Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sky yang menarik tangan Baby, membawa wanita itu masuk ke dalam restoran cepat saji yang berada di seberang jalan perusahaan Dimitri. Corp. Pria itu segera memesan minuman untuk mereka berdua walaupun gadis itu tidak memintanya.
"Lea alias Baby Arbeto, kau belum menjelaskan padaku tentang kejadian kemarin malam?"
"Kejadian kemarin malam yang mana?" Baby bingung dengan pertanyaan Sky yang meminta sebuah penjelasan darinya.
"Kau lupa? Kau sudah berbohong padaku." Ucap Sky dengan tegas.
"Oh.. masalah namaku?"
Sky menganggukkan kepalanya dengan sorot mata penuh tanya.
"Ya ampun Sky, masalah aku berbohong nama saja kau permasalahkan." Baby menghela napasnya dengan kasar. "Lagi pula aku tidak merugikanmu bukan?"
"*Siapa bilang aku tidak dirugikan? Jik*a sejak awal aku tahu siapa dirimu, maka tidak akan aku biarkan rasa cinta ini tumbuh." Ucap Sky tapi hanya dalam hati.
"Lagi pula aku bingung, kenapa kau tidak mengenali diriku sebagai Baby Arbeto? Bukankah banyak media elektronik yang memberitakan tentang cucu Kenzo Arbeto yang paling cantik dan kaya raya, yaitu aku." Ucap Baby dengan sombong dan penuh percaya diri.
"Benarkah?" Sky mengerutkan keningnya. "Tapi kenapa aku tidak pernah dengar berita tentangmu? Dan hanya mendengar berita tentang seorang Boy Arbeto, itu artinya nama Boy lebih—"
"Lebih terkenal dari pada aku?" Ketus Baby dengan wajah yang cemberut.
"Ya begitulah." Sky tertawa geli.
"Sialan kau!" umpat Baby hendak melempar ponsel yang ia genggam, namun niat itu diurungkannya saat teringat foto Agam yang ada di dalamnya.
"Hei kau jangan marah seperti itu, bukankah aku hanya menjawab dengan jujur." Sky semakin tertawa dengan keras saat melihat wajah Baby yang kesal. "Aku justru tahu namamu dari Venus." Ia teringat pembicaraannya dengan saudara kembar Mars, saat itu Venus ingin mengenalkannya pada sosok Baby, namun Sky menolak karena tidak ingin terlibat urusan dengan ke-tiga keluarga besar tersebut.
"Baiklah aku hargai kejujuran mu itu," Baby memilih tidak ambil pusing dengan perkataan Sky, karena memang kenyataannya nama Boy Arbeto lebih terkenal dari pada namanya. "Ngomong-ngomong soal Venus, aku jadi ingat ucapan kak Mars kemarin malam yang mengatakan kalau kau mencintai kak Venus." Tanya Baby dengan raut wajah penasaran.
"Pernah mencintai, atau kata yang lebih tepat itu menganggumi." Sahut Sky.
"Wah aku tidak menyangka, kak Venus punya pengagum pria setampan dirimu." Baby mengerlingkan matanya.
"Memangnya aku tampan?" Sky tersenyum saat mendengar pujian dari gadis yang ia cintai.
"Tentu saja kau tampan," jawab Baby dengan jujur, sembari mengambil minuman yang baru saja di letakkan oleh pelayan di atas meja mereka.
"Kalau aku tampan berarti kau mau jadi kekasihku?" tembak Sky dengan cepat.
Byur
Semburan air dari mulut Baby membasahi meja yang mereka tempati, dan yang lebih parah dari itu wajah Sky ikut terkena semburan air minum tersebut.
"Sky maaf aku tidak sengaja." Baby hendak membersihkan wajah pria itu dengan tisu, namun tangannya sudah lebih dulu di tangkap oleh Sky.
"Apa kau mau jadi kekasihku?" Sky mengulangi pertanyaannya.
"A-aku... "Baby menatap wajah Sky dengan gugup, sembari melepaskan pegangan tangan pria itu. "Kau jangan bercanda Sky."
"Aku tidak sedang bercanda Baby Arbeto, jadi jawab pertanyaanku."
"Aku.. aku... " Baby mendudukan kepalanya karena bingung harus menjawab apa, ini pertama kalinya ada seorang pria yang berani meminta langsung dirinya sebagai kekasih. Karena sebelum-sebelumnya para pria yang mendekatinya hanya berani mengutarakan rasa cinta mereka melalui sambungan ponsel atau melalui pesan singkat.