NovelToon NovelToon
Ketika Benci Menemukan Rindu

Ketika Benci Menemukan Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kiky Mungil

Perjodohan yang terjadi antara Kalila dan Arlen membuat persahabatan mereka renggang. Arlen melemparkan surat perjanjian kesepakatan pernikahan yang hanya akan berjalan selama satu tahun saja, dan selama itu pula Arlen akan tetap menjalin hubungan dengan kekasihnya.

Namun bagaimana jika kesalahpahaman yang selama ini diyakini akhirnya menemukan titik terangnya, apakah penyesalan Arlen mendapatkan maaf dari Kalila? Atau kah, Kalila memilih untuk tetap menyelesaikan perjanjian kesepakatan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiky Mungil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Gugatan Cerai

Kalila duduk menunduk di kursi plastik yang berada dekat pos satpam. Ia meratapi nasib kakinya yang tanpa alas kaki sejak pagi berjalan kesana kesini. Ia baru ingat, dia tidak membawa ponsel, tidak membawa dompet, dia membawa sepeserpun uang, dan dia tidak hapal nomer telepon siapa pun.

Hah! Menyedihkan sekali. Demi menghindari Arlen yang akan berganti baju, dia duduk seperti anak hilang.

Tiba-tiba saja sepasang sepatu kanvas yang terlihat tidak asing berhenti di depan kakinya. Kepala Kalila bergerak mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang berdiri tepat dihadapannya. Tubuh pria yang jangkung itu menghalau sinar matahari yang sejak tadi menyoroti Kalila.

"Kenapa harus duduk di tempat panas begini?" Rafa bertanya.

"Kenapa kamu bisa ada disini?" Kalila balas bertanya tanpa menjawab pertanyaan Rafa.

"Miska." sahut Rafa.

Kalila mengangguk mengerti.

Rafa kemudian mengeluarkan sebuah kantong kresek dari dalam ransel yang dibawanya, kantong kresek itu rupanya berisi sepasang sandal milik Kalila.

"Miska memberitahukanku kamu pergi dengan sangat buru-buru sampai ga memakai sandal." kata Rafa sembari menggeleng.

Kalila tersenyum rikuh seraya memakai sandalnya.

Setelah memberikan sandal, Rafa juga mengeluarkan tas selempang kecil milik Kalila.

"Dompet, ponsel, charger dan pakaian ganti untukmu disiapkan Miska disini." Rafa menepuk ransel yang digembloknya itu. "Ayo."

Rafa beranjak lebih dulu, kemudian Kalila mengikuti dan mensejajarkan langkah mereka.

"Ayo kemana?"

"Memberikan pelajaran kedua untuk laki-laki konyol itu."

Kalila tersadar, pada wajah Arlen terdapat lebam pada pipi kiri, dan sudut bibir kanannya pun juga ada luka.

"Tunggu," Kalila menahan lengan Rafa untuk menghentikan langkah mereka. "Apa kamu memukul Arlen sampe lebam begitu wajahnya?"

"Hah! Seharusnya aku meninjunya di perut, supaya lebamnya ga kelihatan."

"Eh, beneran? Kenapa harus memukul begitu? Jahat sekali."

"Dia yang lebih dulu jahat kepadamu." sahut Rafa cuek. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Kalila bisa merasakan bagaimana aura dingin keluar dari Rafa yang biasanya selalu tersenyum lebar. Dia terlihat dan terdengar sinis kepadanya. Entah kenapa.

Mereka masuk ke dalam kamar dimana Arlen sudah berganti pakaian. Tatapan Arlen terlihat tidak suka melihat kedatangan Rafa, begitu pun dengan Rafa yang tidak menunjukkan simpatik dengan keadaan Arlen. Jika dulu, Kalila, Miska dan Rafa selalu bergantian mengurus Arlen jika sakit, kini Rafa bahkan tidak peduli.

"Apa kamu akan memukulku lagi?" tanya Arlen.

"Tadinya." jawab Rafa sekenanya. "Tapi aku disebut jahat karena membuat wajahmu lebam." Rafa melirik Kalila sebentar.

"Dia ga jahat, La. Aku memang pantas mendapatkannya." ujar Arlen. Tapi Rafa malah mendengus mendengarnya.

"Aku ga butuh pembelaan dari mu." sahut Rafa. "Lagi pula, kedatanganku kesini bukan untuk menjenguk dan mendoakan kesembuhanmu."

"Lalu?" Kalila bertanya.

Dari dalam ransel yang dibawanya sejak tadi itu juga, Rafa kemudian mengeluarkan sebuah map berwarna coklat.

"Ini surat gugatan perceraian yang mewakilkan Kalila untukmu."

"Apa?!" Arlen dan Kalila kompak.

"Mewakilkan aku? Tapi kenapa aku ga tau apa-apa."

"Dia yang bilang akan menceraikanmu, kan, tanpa harus menunggu kontrak kalian selesai. Tapi sekarang dia malah membuat drama konyol. Jadi, aku hanya membantu mempersingkat waktu dengan mengurus semuanya." jawab Rafa.

"Tapi Rafa..."

"Kamu berhak hidup bahagia bersama orang yang juga mencintaimu, La. Bukannya terjebak dalam kehidupan rumah tangga main-main yang hanya merugikan waktumu."

"Tapi ga semudah itu, Rafa." kata Kalila yang terlihat gelisah. Sementara Arlen hanya terdiam. "Apa yang harus aku katakan pada Bunda? Pada Mama Erina? Lagi pula aku sudah ga...sudah ga..."

"Logikanya, wajar bagi seseorang wanita yang sudah menjadi janda jika sudah ga...you know." Sahut Rafa. "Untuk alasan ke Bunda dan Tante Erina, katakan saja Arlen melakukan KDRT."

"Apa?" Kalila tidak menyembunyikan keterkejutannya dengan kalimat Rafa. "KDRT?"

"Memang iya, kan?" kata Rafa dengan sangat enteng. Rafa menatap Arlen dengan tatapan datar.

"Bagaimana menurutmu? Kamu ga mungkin terus membelenggu Kalila dalam rumah tangga yang ga jelas ini, kan?" Rafa menaikkan sebelah alis matanya.

Kalila berdiri disana, melihat Rafa dan Arlen bergantian.

"Aku ga menyangka kamu sungguh-sungguh akan mengurus ini." ucap Arlen setelah hanya diam cukup lama.

"Tentu saja, kamu pikir aku hanya menggertak?"

Arlen mengangguk.

Rafa berdecih. "Cepat tanda tangani saja surat gugatannya."

Arlen menatap datar map coklat yang ada di atas selimut di atas brankar. Dia diam sesaat, kemudian dia melihat Kalila dan kembali melihat Rafa.

"Aku ga akan menandatanganinya." kata Arlen memutuskan.

"Apa kamu akan menjilat ludahmu sendiri?"

"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan kepada Kalila."

"Wah, bentuk keegoisan apa lagi ini?" ucap Rafa dengan nada sarkas.

"Sejak kapan bertanggung jawab menjadi bentuk keegoisan?" balas Arlen.

Rafa melipat kedua tangannya di depan dada. Mata pria itu tajam dan lurus menatap Arlen yang masih pucat.

"Kamu pikir aku ga tau? Tujuanmu membuat perjanjian nikah kontrak dengan Kalila hanya untuk bisa menikah dengan Miranda, tapi sekarang Miranda sudah mengkhianatimu. Dan kalau kamu bercerai dari Kalila, maka Tante Erina akan menarik semua aset dan hak warismu." kata Rafa. Dia mengucapkannya dengan nada yang sangat menantang tapi juga tidak bisa dibantah oleh Arlen.

"Jadi, karena kamu sudah kehilangan Miranda, kamu ga mungkin mau kehilangan hak warismu juga, kan? Karena itu, kamu berlagak mau tanggung jawab, padahal kamu hanya ingin mempertahankan hak warismu saja. Apa namanya kalau bukan egois?"

Tak hanya Arlen yang terdiam, Kalila pun demikian. Bukan karena terkejut dengan penjabaran yang diucapkan Rafa, tapi terkejut dengan cara Rafa berpikir dengan cukup detail.

"Aku ga masalah jika memang Mama akan menarik aset dan hak warisku, aku bisa membangun bisnisku sendiri."

"Oh, ya? Kalau begitu, kenapa ga sejak awal saja kamu ceraikan Kalila, tapi malah memberikan kontrak nikah?"

"Karena Miranda ga bisa jika aku kehilangan semuanya."

"Wah!" Rafa bertepuk tangan dengan sangat dramatis. "Plot twist sekali. Apa kamu ga menyadari siapa yang selama ini kamu tuduh sebagai gold digger?"

Arlen terkelu. Begitu pun dengan Kalila.

"Raf, udah lah ga usah mengungkit yang sudah lalu." ujar Kalila.

"Bagimu mungkin mudah memaafkan, La. Karena hatimu memang selembut itu. Hanya orang yang kelewat bodoh yang ga bisa melihat dan merasakan ketulusanmu."

"Arlen begitu karena ga tau yang sebenarnya."

"Dia bukannya ga tau, La. Tapi dia yang ga mau cari tau kebenarannya. Terlalu buta oleh si wanita licik itu."

"Kamu benar, aku memang terlalu bodoh dan buta. Karena itu aku ingin menebus kesalahanku."

Rafa memijat ujung tulang hidungnya sejenak, hanya dengan begitu dia bisa menahan diri untuk tidak meninju wajah Arlen lagi.

"Kamu bisa menebus kesalahanmu tanpa harus terikat pernikahan, kan?" kata Rafa dingin. "Aku ga peduli denganmu, tapi Kalila berhak memiliki dan menjalani rumah tangga bersama pasangan yang mencintainya, bukan bersama seseorang yang hanya ingin menebus kesalahan."

1
Kiky Mungil
Yuk bisa yuk kasih like, komen, dan ratingnya untuk author biar tetep semangat update walaupun hidup lagi lelah lelahnya 😁

terima kasih ya yang udah baca, udah like karya aku, semoga kisah kali ini bisa menghibur teman-teman semuanya ❤️❤️❤️

Saranghae 🫰🏻🫰🏻🫰🏻
Ana Natalia
mengapa selagi seru2nya membaca terputus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!