Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu?
"Muka kamu kenapa kusut begitu Cha?" Tanya Hanna saat memasuki ruangan Arlan.
"Gue bingung." Kata Chaca frustasi.
"Lah bingung kenapa?" Tanya Hanna lagi.
"Gue tadi abis cip@kan masak." Kata Chaca keceplosan lalu tiba tiba setelah ia tersadar ia segera menutup mulutnya dengan tangan. "Oops." Ucapnya tersenyum kikuk.
"Hayoo loh siapa yang udah merawanin bibir kamu Cha?" Tanya Hanna antusias penasaran akut.
"E- enggak bukan siapa siapa gue salah ngomong tadi." Kata Chaca berkilah namun tentu saja Hanna tidak mempercayainya.
"Chacaaa ... " rengek Hanna manja begitu penasaran dengan ucapan Chaca tadi.
"Njirr geli banget gue Han lo kaya begitu." Ucap Chaca bergidik ngeri. "Gue masih normal." Sambungnya membuat Hanna memberengut kesal.
"Kamu pikir aku gak normal." Ucaonya cemberut. "Ayo dong Cha kasih tau siapa sih?" Tanya Hanna lagi.
"Gimana Cha rasanya? enak gak? pasti hati kamu lagi berbunga bunga yah, pasti kamu ketagihan nanti." Kata Hanna tersenyum sendiri.
"Itu otak lo kayaknya harus di cuci deh Han. Kenapa lo jadi piktor begitu sih sekarang." Kata Chaca dengan pipi yang sudah merah merona membayangkan ciuman panas nya tadi di depan toilet.
"Halah gak usah sok gak pengen lagi kamu Cha. pura pura gak suka tapi pipi kamu gak bisa bohong. Hayoo loh ... " ucap Hanna meledek. "Biar aku tebak pasti om Duren yah atau kak Fahmi?" Tebak Hanna sambil menain turun kan alisnya dan tersenyum lebar.
"Apaan sih lo, sudah lah gue pengen balik aja." Kata Chaca pamit. "Nanti lo pamitin sama Jenar ya kalau gue duluan. Gue mau ke ruangan suaminya takut ganggu pas lagi nanggung nanggung nya." Katanya lagi sambil terkekeh disambut gelak tawa Hanna.
"Hahaha nanti sebentar lagi kamu yang bakal nyusul Jenar." Kata Hanna tersenyum lebar. "Amiinnn dong Cha." Katanya lagi karena Chaca malah menatap tajam ke arahnya.
"Biar cepet gol Cha gawang nya." Kata Hanna lagi sambil tertawa.
"Yang udah pacaran lama kan elo, ya udin elo aja yang duluan lah kenapa gue? calon gue aja belom kelihatan hilal nya." Kata Chaca kesal lalu sebelum Hanna menjawab ia segera pergi meninggalkan ruangan Arlan.
"Uuu dasar kamu Cha." Gumam Hanna tertawa melihat wajah Chaca yang malu malu.
"Ada apa sayang?" Tanya Arlan yang baru saja memasuki ruangan nya dan melihat sang kekasih tengah tergelak seorang diri.
"Itu A' katanya si Chaca abis di cip@k eh pas aku tanya dia malu malu gitu hahaha lucu banget." Kata Hanna masih dengan tertawa.
"Ohh jadi si Chaca orang nya." kata Arlan terkekeh dan langsung duduk di samping Hanna.
"Maksud nya?" Tanya Hanna bingung.
Flashback On.
"Hais bang Dimas darimana sih dari tadi saya nungguin abang disini." Kata Arlan sedikit kesal lantaran Dimas sedari tadi menghilang.
"Ada apa?" Tanya Dimas datar lalu segera mendudukkan dirinya di kursi kebesaran nya.
"Ini ada berkas yang dikirim Yudha untuk di tanda tangi sama abang." Kata Arlan memberikan beberapa berkas untuk Dimas.
"Lan ... " panggil Dimas pelan.
"Ada apa bang?" Tanya Arlan.
"Gue punya temen nah temen gue ini cerita katanya temen nya dia lagi ada masalah sama cewek. Jadi temen dari temen gue ini dulu benci banget sama seseorang tapi tiba tiba rasa bencinya itu berubah dan masa dia bilang tiba tiba dia langsung nyium itu cewek hanya karena kesal saat ngeliat cewek itu bercanda dan dekat dengan pria lain." Kata Dimas sedikit kikuk dan terbata. "Nah menurut lo temen dari temen gue ini bagaimana? Apa itu yang namanya cemburu atau hanya rasa tidak terima saja karena dulu si cewek itu mengejar nya tapi sekarang malah ngejar pria lain." Sambung nya lagi membuat Arlan menggaruk tengkuknya karena bingung sendiri.
"Ribet banget sih bang." Kata Arlan sedikit bingung. "Menurut gue abang sudah mulai suka sama tu cewek." Kata Arlan lagi mengangguk anggukan kepalanya.
"Bukan gue sialan!" Seru Dimas melemparkan pulpen ke arah Arlan. "Gue kan bilang itu temen dari temen gue." Katanya lagi.
"Iya iya deh iyaaaaa ... " jawab Arlan gemas. "Intinya temen dari temen nya bang Dimas sudah mulai tertarik sama Chaca makanya dia marah dan langsung nyium si Chaca tanpa pikir panjang." Kata Arlan santuy dan asal ceplos membuat Dimas lagi lagi melemparkan Tipe-X kearah Arlan.
"Kenapa jadi bawa bawa Chaca!" Seru Dimas kesal.
"Gak tau lah bang. Aku cuma asal ceplos aja. Ya sudah silahkan beri tau temen dari temen apa temenya bang Dimas itu buat segera nyatain perasaan nya sebelum itu cewek di embat sama cowok lain." Kata Arlan dengan cepat ia segera berlari keluar ruangan Dimas.
Flashback Off.
Nah loh, om Duda bikin pusing Arlan aja sih ah 🙊🙊😂😂💃💃💃