"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Pukul 19:45 malam
Kediaman Naura
"Ada beberapa hal yang sudah Naura selesaikan dengan baik selama menjalankan proyek di Singapura ma, dan mungkin karena yang menjalankan para petinggi jadi proyek ini pasti selesai dengan cepat tak sampai seminggu." Ujar Arga sambil duduk di ruang tengah ikut nonton tv bareng Marry.
"Novan pasti bangga apalagi Sam juga ikut andil yang dimana CEO itu sangat langka terjun ke lapangan langsung pah." Timpal Marry.
"Hmmm, papa akan terus mengasah kemampuan Naura selama dua bulan ini sebelum jabatan papa ia gantikan." Antusias Arga.
"Mama setuju."
Disela mengobrol mereka berdua, si bibi berlari kecil datang dari depan. "Tuan, nyonya."
"Ya bi ada apa?." Balas Merry.
"Itu di depan ada tamu katanya ingin bicara dengan tuan dan nyonya."
Merry dan Arga saling tatap. "Apa papa ada janji dengan seseorang?." Tanya Merry.
"Enggak ma, siapa bi?."
"Itu non Giselle dan nyonya Maria." Jawabnya.
"Oh yasudah suruh saja masuk kita tunggu di sini." Balas Merry.
"Baik nyonya." Si bibi langsung pergi.
"Ternyata adikmu pah kirain siapa, eh tapi tumben?."
Arga mengangkat kedua bahunya. "Entahlah papa tak tahu mungkin ada hal penting."
Tidak lama Maria datang bersama dengan Giselle, Arga dan Merry menyambut ramah walaupun suami istri itu dapat melihat jika raut wajah mereka tampak seperti ada masalah.
"Duduklah." Ujar Arga.
Maria dan Giselle duduk berhadapan dengan mereka.
Penampilan Giselle kali ini tak seperti biasanya yang glamor, wajah wanita itu sedikit pucat dengan mata sembab.
"Ada apa? kenapa dengan Giselle?." Langsung Arga melihat keponakannya.
"Rumah tangga anakku dan Sam sudah berakhir." Ujar Maria langsung.
Mata Arga dan Merry melotot. "Apa yang kau bicarakan?."
"Ini benar terjadi 1 minggu yang lalu, memang tidak ada hubungannya dengan kalian tapi alasan Sam yang begitu kuat menceraikan Giselle karena ia mencintai putri kalian Naura!." Ucap Maria dengan raut wajah yang begitu kecewa.
Arga dan Merry semakin terbelalak dengan semua perkataan Maria. "Apa yang kau katakan? itu tidak masuk akal keduanya juga bertemu belum ada 1 bulan setelah acara pertemuan keluarga besar itu kan?." Ucap Merry masih tak mengerti.
"Dapat dipastikan mereka berdua sudah lama saling kenal om tante! aku tak terima sangat kecewa dengan Naura yang berwajah sok polos itu diam-diam menggoda suamiku di belakang sana!." Ujar Giselle penuh amarah.
Arga dan Merry saling tatap, mereka tahu betul putrinya itu bagaimana.
"Giselle tunggu, Giselle dengarkan om dulu. Tak seharusnya kamu menuduh Naura tanpa memberikan bukti, rasanya tak masuk akal jika Naura merebut Sam dari kamu dia saja hingga sekarang belum menikah karena tidak mau terlibat dengan pria apalagi menggoda suami orang." Bantah Arga.
"Jika hubungan mereka belum lama kenapa saat Sam menceraikan ku alasannya ia sudah mencintai Naura? om juga dapat menyimpulkan bukan hubungan mereka pasti sudah lama!." Potong Giselle, air matanya kembali berlinang akan sakit hati.
Perasaan Arga dan Merry tak tenang, ini diluar dugaan karena Sam maupun Naura sendiri bersikap seolah tak saling kenal hanya rekan kerja saja.
"Mengenai masalah ini akan aku tanyakan langsung kepada putriku sendiri, dan sekarang kedatangan kalian apa ada maksud lain?." Ujar Arga tentunya dengan perasaan yang tak tenang.
"Aku menginginkan agar om mengembalikan Naura ke Amerika bila perlu ia tinggal selamanya di sana agar jauh dari Sam tidak menjalin hubungan sama sekali sampai Sam benar-benar melupakan Naura!." Tegas Giselle penuh penekanan.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.