Seorang gadis cantik sekaligus seorang CEO di sebuah perusahaan suatu hari dia diundang dan mendatangi sebuah pesta pada saat itu dia dijebak dengan seseorang lelaki di sebuah kamar dan pada saat itu lah kehidupan nya berubah
yuk saksikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 20 Pertemuan Yang Tak Disangka-sangka
Bertepatan dengan Zio yang telah menghentikan virusnya, meeting diperusahaan Dirgantara Corp juga dimulai. Elang tampak bernafas lega saat mendengar dari Jonathan sang asisten bahwa virusnya telah hilang dan berhasil di atasi akan tetapi mengenai siapa pelaku yang menyebarkan virus itu, sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar bagi seluruh karyawan Dirgantara.
Elang pun memulai meeting nya, dan saat nya sang Pria tampan itu menyampaikan persentase nya di depan semua orang, semua orang menatap layar monitor yang menempel didinding, dan saat leptop milik sang CEO dinyalakan sebuah pesan terpampang jelas dilayar monitor tersebut.
" Daddy sangat jahat,Kenapa daddy tak pernah mencari kami, kami sangat membenci daddy. "
Semua orang yang berada disana membacanya, sumpah demi apapun Elang sangat malu dibuat nya seketika itu mukanya pun langsung merah padam menahan malu dan marah dan bisik-bisik para karyawan pun mulai terdengar.
" Apa itu, ternyata bos sudah mempunyai anak "
" Iya, tetapi anaknya tak pernah mendapatkan perhatian dari bos "
" Tidak disangka ya, ternyata seorang CEO dari perusahaan besar tidak bisa bertanggung jawab "
" Terlihat jelas dari kata-kata nya bahwa anak nya sangat membenci ayahnya ".
" Mungkin dia anak haram yang tidak di inginkan CEO "
Begitulah bisik-bisik para tetangga yang mulai memenuhi gendang telinga Elang dengan dada yang naik turun akibat menahan amarah. Melihat keadaan yang mulai kurang kondusif, Jonathan pun mengendalikan keadaan.
" Harap tenang, seperti yang kita tahu bahwa banyak saingan kita yang selalu mencari celah-celah untuk perusahaan kita, jadi hal seperti ini kalian anggap serius? ini mungkin adalah siasat pesaing kita untuk menjatuhkan sang CEO, saya harap kalian semua paham dan mengerti " ucap Jonathan memberi penjelasan yang masuk di akal. Dan berhasil membuat semua orang bungkam.keadaan pun kembali kondusif dan meeting pun langsung berjalan lancar.
Kembali ke mansion dimana ketiga si kembar berada, di ruangan kerja Claudia.
" Kak Zi, kenapa kau mengirim pesan email seperti itu lagi pada daddy " protes Zea saat membuka email terakhir yang dikirim Zio setelah menghilangkan virus itu.
" Bagaimana kalau ada banyak karyawan daddy yang membacanya, nama baik daddy bisa hancur, kan belum tentu daddy kita itu orang jahat " ucap Zayn menimpali sependapat dengan Zea.
" Kalau lelaki yg kita sebut sebagai daddy itu bukan orang jahat, lalu mengapa selama tujuh tahun ini dia tidak pernah sekalipun mencari kita " ucap Zio dengan nada dinginnya.
Zea dan Zayn pun saling pandang, apa yang dikatakan Zio benar, selama ini tidak pernah sekali pun daddy mereka datang dan mencari mereka. Ketiga bocah itu tampak terdiam mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,ketiga bocah itu sudah mirip seperti orang dewasa yang banyak beban.
" Mungkin saja mommy dan daddy sedang bertengkar, makannya daddy tak pernah datang menemui kita " Celetuk Zea.
" Atau bisa jadi Daddy dan Mommy kita sudah bercerai kan " Ucap Zayn menimpali.
" Kalau begitu kita harus bisa membuat Daddy dan Mommy baikan, dan bisa bersama lagi " usul Zayn.
" Sudah jangan bicara terus, ayo kita turun nanti aunty jen curiga dan menyusul kita kesini " lagi-lagi Zea yang paling banyak bicara.
" Iya kau benar, tadi aja kita hampir ketahuan saat menyusul kau Zi " ucap Zayn menimpali
" Kak Zio, kenapa sih diam aja, pelit amat ngeluarin suara ngga baik loh kak " cibir Zea pada Zio.
" Aku sedang mikir Zea, bagaimana cara kita membuat Daddy dan Mommy bisa bersama " titah Zio dengan serius. Ketiga bocah itu saling pandang mendengar penuturan Zio.
" Ah sudah lah nanti aja kita pikirkan lagi masalah ini, sekarang ayo kita turun keburu aunty jen datang " ucap Zea kembali menginginkan kedua kembaran nya.
" iya ayo takut nya mommy juga pulang " tambah Zayn.
" Baiklah ayo " ucap Zio mengajak ke dua adiknya kembali turun.
Saat ini ketiga bocah itu telah berada di ruangan keluarga tempat mereka bermain tadi.
" Aunty jen " Zea bersorak memangil Jenifer yang sibuk dengan layar ponsel nya.
" Eh anak anak sudah ketemu mainan nya " tanya jenifer sambil melihat ketiga bocah itu, akan tetapi tidak ada satu pun mainan ditangan mereka.
" Huuhhh... seperti nya kak zio meninggalkan mainan itu di Swiss, kami sudah mencari ke mana-mana tetapi tidak ketemu " sahut Zea yang pura-pura mengeluh. Dia memang bisa diandalkan dan pandai sekali mencari alasan. Zea selalu punya jawaban dari setiap pertanyaan orang yang bisa menyudutkan mereka.
" Nanti kalian tanyakan aja pada mommy kalian, sekarang duduklah dan minum dan makan cemilan nya " titah jenifer yang langsung dianggukan oleh bocah triplets itu.
" Anak-anak tadi mommy kalian menelpon aunty, katanya kalian mau dibawakan apa? " tanya jenifer, Claudia memang menghubungi jenifer tadi.
" Pizza daging ayam asap, keju dan sosis yang melimpah " ucap Zea yang paling semangat jika menyangkut soal makanan.
" Zio dan Zayn mau apa? " tanya jenifer pada kedua bocah tampan itu.
" Cukup pizza aja, biar mommy tidak terlalu repot aunty " ucap Zayn menanggapi.
" Baiklah biar aunty sampaikan pada mommy kalian " ucap jenifer, jenifer pun mengirimkan pesan chat pada Claudia.
" Aunty jen " pangil Zea.
" Iya princess " sahut jenifer, sambil meletakkan ponselnya diatas meja.
" Aunty tidak tahu kah siapa daddy kita? " tanya Zea sambil menatap jenifer dengan penuh harap,
" Dan kenapa daddy tidak pernah menemui kami, apakah daddy tidak sayang pada kami?? " ucap Zea lagi dengan sedihnya.
Jenifer tak tahu harus menjawab apa, dia sendiri tidak tahu juga siapa ayah dari ketiga bocah itu, dan entah apa yang Claudia katakan selama ini pada ketiga anaknya disaat mereka menanyakan tentang ayah mereka, jenifer memilih diam saja dia tidak ingin salah bicara. Ketiga bocah ini sepertinya sangat kritis, dan jangan sampai dia salah bicara.
*****
Claudia telah berada didepan mall terbesar yang ada di kota itu, lalu Claudia langsung menuju restoran pizza untuk membelikan pesanan ketiga anaknya.
" Mbak saya pesan pizza yang versi jumbo dengan toping daging ayam asap, keju dan sosis yang melimpah, 2 porsi " ucap Claudia memesannya.
" Pizza daging ayam asap keju dan sosis yang melimpah satu porsi " ucap seorang lelaki yang bersamaan dengan Claudia.
Sontak Claudia dan lelaki yang berdiri disisi kirinya saling menoleh dan menatap, mata Claudia langsung membulat sempurna. lelaki itu mengernyit seolah dia pernah ketemu dengan gadis di hadapan kini.
" Jadi mbak dan mas ini sama-sama pesan pizza yang sama kan? " tanya seorang pelayan yang bertugas dibagian mencatat pesanan. Serempak Claudia dan lelaki itu yang tak lain adalah Elang itu mengangguk.
" Saya mau dua porsi yang jumbo " ulang Claudia.
" Oke, dan mas nya satu porsi yang biasa kan? " ucap pelayan itu, Elang hanya mengangguk.
Kedua insan itu duduk di sebuah kursi tunggu untuk menunggu pesanan mereka masing-masing, Claudia menghela nafas dalam entah mengapa dia selalu dipertemukan dengan Elang, lelaki yang tidak ingin ditemui nya.
Sementara Elang, lelaki itu tampak sibuk berfikir, dia mencoba mengenali ingatan nya tentang wanita yang berada didekat nya kini.
" Ah iya, sekarang aku ingat, dia kan ibu dari gadis kecil yang manis dan gemoy itu " gumam Elang dalam hati, dia ingat setelah Claudia melepas masker nya yang tidak jauh dari nya Elang pun melihat wajah Claudia seketika itu Elang baru menyadari bahwa Claudia adalah ibu dari Zea, gadis kecil yang manis, yang datang menghampiri nya dengan memangil diri nya Daddy.
*
Bersambung......
semngaaat angkasa kmu hrus menang
fathur jadi elang
gimana ini Thor
typonya thooor