NovelToon NovelToon
The Shadow Of Doubt (Gracella)

The Shadow Of Doubt (Gracella)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Kembar / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Afizah C_Rmd

Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.

Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.

- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22

**Pov Grace

Grace berbaring di tempat tidur, merasa lelah setelah hari yang panjang. Dia baru saja selesai mandi melepas penat, sehabis pulang dari menonton film bersama Alzar, El, Genta, dan Bella. Bau sabun lavender yang masih tercium samar-samar di kamarnya membuat Grace merasa lebih tenang.

Grace berbaring nyaman, rasa lelahnya seakan baru terasa. "Ugh, capeknya tapi nggak sia-sia juga sih," gumamnya, lalu memejamkan mata. Dia menarik selimut hingga ke dagu, berharap bisa segera tertidur.

Beberapa menit berlalu, entah kenapa aku tidak bisa tidur. Sekilas, aku mengingat kejadian di mana Alzar tidak sengaja mencium pipiku. Sensasi hangat itu masih membekas di ingatanku, membuat pipiku merona hanya memikirkannya.

"Alzar... " bisikku, mengingat senyum hangatnya dan cara dia berbicara padaku. Rasanya seperti ada sesuatu yang menggelitik di dalam hati, sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

"AHHHH, apa yang kupikirkan. Ayolah Grace tenang tenang oke, ta tapi kenapa masih aja terbayang? Ugh, harus diakui Alzar benar-benar sosok yang tampan, perhatian dan lembut. Emmmmm, benar-benar idaman semua gadis," gumamku, mencoba untuk menepis pikiran-pikiran itu.

Tiba-tiba, suara Rene, bergema di dalam pikiranku. "Hayo hayo, ada yang jatuh cinta kayaknya nih?" Rene selalu bisa membaca pikiranku. Wajahku memerah, hampir semuanya.

"Ih, ng ngak yah, apa an sih nggak mungkin, ngak mungkin seorang Grace jatuh cinta semudah itu," bantahku dengan keras kepala.

"Heh, awas aja nanti kemakan omongan sendiri," cibir Rene.

"Stt, sudahlah berhenti bicara dan juga Grace berhenti memikirkan ini, aku harus tidur oke bye, mimpi indah semuanya," kataku, mencoba untuk mengusir semua pikiran yang mengganggu.

Aku menarik selimut lebih erat, mencoba untuk fokus pada napasku. Aku berharap bisa segera tertidur, tapi pikiran tentang Alzar terus berputar-putar di kepalaku.

...----------------...

**Pov Alzar

Di sisi lain, Alzar duduk santai di sofa hangat kamarnya. Balkon kamarnya terbuka lebar, membiarkan angin malam yang dingin menerpa wajahnya. Sebuah rokok tersandar di antara jari-jarinya, asapnya mengepul perlahan ke udara. Ia menghisap rokok itu dengan tenang, kemudian menghembuskan asapnya ke udara, membentuk lingkaran-lingkaran tipis yang perlahan menghilang.

Bibir tipisnya terangkat membentuk senyum miring, mengingat kembali kejadian tak terduga di bioskop tadi. "Gracella Eirene Valdore, yah, semakin menarik saja," gumam Alzar, suaranya terdengar rendah dan penuh makna.

Alzar melirik ke arah meja di mana ponselnya tergeletak. Dengan gerakan cepat, ia meraihnya dan menekan tombol panggilan. "Cari tahu semua tentang Gracella Eirene Valdore. Dari yang terkecil hingga terbesar, ingat itu," perintahnya dengan suara dingin, tanpa menunggu jawaban. Ia langsung mematikan panggilan, kemudian meletakkan ponselnya kembali ke meja.

"Hahaha, Grace Grace Grace, lo hanya milik Alzar Anthana Drans," gumamnya sambil terkekeh pelan, suaranya bergema di ruangan itu, mengungkapkan sikap posesif dan ambisiusnya.

...----------------...

Matahari pagi menyinari jalanan, membuat udara terasa hangat. Grace dan Genta berjalan beriringan menuju garasi rumah mereka. Hari ini, Genta memutuskan menggunakan mobil berangkat bersama Grace ke sekolah.

"ayok naik tuan putri" ucap Genta tersenyum tipis, membuka pintu depan mobilnya kepada Grace.

Grace tersenyum, "Oke, makasih."

Genta membuka pintu mobil, menunggu Grace masuk. Mobil Genta, sebuah sedan berwarna hitam, terlihat gagah dan elegan. Grace masuk ke dalam mobil, mencium aroma parfum Genta yang khas.

"Siap?" tanya Genta, menyalakan mesin mobil. Senyum lebar terkembang di wajahnya, menampilkan lesung pipit yang dalam.

"Siap," jawab Grace, menarik sabuk pengamannya. Ia balas tersenyum, menatap wajah kakaknya yang selalu membuatnya merasa tenang.

Mobil Genta meluncur keluar dari garasi, mengarah ke sekolah. Suara musik mengalun lembut dari radio, menemani perjalanan mereka.

"Grace, bagaimana lo bisa kenal dengan Alzar?" tanya Genta membuka pembicaraan, suaranya sedikit serius. Ia melirik Grace sekilas, mencari reaksi adiknya.

"Kami ketemu nggak sengaja di perpus, terus dia bantuin ngambil buku yang nggak bisa aku ambil. Habis itu karena punya hobi sama, ya kami jadi lumayan akrab sih bisa di anggap teman. Emang kenapa?" jawab Grace santai.

"Nggak papa, tapi pesan abang jangan terlalu dekat dengannya. Kamu jangan hanya lihat penampilan luarnya saja, kita gak tau asli dalamnya gimana. Intinya kamu harus hati-hati," ucap Genta, menarik napas dalam-dalam.

'Hah, sudah ku duga dia masih Grace yang sama masih aja polos. Hes, setidaknya aku hanya bisa mengingat kan Grace, Alzar itu sosok yang berbahaya' pikir Genta dalam hati. Melihat kembali ke arah Grace yang diam, tidak tau apa yang dipikirkankan nya ia hanya bisa memenangkan Grace.

"Udah, gak usah di pikirkan kamu fokus nikmatin hidup kamu saja, Abang hanya mengingat kan saja," ucap Genta mengelus lembut rambut Grace penuh perhatian.

"Iya, aku paham. Makasih udah ingetin," jawab Grace, menatap mata kakaknya dengan tenang seolah tidak tau apapun. Namun, rasa penasarannya semakin besar. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Sudah, menjadi tugas seorang kakak. Kamu jangan khawatir ada Abang yang akan lindungi kamu," ucap Genta gemas mencubit hidung Grace yang pesek.

"Ih, sakit tau!" protes Grace sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha, maaf maaf adikku tersayang," jawab Genta sambil terkekeh, ia merasa lucu sikap Grace yang sekarang sangat membuat nya bahagia, ia harap akan terus begini.

'Rene, menurut kamu kenapa bang Genta tiba-tiba ngomong gitu?' tanya Grace penasaran, menatap ke dalam dirinya sendiri.

'Gue gak terlalu yakin, cuma lebih baik kamu harus hati-hati aja. Sudahlah gak usah penasaran nanti juga terungkap,' jawab Rene di dalam hati Grace.

'Hah, apa Rene, Rene, Rene?' Grace memanggil Rene beberapa kali tetapi tidak dijawab. Ia hanya bisa menghela nafas, merasa sedikit kesal.

"Hah, sudahlah," ucap Grace pasrah, menyerah untuk mendapatkan jawaban dari Rene.

Mobil Genta memasuki halaman parkir sekolah, mencari tempat yang kosong. Genta keluar, lalu membukakan pintu untuk Grace.

"Kamu, langsung ke kelas, maaf Abang gak bisa antar soalnya mau ke tempat osis dulu," ucap Genta, menatap Grace dengan penuh perhatian.

"Iya, nggak papa kok," jawab Grace, menatap kakaknya dengan senyum tipis. Ia masih penasaran dengan sikap Genta, tapi ia memutuskan untuk tidak bertanya lagi untuk saat ini.

"Oke, hati-hati ingat pesan abang," ucap Genta, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Oke siap pak bos," jawab Grace, menirukan gaya bicara Genta sambil terkekeh. Ia keluar dari mobil dan melambaikan tangan kepada Genta.

"Hati-hati juga, abang!" teriak Grace, menyaksikan Genta berjalan menuju ruang OSIS.

...----------------...

1
Anonymous
n
Mehayo official
Aku jadi bener-bener terhibur ketika membaca cerital ini, terima kasih THOR!
Afizah_Rmd: sama sama senang rasanya cerita ku ini bisa menghibur mu..../Smile/
total 1 replies
grr_bb23
Ngangenin deh ceritanya.
Afizah_Rmd: makasih kak, maaf kalo ada yang salah kasih tau..../Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!