Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25.
Aleena memandang pakaian yang ia ambil, lalu memberikannya kepada Asistennya.
Lalu ia memilih pakaian lainnya, rancangan Marci, yang menurutnya sangat sesuai dengan model yang ia inginkan.
"Aleena, apa kamu sudah gila! pakaian yang kamu ambil sangat mahal, apa kamu serius ingin mempermalukan dirimu!!" sahut Rina terbelalak kaget, melihat Aleena telah mengambil empat stel pakaian, hasil rancangan Marci.
Tubuh Rina gemetar saking kesalnya, melihat Aleena dengan seenaknya memilih pakaian, yang selalu ia impikan.
Pakaian itu edisi terbatas, yang sangat sulit ia dapatkan, tapi Aleena dengan santainya mengambil pakaian tersebut.
Dan, setiap satu stel pakaian, bisa mencapai seharga sepuluh juta lewat, dan Aleena tanpa pikir panjang, mengambil empat stel pakaian.
Aleena tidak mendengarkan Rina, ia dengan tenang memberikan kepada pegawai butik, untuk membungkus pakaian yang ia pilih.
Pegawai butik terlihat ragu untuk membungkus pakaian tersebut, membuat Manager butik akhirnya bicara, untuk menyuruh bawahannya itu, membungkus pakaian yang di pilih Aleena.
"Manager, apa anda yakin, dia bisa membeli pakaian ini?" tanya si Pegawai merasa berat hati, untuk membungkus pakaian tersebut.
"Kalau aku ternyata mampu membeli pakaian itu, apakah kamu mau mengundurkan diri bekerja dari butik ini?" tanya Aleena kepada Pegawai butik, yang sontak membuat wanita itu terkejut.
"A.. apa? tidak! saya tidak mau! saya sudah cukup lama bekerja di butik ini, apa hak anda menyuruh saya, untuk mengundurkan diri dari butik ini!" Pegawai butik tidak senang, dengan apa yang di katakan Aleena.
"Oh, ternyata kamu takut juga rupanya, kalau memang kamu takut tidak bekerja lagi, kenapa kamu tidak melayani pelanggan dengan baik? bukankah gajimu, di beri hasil dari penjualan, pelanggan yang kamu layani?"
Aleena berdiri tepat di depan Pegawai butik. Memandang wanita itu, sambil bicara, dengan auranya, yang terasa begitu mendominasi, seperti seorang Nyonya kelas atas.
Pegawai itu sontak menciut, mendengar apa yang di katakan Aleena.
"Seharusnya kamu bersyukur memiliki pelanggan seperti aku, selain mendapat gaji, kamu juga akan mendapatkan tip, karena telah melayani pelanggan VIP!"
"Apa? VIP? pelanggan VIP? ha ha haa.. astaga Aleena, kamu semakin parah berkhayal!!" Rina tertawa lucu mendengar apa yang di katakan Aleena.
Aleena masih memandang Pegawai butik, menunggu jawaban dari wanita itu, apakah mau menerima tantangannya.
"Bagaimana? apa kamu masih tidak ingin melayani ku?"
Pegawai butik masih tetap berdiri di tempatnya.
"Sudahlah, biarkan saja saya yang melayani, setelah ini kamu segera menyerahkan surat pengunduran diri!" ujar Manager butik kepada bawahannya tersebut.
Akhirnya Manager butik yang melayani Aleena, dan Aleena pun mengeluarkan kartu hitamnya, setelah Manager selesai membungkus pakaiannya, ke dalam empat paper bag dengan rapi.
Mata Rina dan Novita terbelalak melihat kartu, yang di keluarkan Aleena dari dalam dompetnya.
"Tidak mungkin! itu pasti kartu palsu!!" Novita menggelengkan kepalanya, tidak percaya melihat Aleena memiliki black card.
"Kamu hanya wanita miskin, kamu pasti simpanan pria tua yang telah memiliki istri!!" sahut Rina meradang, melihat kartu hitam yang di pegang Aleena.
Sementara Pegawai butik yang tidak ingin melayani Aleena, ikut juga terkejut, melihat kartu yang di pegang Aleena.
Siapa yang tidak tahu tentang kartu hitam tersebut, karena hanya kalangan atas saja yang memiliki kartu itu.
Dan terutama, tidak semua kalangan atas memiliki black card, hanya kalangan elite tertentu saja, yang mampu memiliki kartu hitam tersebut.
Aleena tidak terpancing marah, mendengar Rina mengatakan, kalau ia seorang simpanan.
"Kalian harus memenuhi janji kalian tadi, berlutut di depan kami bertiga meminta maaf, dengan suara yang kencang, agar semua pelanggan yang baru saja datang, mendengar kata maaf kalian!" sahut Aleena tersenyum penuh kemenangan.
"Aku tidak takut! kartu itu pasti tidak ada isinya, kamu jangan menipu kami! cepatlah gesek! Ayo, cepat!!" ujar Novita dengan kencang, tidak sabaran, ia sangat percaya kalau Aleena berbohong.
Manager mengambil alat gesek pembayaran, dan Aleena memberikan kartu hitam tersebut.
"Huh! Lihat saja, kartu itu pasti kosong!" Rina mendengus sinis.
Manager pun menggesek kartu hitam Aleena, dan terdengarlah mesin penggesek mengeluarkan suara.
"Pembayaran berhasil!"
"Hah!!" Novita, Rina dan Pegawai butik, terkejut luar biasa.
Rina sampai jatuh terduduk tidak percaya, dan Novita terhuyung, nyaris terjatuh.
Pegawai butik yang meremehkan Aleena pun, nyaris jatuh terduduk juga.
Lututnya lemas, tidak percaya, kalau ia mau saja mendengarkan ke dua pelanggan butik, yang nyaris tidak pernah, membeli satu stel pakaian di butik tersebut.
Bersambung......