Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku
" Tidak, lepaskan aku jangan sakiti aku" Teriak Priscilla
Gadis itu meronta-ronta ingin lepas, dia sangat ketakutan karena semua orang disana selalu memaksanya untuk menggunakan obat yang begitu keras untuk dirinya..
Priscilla hanya bisa menangis sejadi-jadinya dia benar-benar tidak bisa lepas dari kedua perawat itu, kedua perawat itu adalah utusan dari Dokter Wanita bernama Valencia dia terkenal sebagai Dokter yang sangat judes dan tidak suka ada pemberontakan disana dia sedang melakukan tugasnya.
Kini Priscilla diikat tepat dikursi agar dia tidak selalu melawan terus, dimana Dokter Valencia maju mendekat kearah Priscilla membuatnya begitu sangat ketakutan.
" T-tidak aku mohon jangan mendekat" kata Priscilla dengan nada memohonnya
Plak!
Satu tamparan yang melayang kepipi Gadis itu, hal itu sering dirasakan oleh Priscilla setiap kali Dokter Valencia masuk kedalam ruangannya.
" Kamu jika tidak ingin sembuh maka jangan ada disini, hanya kau saja yang sangat lama tinggal disini" bentak Valencia
Priscilla hanya bisa diam saja, dia tidak bisa melawan dan dikatakan Dokter Valencia adalah benar sudah 5tahun dia berada di Rumah Sakit Jiwa ini.
Awal Priscilla masuk diusianya 20tahun, dia selalu ditekan oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya menjadi gangguan mental.
Priscilla mendapatkan kekerasan juga dari keluarga kandungnya sendiri, merasa tidak tahan dengan hal itu Priscilla mencoba melawannya namun malang nasibnya dia malah dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa dan divonis menderita gangguan mental akut.
Bukannya orang gangguan mental tidak akan pernah sadar apa yang akan dilakukan oleh Dokter? Tentu saja berbeda dengan Priscilla walaupun dia gangguan mental akut tapi dia masih bisa sadar saat Dokter dan Perawat menyiksanya.
Dia juga bisa merasakan takut dan ketraumaan itulah mengapa dia selalu melawannya, karena dia merasa dirinya terancam.
Dimana Dokter Valencia menyuntikkan obat yang begitu keras kepada Priscilla, tubuhnya sangat tidak bisa menerima obat itu sehingga membuatnya lepas kendali.
" Sudah aku suntikkan, sekarang pekerjaan kita sudah selesai biarkan dia terikat dikursi ini karena setelah menerima obat dia akan mengamuk" kata Valencia
Kedua perawat itu menganggukkan kepalanya saat mendengar penjelasannya Dokter Valencia, dimana mereka meninggalkan Priscilla yang masih terikat dikursi tersebut.
Dia hanya bisa menangis saja, dia ingin sembuh tapi sepertinya itu bakalan akan susah.
*********
Keesokkan harinya tepat dijam 8 pagi, Arvin sudah tiba dirumah sakit wajahnya begitu datar namun ketampanan banyak yang membuat mereka menjadi tergila-gila kepada dirinya termasuk Dokter Valencia.
Hari ini dimana Arvin diutus untuk menyembuhkan satu pasien yang sudah sangat lama diam dirumah sakit, itu adalah permintaan dari Direktur Rumah Sakit.
Awalnya Arvin menolak karena pasien itu adalah gadis namun saat Direktur memberikan biodata gadis itu dia terdiam dan merasakan ada sesuatu dibenaknya rasa penasaran yang sungguh luar biasa.
Dengan hal itu yang membuat Arvin ingin mencoba untuk menyembuhkannya.
Dimana Arvin sudah tiba diruangan nomor 202 dilantai 2 bertepatannya dimana gadis itu sedang dirawat, Arvin mencoba membuka pintunya tersebut.
Saat dia melangkahkan kakinya masuk kedalam, betapa terkejutnya Arvin melihat gadis itu terikat disebuah kursi dengan kondisi yang begitu lemah.
Dengan cepat Arvin masuk dan mendekat sehingga membuat gadis itu membuka matanya saat mendengar langkah kaki.
" J-jangan, tolong jangan sakiti aku" teriak Priscilla saat Arvin mencoba melepaskan ikatannya
Arvin begitu terkejut saat mendengar teriakkan histerisnya Priscilla, hal itu membuat Arvin menjadi sangat penasaran kepada Priscilla.
" Tolong menjauhlah" teriak Priscilla kembali
" Hey tenanglah, aku tidak akan menyakitimu aku akan melepaskan ikatan ini dan memeriksa keadaanmu" bentak Arvin
" T-tidak, aku tidak percaya mereka selalu mengatakan begitu lalu mereka menyuntikkan obat dan mereka selalu menyiksaku hingga aku lelah"
Arvin terdiam saat mendengar ucapannya Priscilla, dia merasa sepertinya memang tidak ada yang beres yang dilakukan mereka terhadapnya.
" Percayalah kepadaku, aku tidak akan menyakitimu dan satu hal lagi sekarang aku adalah Dokter Penanggung Jawabmu, aku akan mencoba untuk menyembuhkanmu"
Priscilla terdiam saat mendengar ucapannya Dokter itu tersebut, apakah dia benar-benar bisa sembuh?
" Siapa namamu?" tanya Arvin
" Priscilla"
" Baiklah, kamu bisa memanggilku Dokter Arvin sekarang aku akan mencoba untuk menyembuhkanmu"
" A-apa aku bisa sembuh?" tanya Priscilla
Arvin menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Priscilla.
" Kamu bisa sembuh, asal kamu mengikuti apa semua kataku"
" A-apa Dokter tidak bercanda?"
Arvin menggelengkan kepalanya.
" Tidak, aku tidak pernah membohongi pasienku jadi percayalah kepadaku, aku akan berusaha menyembuhkan dirimu"
Air mata Priscilla mengalir begitu saja dia merasakan sangat senang, untuk pertama kalinya Dokter mengatakan untuk kesembuhan dirinya.
Dimana Arvin menyeka air mata yang mengalir dipipinya Priscilla dengan lembut hal itu benar-benar membuat Priscilla terasa nyaman karena tidak ada penyiksaan.
" Baiklah, izinkan aku untuk mengambil sampel darahmu untuk aku cek di laboratorium setelah itu aku akan menunggu hasilnya saat hasilnya keluar aku baru bisa mulai untuk mengobati dirimu"
Priscilla terdiam, ada rasa takut jika Dokter didepannya akan berbohong tapi dia menatap kearah Arvin itu seperti tidak ada kebohongan dimatanya.
" Apakah kau memberikan aku izin untuk mengambil sampel darahmu?" tanya Arvin
Priscilla hanya menganggukkan kepalanya dan itu membuat Arvin tersenyum.
" Terima kasih, kalau begitu tahan ya ini agak sakit sedikit"
Arvin mulai menggunakan sarung tangannya, lalu mencari salah satu urat dibagian tangannya Priscilla setelah dia ketemu dengan cepat Arvin memasangkan penahan dipergelangan tangannya lalu memasukkan jarum serta menarik darahnya tersebut.
Priscilla tersentak saat merasakan sakit, dimana Arvin mengelus-elus tangannya Priscilla agar merasakan lebih rileks sedikit.
" Yups, aku sudah mengambilnya aku akan langsung mengeceknya semoga hasilnya sangat bagus ya, kalau begitu aku pamit dulu kita bertemu besok lagi"
Priscilla menganggukkan kepalanya, dimana Arvin berjalan kearah luar dari ruangannya Priscilla untuk pertama kali ini Priscilla merasa tenang saat ditangani oleh Dokter Arvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Dafin Rizal
wahhhhh kayaknya menarik tuh,,pertamanya ajah kompliknya udah kelihatan sip siap ajah tuh dokter di depak dari rumah sakit,,,yuuuu lanjut thoorrrr
2024-11-16
2
🌻Nie Surtian🌻
Awal cerita menarik dan bikin penasaran...
Semangat up Thor...sehat selalu...💪💪💪
2024-11-16
1
Dewi Anggya
aku mmpirr 👌🏻 di awal udh greget aja nihh sm perlakuan seorang dokter... lanjuuut
2024-11-17
1