NovelToon NovelToon
Every Day The Crown Prince Wants To Capture Me

Every Day The Crown Prince Wants To Capture Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.

Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.

Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?

Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.

Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin

Kompetisi para nona muda telah selesai, sekarang giliran kompetisi para pria.

"Kakak..."

Xinxin memanggil Wang Yuwen dengan keras, tapi Wang Yuwen tidak punya waktu untuk melihat adiknya. Dia sedang dalam posisi sulit sekarang, dia dikelilingi oleh para nona muda yang ingin memberinya "Rumbai cinta".

Yah, ada perubahan untuk kompetisi pria. Awalnya mereka hanya harus melakukan pertunjukan seperti para wanita, namun agar menjadi lebih menarik, mereka merubahnya menjadi acara berburu.

Jadi mereka pindah dari taman istana ke hutan belakang istana. Melihat kakaknya yang dikelilingi oleh banyak wanita, Xinxin teringat apa yang dikatakan ibunya,

"Kakaknya benar-benar tenggelam dalam tumpukan rumbai cinta."

Dia juga ingin memberikan rumbai pada kakaknya, tapi tidak ada lagi posisi kosong di pedang kakaknya, bahkan ditubuhnya. Banyak rumbai tergantung di dirinya.

"Apakah ini rumbai cinta."

Fu Sichen tiba-tiba muncul di samping Xinxin membuat nya terkejut, "Astaga, kenapa dia juga ada disini." Xinxin ingin mengatakan itu secara langsung, tapi dia menahan nya.

*Xinxin : aku hanya tidak ingin mendengar dia mengatakan, "Istana kan rumahku..." sangat malas*

Mata Fu Sichen tertarik pada rumbai di tangan Xinxin, "Apa yang kau lihat." Xinxin menyembunyikan rumbainya di sakunya.

"Beri aku satu." ucap Fu Sichen.

"Mengapa aku harus memberikan nya padamu." Balas Xinxin.

"Aku juga generasi muda, aku harus ikut perburuan. Tapi lihatlah, tidak ada yang memberikan rumbai nya padaku." Fu Sichen memasang tampang sedih.

"Berhentilah berakting, bukankah kau sengaja memasang wajah garang, agar para gadis itu tidak berani mendekati mu." saat ini Wang Yuwen sudah berjalan kearah Xinxin.

Dia merasa sangat lega karena bisa keluar dari kerumunan "ganas" itu. Dia bahkan belum mulai berburu tapi sudah merasa sangat lelah sekarang.

"Kapan kau melihat ku memasang wajah garang." Fu Sichen berkata tidak senang pada Wang Yuwen.

"Xinxin, jangan pedulikan dia. Lihatlah, tubuhnya penuh dengan gantungan rumbai. sangat tidak gagah." ejek Fu Sichen.

"Fu Sichen, apa kau tidak perlu melindungi citramu, sejak kapan kau menjadi banyak omong." balas Wang Yuwen.

Xinxin sangat lelah melihat dua orang ini bertengkar, jadi mau tidak mau dia mengeluarkan dua rumbai, satu untuk kakaknya, dan satu untuk Fu Sichen.

Ling Jiwei yang melihat Fu Sichen, "Ohh, lihatlah senyuman tidak tahu malu itu. Putra mahkota semakin jauh."

Ling Jiwei hanya berani mencela Fu Sichen dalam hati, dia tidak dalam posisi bisa mengejeknya secara langsung.

Bukan karena jabatan yang dibawah Fu Sichen, tapi lihatlah kondisinya , dia tidak lebih baik dari Wang Yuwen, penuh dengan rumbai.

Fu Zihan sedang berdiri di tengah kerumunan, tapi matanya selalu tertuju pada Xinxin. Bagaimana bisa kakaknya mengenal nona Xin. Dan mereka terlihat cukup akrab, Fu Zihan merasa sedikit sedih.

Setelah melewati drama rumbai dari Kaka nya dan Fu Sichen, Xinxin melarikan diri dari mereka. Dia tidak mau mendengar pertengkaran kekanak-kanakan mereka berdua.

Dia melarikan diri dengan cepat, tapi tidak sengaja menabrak seseorang. Dia dengan cepat meminta maaf, tapi saat dia melihat wajah orang yang di tabrak nya, dia berteriak kaget, "Itu kau..."

Pria ini yang dilihat Xinxin saat dia melakukan mahakarya nya yang pertama,

Jadi... "Sejak kapan pria ini ada disini" dia tidak bisa berpikir dalam hati.

Sebenarnya Fu Zihan sudah berada didepan Xinxin sejak lama, hanya saja, Xinxin jarang menganggap penting orang-orang yang dilihat nya hari ini, jadi dia mungkin melewatkannya.

Fu Zihan merasa senang dan juga sedikit kaget saat melihat Xinxin. Dia senang karena Xinxin akhirnya melihat nya, tapi juga kaget karena Xinxin tidak mengenal dia sebagai "Pangeran", hanya sebagai pria yang pernah dia temui.

Setelah mengatakan "Itu kau", Xinxin tidak tahu harus berkata apa lagi, dan dia melihat bahwa tidak ada rumbai pada jubah pria ini, juga tidak ada di pedang nya.

Jadi dia dengan cepat mengeluarkan satu rumbai untuk diberikan padanya. Fu Zihan melebarkan matanya saat melihat Xinxin memberinya Rumbai.

Dia juga penuh rumbai sesaat sebelumnya, tapi dia melepaskan semuanya, dia tidak ingin terlalu mencolok.

Jadi dia merasa sangat senang, karena dia melepaskan rumbai sebelumnya, jadi dia bisa mendapat rumbai dari nona Xin.

Xinxin mengikatkan rumbai pada sarung pedang Fu Zihan, setelah itu dia berkata, "Demi rahasia lama, kau harus menerimanya. Oke." dan dia mengedipkan matanya pada Fu Zihan.

Ya Tuhan, apa ini.... Fu Zihan merasa jantungnya berdetak sangat kencang.

Setelah memberi rumbai pada Fu Zihan, Xinxin pergi meninggalkan nya. Fu Zihan, masih berdiri diam disana. Tidak sampai seseorang mengingat kan nya, baru dia sedikit tersadar.

Saat ini Xinxin memasuki tenda, Yan Yihua sedang minum teh hangat bersama Bing Qing. Jadi setelah dia menyapa ibunya, dia juga menyapa Bing Qing.

Bing Qing sangat menyukai Xinxin, dia terus mengelus rambut Xinxin. Xinxin melihat kearah ibunya, karena ibunya tidak keberatan, maka dia juga merasa tidak masalah.

"Ibu, dimana Ayah.."

Xinxin bertanya pada ibunya, karena dia belum melihat ayahnya dari tadi.

"Ayah mu, dia sedang bersama Jenderal Ji." jawab Yan Yihua.

"Ohh..

"Xinxin.. apa kau memberi rumbai pada kakakmu." tanya Yan Yihua.

"Mmm.. aku memberi kakak ku satu." jawab Xinxin.

"Pantas.."

"Apa yang pantas Bu." Xinxin bertanya pada ibunya.

"Ayah mu sedikit cemberut hari ini, mungkin karena dia melihat mu memberikan rumbai pada A Yuwen, sedangkan dia tidak mendapatkan nya." jelas Yan Yihua.

Xinxin terkejut, apakah ayah nya sangat... Kekanak-kanakan...

Bing Qing tertawa saat ini, "Xinxin, ayahmu mungkin cemburu."

"Begitukah."

Xinxin tidak pernah memikirkan nya, dia pikir dengan wajah dingin Wang Xuemin, dia tidak akan pernah mau menggunakan rumbai berwarna warni di pedang nya.

Jadi dia memutuskan untuk pergi mencari ayahnya, dia harus membujuk jiwa kecil Wang Xuemin dengan rumbai sekarang.

*****

"Yooo.. Wang Xuemin.. jadi sekarang kau memiliki seorang putri ya.." tanya Ji rong.

Ji Rong adalah nama jenderal ji, dia adalah Jenderal bintang tiga sama seperti Wang Xuemin, dan juga teman seperjuangan nya.

Jadi saat istrinya mengatakan bahwa Wang Xuemin memiliki seorang putri, dia juga ikut bahagia untuknya.

"Mmm.. putriku Xinxin sangat lucu." jawab Wang Xuemin.

"Oho.... Kau mulai membanggakan putrimu sekarang. Padahal dulu, kau bahkan tidak pernah membanggakan putramu." ucap Ji Rong.

"Laki - laki tidak butuh validasi, hanya hasil akhir." jawab Wang Xuemin.

"CK... Kau tidak pernah berubah." balas Ji Rong.

"Jadi apa kau mendapat rumbai dari putrimu." Ji Rong bertanya dengan penasaran, dia tidak memiliki anak, jadi tidak akan ada yang memberikan rumbai padanya selain istrinya.

Wang Xuemin melirik Ji Rong dengan tidak senang,

Hari ini dia ingin pergi berjalan-jalan bersama putrinya, tapi dia melihat putrinya memberikan rumbai pada putranya, bahkan pada si Fu Sichen itu.

Jadi dia telah menunggu-nunggu putrinya untuk memberikan rumbai, tapi putrinya tidak pernah datang. Dia sudah hampir lupa, tapi Ji Rong ini malah membahas nya. ini seperti menusuk tepat di lukanya.

Xinxin berdiri disudut tenda saat ini, dia awalnya ingin memanggil ayahnya, namun dia mendengar mereka sedang berbicara, jadi di hanya berdiri diam disini.

*Sebenarnya Xinxin sedang menguping pembicaraan ayahnya dan Paman Ji*

Setelah cukup lama berdiri, dia akhirnya berjalan mendekati ayahnya. "Ayah...."

Ji Rong menatap Xinxin dan cukup terkejut, dia sudah mendengar tentang Xinxin dari Jiwei, tapi dia masih terkejut saat melihatnya.

Yah, bisa dikatakan dia sedikit merasa bersalah. Jika benar Xinxin adalah putri temannya, maka dia yang memenjarakan putri temannya tidak pantas disebut paman.

"Paman Ji."

Xinxin memanggil Ji Rong dengan sebutan paman. Jadi dia sedikit tersentuh.

"Putriku, apa yang membuat mu kesini." tanya Xuemin.

"Itu karena ada "Pria Besar" dengan hati "anak-anak" merasa sangat sedih tidak mendapatkan rumbai dari putrinya." Xinxin hanya mengatakan ini dalam hati.

"Aku ingin memberi ayah ini." ucap Xinxin.

Mata Wang Xuemin melebar, dia mengambil rumbai dari tangan Xinxin, walau wajahnya masih tanpa ekspresi, tapi sudut matanya sedikit naik. "Yah, pria besar berhati kecil ini harus merasa gembira sekarang kan." pikir Xinxin dalam hati.

Wang Xuemin sangat senang, dia memeluk putrinya dan mengatakan terima kasih.

Xinxin menjadi tersipu, "apa... Bukankah ini hanya sebuah rumbai. Aku bisa memberi sepuluh jika ayah mau." pipinya memerah, dia terlihat sangat imut sekarang.

Ji Rong sangat cemburu saat ini, dia tidak pernah memiliki anak, jadi dia tidak pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya.

Yah, setidaknya aku masih punya Istri ku, pikirnya dalam hati,

"Paman, ini...."

Xinxin memberi rumbai pada Ji Rong, dia membuat lima rumbai hanya untuk berjaga-jaga. Tidak menyangka bahwa dia memakai semuanya.

Awalnya dia tidak mengerti, mengapa Bing Qing sering terlihat iri melihat kedekatan dia dan ibunya. Hari ini dia baru menyadari, bahwa itu mungkin karena dia juga menginginkan seorang putri.

Ji Rong menerima rumbai dari Xinxin, alih-alih menitihkan air mata, dia malah menyeringai didepan Wang Xuemin.

"Hehehehe... Xuemin, Xinxin juga memberiku satu rumbai."

Wang Xuemin tidak marah, dia malah merasa sangat bangga pada putrinya. Dia tahu, pasti putrinya mendengar pembicaraan mereka.

1
Kartika Lina
hahahahaha,, xinxin benar2 sesuatu 😂😂😂
Kartika Lina
hahahahahaha
Kartika Lina
sikap bar bar nya xinxin dah kaya bunga yang menarik para kumbang 🤭😄
Kartika Lina
hahaha,, senang rasanya lihat permaisuri dibodohi 😏😏😏
Kartika Lina
good job xinxin,,ga perlu banyak cing cong,, capeee
Kartika Lina
Luar biasa
Kartika Lina
wang yuwen berjalan mendekati istrinya. mungkin maksudnya wang xuemin ya thor 🤭
Kartika Lina
hmm ternyata musuh dalam kegelapan,, siapa dia 🤔
Kartika Lina
mampir di karyamu thor
Murni Dewita
masih keci aja udah licik....
Murni Dewita
💪💪💪💪💪
Serendipity_
makasih update nya kak
Serendipity_
Semangat update kk, ceritanya bagus
Serendipity_
kak, kapan update
Murni Dewita
👣
Anita Rahayu
Luar biasa
Wiecipa Wicipha
Baguss ceritanya.......

Sukaaaaa... ❤️❤️
Wiecipa Wicipha
Semangat updatenya thor/Rose//Rose/
Wiecipa Wicipha
next thorr..
Serendipity_
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!