Seorang wanita berdiri terpaku, melihat seorang pria mengandeng perempuan lain dengan mesra, terlihat mereka bersenda gurau dan sesekali pria itu menciumi tangan wanita yang di gandengnya .
Tak terasa air matanya mengalir, pandangannya nanar melihat pasangan yang sepertinya sedang kasmaran.
" Kenapa kalian menghianatiku, tega sekali kalian melakukan ini padaku " gumam wanita yang memakai topi dan kacamata hitam itu.
Dengan air mata yang berderai ia membalikkan badannya dan melangkah cepat dengan menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya.
Bruuk... wanita itu menabrak seorang pria di dekat pintu keluar.
" Maaf.... " Ucapnya dan kemudian ia berjongkok dan tiba - tiba menangis tersedu sedu, pria yang di tabrak nya ikut berjongkok untuk melihat keadaan wanita itu.
" Maaf.. apa ada yang sakit? " tanya pria itu, tak ada sahutan dari wanita itu , justru tangisan wanita itu semakin kencang , sontak membuat pria itu panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3 MONSTER
Seorang pria setengah baya berdiri di depan pintu rumah dan mengetuk pintu rumah itu berkali-kali, hingga tak berapa lama seorang pria membuka pintunya.
" Pa..pa..Papa.. " ucap pria itu terbata bata.
" Apa kabar damar, " sapa pria yang berdiri di hadapannya.
tubuh damar agak sedikit bergetar melihat tatapan tajam mertuanya itu. Suasana nampak hening.
" Tumben mertuaku datang, gak biasanya, apa...jangan - jangan keyla sudah bercerita, aduh bisa mati aku...tapi keyla bukan pengadu, aku yakin papa belum tahu masalah ini " batin damar.
" Sayang siapa yang datang? apa keyla pulang " kata rini berjalan dari arah belakang.
" Om..." rini langsung menghentikan langkahnya saat melihat siapa yang ada di hadapan damar, tubuh rini pun bergetar.
" Gawat kenapa rini harus muncul dan panggil aku seperti itu, ini di luar rencana semuanya " batin damar saat mendengar suara rini dari belakang.
Papa sabta tersenyum tipis, dan menatap mereka berdua bergantian.
" Baguslah, kalian sudah udah ada di sini, aku tak mau banyak bicara, kemasi baju kalian dan pergi dari rumah ini" kata papa sapta tegas.
Damar nampak terkejut " maksud papa apa? " tanya damar pura-pura tak mengerti.
" Tak perlu aku jelaskan, kamu tahu maksudku, tinggalkan rumah ini, tak pantas seorang penghianat tinggal di rumah ini " kata papa sapta.
" pa ...masuklah dulu, ini salah paham, akan aku jelaskan di dalam " kata damar. damar kini yakin kalau keyla sudah mengadu pada keluarganya.
" Kami tak butuh penjelasan, kami percaya apa yang ada di depan mata kami, sekarang lekas kemasi pakaian kalian dan pergi dari rumah ini " kata andra yang muncul di belakang papanya.
Semakin gemetar saja tubuh damar dan Rini, ia tahu bagaimana tabiat kakak pertamanya keyla itu, yang tak pernah pandangan bulu, main hajar saja.
" tapi bang, keyla sedang tidak ada di rumah, aku harus bicara dengan keyla dulu, dan ini juga rumahku bang, kalian tak bisa mengusirku begitu saja " kata damar dengan nada agak sedikit bergetar dan berjalan mundur mendekati rini yang ada di belakangnya, saat andra berjalan mendekati mereka.
Andra tertawa lebar dan menatap keduanya dengan tajam.
" Dasar manusia tidak tahu diri, tak tahu berterima kasih, hei kau wanita murahan, begitu kah balasan mu pada orang yang sudah membantu mu, kau tidak hanya mencuri uangnya tapi juga mencuri suaminya, dan kau suami dajjal..kurang besarkan cinta dan pengorbanan adikku untuk mu, sehingga kau menghianatinya seperti ini " kata andra dengan mengepalkan tangannya menahan emosi agar tak menghantam muka bajingan di depannya.
Papa sapta memegang pundak putranya itu agar bisa menahan emosinya.
" Kami tak akan pergi dari sini, karena ini juga rumah suamiku, aku juga berhak atas rumah ini, dan juga semua usaha keyla, aku juga turut membesarkan usahanya dan ada hakku di sana, apalagi saat ini aku sedang hamil, keyla harus menerima ini, kalau dia tak mau tinggal di sini, silahkan dia yang keluar, kami tak pernah menyuruhnya untuk pergi dari sini " kata rini dan membalas tatapan andra.
Semakin merah saja muka andra menahan kemarahan.
" Hak apa maksudmu ?, bukankah kamu sudah di gaji setiap bulannya, bahkan kamu di beri tempat tinggal gratis selama ini, dan oh iya gajimu itu sudah di atas dari yang lainnya, jadi kamu harus sadar posisi, kalau kamu hanya seorang pegawai, bukan pemilik, dasar para manusia serakah " kata andra dengan kata-kata tajam nya.
" Bang, biarkan aku bicara dulu dengan keyla, aku yakin keyla pasti mengerti, dia orang yang baik dan pengertian " .
mendengar kata damar andra langsung tertawa kencang.
" Jadi kamu tahu jika adikku orang yang sangat baik jadi kamu memanfaatkan nya dan membodohinya, dasar bajingan "
" Ahhhhh....." Teriak rini saat,
sebuah pukulan bersambang di wajah damar.
tubuh damar langsung terhuyung ke belakang dan ia terjatuh, sudut bibirnya mengeluarkan darah.
" Andra, cukup... tahan dirimu, jangan kotori tangan mu dengan kotoran " kata papa sapta yang sama pedasnya.
Rini membantu Damar untuk berdiri dan mengusap sudut bibir damar dengan tangannya, papa Sapta yang melihat itu dadanya turut sesak, membayangkan bagaimana perasaan putrinya saat ini.
" Dengar aku tak ingin mengulangi lagi perkataan ku, ini adalah rumahku yang aku titipkan pada putriku, dan sertifikat rumah ini juga masih atas namaku, kamu tak akan bisa menuntut apapun, dan usaha yang di bangun putriku adalah usaha dia sebelum menikah dan sebelum kamu datang dari kampung rin, dan itu semua orang tahu, jadi kalian tak bisa menuntut apapun dari putriku, sekarang sebelum aku yang bertindak, cepat kemasi barang barang kalian ".
" Pak saleh, pak ahmad bantu mereka untuk membereskan semua pakaiannya, ingat hanya pakaiannya " kata papa sapta yang langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu dan di ikuti oleh andra.
Pak saleh dan pak ahmad orang yang bekerja menjaga rumah pruduksi ,itu berjalan masuk saat mendengar perintah dari pak sapta bos besar mereka, iya keduanya dulu adalah satpam yang berjaga di rumah besar, saat keyla menikah dan menempati rumah sendiri, pak sapta menyuruhnya untuk menjaga putrinya itu.
Di sebuah balkon kendaru dan bimo, menyaksikan semua itu.
" Beh...calon mertuamu dan calon iparmu itu menyeramkan sekali ken, alamat babak belur kalau kamu menyakiti wanita kesayangan mereka, mumpung belum terlalu jauh, apa kamu mau balik jalan dan berubah pikiran, nanti aku akan carikan wanita yang cantik dan semok, semlohei, bohai, aduhai dan yang pasti masih perawan. " kata bimo.
Kendaru langsung memukul bahu bimo.
" Berisik sekali Mulutmu itu bim, seperti seles kompor" kata kendaru yang pergi meninggalkan bimo, masuk ke dalam kamarnya.
" Apa mau dengan penyanyi dangdut , kamu tinggal pilih mau yang goyang paku bumi, goyang puting beliung, atau goyang maju mundur syantiik ". kata bimo sambil mempraktekan goyangannya dengan erotis.
" kamu mau aku lempar ke bawah, " kata ken dan melempar bimo dengan bantal.
" hahahaha...dasar pangeran kodok yang lagi bucin, siap siap aja hadapi 3 monster yang ada di sekeliling putri cengeng, kamu belum tau aja bagaimana perangai nya bagas si dosen killer, sekali bentak langsung keciprit kamu " kata bimo, ia berjalan ke arah kasur dan meletakkan bantal ketempatnya.
" Apa kamu kenal Bagas kakak keduanya keyla, selama aku lihat tadi dia sepertinya anteng, pendiem " tanya ken penasaran dengan bagas, kalau di lihat di rumah sakit tadi sepertinya orangnya santai.
" Jangan salah, aku saja tadi kaget saat ambil mobil keyla, ponsel keyla kan ketinggalan di mobil, si bagas langsung membukanya dan ia mengecek cctv di kamar keyla yang baru tiga hari di pasang, saat melihatnya tiba-tiba dia marah dan memaki maki Damar, dan mulutnya benar-benar pedas level 100, semua nama hewan di kebun binatang keluar dari mulutnya " jelas bimo.
" Oh iya dan lagi tiba-tiba ia mengambil senjata api dari balik bajunya dan menodongkan ke arahku, katanya dia ingin membunuh orang, gimana aku yang nggak terkencing kencing di celana, tiba-tiba moncong pistol sudah ada dahiku " kendaru yang mendengar itu langsung tertawa terpingkal - pingkal.
" Pantesan itu ada celana kamu di jemuran, ternyata habis ngompol " bimo memasang muka masam.
" Oh iya video apa, yang membuat kakaknya semarah itu?"
" Video 18+ "....
#####
Assalamualaikum readers dukung author ya, ini novel terbaru author jangan lupa like dan dukungannya ya,
intip juga novelku yang berjudul ISTRI SANG PEWARIS.