NovelToon NovelToon
Cinderella Abad 21

Cinderella Abad 21

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Romansa / Pembantu
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anim_Goh

Ditindas dan dibully, itu tak berlaku untuk Cinderella satu ini. Namanya Lisa. Tinggal bersama ibu dan saudara tirinya, tak membuat Lisa menjadi lemah dan penakut. Berbanding terbalik dengan kisah hidup Cinderella di masa lalu, dia menjelma menjadi gadis bar-bar dan tak pernah takut melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh keluarga tirinya.

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anim_Goh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabur

"Ughhhhh .... "

Seorang gadis tampak melenguh sambil menggeliat di atas tempat tidur. Di kening gadis itu terlihat ada benda putih yang menempel. Sepertinya obat penurun panas.

"Jam berapa sekarang?" Lisa bergumam. Dia lalu mendesis saat kepalanya tiba-tiba berdenyut. "Ya ampun, benda apa ini? Kok lembek-lembek?"

Kaget dengan benda yang menempel di kening, Lisa segera membuangnya dari sana. Setelah itu dia duduk, menyandar pada tempat tidur sambil memijit kepalanya pelan. "Sepi sekali rumah ini. Tuan Richard pergi ke mana ya?"

Tadi setelah makan sampai kenyang, Lisa tertidur lelap sekali. Dia merasa ini adalah tidur ternyamannya selama sepuluh tahun terakhir. Sebenarnya saat masih tinggal di rumah itu dia juga cukup nyaman saat istirahat, hanya di sini jauh lebih baik karena dia tidur di atas ranjang yang sangat empuk. Juga dengan suhu ruangan yang sejuk dan harum.

"Uh, kenapa aku lupa. Akukan sudah berjanji akan membersihkan rumah ini jika Tuan Richard memberiku makan. Kenapa malah malas-malasan?" Lisa segera turun dari ranjang. Tetapi begitu kakinya menyentuh lantai, tiba-tiba saja dia terjatuh dengan wajah yang mendarat di lantai lebih dulu. Tak ayal kejadian tersebut membuat hidungnya berdarah. Lisa mend*sah, kesal. Rupanya dia belum sepenuhnya sembuh. "Apa-apaan kau, Lis. Hanya demam begini saja tubuhmu langsung berubah manja. Ayo cepat bangun dan bersihkan rumah ini. Jangan jadi orang yang tidak tahu diri. Cepat bangun!"

Ceklek

Lisa terperanjat kaget saat pintu kamar tiba-tiba terbuka. Pandangannya kemudian beradu dengan mata tajam milik orang yang ternyata adalah si tuan rumah.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Richard menaikkan satu alisnya heran saat mendapati Lisa duduk di lantai sambil memegang hidung.

(Sedang apa dia? Ingin kaburkah? Cihh, enak saja. Tidak akan ku biarkan kau lari dari genggamanku, Lis. Kau adalah pionku sekaligus kartu as yang sangat berguna. Jadi kau tidak bisa pergi dari sini tanpa seijinku)

Sayang sekali Lisa bukan seorang cenayang. Andai dia tahu apa yang sedang Richard pikirankan, dia pasti akan langsung mereog. Boleh saja punya nasib seperti cinderella, tapi Lisa bukan cinderella yang akan diam saja jika ditindas. Dia kuat.

"Tuan, jam berapa sekarang?" tanya Lisa mengalihkan pembicaraan.

"Ada jam di sana. Kau tidak buta, bukan?"

"Ck, kejam sekali. Padahal tinggal menjawab saja, kenapa harus bicara kasar?"

"Aku sedang tidak mood. Jangan mencari masalah."

Lisa merasa heran sekali dengan sikap Tuan Richard yang tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin. Aneh, padahal sebelum orang ini pergi, mereka masih sempat bercanda sedikit. Kenapa sekarang cetus?

(Aku jadi semakin curiga pada Tuan Richard. Hmmm,)

"Kau ... berdarah?" Richard sedikit kaget melihat ada darah di tangan Lisa. Gadis itu terluka.

"Aku jatuh terjungkal barusan. Kakiku terlalu lemas untuk dipakai berjalan," jawab Lisa enggan. "Tidak perlu berlebihan. Mungkin kakiku lemas karena belum terbiasa tidur di ruangan sesejuk ini."

"Baguslah kalau kau sadar diri."

Kening Lisa mengerut. Sikap dingin Tuan Richard semakin membuatnya merasa curiga. Seperti seseorang yang punya kepribadian ganda. Kadang baik, kadang jahat. Lisa perlu waspada.

"Boleh pinjam ponselmu tidak?"

"Untuk apa?" Seketika Richard merasa was-was. Apa yang akan dilakukan oleh Lisa dengan ingin meminjam ponselnya?

"Aku penasaran dengan sayembara itu. Siapa tahu ada keuntungan yang bisa kudapatkan. Tetapi karena aku miskin, aku butuh ponselmu untuk mencari tahu apa saja persyaratannya. Boleh?"

"Lis, sudah ku bilang itu hanya penipuan. Mengapa kau begitu keras kepala? Sekarang ini sudah bukan zamannya lagi bermain sayembara. Kita hidup di zaman yang sudah sangat modern, jadi tolong jangan menambah beban pikiranku. Kau cukup duduk manis saja di rumah ini. Mengerti?"

Setelah memberi sedikit omelan, Richard berbalik keluar meninggal kamar. Dia lalu mengumpat pelan begitu sampai di luar. Apa-apaan Lisa ingin mengikuti sayembara itu. Jelas ini akan sangat merugikan Richard karena dia tahu tujuan Nyonya Kinara berulah adalah untuk memancing Lisa agar keluar.

"Aneh sekali. Kok aku merasa Tuan Richard seperti sengaja tak membiarkan aku bisa mengikuti sayembara itu ya?" ujar Lisa sambil bertopang dagu. Sedetik kemudian, muncul smirk tipis di bibirnya. "Hehe, aku punya ide. Pepatah mengatakan, tidak ada akar rotan pun jadi. Tak bisa meminjam ponsel Tuan Richard, ponsel Tuan Lionel pun tak masalah. Sekarang aku tinggal memikirkan cara agar bisa keluar dari tempat ini. Ya, aku tidak boleh bodoh. Ada kesempatan emas yang sedang menungguku di luar sana."

Menunggu sampai tubuhnya sedikit mempunyai tenaga, Lisa akhirnya mengendap-endap keluar dari kamar. Saat memutar knop pintu, dia melakukannya dengan sangat hati-hati sekali. Takut akan menimbulkan suara berisik yang mana bisa membuatnya ketahuan.

"Ah, sebaiknya aku pastikan dulu Tuan Richard ada di mana. Bisa gawat kalau dia tahu aku ingin kabur," bisik Lisa sembari berjalan menuju ruangan lain.

Rumah ini lumayan besar. Ada beberapa kamar di sana. Menimang kira-kira di kamar mana Tuan Richard tidur, dia memilih ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Dengan gerakan seperti pencuri, dia mendekati ruangan tersebut kemudian mengintip dari celah yang ada. Kosong.

"Seperti ada suara orang mandi. Apa mungkin itu Tuan Richard?" Lisa menebak-nebak. Sadar waktunya tak banyak, dia memutuskan untuk segera pergi dari sana. Lisa mengambil resiko dengan meyakini kalau pemilik rumah ini sedang berada di kamar mandi.

Beruntung Lisa mempunyai badan yang kurus. Jadi dia bisa dengan mudah menyelinap lewat celah pintu gerbang yang kebetulan tidak terlalu rapat. Begitu sampai di luar, dia sedikit kebingungan harus pergi ke arah mana. Saat dibawa kemari Lisa sedang dalam kondisi demam, jadi tak terlalu memperhatikan jalan.

"Ayah, Ibu. Tolong bantu aku memilih jalan. Tuan Richard memang baik karena telah menolongku, tapi aku merasa dia mempunyai sisi lain yang mengerikan. Jadi sebelum aku tertangkap basah dan kembali dibawa masuk ke rumah itu, tolong bantu aku agar bisa kabur dari sini secepatnya. Please,"

Langit seakan menyambut doa Lisa. Begitu dia selesai berdoa, sebuah daun kering tiba-tiba melayang di depan wajahnya kemudian jauh tepat di bawah kaki kiri. Lisa tertegun sejenak sebelum akhirnya menyunggingkan senyum lebar.

"Cinderella satu ini sangat beruntung. Bahkan langit pun berpihak padaku. Hehehe, terima kasih Tuhan. Terima kasih karena kau sudah berbaik hati membantu Ayah dan Ibu menunjukkan jalan untukku. Aku cinta kalian," ucap Lisa sebelum mengambil langkah seribu menuju tempat lain.

Richard, segera keluar dari dalam kamar mandi saat mendapat feeling tak enak tentang Lisa. Dengan hanya memakai baju handuk, dia buru-buru menuju kamar gadis itu kemudian membuka pintunya dengan kasar.

Braakkk

"Lisa, kau .... "

Hening. Richard terpaku saat tak mendapati siapa pun di dalam kamar tersebut. Pelan tapi pasti, kulit wajahnya berubah dari berwarna putih menjadi merah padam. Dia murka.

"BRENGSEK! BERANINYA KAU KABUR DARI SINI. ARGGGGGHHH!!"

***

1
Anonymous
sejauh ini bagus nggak bosan baca nya
Neng Khoyah
lanjut tour.....
Dasirah Yuna
Luar biasa
Yulia Wati
gak ada lanjutan nya nih?
isma isaroh
mantapppp.........lanjut thor....
AXYs
Why…??? Aya naon Mr. Richard?

Apa kau adalah saudara tirinya Lionel?
Yulia Wati
cerita nya bagus tp kenapa gak ada kelanjutan nya?
Yulia Wati
bagus banget tp kenapa gak ada kelanjutan nya
AXYs
Richard ini sepertinya orang yg ga baik deh.. alias orang jahat berkamuflase jd sopir yg baik..
Osie
wuuiihhsedikit demi sedikit kedokteran Richard terkuak..siap siap terapi jantung lionel gitu kamu tau yg kamu tabrak ayahnya lisa
Mak Rifani
punya dendam apa sih si Richard ama keluarga Bellin? Kok sampe segitunya nyakitin lisa
Mak Rifani
semangat
Osie
lisa jgn mau disuruh jd babu dirmhmu sendiri..usia boleh muda tp pikiran n kekuatan jgn lemah..hempaskan benalu modelan arina n harum sebuah mungkin..ambil kembali semua aset peninggalan ortumu
Mak Rifani
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mak Rifani
semangat Thor... novelnya bagus
Mak Rifani
good job. lisa mulai menunjukkan keberanian lagi. jangan kasih kendor thor. pokoknya lisa gk boleh lemah. harus kuat. hehehe
Anim_Goh: makasih banyak thor udah mampir lagi. terharu doubel pokoknya
total 1 replies
Mak Rifani
jadi sekarang lisa sama lionel jadi sekutu gitu? 🤣🤣🤣🤣 lisanya masih polos, lionelnya udah bangkotan. bakalan seru nih thor kalo mereka jodoh. bengek pasti cara pacarannya
Anim_Goh: doain aja semoga mereka jodoh ya Thor. hehe
total 1 replies
Mak Rifani
suka sama caranya Lisa yg gk mau nganggep hanum sama ibunya sebagai keluarga. orang kayak mereka emang gk perlu diakuin. gk penting 😏
Anim_Goh: setuju. mereka buang aja ke tempat sampah ya Thor. hihihi
total 1 replies
Mak Rifani
waw keren, beneran crazy up..

lisa adalah definisi pasrah yang sebenernya. udah gk takut mati lagi gara2 idup sengsara
Anim_Goh: iya bener. kadang kasian, tapi lucu juga sama tingkah si lisa thor. betewe, makasih ya udah mampir lagi. terharu banget rasanya dijenguk guru 🙏🙏🙏
total 1 replies
Mak Rifani
badan boleh kecil, umur boleh muda. tapi kalo soal nyali jangan mau kalah Lisa. hajar terus tu dua nenek sihir. jangan kasih ampun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!