sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"sayang ayo minum susu nya dulu, habis itu mainnya dilanjutin yah". panggil Ayumi melihat anaknya yang terdiam padahal sejak tadi pembantu itu sedari tadi mengajak nya main.
"Dania kenapa sayang ?". Tanya Ayumi mengelus pucuk kepala anak nya kemudian berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak.
Dania masih terdiam bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
"sedari tadi dia begitu non, bibi ajak bicara sama ajak main tapi Dania tidak mau. Padahal biasanya dia tidak begitu". Terang pembantu itu.
"biar saya saja bi yang menjaga nya, bibi bisa pergi istirahat". pembantu itu hanya mengangguk kemudian beranjak dari sana.
Ayumi kembali menatap Dania, baru kali ini dia melihat anak nya jadi diam, padahal biasanya anak itu selalu ceria.
"sayang, coba cerita sama mama. Dania kenapa ?". Tanya Ayumi pelan.
Air mata yang sejak tadi bergenang dipelupuk matanya kini sudah membasahi pipinya yang chubby.
"Dania ketemu papa ma". Jawabnya.
Ayumi tersentak kaget, bagaimana bisa anak nya bertemu dengan papanya sedangkan sejak tadi dia hanya bermain dengan opa nya. Apa jangan-jangan tadi....
"Dania ketemu papa dimana ?". Tanya nya memastikan.
"di ruang tamu bicara sama opa". Ayumi langsung memeluk anak nya karena mulai sesugukkan.
"papa jahat ma hiksss... Selama ini papa tidak pernah jenguk Dania.. Papa tidak sayang Dania". ucapnya denga terbata-bata.
Ayumi terus memeluk sang anak dan mengelus punggungnya, hatinya begitu sakit melihat anak semata wayangnya menangis karena merindukan papa nya.
Selama ini Ayumi terus mencoba menghubungi mantan suami nya itu tapi dia tidak pernah mengangkat nya bahkan panggilannya sering di matikan dan juga kadang Aruna yang mengangkatnya, istri Dirga itu langsung marah-marah bahkan menghina Ayumi jika sudah gatal pada suaminya. Jadi saat itu Ayumi tidak pernah lagi menghubungi Dirga.
'jadi yang berbicara tadi dengan papa adalah Dirga'. batinnya.
"suda sayang, papa lagi sibuk makanya jarang menemui Dania. Papa tetap sayang kok sama kamu". Ayumi berusaha membujuk sang anak agar Dania tidak membenci Dirga walaupun pria itu tida pernah menunjukkan kasih sayangnya secara langsung.
Dania hanya terdiam, Ayumi kemudian memberi susu coklat itu dan langsung diminum oleh nya. Setelahnya Dania dibawa ke kamarnya yang memang sudah disediakan oleh orang tua Dirga ketika berkunjung kesana. dia menidurkan anak nya disana kemudian keluar kembali, tujuannya adalah ke ruang tamu.
Ayumi bisa melihat jika orang tua Dirga sedang berdebat dengannya, jadi dia mengurungkan niatnya untuk kesana karena merasa tidak mau ikut campur dengan urusan mantan suaminya apalagi merek susah tidak memiliki hubungan apapun.
"Ayumi...". panggil Mira ketika melihat Ayumi yang tadi ingin keluar keruang tamu langsung berbalik.
Wanita itu terdiam sejenak, dia berbalik melihat semua orang menatapnya termasuk Dirga bahkan pria itu tanpa berkedip ketika melihat Ayumi yang sudah berubah secara drastis.
"sini nak". panggil Mira kembali, Ayumi langsung menuju kesana tanpa mengucap kan kata sedikitpun sampai dia duduk.
"Dania dimana nak ?". Kini giliran Haris yang bertanya karena tidak melihat lagi cucu nya.
"dania sudah tidur pa". Jawab Ayumi seadanya membuat pria paru baya itu hanya mengangguk.
Dirga sejak tadi trus melirik pada Ayumi, Bakan lirikannya itu kadang tertangkap oleh Ayumi tapi pria itu langsung memalingkan wajah nya ketika tertangkap basah.
Ayumi tidak memperdulikan nya, dia haya bersikap datar dan dingin, dia tidak menghiraukan Dirga sedikit pun baginya pria itu hanya masa lalu nya yang pernah menyakiti dirinya dan juga anak nya.
"a-apa Dania sejak dari tidur, a-aku ingin bertemu dengannya". Ujar Dirga dengan gugup Seba semua mata mulai memandang nya.
"barusan". Hanya itu yang bisa dijawab Ayumi.
"kenapa kamu menidurkan nya, padahal aku rindu dengan dia".
Alis wanita itu berkerut. "dia ? Siapa yang kamu maksud dia ? Apa tidak bisa kamu menyebut Dania dengan baik ? Dia adalah darah daging mu sendiri".
Dirga tertegun mendengar ucapan Ayumi, apalagi ekspresi wanita itu tidak berubah sama sekali hanya datar.
"maksud ku Dania. Maaf". Jawabnya menundukkan kepalanya, dia merasa bersalah Selma ini pada anaknya sendiri.
Ayumi menghela nafas panjangnya mencoba menetralkan emosinya agar tidak meledak apalagi disana ada orang tua Dirga.
"kenapa kamu baru mengatakan rindu, Selama ini kemana saja. Bahkan ketika saya mencoba menghubungi kamu Karena Dania terus merengek ingin bertemu dengan papa nya tapi sekalipun kamu tidak mau mengangkat telepon saya, Daan yang paling saya benci adalah ketika istrimu mengangkatnya dan mengata-ngatai saya dan Dania". ucapnya dengan dada kembang kempis. "jika hanya saya saja itu tidak masalah tapi jangan pernah menyertakan anak saya karena saya tidak akan tinggal diam. Katakan pada istri tercinta mu itu saya tidak pernah berharap untuk kamu kembali dan jika pun suatu saat itu terjadi maka saya tidak pernah akan memungut sampah yang sudah saya buang". Lanjut nya dengan mata memerah, dia tidak memperdulikan jika disitu ada orang tua Dirga, dia hanya ingin mengeluarkan semua emosinya yang tertahan sejak lama.
"MAS DIRGA KELUAR KAMU....". teriak seorang wanita dari luar membuat atensi semua orang langsung beralih keluar.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/