Melody Cinta Nayla

"Udah jam tujuh malem loh Mei,kamu gak pulang?"

"Tenang kak Ibu lagi ke Jogja jadi aman" Meilani masih mengutak ngatik ponselnya.

Nay penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Mei hingga sejak tadi senyum senyum sendiri sambil bermain ponsel.

"Kakak mau tau gak aku lagi ngapain?"

Nay hanya mengerutkan keningnya "Ini aku barusan kirim Vidio kak Nay lagi manggung sama kak Rey" Mei cekikikan.

"Loh, ih kok gitu sih Mei aku kan malu"

"Aku geli liat reaksi kak Rey 'Aku juga merindukanmu' katanya.. Hahaha" Mei berhenti tertawa saat melihat raut wajah Nay murung "Aku salah ya!,maaf gak minta izin dulu buat kirim vidionya"

"Gak kok, kakak gak marah" Nayla memang tak marah Nay hanya kecewa kenapa Rey tak mengirim pesan padanya.

"Oh iya kak Rey juga titip salam buat kak Nay, katanya dia lagi sibuk jadi gak sempet pegang hape"

"Gak pa-pa kok,kak Nay masuk dulu ya mau selesain kerjaan dulu"

"Aku tunggu sini ya nanti kita pulang bareng" Nay mengangguk lalu masuk kearah dapur untuk menuju toilet.

Pukul sembilan malam Nay di antar pulang oleh Meilani dan supirnya setelah sebelumnya mengantar Vina, tentu saja Vina senang di ajak karna dia paling suka geratisan apalagi di antar pulang bisa menghemat uang ongkosnya.

"Sering sering ya non cantik anter kita pulang" Vina melambaikan tangannya ke arah Meilani,tentu saja Meilani senang punya teman baru seperti Nayla dan Vina,karna dirinya memang tak punya teman.

"Oke kak"

"Ya udah gue masuk dulu ya hati hati jagain tuh calon adik ipar " goda Vina,saat tadi di ajak pulang bersama Nay mengenalkan Meilani pada Vina sebagai adik Rey.

"Berisik lo,sono!"

"Galak amat sih,ya udah ya Dah" Vina pun melesat masuk ke rumahnya.

"Jalan pak" Meilani mengalihkan pandangannya ke arah Nay "Kak, sebenarnya gimana persaan kak Nay sama kak Rey?"

"Aku gak tau Mei" Nayla menunduk "Tapi selama dua hari ini gak ketemu aku ngerasa ada yang hilang"

"Itu namanya kangen tau"

Nay terkekeh "Mungkin, oh ya menurut kamu kak Rey gimana?"

"Gimana apanya?"

"Ah kamu mah masa aku mesti jelasin sih,kan malu"

"Kak Rey baik,dia kakak yang paling baik,pokoknya Kak Nay gak bakalan nyesel deh kalo jadi sama Kak Rey,menurut kak Nay sendiri gimana?"

"Hmmm, Kak Rey baik,tampan,perhatian dan hangat"

"Cuma sama kakak loh dia kayak gitu,sama yang lain judes banget"

"Oh ya?" Nay merasa tersanjung atas perhatian Rey padanya.

"Iya,.. ih pipi kakak kok jadi merah sih" Goda Mei.

"Masa sih enggak ah" Nay menepuk nepuk pipinya.tanpa Nay tau Mei merekam percakapannya dan mengetik sesuatu dalam ponselnya.

_______

Rey kembali mendapatkan pesan dari Mei ketika dirinya selesai makan siang dengan Bram.

Mei

-Ada yang bener bener kangen nih,aku udah puji kakak loh inget jangan lupa sama pesenan aku-

Lalu Rey membuka pesan suara dari Mei yang berisi percakapan Nayla dan Mei.

Rey sampai tak bisa menahan perasaannya terhadap Nay,ingin segera bertemu "Astaga Bram aku benar benar merindukannya" tentu saja Bram mendengar karna Bram masih ada di ruangan Rey.

"Aku ingin memberi kejutan jadi jangan bicara pada Mei kalau kita akan kesana besok"

"Baik tuan"

"Oh iya belikan juga pesanan Mei dia harus diberi hadiah yang bagus karna sudah menjaga Nayku"

Bram mengangguk pasti."Tuan kita harus bersiap untuk pertemuan selanjutnya"

"Tentu Bram kita harus segera selesaikan agar kita bisa berangkat dengan tenang besok"