NovelToon NovelToon
Honey, You Belong To Me

Honey, You Belong To Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Bercocok tanam
Popularitas:559
Nilai: 5
Nama Author: koeceng_olen

Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.

Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.

Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulesnya

PERINGATAN!

Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin kurang cocok bagi sebagian pembaca. Mohon kebijakan pembaca dalam membaca episode ini wkwk

Di saat malam bersama an di belakang rumah utama Alfist Anderta Eckart

"Alfist...." ucap Karin, Alfist kemudian mencium kening Karin dan mengecup bibir yang mengoda itu "umh...." erangan yang keluar dari mulut Karin, tangan Alfist mejalar membuka baju tidur dan mengeluarkan bukit indah yang selalu menghantuinya.

"Alfist, se.... sebentar" ternyata Alfist sudah menghisap bukit indah milik Karin seperti bayi yang kehausan

"ah, hng, Alfist, ah, ah, ahk, tu, tunggu, kubilang tunggu dulu!!!" sambil menjambak rambut Alfist. Alfist yang terus , menghisap menjilat dan mengigit halus yang tidak mengindahkan ucapan Karin, ditambah tangan Alfist masih membelai bukit satunya dengan jarinya.

"Al....' terhenti karena Alfist melumat bibir manis Karin, ciuman yang saling membelai.

"Jangan Khawatir' ujar Alfist sambil mencium menghisap leher putih Karin tidak lupa tangan nya masih memegang bukit nan indah, kemudian menghisap lagi puting pink yang mengoda tersebut. "ukh, hng" erang Karin 'wajah baby ku yang teransang itu sungguh nikmat untuk dipandangi, jari-jarimu yang gemetaran saat menyentuhku juga ahhh aku sungguh menyukainya' "hngh, Alfist" erang Karin lagi.

'TRINGGGGGGGGGGGGGGG' bunyi panggilan masuk untuk Alfis, Alfis pun terbangun dari mimpi indah nya

"Fuck, sial, hanya mimpi" umpat kasar Alfist, intinya itu ternyata sudah berdiri tegak, gunung indah nan putih yang tidak sengaja di lihat waktu itu sudah membuatnya gila, burung kenari nya itu, sensasi ini membuat nya segera mengingikannya.

"My Baby" ujar Alfist melihat nama kontak yang menghubungi nya, tak menunggu segera Alfist mengangkat nya

"Hallo baby, ada apa menelpon malam-nalam begini" khawatir Alfist takutnya ada pembunuh bayaran

"Al.... " suara Karin lemah disana

"Ada apa sayang" Alfist langsung berdiri mengambil kunci mobil menunju mobilnya

"Ak.... aku sakit Al"

"Sa.... sakit, sakit apa sayang, karena apa, apa ada penjahat di rumah mu" tanya Alfist berturut-turut, tak ada jawaban hanya hembusan kesakitan yang terdengar "Tenang baby, aku akan segera ke sana, sabar yah" "iwungggggg" teriak Alfist pada bodyguard nya "segera siapkan helikopter" perintah Alfist, "Tunggu sayang aku segera ke sana, atau kau minta bantuan sama kakak mu dulu" memberikan masukan supaya Karin tidak merasakan sakitnya, tapi tak ada balasan dari seberang sana. "Sakiiiiiiii, siapkan fasilitas rumah sakit terdekat disini untuk Karina" perintah nya langsung di tempat, telepon yang masih terhubung dengan Burung kenari nya

"Ah, ada...., baik Bos" tak berani bertanya Saki segera menelpon pihak rumah sakit untuk menyiapkan segalanya untuk calon Nyonya nya itu, tidak lama Iwung pun menghampiri dan mengatakan helikopter yang akan dipakai sudah siap, mereka pun bergegas

"Cepat menuju ke Rumah Karina" perintah Alfist tegas

"Baik" ujar Iwung sebagai pilotnya, dengan telaten Iwung pun wisss wusss terbang di langit gelap dengan menggunakan heli bisa mempersingkat waktu dari pada menggunakan mobil, di saat mereka menuju ke sana, Alfist menenangkan burung kenari nya untuk bersabar, Iwung pun memarkirkan segera di jalanan yang sepi dekat rumah Karin, Alfist langsung bergegas pergi sambil mengeluarkan kunci cadangan rumah Karin, yang diikuti oleh Saki, dan yah Alfist menyuruh anak buah yang senyap itu untuk membuat kunci cadangan rumah Burung kenari nya, setelah terbuka, Karin masih terbaring lemah lesuh di kamar nya seperti tidak makan berbulan-bulan, keringat yang membasahi seluruh tubuh pun sangat terasa oleh telapak tangan "Sstt.... aku di sini sayang, kita akan ke rumah sakit" ujar Alfist mencium kening yang penuh keringat

"Saki kau ikut kami dari mobil, tutup rumah Karin dan jaga rumah nya setelah Dyrenn, Skylar dan Claude datang" mereka hanya menyiapkan CCTV di setiap pohon setiap sudut rumah Karin yang pastinya terhubung dengan rumah Alfist, tapi Dyrenn, Skylar dan Claude yang di tugaskan memiliki pekerjaan lain selain yang diperintahkan yaitu menjaga burung kenari nya itu. Alfist terus memeluk erat tubuh Karin ke dalam pelukan nya berharap sakitnya berkurang, setelah sampai di atas rumah sakit tersebut, mereka bergegas masuk ke ruang IGD Instalasi Gawat Darurat, sekian menit akhirnya muncul lah dokter tersebut.

"Anda tuan Eckart?" dan di anggukkan dari nya

"Baiklah tuan, kami sudah memberikan pertolongan pertama meringankan sakit perut yang beliau rasakan, beliau juga mengalami dehidrasi, nyonya mengalami gangguan pencernaan, perut nya kosong di saat seharusnya nyonya makan, tapi beliau memakan makan yang tidak seharusnya, saya kurang pasti beliau makan apa yang pasti beliau memakan makanan yang asam-asam atau pedas. Apa kita pindah keruangan saya untuk lebih jelasnya?" tanya dokter itu

"Di sini saja dok" ujar Alfist dingin, dia ingin segera masuk kedalam

"Nyeri perut dapat disebabkan oleh beberapa peningkatan asam lambung, kram otot dan juga infeksi saluran pencernaan. Perlu digali lebih dalam sejak kapan keluhan muncul, perut bagian mana yang mengalami nyeri, apakah ada keluhan lain seperti mual muntah, demam, nyeri saat kencing, apakah ada riwayat sakit sebelumnya, apakah ada keluarga yang mengalami keluhan serupa. Ada beberapa diagnosis yang perlu dilakukan. Untuk menegakkan diagnosis diperlukan wawancara dengan nyonya secara langsung, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Kami akan memindahkan nyonya ke ruang yang sudah kami siapkan" ujar panjang dari pak dokter, Alfist pun melihat tempat tidur Burung Kenari nya di dorong dan pindah lokasi

"Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan sekarang yakni kompres dengan air hangat pada bagin yang nyeri, pola hidup sehat, makan teratur bergizi dan bernutrisi, hindari makan pedas dan asam, hindari minuman bersoda dan kafein, istirahat teratur dan olahraga yang cukup, baik lah, kami akan memeriksa nya beberapa jam lagi, kalau ada yang dibutuhkan segera panggil kami, kami undur dulu tuan" dan di anggukkan dari Afist

Alfist segera menuju ruangan Karin, Karin yang terbaring lemas sangat menyedihkan bagi Alfist, seharusnya Alfist tidak peduli apa katanya waktu di telpon, sebelum nya Alfist menelpon minta izin untuk tidur lagi di rumah nya, membawakan makakan kesukaannya, memastikan segala sesuatu, seharusnya dia memastikan Karin makan dengan teratur, seharusnya dia selalu ada di sisi Karin, seharusnya Karin sudah sedari dulu dia dapat kan. Pikiran bersalah terus terngiang-ngiang di kepala nya.

Alfist melihat bibir nan indah manis itu tampak kering, Alfist mengambil air minum yang sudah tersedia, kemudian dia meminumnya dan menegukan pada mulut kecil yang kering itu, Alfist pikir burung kenari nya haus walaupun infus sudah melekat di tangan Karina. Kemarin kemarin Marsel sekarang Karina nya yang masuk rumah sakit, Alfist merasa dia tidak berguna.

Kemudian Saki datang membawa hal-hal yang sudah diperintahkan oleh Alfist, Saki pin keluar untuk berjaga-jaga di depan, dengan meminta bantuan nenek nya, Bubur Ayam yang masih hangat sudah tersedia mungkin-mungkin burung kenari nya lapar di saat dia bangun, Alfist mengambil hot water bag dan membuka hanya di bagian perut pakaian rumah sakit yang dipakai Karin. meletakkan nya sebelah kanan dan tangan nya juga berusaha menghangatkan sebelah yang tidak tergapai oleh kantong kompres tersebut.

1
Dadi Bismarck
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
koeceng_olen: ehehehe, thanks dude😋
total 1 replies
HEEJIN
Menakjubkan!
koeceng_olen: thanks bestie (≧▽≦)
total 1 replies
Carlos Vazquez Hernandez
Ngehubungin perasaan. 💔
koeceng_olen: iya bayangin aja menghubungi perasaan mereka saling pangutan 🍊😋😽
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!