NovelToon NovelToon
Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku

Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Genius / Psikopat itu cintaku
Popularitas:64.8k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.

Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mental Yang Drop

Setelah satu minggu dari kejadian itu, dimana Arvin tidak pernah menyerah membuat Priscilla kembali ceria. Sejak kejadian itu Priscilla menjadi murung kadang dia tidak ada nafsu untuk makan.

Sekarang kondisinya sangat drop, sangking dropnya Priscilla menjadi demam tinggi hal itu membuat Arvin merasakan sangat hancur sekali melihat keadaan Priscilla.

Mentalnya benar-benar terganggu hanya dalam sekejap saat mendengar semua kata-kata Ardelle.

Bagaimana dengan Ardelle? Tentu saja dia masih senang-senang walaupun sudah diberi pelajaran oleh Arvin, tetapi tetap saja dia sering menyindir-nyindir Priscilla.

Hanya saja Arvin menahan emosinya karena dia harus fokus mengobati Priscilla. Priscilla memang tidak berbicara apapun namun pandangannya sangat kosong terus walaupun Arvin ada disampingnya.

Namun tidak ada rasa menyerahnya, dia selalu membujuk Priscilla agar bisa ceria kembali makanpun hanya sedikit itu membuat Arvin benar-benar sangat sedih sekali.

Terdengar suara pintu terbuka, dimana itu adalah Dicky dengan raut wajah yang begitu sedih juga melihat kondisi Priscilla begitu.

Biasanya jika Dicky tiba dia selalu ceria tetapi sekarang sangat berbeda sekali.

" Lo dipanggil keruangan Direktur Hendi karena ada Ketua Dewan" kata Dicky saat masuk ruangan

" Lalu bagaimana dengan Priscilla jika gue pergi?" tanya Arvin dengan nada sendunya

" Gue yang akan menjaganya, lo pergilah dulu Priscilla aman sama gue tenang saja"

Arvin menghelankan nafasnya dalam-dalam, lalu dia menatap kearah Priscilla yang sedang menutup matanya.

Arvin mendekat kewajahnya Priscilla lalu membisikkan sesuatu kepadanya.

" Aku pergi dulu, ada sesuatu yang harus aku urus kamu ditemani sama Dicky dulu ya" bisik Arvin dengan lembutnya

Satu kecupan mendarat dikeningnya Priscilla, rasa hatinya benar-benar tidak ingin meninggalkan Priscilla namun kini dia harus mengurus sesuatu.

" Gue titip Priscilla, jika ada apa-apa tolong kabarin gue" kata Arvin sambil menepuk pundaknya Dicky

" Lo tenang saja, Priscilla aman sama gue pergilah"

Arvin menganggukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya untuk keluar, namun tatapannya kembali ke Priscilla yang sedang tertidur dengan satu infusan ditangannya.

Arvin menghelankan nafasnya lagi, lalu dia pergi meninggalkan Priscilla kepada Dicky.

*******

Setelah tiba diruangan Direktur Hendi kini Arvin mencoba mengetuk pintunya.

" Masuk"

Saat mendapat perintah untuk masuk, Arvin dengan cepat memegang knop pintunya lalu masuk. Tatapan dia langsung tertuju kepada Ardelle yang duduk disampingnya Ketua Dewan.

Seketika emosinya langsung memuncak, tetapi Arvin mencoba untuk mengontrol dirinya kali ini.

" Duduklah Arvin" kata Direktur Hendi

Arvin menganggukkan kepalanya lalu dia duduk disampingnya Direktur Hendi. Kini suasana menjadi tegang. Tatapan Arvin selalu menuju Ardelle namun membuat gadis itu hanya menundukkan kepalanya bukannya takut namun dia salah tingkah.

" Baiklah, pasti kamu tau alasannya kenapa kamu dipanggil kemari?" kata Direktur Hendi

" Saya tau" jawab Arvin dengan singkat

" Kalau begitu, silahkan Ketua Dewan"

Ketua Dewan menganggukkan kepalanya lalu memulia semuanya.

" Saya tidak akan basa-basi lagi, mari langsung saja kepembahasannya" kata Ketua Dewan

" Arvin, apa kamu tau perilaku yang kemarin membuatmu akan dikeluarkan dari rumah sakit?

" Saya tau, tapi jika anda diposisi saya bagaimana rasanya?" tanya Arvin kembali

Ketua Dewan terdiam dia seperti bingung harus menjawab apa. Tetapi dia mencoba kembali untuk bicara.

" Saya akan bertindak langsung, tetapi apa kamu mikir bahwa dia ada wanita?"

" Maupun wanita jika dia sudah salah untuk apa saya berpikir? Bahkan sekarang adakah dia meminta maaf? Tidak ada"

Suasananya semakin tegang, sebenarnya apa yang dikatakan oleh Arvin adalah benar tidak ada sama sekali Ardelle meminta maaf.

Tiba-tiba.

" Bukannya aku berbicara sesuai kenyataan?" kata Ardelle membuat mereka merasa terkejut

Mata Arvin seketika menjadi tajam mengarah Ardelle, seketika juga emosinya langsung menjadi naik.

"Sesuai kenyataan apa ha? Kenyataan bahwa dia gila lalu pacaran dengan gue gitu maksud lo?" bentak Arvin

" Bukannya itu benar?" jawab Ardelle dengan menentangnya

Brak!

Arvin menggebrak mejanya, lalu menatap kearah Ardelle dengan tajamnya. Dimana Ketua Dewan menarik tangan Arvin agar dia tidak lepas kendali.

" Apa lo pernah berpikir? Gue udah berusaha sangat keras untuk menyembuhkannya dan gue rela bolak-balik ke Paris untuk mengambil obatnya, dan gampangnya lo membuat mentalnya kembali drop sehingga membuatnya jatuh sakit" bentak Arvin

Mereka menjadi terdiam saat mendengar apa yang diucapkan Arvin.

" Dan lo, jika lo merasa paling sempurna seharusnya otak lo gak bakalan dangkal dan berpikir jika lo sempurna maka sembuhkan pasien lo jangan bisanya membuat mental mereka menjadi drop seperti Priscilla, gue gak ngerti lo dan Valencia sama saja otaknya terlalu dangkal selalu merasa paling benar tetapi sebenarnya salah, bagaimana bisa lo jadi Dokter Psikiater namun otak lo dangkal?"

Ardelle yang merasa tidak terima dengan ucapannya Arvin membuat bangun dari tempat duduknya.

Brak!

" Jangan pernah menghinaku" teriak Ardelle

" Apa? Lo berani sama gue? Lo yang salah mengapa lo yang marah ha?"

Suasananya menjadi tegang dimana Arvin dan Ardelle saling bersahutan, membuat Direktur Hendi dan Ketua Dewan mencoba untuk menenangkan mereka.

" Arvin tenangkan dirimu" kata Direktur Hendi

" Dan kamu Ardelle, seharusnya kamu sadar diri bukannya marah-marah begini" bentak Ketua Dewan

" Tapi dia duluan menghina sa-"

" Cukup Ardelle" teriak Direktur Hendi

Seketika Ardelle terdiam dan menundukkan kepalanya, bukannya meminta maaf malah dia semakin berani.

" Kamu bukannya sudah saya peringatkan jangan membuat masalah, apakah kamu tidak mendengarkannya?"

Ardelle masih terdiam saja, dia benar-benar tidak bisa menjawab apapun lagi.

" Kamu baru seminggu sudah membikin masalah, lalu bagaimana nanti kelanjutannya? Apa kamu akan semakin membuat Priscilla menjadi kembali gila ha?"

" Tapi dia memang sudah gila bukan"

Seketika Arvin maju mendekat kearah Ardelle, lalu dia mencekik kembali lehernya Ardelle.

" Sudah gue katakan dia tidak gila, yang gila itu adalah lo" teriak Arvin sambil mencekik Ardelle

" Arvin, lepaskan dia" kata Ketua Dewan sambil menarik Arvin

Begitu juga dengan Direktur Hendi dia berusaha menarik Arvin agar melepaskannya, dan pada akhirnya Arvin melepaskan cekikannya dari lehernya Ardelle.

Dia sudah benar-benar muak dengan sikapnya Ardelle.

" Saya ingin membawa Priscilla pergi dari sini, dia harus berada ditempat yang tenang jika tidak dia akan kembali menjadi seperti dulu" kata Arvin dengan nada ngos-ngosannya

" Tapi itu melanggar aturan Arvin" kata Direktur Hendi

" Lalu apa anda akan membiarkannya kembali seperti dulu lagi?" tanya Arvin

Direktur Hendi hanya terdiam saja, tetapi yang dikatakan oleh Arvin adalah benar untuk saat ini Priscilla harus berada ditempat yang tenang agar mentalnya kembali membaik.

" Bawalah dia pergi Arvin, pastikan dia harus benar-benar sembuh setelah kembali" kata Ketua Dewan

" Saya berjanji itu, dia akan sembuh setelah kembali kemari lalu terima kasih anda sudah memberikan izin untuk membawa Priscilla pergi"

1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Dewi Anggya
jahaaaat bnget tuhh orang hanya Krn jabatan mpe sgtunya mencelakai Adrian
Dewi Anggya
orang iri dengki sm jabatan ayahnya Dhea ....jd rela dia menggunakan jalan pintas...
Murwati Murwati
Lanjut Thor...sehat selalu ya ...😊😊
Murwati Murwati
Orang iri pasti menggunakan cara yang licik....benda yang dimasukkan kedalam tubuh Ayah Dhea semacam guna" tingkat tinggi mungkin....
jadi gak terlihat..😟😟
Murwati Murwati
Penasaran nih jadinya ..... benda apa itu....???
Murwati Murwati
Tidak dokter tidak juga pasiennya.... semua bermasalah....😁😁🤭
Murwati Murwati
Kasihan Dhea....ketemu sang Ayah... tapi kondisinya sangat mengenaskan....😭😭
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
watini
moga segara terkuak semuanya dan bisa sembuh pak adrian.agar bisa berkumpul dgn dea.semangat thoor,lanjut
VYRDAWZAmut
cemunguttt kak fida
Dewi Anggya
duhhh kira² apa itu yaa.... terimakasih thooor dtggu up selanjutnya 🙏🏻🙏🏻🫶🏻
Dewi Anggya
makinnnn penasaran...
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
VYRDAWZAmut
lanjutttt kakkk,,,
Ndaa: tunggu yaaa
total 1 replies
Anonymous
jjk
Ndaa: ada masalah dari bab ini??
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!