, istrimu ini masih dalam masa pertumbuhan, jadi. Utuh banget makanan-makanan kayak gini!”

"Baiklah, makan yang banyak biar cepet tinggi."

Aza kemudian berpikir ulang, "eh, kira-kira aku gemuk nggak ya kalau makan banyak kayak gini? Kalau aku gemuk bagaimana?"

Gus Zidan tergelak melihat kelakuan polos istrinya, andai saja ia bisa tertawa bebas ia pasti akan tertawa kencang,

"Kenapa malah senyum kayak gitu?" tanya Aza sembari memiringkan kepalanya.

"Gemuk apanya? Kamu kan aktif, nggak bakal gemuk cuma gara-gara makan seafood," Gus Zidan membalas santai sambil melipat tangannya di depan dada.

Aza akhirnya hanya tersenyum sambil melanjutkan makannya, menikmati momen santai berdua di tengah keramaian. “Tapi serius, kamu harus coba ini udangnya enak banget,” katanya lagi sambil menyodorkan sepotong udang.

Gus Zidan, yang kali ini tak ingin mengecewakan Aza, akhirnya mengambilnya. “Oke, oke. Biar nggak dibilang cuma jadi penonton,” jawabnya sambil menggigit udang yang ditawarkan Aza.

Aza tersenyum puas, senang akhirnya berhasil membuat Gus Zidan ikut makan. Mereka pun terus mengobrol santai, sesekali bercanda, hingga akhirnya makanan di depan Aza habis. Wajah Aza tampak sumringah dan puas setelah menikmati makanannya.

“Udah kenyang?” tanya Gus Zidan sambil menatap Aza yang terlihat puas.

Aza mengangguk. “Kenyang banget! Sekarang kita mau ke mana lagi?”

Gus Zidan tidak langsung menjawab pertanyaan Aza, ia tampak sedikit gelisah. Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Aza yang sedang sibuk membereskan mejanya, penasaran dan menatap Gus Zidan dengan alis terangkat.

"Ini," kata Gus Zidan pelan, sambil membuka kotak itu. Di dalamnya ada sebuah cincin sederhana namun elegan, berkilau di bawah cahaya lampu food court. "Cincin ini kebetulan aku tadi melihat yang bagus di toko, jadi aku membelinya, semoga kamu suka, tapi kalau kurang pas kita bisa menukarnya."

Aza tertegun sejenak, menatap cincin itu lalu menatap Gus Zidan. "Ini untukku?" tanyanya, suaranya hampir berbisik.

Gus Zidan mengangguk. "Iya. Waktu pernikahan kita kan mendadak, jadi aku nggak sempat menyiapkan cincin yang layak. Bagaimana kamu suka?"

Aza tersenyum tipis, "Suka. Ini pertama kalinya aku dapat cincin emas." ucap Aza bersemangat sembari memakai sendiri cincin itu , "Ini benar-benar bagus, aku suka."

Kasihan sekali, apa keluarganya begitu sederhana hingga ia tidak pernah punya cincin emas? Batin Gus Zidan merasa iba dengan istrinya itu.

Tapi bukankah ustad Zaki kerap terlihat di seminar-seminar keagamaan? Batin Gus Zidan lagi karena ia beberapa kali bertemu ustadz Zaki di seminar-seminar nasional. Bagaimana pun Gus Zidan lama tinggal di luar negri jadi ia tidak begitu mengenal siapa ustad Zaki, berbeda lagi dengan Abah yai yang sudah sangat familiar dengan beliau.

Setelah puas memandangi cincin yang melingkar di jarinya, Aza pun lalu menyingkap sedikit jilbabnya, memperlihatkan liontin yang ia kenakan. Itu bukan liontin biasa, melainkan cincin perak milik Gus Zidan, yang digunakan sebagai maskawin pada saat mereka menikah. Cincin itu terlalu besar untuk jari Aza, sehingga ia memutuskan untuk menggantungkannya di leher sebagai kenang-kenangan.

“Ini, Mas gus, cincin perakmu,” kata Aza sambil menunjukkannya. “Karena nggak ada yang pas di jariku, jadi aku pakai sebagai liontin.”

Gus Zidan tersenyum melihat itu. "Kamu kreatif juga, ya."

"Bagaimana? Apa harus ku kembalikan?" tanya Aza.

"Nggak perlu, kamu pakai saja, bagaimanapun itu tetap mahar pernikahan. Kalau enggak, kamu simpan aja, anggap itu kenangan pernikahan kita," katanya lembut,

Bersambung

Happy reading

1
maulana ya_manna
aku penasaran thor...
emak nya Farah siapa ya...🤔...
aku lupa🤦🏻‍♀️
maulana ya_manna
ini novel season 3... yang ku baca...
yang sebelm nya ku baca ber ulang²....
Tri Ani: terimakasih kak
total 1 replies
yuning
lanjut
fee2
tuh bener kan kyai irsyad yang dulu pengen jodohin gus zidan sama anaknya....
Sri Murtini
semoga dari rumah kyai Irsyad nggk.ada drama lg,soalnya pd pertemuan pertama dgn Gus Zidan ada pandangan ke kaguman
Sri Murtini
Alhamdulillah smg bisa istiqomah menuju Samawa
Rizal Angker
next
yuning
jujur itu lebih baik
yuning
Alhamdulillah
maulana ya_manna
terluka tp gak berdarah....😞😞😞
Tri Ani: setuju
total 1 replies
maulana ya_manna
terluka tp gak berdarah....😞😞😞
ir
nahh gitu kan lebih tenang Za
Tri Ani: kn jadi ademmm
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
akhirnya aza mau jujur juga ke Samuel...
Tri Ani: coba dari kemarin, 😁
total 1 replies
fee2
Samuel dapat hidayah... kukira samuel dulu non loh ternyata bukan....
Tri Ani: Islam tapi di KTP, tapi baru tahu kalau Islam ternyata
total 1 replies
maulana ya_manna
lanjut lagi thor....
hidayah lewat mz agus🤣🤣🤣🤣🤣🤣....
eh.... slah🤭.... mz Gus....😂😂😂
Tri Ani: siap kak
total 1 replies
Rizal Angker
next
Sri Murtini
banyak dukungan utkmu Ning Chusna jgn ragu, ayo siapkan barisan pendamping buat ning Chusna mulai.....1.2.3 .....
100 dst siapa ikut😂😂😂😂
Tri Ani: wahhh suporter janda nih
total 1 replies
Sri Murtini
Aamiin ya Rabbal alamin
maulana ya_manna
ikutan nyesek thor.... 😢😢😢😢🤧..
hanya krn anak pun jadi mslh tambah serem....
ke egoisan yang berbalut poligami dan berselimut dalil...🤦🏻‍♀️... ending nya Cusna terluka parah.....
maulana ya_manna
ikutan nyesek thor.... 😢😢😢😢🤧..
hanya krn anak pun jadi mslh tambah serem....
ke egoisan yang berbalut poligami dan berselimut dalil...🤦🏻‍♀️... ending nya Cusna terluka parah.....
Tri Ani: heeh, bener banget. ikut nyesek
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!