FOLLOW IG @thalindalena
Dia hanya sebagai istri pengganti, tapi dia berharap merasakan bulan madu impian seperti pasangan suami istri pada umumnya. Tapi, bagaimana jika ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Justru ia merasakan neraka pernikahan yang diciptakan oleh suaminya sendiri, hingga membuatnya depresi dan hilang ingatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Sudah 1 minggu Lio tidak pulang ke London.
Lara berpikir kalau Lio tengah bersenang-senang dengan Sierra. Dan hal itu sama sekali tidak mengganggu pikiran Lara, meski dirinya sudah menjadi istri sah pria tersebut. Justru sebaliknya, dia merasa tenang, dan damai karena tidak adanya pria mengerikan itu di rumah ini.
Selama 1 minggu ini Lara mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Bahkan membantu pekerjaan pelayan lain dengan suka rela, tanpa mengeluh sama sekali, meski dia tahu jika para pelayan di rumah itu selama ini tengah menggunjingnya.
"Lihatlah Lara, bukankah dia terlihat sangat menyedihkan? Seorang istri pengganti yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri."
"Iya, menyedihkan, tapi tidak untuk di kasihani! Dia pantas mendapatkannya karena sudah membuat Nona Sierra pergi dari Tuan Lio!"
"Kalian benar sekali! Sudah untung dia di tampung Tuan Lio di rumah mewah ini. Mungkin jika aku menjadi Tuan Lio, sudah aku tendang Lara dari rumah ini!"
Tiga pelayan saling berbisik sambil memperhatikan Lara dari kejauhan yang sedang memberi makan Spike di halaman belakang.
"Kalian sedang apa? Apa sedang menggosipkan Lara?" Danna merupakan satu-satunya pelayan yang bersikap baik dan lebih manusiawi ketimbang pelayan lain. "Meski Lara adalah istri yang tidak dianggap, tapi derajatnya lebih tinggi dari kalian!!" Danna membela Lara dari hujatan para pelayan itu.
"Sejak awal aku merasa heran, kenapa kau selalu membela Lara yang sudah jelas dia bersalah! Danna, jangan terlalu bodoh!" salah satu pelayan menekan pundak Danna sambil menatap tajam.
"Kalian yang bodoh!" balas Danna, tidak takut seraya menepis tangan pelayan itu dari pundaknya.
"Cih, sepertinya otak Danna sudah di racuni Lara! Kau akan menyesal karena terus-terusan membela Lara. Harusnya kau berada di pihak Nona Sierra!"
Tiga pelayan itu beranjak dari sana setelah puas memaki Danna. Geram sekali rasanya, karena Danna tidak pernah berada di pihak yang benar, pikir mereka.
Danna mengepalkan kedua tangannya erat. Geram juga dengan mereka yang terus-terusan menyudutkan Lara. Dia percaya kepada Lara tidak bersalah. Danna berusaha berpikir rasional dalam hal ini, dan bijak menyikapi, tanpa menyudutkan sana sini.
Di New York.
Arra tengah diliputi penyesalan yang begitu besar terhadap Lara. Ya, dia menyesal karena pernah berkata kasar kepada Lara tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
"Aku harus ke London. Aku tidak bisa berdiam seperti ini," ucap Arra pada suaminya.
"Lio sudah mengetahui kebenaran tentang Sierra. Biarkan dia sadar dan membuka mata bahwa Sierra tidak sebaik yang dia kira. Untuk saat ini biarkan Lara berada di sana. Lara adalah gadis yang baik, cerdas, lembut, dia adalah wanita tepat untuk Lio," sahut Carlos sangat serius.
"Tapi, Carlos, kau tahu sendiri bagaimana tabiat putramu itu. Dia tidak akan pernah bersikap baik kepada Lara!"
"Aku tahu, tapi aku yakin jika Lara pasti mampu menakhlukkan Lio." Carlos menjawab dengan penuh keyakinan.
"Semoga saja," gumam Arra dengan perasaan tidak karuan. Dia jadi mengingat masa kecil Lio dan Lara, mereka besarkan bersama di rumah ini. Kedua orang tuanya dulu adalah pelayan setia di rumah ini, tapi semenjak kedua Lara meninggal dunia, Lara melanjutkan pengabdian kedua orang tuanya pada keluarga Eugino.
Jangan lupa kasih vote dan like nya
apa Lara akan memberikan restu ..karena Logan sdh merusak art nya ..ayo mom kasih hukuman buat Logan biar kapok ..
tp kyanya lara pasti bisa mnerima calon logan, pling tidak ada sedikit sejarah lara yg mdh2an bisa bersikap bijak ya... krn perempuan mnjdi pihak yg dirugikan kl terjadi hal2 yg kurang baik....