Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Berhasil Menggetarkan Jiwa
Pandangan David kemudian beralih pada Mom Meisya. Ia mengangguk mengiyakan perkataan Mommynya. Tanpa bertanya tentang siapakah sosok asing yang berdiri di dekatnya saat ini, David langsung saja berpamitan untuk pergi bekerja.
"Apa pria tadi anak dari Nyonya Meisya. Kenapa dia terlihat dingin dan kaku sekali." Gumam Embun dalam hati.
Setelah kepergian David, ketua pelayan kembali melanjutkan tugasnya menyebutkan hal apa saja yang harus Embun kerjakan selama bekerja. Tak lupa ia membagi waktu untuk Embun bekerja agar bisa tetap kuliah sambil bekerja.
Mendengar penjelasan pelayan, membuat Embun sangat bersyukur karena ternyata Mom Meisya benar membuktikan perkataannya untuk memperbolehkan dirinya tetap kuliah.
Setelah selesai menjelaskan pekerjaan dan jawdal pekerjaan Embun, ketua pelayan pun mengajak Embun pergi ke arah belakang untuk memulai pekerjaannya yang pertama.
"Sepertinya wanita itu anak yang baik." Ucap Dad Raka setelah kepergian Embun.
"Iya, Dad. Selain baik, dia juga sayang pada ibunya. Buktinya saja dia mau menggantikan pekerjaan ibunya dan merelakan untuk putus kuliah. Untung saja kemarin Mom memberikan solusi agar dia masih tetap kuliah walau sambil bekerja."
Dad Raka menganggukkan kepala. Ia tiba-tiba saja teringat dengan menantunya yang tak jauh berbeda baiknya dengan Embun.
"Seandainya saja David memiliki istri sebaik Embun, pasti hidupnya akan bahagia." Sebuah pernyataan yang keluar dari dalam mulut Dad Raka secara tiba-tiba membuat Mom Meisya menatap intens wajah suaminya.
"Daddy..." Mom Meisya menatap Dad Raka penuh maksud. Dan yang ditatap pun tersenyum pada Mom Meisya seakan menyiratkan sesuatu.
**
**
"Bibi, pria yang tadi bersama Nyonya Meisya dan Tuan Raka itu anaknya mereka, ya?" Tanya Embun saat ia sudah berada di ruangan laundry berniat melakukan pekerjaan pertamanya sebagai pembantu.
"Iya. Namanya Tuan David. Dia memang terkenal dingin dan kaku dibanding dengan adik bungsunya." Beri tahu Bibi.
"Oh begitu..." Embun mengangguk-anggukkan kepalanya. Baru pertama melihat sosok David saja sudah membuat Embun menebak bagaimana sifat pria bernama David itu.
"Selama bekerja di sini, kau harus berhati-hati dalam bersikap dengan Tuan David, ya. Jangan mengajaknya berbicara jika tidak penting sebab Tuan David tidak suka berbasa basi." Beri tahu ketua pelayan lagi.
Embun menganggukkan kepalanya. Paham dengan maksud ketua pelayan.
"Oh ya, Embun. Karena tugas mencuci dan menggosok pakaian keluarga di rumah ini adalah tugasmu, maka saya minta agar kau bisa bekerja dengan baik. Jangan sampai pakaian yang kau cuci ada yang lecet atau pun masih kotor." Pesan ketua pelayan. Jika sebelumnya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh Bu Jihan, kini pekerjaan tersebut dilimpahkan kepada Embun.
"Baik, Bi. Embun akan bekerja dengan baik dan hati-hati." Jawab Embun patuh.
Ketua pelayan menganggukkan kepalanya. Walau baru pertama kali bertemu dengan Embun, namun ia sudah percaya jika Embun bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Terlebih ia sering mendengar cerita dari Bu Jihan jika putrinya itu sangatlah pandai dalam berbagai bidang. Baik itu pekerjaan rumah maupun di pendidikan.
Di saat Embun tengah fokus pada pekerjaannya di hari pertama sebagai pembantu, di tempat berbeda, David nampak tengah memikirkan sosok wanita yang terlihat asing di matanya namun dapat menggetarkan jiwanya.
"Pak Nasrul, apa Bapak kenal dengan pembantu baru di rumah saya?" Tanya David datar pada pria yang berstatus sebagai sopir pribadinya.
***