Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA DUA ENAM
"Ki--"
Alhambra meraih lengan Kinara yang lekas menepisnya. Rupanya sudah tergelincir bulir kecil dari sudut netra gadis itu.
Kinara sedih? Jelas! Lelaki pertama yang Kinara percaya selain ayahnya ternyata memiliki rahasia gila selama delapan bulan terakhir.
Kinara hanya dicurangi oleh ibu tiri yang dianggapnya ibu peri, dan Alhambra menjadi bagian dari penipuan jahat ini demi melindungi Echy dan Miranda dari murkanya.
Andai saja Kinara tahu sejak lama tentang penipuan Miranda, tentang hutang-hutang almarhum Papa yang ternyata hanya karangan cerita Miranda, Kinara takkan pernah mau berurusan dengan Alhambra.
Sudah Kinara bilang, Kinara tidak mau mengalami patah hati karena Kinara tidak memiliki penenang berupa Papa. Tadinya, Kinara pikir dia tidak akan sakit saat Hambra ketahuan masih memiliki rasa pada Echy.
Nyatanya, yang Kinara rasakan saat ini, amat sangat sesak di dada dan yah, ini kali pertama bagi Kinara merasakan bagaimana nyerinya sebilah hati yang terluka oleh pasangannya.
Sebelumnya Kinara berusaha membentengi dirinya, berusaha tidak jatuh cinta meski Alhambra sudah suaminya. Tujuannya tidak lain, supaya Kinara tidak patah saat pemuda itu mengkhianatinya di kemudian hari.
Faktanya tidak melakukan hal itu. Nyatanya, Kinara remuk saat tahu Alhambra menutupi kebenaran seolah dirinya tidak perlu tahu apa-apa tentang keburukan ibu tirinya.
Kinara sedikitnya sadar akan sesuatu, jadi sepertinya, Kinara sudah benar-benar jatuh cinta pada Alhambra secara diam-diam dan selama ini dia gagal menghalau rasanya.
"Aku bisa jelasin--"
Bukan Echy alasan Alhambra menutupi rahasia ini. Alhambra hanya tidak ingin Kinara kecewa dan sakit hati oleh perilaku buruk Miranda.
Lagi pula, selama ini Alhambra menikmati saat-saat bersama Kinara. Alhambra kira, dia tidak perlu memberi tahu Kinara sebab meski dadakan dan bukan atas dasar cinta, sama sekali ia tidak menyesali pernikahannya.
Namun bagi Kinara tidak begitu. Kinara tetap menganggap, Alhambra telah melindungi Miranda dan Echy, melindungi pelaku jahat yang menipunya, titik!
"Delapan bulan kita menikah kan? Itu berarti, kita sudah boleh bercerai."
"Apa?!" Alhambra tercengang. Sefatal itukah kesalahannya sampai harus ada kata cerai yang keluar dari mulut Kinara Syanara?
"Kita nggak cocok. Kita selesai."
"Kinara--" Alhambra rasa, mereka masih bisa bicarakan hal ini baik-baik. "Aku nggak akan pernah mau ceraikan kamu asal kamu tahu!"
Alhambra menarik lengan Kinara yang mulai mengemasi barang-barangnya. "Bisa nggak dengerin penjelasan aku?"
"Dengerin apa?" Kinara menepis.
"Kamu sengaja nutupin penipuan mereka karena aku nggak perlu tahu apa-apa, begitu?! Bahkan bila perlu, sampai mereka hidup bahagia di rumah peninggalan Mama Papa!"
Alhambra terdiam menyelaminya, Kinara memang baik, tenggang rasa, peduli sesama, bahkan setia kawan dan perhatian, tapi di balik itu semua, ada sisi lain.
Kinara wanita yang meledak-ledak jika sudah tahu kesalahan orang lain padanya. Moto bagi Kinara mungkin tiada maaf jika seseorang sudah berani membohonginya.
"Aku diam karena aku sudah nyaman sama kamu, aku diam karena aku nggak mau kamu kecewa, aku diam karena aku sayang kamu."
"Bullshit!!" sergah Kinara.
Omongan penipu tidak bisa dipercaya, sebab bagi Kinara bukan begini definisi menyayangi, harusnya kejujuran menjadi pokok paling utama dalam membina hubungan.
Kinara akan kecewa di awal tapi setidaknya tidak sedalam ini bukan? Sekarang, Kinara merasa menjadi manusia paling bodoh di dunia karena bahkan sampai hari ini, ia masih mengirimkan uang belanja untuk ibu tirinya.
Kalau saja omongan Echy barusan tidak dia dengarkan, mungkin sampai mati, Kinara hanya akan menjadi bonekanya Miranda.
"Alhambra?!" Mommy Lala mendengar ribut-ribut, barusan Echy dan Miranda diusir satpam karena Allasca menyuruhnya.
Allasca bilang, barusan Echy berusaha menggodanya. Mommy Lala shock sampai harus mencerna penuturan Allasca tadi.
Apa ada gadis yang terlihat polos berbuat hal memalukan seperti itu. Mereka bahkan sudah mengenal Echy lebih dari belasan tahun.
Miranda sudah lama menjadi orang kepercayaan Daddy Sky dan Mommy Lala bahkan Alhambra tumbuh kembang dengan baik di tangan wanita itu.
Allasca ini masih Abang kandung mantan pacar Echy sendiri, sebelumnya Echy sudah hampir menikah dengan Alhambra dan malam ini ingin merayu Allasca?
Daddy Sky sampai tak bisa menemui Alhambra setelah informasi barusan terdengar di telinganya. Selama ini, mereka memang menutup mata rapat-rapat karena tidak menganggap Miranda penting.
Yah, nyatanya Miranda bagi mata Sky Rain layaknya debu. Bukan seseorang yang perlu diawasi seperti musuh-musuh perusahaan.
Mommy Lala masih shock. Bahkan, tangannya masih gemetar oleh berita tidak sedap ini, sekarang di kamar Alhambra, Mommy Lala mendengarkan cek-cok.
Kinara menatap mertuanya. "Mommy Lala pernah bilang kan ... lebih dari enam bulan, kami boleh bercerai."
"Kinara!" Alhambra menegur.
"Iya, tapi--" Mommy Lala lebih shock lagi, bagaimana tidak? Selama ini meski dadakan, pernikahan Alhambra dan Kinara berjalan baik-baik saja, bahkan Alhambra tampak lebih baik setelah menikahi Kinara.
Mau berdonasi, mau belajar lagi, mau kuliah lagi, mau semangat berjalan lagi. Seorang Alhambra yang selama hidupnya sulit sekali diatur, bisa menurut di bawah aturan Kinara, itu pencapaian luar biasa.
Kemudian malam ini, Kinara mengatakan ingin bercerai? Mommy Lala mengusap dada yang mulai berdetak kencang karena takut.
Kinara tampak yakin. "Kami nggak cocok. Dan kami sudah nggak punya alasan lagi buat bersama. Pernikahan kami cuma pura-pura, dan nggak didasari sama rasa cinta. Kinara mau cerai."
"Segampang itu hmm?" sergah Alhambra.
Kinara membenarkannya. "Kita menikah juga segampang itu. Kamu bahkan jadi bagian dari kelicikan mereka, Bra!" tuduhnya.
Kinara lantas melenggang pergi setelah pamit undur diri dari Mommy Lala. Entah, mungkin Kinara sedang kesetanan, tapi dia memang marah sekali oleh fakta yang barusan.
"Ki!!" Alhambra berlari, baru tiga langkah, dia terjatuh mengerang keras. "Mommy!!"
"Hambra--" Mommy Lala histeris, tak lama Allasca kembali ke lantai tersebut setelah sebelumnya memastikan Miranda dan Echy tidak lagi mendapatkan akses di rumah ini.
Sepulang dari kantor Allasca tidak keluar sama sekali saking lelahnya. Dia sendiri baru tahu Alhambra ada dan istrinya ada di sini.
"Mana kursi roda mu?" Allasca mencoba mengangkat adiknya, sayangnya Alhambra meronta-ronta. "Persetan!! Aku mau Kinara!!"
"Kaki kamu belum sembuh total!!" Pekikan Allasca berhasil membuat Alhambra terdiam walau berakhir menangis.
Selain karena Kinara tak mau mendengarkan penjelasannya, kakinya sedang merasakan sakit yang teramat sangat.
Allasca sempat memeriksa kembali kaki adiknya, dan ada bagian menonjol yang sepertinya tidak biasa. "Pen-nya bergeser."
"Ya Tuhan, Hambra." Mommy Lala menangisi tangisan putra bungsunya. "Sakit pasti kan?"
Allasca menelepon dokter, tak peduli sudah malam, tim medis sudah harus menyambut saat Alhambra datang ke Rumah Sakit. Dan karena rasa nyeri yang semakin kuat Hambra diam menurut dengan segala penanganan.
Tiba di Rumah Sakit, semua sesuai kemauan Allasca. Mommy Lala tampak mondar-mandir di depan pintu ruang khusus Traumatologi.
Tak lama, dokter keluar untuk menjelaskan perihal yang dialami Alhambra, rupanya benar dugaan Allasca, pen yang tertanam di kaki Alhambra bergeser dan menyakiti area sekitar yang seharusnya sudah baik.
Beruntung, patahan tulangnya tidak mengalami benturan trauma yang sama, mereka hanya perlu membetulkan posisi pen untuk kenyamanan Alhambra lagi.
Usai ditangani, Alhambra diam dingin di atas ranjang pasiennya. Sejauh ini, hubungannya dengan Kinara terbilang mulus, dan Echy merusak kebahagiaannya kembali.
"Jangan memaksakan dulu. Tuan muda perlu bersabar untuk bisa berlari lagi." Dokter Andy pamit keluar setelah teman Alhambra tiba.
Depa alias; Delano pamungkas yang paling awal mencecarnya. "Bray, Lu apa-apa?!"
"Ya iyalah, apa-apa!" Rochmat menampar kepala Depa. Lagi pula pertanyaannya aneh, bukan 'baik-baik saja' malah 'apa-apa'.
"Udah tahu sampai RS, Lu masih tanya apa-apa lagi!" ketus Daniel.
"Gue kan peduli, Cok!"
"Anterin Gue ke Rumah Kinara." Seketika, Depa, Rochmat dan Daniel tertegun dengan permintaan lirih Alhambra.