NovelToon NovelToon
Mimpi Anak Desa

Mimpi Anak Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pria_Misterius

"Mimpi Anak Desa"

Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.

novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 juara Liga Jerman

......................

Suara sorak sorai menggema di stadion kecil, penuh dengan dukungan tim muda yang berdiri di sepanjang tepi lapangan.

Para pemain berlari ketengah lapangan, merayakan kemenangan dengan penuh kegembiraan, musim liga remaja telah berakhir.

Saat ini Angga berdiri di tengah-tengah lapangan, menarik napas dalam-dalam, memandangi langit Jerman yang biru cerah. Keheningan kecil di dalam dirinya bertolak belakang dengan keramaian di sekelilingnya.

dia telah melakukannya. Timnya telah menjadi juara di liga remaja, dan dia sendiri berdiri sebagai pencetak gol terbanyak dengan 36 gol dan 21 assist, dari 34 penampilan nya.

Ini adalah sebuah pencapaian membanggakan untuk Angga. Meski beberapa kali ia harus di cadangkan karena cedera ringan yang ia alami, tapi Angga selalu memberikan penampilan yang gemilang dan selalu berkontribusi penuh untuk tim yang saat dia di main kan.

Pelatih Roger menghampiri Angga, tepukan hangat mendarat di bahu nya.

"Kerja bagus, Angga. Kamu benar-benar membawa tim ini ke level yang berbeda," katanya, senyum bangga terukir diwajahnya.

Angga tersenyum tipis, masih mencerna moment tersebut. "terima kasih coach, tapi semua ini kerja sama tim, tanpa mereka.....saya tidak akan bisa seperti ini."

"Jangan terlalu rendah diri," balas Roger. "ini juga berkat kerja kerasmu, mulai dari latihan, hingga dari pertandingan ke pertandingan, kamu menunjukkan bahwa kamu punya apa yang di butuhkan untuk menjadi pemain hebat."

Di sisi lapangan, Sven. Sahabat karib Angga sekaligus rekan setim nya, melambai sambil tersenyum lebar.

Kemenangan ini bukan hanya milik Angga. Mereka berjuang bersama-sama, sepanjang musim ini. Tapi pencapaian individu Angga tidak bisa di pungkiri, menjadi top skor dan pembuat assist terbanyak dalam satu musim adalah prestasi yang luar biasa.

......................

Di ruang ganti, setelah pesta kemenangan kecil-kecilan, Roger memanggil semua pemain untuk berkumpul. Wajah-wajah lelah namun bahagia memenuhi ruangan, dan suasana penuh semangat kebersamaan.

"Baiklah, dengarkan semua. Kalian telah menunjukkan musim ini bahwa kalian adalah tim yang solid, tidak ada yang meragukan kerja keras kalian, tapi." Roger berhenti sejenak, menatap mata setiap pemain. "untuk beberapa dari kalian, perjalanan belum selesai."

Sven menoleh ke arah Angga, sedikit bingung dengan arah pembicaraan Roger. Angga, yang duduk di bangku terdekat, tetap tenang namun penuh harap.

"Aku sudah berbicara dengan manajemen," lanjut Roger, "setelah melihat penampilan luar biasa milik kalian musim ini, mereka memutuskan........Angga dan Sven akan masuk dalam squad Borussia Dortmund u17, di musim depan."

Seluruh ruangan terdiam sejenak sebelum sorakan kegembiraan meledak. Sven melompat dari tempat duduk nya, mata nya berbinar-binar dengan kegembiraan.

Angga tetap tenang, tetapi senyum puas menyelip di bibirnya, ini adalah langkah besar. Borussia Dortmund u17.

Sebuah mimpi yang kini mulai terasa lebih dekat.

Roger melanjutkan, "tidak hanya itu, saya juga akan menjadi pelatih kepala di Borussia Dortmund U17. Jadi, kita akan melanjutkan apa yang kita mulai dari sini. Level kompetisi akan meningkat, dan kalian akan menghadapi tantangan yang lebih besar. Tapi saya yakin, dengan kerja keras yang sama, kita bisa melakukan sesuatu yang lebih besar lagi."

Ruang ganti mulai riuh dengan suara pemain yang ikut antusias, Roger berdehem melanjutkan kata-katanya. "untuk kalian semua, perjalanan kalian masih panjang, ini adalah awal, tingkatkan skill, fisik dan mental kalian. Kesempatan besar menanti kalian."

Angga menatap Roger dengan mata yang berbinar penuh tekad. Dia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang, dan tantangan di depan jauh lebih berat. Tapi dengan kepercayaan Roger, serta dukungan Sven beserta teman-teman nya, dia siap menghadapi apa pun yang akan datang.

......................

Saat tiba di kamar asrama, Angga langsung merebahkan badan nya. Dia ingin melihat sejauh mana perkembangannya.

"Status" Angga bergumam dalam hati.

Nama : Anggara Al-fikri

Umur : 16 tahun

Tinggi : 177 cm

Berat : 73 kg

Kecakapan kaki kiri/kanan : 60/100

atribut teknik

Passing : 59

shooting : 67

Dribbling : 59

Shot accuracy : 63+10

Heading : 54

atribut fisik

Kekuatan : 73

Kecepatan : 75+10

Stamina : 69

Serangan : 60

Inventory :

- perban pereda nyeri (bisa mengurangi rasa sakit saat di gunakan)

- pil penguat tulang (memperkuat tulang kaki agar tidak mudah cedera)

"skil yang dimiliki"

- dribble ala Ronaldinho

- kecepatan ala Thierry Hendry

- tembakan jarak jauh ala Frank Lampard

- visi permainan ala Inzaghi

- heading ala Gerd Muller

- tendangan bebas ala David Beckham

- tekad baja

......................

Malam itu, di asrama tempat tinggal mereka, Angga dan Sven duduk di tepi jendela. Memandangi kota dortmund ger melap di kejauhan, jalan panjang di depan mereka terasa semakin jelas.

Sven menghela napas panjang, lalu menoleh ke arah Angga. "bro, aku masih tidak percaya kita akan main di Dortmund U17, rasanya seperti mimpi."

Angga tersenyum tipis, dan mengangguk pelan. "iya, tapi mimpi ini tidak akan jadi kenyataan kalau tidak kerja keras."

"kamu benar," jawab Sven. " musim depan akan terasa leboh berat, tapi....kita punya pelatih Roger, dan aku punya kamu sebagai pat ner dilapangan. Aku rasa kita bisa menghadapinya."

Angga tertawa pelan, "iya, kita sudah melewati banyak hal bersama. Yang penting sekarang, kita harus tetap fokus dan tidak lupa dari mana kita berasal."

Tidak lama ponsel Angga berdering menandakan ada panggilan masuk, Angga bergegas mengangkat ponselnya, dan menekan layarnya.

"Hallo buk," Angga menjawab panggilan dari orang tua nya.

"Hallo nak, gimana kabarmu disana, nak?" dengan suara lembut ibu nya bertanya.

"Baik buk, kalian di sana apa kabar, buk? Sehat-sehat saja kan?"

Angga memang jarang menghubungi orang tuanya, hanya 1kali dalam dua minggu, ia ingin fokus pada latihan. Orang tua dan adik nya memahami itu itu dan tidak terlalu membebani Angga.

Ibu nya menjawab dengan suara lembut, "sehat nak, ini bapak dan Lina juga di samping ibuk."

Lalu Angga mengganti panggilannya menjadi vidio call.

Wajah cantik ibu nya dan wajah tegas bapak nya, langsung terpampang di layar hp Angga.

"Ayah, ibu, aku punya kabar gembira untuk kalian semua." dengan senyum lebar Angga memberi kabar gembira nya.

"Tim ku berhasil jadi juara di liga remaja, dan aku berhasil menjadi top skor loh." dengan wajah sombong ia berucap.

Kabar itu membuat ayah, ibu, adiknya, merasa bangga dan terharu. Mereka merasa semua ini adalah keputusan yang tepat yang diambil oleh Angga.

Dengan tertawa dan rasa bangga nya ayahnya, meraih hp yang sedang di pegang oleh istri nya. "selamat nak, ingat jangan berpuas diri dengan pencapainmu saat ini, karena jalanmu masih panjang. Kamu harus bisa bermain untuk AC Milan, nak. Angkat trofi liga champions dengan Milan, ingat itu nak."

"hahaha, siap pak, perjalananku masih panjang untuk kesana pak, aku harus bisa masuk ke squad Borussia Dortmund terdahulu."

Tiba-tiba adik nya Lina menyela, "kak Anggaaaa, minta uang, bapak pelit." celetuk Lina membuat semua tertawa.

Setelah asik mengobrol dengan keluarga nya, Angga merebahkan badan nya di kasur, mencoba untuk beristirahat.

Malam itu, meskipun penuh dengan rasa puas dan bangga, Angga tahu bahwa ini hanyalah awal perjalanan panjangnya di dunia sepak bola.

Pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai, dan Angga bertekad untuk terus melangkah, membawa mimpi nya semakin dekat dengan kenyataan.

...****************...

...****************...

Besok libur dulu ya guys, maaf ya para warga....

_see you

1
WS
kaya pernah baca di fizo dah
Hiu Kali
empat gol kok hatrick tor..
Hiu Kali
wuaah..sop ilernya keren.. gass 10rb kata nya thor..
Lauric Fc: hehehe....siap bos
terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Hiu Kali
semangat tor..momentumnya pas..moga bisa terus mengalir idenya..
Lauric Fc: siap pak, terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Lauric Fc
okee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!