"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh tujuh
Hari ini raka akan melangsungkan pernikahannya bersama gisell. Acaranya di adakan di kediaman keluarga raka. Tak ada hiasan atau dekorasi mewah seperti acara pernikahan pada umumnya karena raka hanya mengundang petugas KUA kerumahnya untuk menikahkan mereka.
Gisell beserta keluarga memang diminta untuk menginap dengan alasan mempercepat waktu. gisell hanya tau mereka akan berangkat ke hotel tempat resepsi diadakan setelah melakukan akad nikah dirumah. Gisell setuju saja karena ia fikir raka mempunyai kejutan untuknya.
Setelah ijab qobul selesai mereka terlihat bersiap-siap untuk pergi. Raka mengirim orang tua gisell pergi terlebih dahulu dengan taxi online yang ia pesan dengan tujuan kerumah mereka sendiri. Setelah mobil yang ditumpangi oleh keluarga gisell pergi mereka semua kembali masuk kedalam rumah dan membuat gisell kebingungan
"mas... Koq semua masuk ke dalam, kita ngga jadi berangkat ke hotel? Mobil nya mana mas. ? Tanya gisell dengan wajah bingungnya
"ngga ada hotel-hotel... udah cukup kita nikah ngga usah buang-buang uang lagi" teriak raka pada gisell
"loh kamu koq gitu mas.. Lagian mas kawin sama mahar yang aku minta juga ngga kamu kasih, cincin berlian yang aku minta di ganti sama cincin emas 2 grm, uang tunai yang seharusnya 1 miliar kenapa jadi 2 juta.., aku udah nahan kesal sama kamu dari tadinya mas."
"ow..kamu Kesel... Marah..?, kamu kira aku ngga kesel, engga marah..? Kamu fikir apa yang terjadi sekarang atas kemauan aku.? Engga.. Aku tuh maunya nikah sama sava kemudian dapet salah satu perusahaan keluarganya buat aku pimpin, bukan kaya kamu yang punya keluarga usahanya bangkrut dan kamu jadi benalu di kehidupan aku" ujar raka dengan emosi yang meluap-luap
Ucapan raka membuat gisell sakit hati terlebih raka yang membandingkan dia dengan sava.
"sava.. Sava.. Sava terus kamu sebut, kalo kamu emang beneran suka sama sava, kamu ngga akan selingkuh mas. Kamu fikir sava masih mau sama kamu setelah apa yang udah kamu lakuin sama dia."teriak gisell dan langsung meninggalkan raka yang masih berdiri di depan pintu, sedangkan gisell masuk kedalam kamar yang semalam ia tempati.
"baru nikah sehari udah berantem, gimana kedepannya" seru silvy yang dari tadi memperhatikan pasangan baru itu bersama sang mama sambil duduk santai sambil melihat 2 anak kecil yang sedang bermain mobil-mobilan
"sudah biarkan saja. Mereka udah dewasa. Kamu urus saja anak-anak kamu. Hari ini mama ngga mau dititipin anak kamu" ucap mama diana yang seakan tau jika silvy akan kembali menitipkan anaknya
"yah mama... Tadinya silvy mau nitip anak-anak. Silvy ada janji sama temen silvy" rayu silvy seperti biasa agar bisa leluasa pergi bersama teman-temannya tanpa di ganggu anak-anaknya yang sangat aktif
"engga bisa.. Mama cape, jadi ngga bisa jagain anak kamu. Bawa aja sana sekalian lagian kamu bisa taro mereka di playground kan." usul mama yang tak ingin di ganggu karena ingin beristirahat.
"tapi kan mahal ma, playground yang bisa sepuasnya itu bisa 100 sampe 150 ribu 1 anak, dikali 2 kan gede juga" silvy masih mencoba merayu mamanya
"ow... Kamu lebih tega ngeliat mama kecapean dari pada keluar uang buat anak kamu. Tega kamu ya sama mama kamu" ucapan mama benar. Silvy yang tak mau keluar uang lagi, karenanya ia menitipkan anak-anaknya di keluarganya.
Silvy terdiam karena saat ini dia tak bisa memanfaatkan mama nya lagi. Terpaksa ia membatalkan acaranya dan pulang kerumahnya dengan hati yang sangat kesal
"hallo.. Mas fahmi kapan pulang mas..?" tanya silvy pada suaminya yang saat ini sedang tugas di kota lain. Silvy tidak ikut pindah karena tak ingin menjaga anak-anaknya seorang diri. Toh disini ia masih bisa kumpul bersama teman-temannya dan anaknya ia titipkan pada mama nya
"bulan depan sil.. Kenapa.?" terdengar suara fahmi yang sangat lemah
"mas.. Sakit..?"
"erg.. I.. Iya sil.. Sudah ya.. Mas pusing, mau istirahat dulu" fahmi pun langsung mematikan telponnya secara sepihak.
**
"assalamualaikum... Pagi tante..." sapa ezra saat melihat sang calon ibu mertuanya yang sedang menyiram tanaman
"eh.. Waalaikumussalam. Ezra tumben pagi-pagi udah nongol sava kayanya kelas siang, apa lupa ngabarin.?" seru bunda amel
"iya ezra tau tan.. Ezra ada urusan sama om juga tante sama fandra juga. Mereka masih dirumah kan tan?" tanya ezra takut mereka sudah berangkat ke kantor
"masih Koq, tau itu dua orang kenapa kompak banget ngga ke kantor hari ini. Jadi ya lagi pada santai di ruang tengah. Kamu masuk duluan sana, tante cuci tangan dulu baru nyusul"
"iya tante.. Ezra masuk duluan ya"
Ezra pun melangkah kan kakinya santai sambil menyiapkan mentalnya untuk berbicara serius dengan keluarga kekasihnya.
Bismillah... Semoga semuanya lancar
gumam ezra lirih saat melihat om duta juga fandra dari kejauhan sambil melangkahkan kakinya pelan.
***
"dad... Menurut daddy keluarga wijaya gimana dad..?" saat ini mommy inez sedang duduk santai bersama sang suami di halaman samping
"gimana apa maksudnya?
"ya keluarganya dad, daddy pasti kenal kan sama papanya sava"
"em.. Duta wijaya, iya, daddy pernah kerja sama sama perusahaannya. Orangnya baik loyal dan jujur mi"
"berarti keluarganya ngga bermasalah ya" tanya mommy kembali
"kalo kelihatannya ngga sih mom, semoga aja ngga ya. Lagian ezra kan udah kenal anak sulungnya waktu mereka sekolah. Jadi ezra pasti lebih tau dari kita. Kita percayakan anak kita dengan pilihannya mom, kita cuma bisa ngedukung dan melihat mereka saja."
"iya dadd.. Mommy juga ngga bakalan jadi mertua julid yang ikut campur rumah tangga anaknya. Mommy pengen sava deket sama mommy seperti anak mommy sendiri dad. Biar keluarga dia juga seneng dan ngelepas sava dengan hati lapang"
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya