Keluarga besar yang sangat berkuasa, namun memiliki beberapa pewaris yang saling bertikai untuk memperebutkan kekuasaan puncak.
Salah satu dari mereka tidak peduli bersaing dengan cara kotor sekalipun, karena di dasari dengan selalu kalah dalam hal kekuatan bertarung kelompok maupun individunya.
Keluarga berkuasa itu, adalah keluarga Button.
Keluarga ini menguasai politik, bisnis dan dunia bawah tanah.
Saking kuatnya keluarga Button yang menetap di ibukota negara Trukotan yaitu kota Katao, sehingga jika orang-orang dari keturunan keluarga besar dan kecil lainnya, mereka mendengar tentang keluarga Button langsung terkejut....
=
=
Yuk ikuti kisahnya..
Sengaja menggunakan nama negara maupun kota yang asal sebut agar imajinasi lebih liar...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
025 = ORANG BESAR
Chapter 025. ORANG BESAR.
\=
Adi melihat ke sekeliling, dia tidak tahu apa yang terjadi sehingga dia langsung memandang pegawai tokonya.
Melihat tatapan Adi yang ingin penjelasan, pramuniaga tokonya langsung menghampiri manager Adi.
"Tuan Adi, pemuda itu yang awalnya menghina teman orang yang tadi memukul tuan Liam.......!" pramuniaga itu langsung menjelaskan tanpa di tutupi.
Seketika Adi tahu bahwa kesalahan ini dari Tuan Liam, namun dia adalah orang besar yang dia kenal.
Namun melihat tatapan kejam dari Riko dan Sinta yang mengenakan pakaian rapi dan mewah, dia hanya bisa mendesah pasrah.
Dia tahu bahwa permasalahan ini tidak dalam jangkauan dia! Sehingga dia tidak ingin ikuta campur dalam permusuhan. Dia tahu bahwa Liam hebat namun menurut Adi Liam sangat sombong.
Sebagai orang yang sudah berpengalaman dalam masyarakat, dia lebih memilih aman tidak memihak kepada siapapun.
Adi maju langsung berucap.
"Tuan-tuan, aku tidak tahu ada permusuhan apa antara kalian sebelumnya! Namun tolong di toko kami jangan membuat keributan!" ucap Adi dengan sangat sopan.
"Aku tidak akan membela siapa pun di sini, meskipun aku sedikit mengenal tuan Liam tapi itu masih kami, jadi permusuhan kalian lanjutkan saja di luar! Jangan di toko kami, jika ingin membeli pakaian di toko ini maka kami sangat senang, jika hanya ingin keributan mohon tuan-tuan dan yang Liam mematuhi peraturan toko kami!" ucap Adi panjang lebar ambil menunjuk pada pamflet harus menjaga ketertiban di dalam toko itu.
Alda tersenyum melihat itu, sedangkan Riko mengangguk mengerti.
Namun Tuan Liam dan pacarnya, langsung membentak Adi.
"Adi, kamu sangat lancang meskipun kamu sudah tidak bekerja di bawah nama ayah ku! Namun jangan seperti ini kepada ku, ini sama saja merendahkan keluarga ku?" ucap Liam dengan marah.
Dia tidak percaya, bahwa Adi tidak membantu dirinya melawan orang kampung itu.
"Tuan Liam, itu bukan seperti yang tuan pikirkan! Namun aku hanya bekerja di sini dan sebaik mungkin menjaga ketertiban dan operasional toko ini!" Adi langsung menyangkal ucapan Liam.
"Adi lihat saja, kamu akan menerima akibatnya!" bentak Liam kepala Adi.
Adi mendengar ini hanya bisa mendesah pasrah, dia sudah tahu tabiat keluarga dari Liam.
"Tuan Liam bagaimana mungkin ini kesalahan saya? Aku hanya tidak ingin ada keributan di toko ini, karena toko ini tanggung jawab saya!" ucap Adi hanya bisa pasrah.
"Tidak, seharusnya orang-orang rendah ini kamu usir dari toko ini, namun kamu lebih memilih berpangku tangan itu kesalahan besar mu!" bentak Liam kembali.
Dia hanya bisa marah dengan Adi karena ingin membalas Riko sekarang dia tidak mampu, karena kekuatan Riko sangat hebat.
Dia masih takut dan pipinya masih sangat sakit saat di buat untuk bicara, sehingga dia lebih memilih mundur untuk sementara.
"Kalian semua, tidak akan aku lepaskan ingat itu!" ancam Liam lalu dia langsung pergi mengajak pacarnya yang glamor.
Orang-orang memandang kepergian Liam dan pacarnya, begitu juga Riko dan yang lainnya tidak ingin melanjutkan pertengkaran yang tidak ada artinya.
Namun jika di masa depan nanti, Liam masih ingin membuat masalah! Riko tidak keberatan untuk ikut bermain .
Seberapa kuat dia akan menekan keluarga Setiadi, Riko tidak bangga dengan kekuatan keluarga Setiadi namun dia percaya dengan kekuatan individu miliknya.
Dia yakin, di penjuru negeri Trukotan sulit untuk menemukan lawan yang sepadan untuknya jika dia bertarung dengan sangat serius.
Karena di dunia sekuler ini eksistensi beladiri sudah menurunkan drastis, hanya mengembangkan tenaga luar saja.
Setelah Liam dan pacarnya tidak terlihat, suasana di sana seketika langsung tenang, orang saling pandang dan Riko berucap.
"Baiklah, tidak perlu di pikirkan tentang pecundang seperti itu! Kita lanjutkan saja belanja kita." ujar Riko.
"Pak manager, terimakasih anda tidak ikut campur urusan kami! Itu adalah keputusan yang bijak." ucap Alda pada Adi setelah orang-orang kembali ke aktivitas masing-masing.
"Tuan, kami lebih mengutamakan kenyamanan! Sehingga jika ingin mencari ribut-ribut lebih baik di luar toko ini!" jawab Adi.
Dia juga menekankan, jika Riko dan yang lainnya masih melanjutkan untuk ribut dia juga akan menyuruhnya keluar dari toko dan di lanjutkan di luar saja, jangan sampai melibatkan toko Louis Vuitton.
*
Di luar pusat perbelanjaan, tepatnya di parkiran mobil Liam langsung menendang roda mobil Maserati miliknya.
Mobil sport ini tergolong mewah dan banyak di gunakan oleh anak-anak orang kaya pada umumnya! Sedangkan untuk pengeluaran baru harganya di atas 2.5 miliar rupiah.
Sehingga bisa di lihat bahwa Liam ini bukan orang biasa, jadi di permalukan seperti ini adalah hal pertama baginya.
Jadi dia sangat menanamkan dendam di hatinya.
"Sayang, apa kita akan diam saja di injak-injak seperti ini?" ucap pacar Liam.
Wanita glamor itu sangat masam untuk di pandang, sehingga dengan rengekan wanitanya di lebih tergerak untuk belas dendam.
Akhirnya dia langsung masuk ke mobilnya.
"Sayang ikut aku, kita akan menunggu hasil orang yang aku utus sambil bersenang-senang!" jawab Liam.
"Baiklah, aku ingin orang-orang itu berlutut dan merangkak di kaki ku dan menjilatinya sampai bersih!" ucap wanita glamor itu dengan tatapan tajam.
Keduanya setuju akan melancarkan balas dendam! Mobil sport Maserati langsung menderu dengan raungan mesin yang tinggi.
Kedua orang itu menuju Club malam, untuk mencari orang yang menurutnya hebat! Mereka akan menunggu kabar baik sambil memadu cinta di ruang pribadi Club' malam.
*
Sedangkan di kediaman keluarga Sanggoro, Sugi yang masih sangat suntuk karena sudah di kelabui dan di tipu oleh Bos Steff dia terlihat sangat lesu.
Saking lesunya dia sudah hampir meminum habis dua botol bir di dalam kantor pribadi miliknya, namun saat mau menenggak habis sisa dari bir di dalam botol telfonnya berdering.
Dia langsung mengangkat.
"Ya, apa ada kabar?" ucap Sugi.
Dia tahu itu anak buahnya, dia masi tidak menyerah mencari Riko dan yang lainnya di kota Emerald.
"Bos, mereka kami temukan! Namun kami belum berani bergerak karena menunggu instruksi dari mu bos!" ucap orang di seberang sana.
"Apa kamu tidak bercanda?" ucap Sugi ingin memastikan.
"Yakin bos, mereka sedang masuk ke pusat perbelanjaan kota Emerald, kami tidak masuk untuk menjaga jarak aman!" jawab orang itu dengan yakin.
Dia tidak tahu bahwa di sana, Riko dan yang lainnya ribut di dalam toko baju dengan Liam namun dia terus mengawasi dua mobil yang di kendarai mereka.
Mereka terus memantau pergerakan dari Riko, Alda dan yang lainnya! Pergerakan inilah yang di ketahui oleh keluarga Setiadi.
\=
\=
...