Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Lo ngapain meluk gue?"
"Meluk?"
Satria mengangguk.
"Aaa!" Eria memekik.
Melepas pelukannya dipinggang Satria lalu membelakanginya.
Duh gimana sih aku main peluk-peluk Satria segala. Yang ada nanti dia ke pedean.
Eria membatin tapi tidak bohong sih kalau punggung Satria ternyata enak buat sandaran.
Melihat Eria yang membelakanginya Satria tersenyum sinis.
"Cewek tuh sebenarnya suka modus ya?" Sindirnya.
Eria membalik badan menatap Satria.
"Siapa juga yang modus. Kamu tuh yang suka modus!"
Eria ketus.
"Ayo pulang!"
Ajak Satria kembali memakai sarung tangan dan helmnya. Langsung naik keatas motor dan menyalakan mesinnya.
Eria tak bergeming jujur saja masih merasa tidak ikhlas karena didiamkan orang tuanya.
Ini pertama kali dirinya membuat orang tua kecewa dan marah sampai seperti ini.
"Ayok!"
Seru Satria karena Eria diam saja.
Eria menghela dan naik ke motor Satria.
"Nggak kaget. Wekkk!"
Eria menjulurkan lidahnya saat Satria melakukan aksinya seperti tadi didepan kost.
Satria tertawa kecil.
"Nah gitu dong. Jangan sedih terus"
Ucap Satria sambil menjalankan motornya.
Eria tersenyum malu. Lalu menepuk punggung Satria kesal.
🛐🛐🛐🛐
Ciiitttt.
Satria menginjak rem mendadak. Hampir saja motornya menabrak motor sport kuning didepannya.
Dengan jantung yang deg-degan Satria dan Eria turun dari motor.
"Kenapa berhenti mendadak Mas?"
Tanya Satria pada motor didepannya.
Ya.
Satria mengerem mendadak karena motor didepan juga berhenti mendadak.
"Karena mau nantangin elo"
Mata Satria dan Eria terbelalak saat si pengendara melepas helmnya.
"Win?!"
Satria dan Eria terkejut.
Win tersenyum sinis melihat kedua orang yang dia kenal.
"Kenapa kaget gitu? Nggak pernah liat orang ganteng ya"
"Sat kita pulang aja yuk!"
Ajak Eria menggenggam lengan Satria karena Eria tidak mau jika mereka berdua sampai berantem lagi.
"Oke. Kali ini kita adu kecepatan"
Tantang Satria tidak takut. Pantang baginya menolak ajakan dari siapa pun.
Mendengar Satria yang menantang Win. Eria menggeleng sambil menyentuh bahu satria.
"Jangan Sat. Aku nggak mau kalian berantem lagi. Apa manfaatnya sih? Itu wajah kalian aja masih belum bersih lukanya"
Eria menyentuh sudut bibir Satria yang memang masih terlihat lukanya.
Satria tak menghiraukan Eria.
"Sat!"
Eria menahan lengan Satria saat dia akan naik motor.
"Plis dengerin apa kata aku. Jangan balapan ya?"
Ucap Eria saat Satria menatapnya intens.
Sesaat Satria menikmati wajah Eria yang terlihat seperti khawatir.
"Sat kamu denger aku kan?"
Ucap Eria lagi karena Satria hanya diam saja.
"Woi. Jadi nggak nih? 15 juta buat yang nyampe taman kota duluan!"
Seru Win menatap Eria dan Satria. Dia udah tidak sabar buat ngalahin Satria.
Satria menatap Win.
"Siapa takut. Siapin duitnya"
Satria tersenyum remeh lalu menaiki motornya.
"Sat kam--"
Eria melotot saat bibirnya dikecup singkat oleh Satria.
"Buruan naik, bawel!"
Eria meneguk ludah dengan setengah sadar dirinya naik ke motor Satria.
"Pegangan"
Satria melingkarkan kedua tangan Eria diperutnya.
Mau tidak mau Eria pun menurut.
Dari pada jatuh kan?
Satria sudah lengkap dengan helm dan sarung tangannya.
"Sat"
Panggil Eria.
"Kalo gue menang lo harus cinta sama gue. Lo harus jadi milik gue seutuhnya. Lo harus patuh sama gue. Deal"
Ucap Satria.
Eria menatap Satria yang memakai helm sedikit menoleh kearahnya.
"Nanti uang itu buat aku tapi"
Jawab Eria membayangkan uang 15 juta itu.
"Woi cepet woi ke buru 15 jutanya angus!"
Teriak Win lagi.
"Lo tenang aja. Bukan hanya uangnya tapi semua yang ada di gue lo bisa miliki"
Ucap Satria sambil memposisikan motornya disamping motor Win.
Satu
Dua
Tiga
Wusss!
"Aaa!"
Eria berteriak memeluk Satria sangat kencang. Bersamaan dengan motornya yang melesat cepat.
Eria merapalkan do'a naik kendaraan semoga diberi keselamatan.
Ketika melintasi jalan yang begitu ramai Satria maupun Win mendapat umpatan dari berbagai pengendara.
Karena apa?
Tentu saja karena mereka berdua yang mengendarai motor dengan ugal-ugalan.
"Hahaha! Siap kalah lo Sat!"
Teriak Win saat motor mereka melaju sejajar.
Satria tersenyum sinis.
"Mimpi!"
lalu Satria menambah laju hingga melesat cepat didepan motor Win.
Melihat itu Win tidak mau kalah pokoknya dia harus menang. Win pun juga menambah kecepatan lajunya hingga motor mereka kembali sejajar.
"Brengsek!"
Umpat Satria karena Win masih bisa mengejar laju motornya.
Eria yang ada dibelakang sekuat tenaga memeluk Satria. Eria tidak mau mati konyol karena kelakuan Satria yang tidak patut dicontoh ini.
"Satria please aku nggak mau kayak gini aku takut!"
Teriak Eria kencang berharap Satria mau menyudahi adu kecepatan ini. Dan ini adalah pertama kali dirinya ikut balapan motor.
Satria menuli, yang ada didalam kepala hanya lah kemenangan melawan Win yang menurutnya sombong itu.
"Bajingan!"
Satria kembali mengumpat karena Win berhasil melewati motornya sekarang Win yang memimpin didepan.
Tidak mau kalah Satria menambah laju motornya lagi hingga penuh. Motor Satria pun melaju cepat.
"Woi!"
Teriak pengendara lain yang mobilnya hampir saja tersenggol oleh motor hitam Satria.
"Hati-hati dong Sat!"
Eria berteriak ia takut setengah mati. Tak henti-henti bibirnya komat-kamit merapalkan do'a meminta perlindungan.
Satria tak menggubris. Ia hanya fokus pada Win yang ada didepan.
Satria tersenyum sinis saat motor hitamnya tepat ada dibelakang motor Win.
Satria memainkan gasnya membuat raungan motornya menggelegar.
Satria sengaja membiarkan Win yang memimpin didepan. Bahkan Satria sengaja memperlambat laju. Ia akan membuat Win senang lebih dulu. Menganggap dirinya lemah.
Jarak taman kota sekarang sudah tidak jauh lagi hanya tinggal beberapa meter saja.
Nanti disaat Win lengah dan merasa menang Satria akan menyalipnya dan memenangkan taruhan.
Dan benar saja Win terlihat melambatkan laju karena motor Satria tertinggal lumayan jauh.
Dan itu kesempatan emas.
Satria menambah laju hingga penuh dan
Wusss!
Satria menang.
"Argghhh. Bangsat, brengsek, bajingan!"
Umpat Win saat motor Satria mendahuluinya dan sampai lebih dulu digapura taman kota.
"Lo curang brengsek lo!"
Marah Win ia turun dari motor dan mencengkram baju bagian depan Satria.
Win merasa dipermalukan dan juga merasa dipermainkan.
Satria santai saja. tersenyum mengejek melihat wajah merah marah Win didepannya.
"Win udah Win ini ditempat umum jangan bikin malu!"
Eria mendorong dada Win supaya menjauh dari Satria.
"Cewek lo lumayan juga. Eria Satria ini playboy suka main banyak cewek"
Win menatap Eria dan Satria bergantian lalu melempar satu amplop coklat dibawah kaki Satria.
"Sesuai janji lo kan?"
Satria menatap tajam wajah Win.
"Gue kaya, duit segitu ibarat 15 ribu"
Cuih!
Win meludah kesamping lalu pergi dengan motornya.
Hadehh Eria Eria....dibalikin pulang lu baru rasa
walaupun kamu nggak cinta tapi satria adalah suami kamu.
ada orang yang bilang.
lebih baik di cintai daripada mencintai
si eria kok gitu apa beneran nggak ada rasa sayang buat satria secara kan mereka suami istri.
eria /Angry//Angry/
erianya baru bangun tidur nyenyak.
/Proud//Proud/
jadi pingin tahu reaksi eria pas tahu satria yang keadaannya kaya gitu.