Hidup Anna berubah setelah dirinya diadopsi seorang lelaki tampan dan awet muda bernama Victor. Karena saking tampannya Victor, Anna sampai tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada ayah angkatnya sendiri.
Namun suatu hari, Anna mengetahui fakta mengejutkan tentang Victor. Ternyata Victor adalah seorang vampir dan dianggap raja oleh sebuah sekte setan. Saat itulah Anna juga menemukan fakta kalau alasan dirinya diadopsi oleh Victor karena akan dijadikan tumbal. Bagaimana kelanjutan cerita Anna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 - 499 Tahun
Anna otomatis ikut melihat ke arah pintu. Ketika pintu terbuka, dia bisa melihat kegelapan langsung menyambut. Hingga membuat seluruh penglihatannya menggelap.
Saat itulah Anna benar-benar terbangun. Ternyata pertemuannya dan Tara tadi hanyalah mimpi.
Nafas Anna tersengal-sengal. Dia reflek duduk dan memegangi dadanya. Mimpi tadi membuat dadanya sedikit sesak.
Anna berusaha menenangkan diri dengan meminum segelas air yang ada di atas nakas. Setelah tenang, Anna jadi memikirkan Tara.
Karena mimpi buruk tadi, Anna jadi mencemaskan Tara. Ia merasa temannya itu sedang dalam bahaya.
"Kau sebenarnya dimana, Tara? Kenapa kau tiba-tiba pindah? Sebenarnya apa yang aneh dari daddy?" Segala hal yang menimpa Anna, memberikan banyak pertanyaan. Dia jadi penasaran akan banyak hal. Bukan hanya tentang sang daddy, namun juga keluarganya.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Anna buru-buru telentang dan menyuruh orang yang mengetuk untuk masuk.
Ternyata yang datang adalah Cedric. Sosok dokter kandungan, yang ditugaskan khusus untuk merawat Anna.
"Maaf mengganggu. Tapi aku ingin memastikan kau mendapat asupan vitamin," kata Cedric. Dia tampak memasukkan cairan ke dalam alat suntikan.
Ada yang aneh dari Cedric kala itu. Dia sesekali sedikit meringiskan wajah. Seolah ada sesuatu yang mengganggu.
Atensi Anna tertuju ke arah cairan yang dimasukkan Cedric ke alat suntik. Karena warnanya yang merah menyala.
"Apa itu? Kenapa warnanya merah?" selidik Anna.
"Ini vitamin. Permisi..." Cedric perlahan menyuntikan cairan itu ke lengan Anna. "Ini akan membuatmu merasa lebih baik," ucapnya.
Anna menatap Cedric. "Kau pasti dibayar sangat tinggi. Sampai kau rela melepas pekerjaanmu di rumah sakit," komentarnya.
Mata Cedric tampak gelagapan. Namun dia menjawab dengan tenang. "Kenapa kau berpikiran begitu? Memang kebetulan mendiang ayahku merupakan bagian keluarga ini. Karena sekarang dia sudah tiada, maka otomatis aku yang menggantikannya," tuturnya.
Dahi Anna berkerut. Perhatiannya tertuju ke arah dagu Cedric yang lebam. Tidak hanya itu, Anna juga melihat ada plester luka yang tertempel di telapak tangan Cedric.
"Apa kau baru saja terlibat perkelahian?" tanya Anna.
Lagi-lagi Cedric dibuat gelagapan. Dia segera menjawab, "Kau pasti bertanya begitu karena melihat bekas luka ini kan? Memang dua hari lalu aku terlibat perkelahian di rumah sakit. Tapi semuanya sudah membaik."
"Kau aneh sekali. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa kalau kau seperti sedang tertekan. Kau baik-baik saja kan? Beritahu saja aku apapun yang terjadi," tukas Anna.
Cedric langsung menggeleng. "Tidak. Aku baik-baik saja. Ya sudah, aku harus pergi sekarang. Kau masih butuh istirahat," sahutnya sembari mengukir senyuman. Lalu beranjak menuju pintu.
Namun Anna sigap mencegat Cedric. Dia berdiri dan pegang lengan pria itu.
"Kau pasti tahu sesuatu kan tentang keluarga ini? Apa kau tertekan karena ulah mereka?" cecar Anna.
"Maaf, aku tidak mengerti dengan yang kau maksud. Kau sebaiknya beristirahat," tanggap Cedric sembari melepas tangan Anna dari lengannya. Dia kemudian segera menghilang ditelan oleh pintu.
Anna mematung di tempat. Saat itulah dia merasa kalau dirinya tidak bisa mempercayai siapapun. Termasuk daddy nya sendiri.
"Benar! Daddy... Dia tidak kunjung kelihatan batang hidungnya." Karena penasaran, Anna keluar dari kamar untuk menemui Victor. Ia melihat keadaan rumah sepi. Sepertinya Bibi Laura dan yang lain telah pulang.
Namun Anna tak berhenti mencari sang daddy. Dia periksa seluruh ruangan yang ada di rumah. Sampai langkah Anna terhenti ketika hampir melewati pintu belakang. Di sana dirinya mendengar pembicaraan Victor dan Bibi Susan.
"Aku tahu ini tidak mudah bagimu. Tapi sepertinya yang mulia sudah bosan," ucap Bibi Susan.
Namun di sana Victor hanya diam. Anna mengintip dari jendela, wajah daddy nya itu tampak sendu.
"Ayolah, Victor. Kau sudah lama sekali menikmati hidupmu. Sudah 499 tahun kan?" ujar Bibi Susan.
Anna reflek membekap mulutnya sendiri. Dia kaget sekaligus bingung saat mendengarnya. Daddy nya? Berusia 499 tahun? Mana mungkin!
Ditunggu karya2mu yg lain.
Jadi novel barumu ntar ,cwe kya Anna yg ke dua yah 🤔🤔🤔