NovelToon NovelToon
Secret Baby Twins CEO

Secret Baby Twins CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:12.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reinata Ramadani

Anastasia, wanita berhijab itu tampak kacau, wajahnya pucat pasi, air mata tak henti mengalir membasahi wajah cantiknya.

Di sudut rumah sakit itu, Ana terduduk tak berdaya, masih lekat diingatannya ketika dokter memvonis salah satu buah hatinya dengan penyakit yang mematikan, tumor otak.

Nyawanya terancam, tindakan operasi pun tak lagi dapat di cegah, namun apa daya, tak sepeser pun uang ia genggam, membuat wanita itu bingung, tak tahu apa yang harus di lakukan.

Hingga akhirnya ia teringat akan sosok laki-laki yang telah dengan tega merenggut kesuciannya, menghancurkan masa depannya, dan sosok ayah dari kedua anak kembarnya.

"Ku rasa itu sudah lebih dari cukup untuk wanita rendahan seperti mu... ."

Laki-laki kejam itu melempar segepok uang ke atas ranjang dengan kasar, memperlakukannya layaknya seorang wanita bayaran yang gemar menjajakan tubuhnya.

Haruskah Anastasia meminta bantuan pada laki-laki yang telah menghancurkan kehidupannya?
IG : @reinata_ramadani

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Dia

°°°~Happy Reading~°°°

Dokter Stephanie kemudian kembali ke kursinya. Dokter muda itu perlahan menjelaskan keadaan Mallfin yang tengah tak baik-baik saja.

"Jika kita tidak melakukan tindakan operasi secepatnya, kemungkinan keadaan Mallfin akan semakin memburuk. Mungkin saat ini Mallfin hanya mengalami pusing kronis. Tapi lambat laun, keadaannya akan semakin parah." Dokter Stephanie tak melanjutkan penjelasannya.

"Parah? Maksudnya, Dok?"

"Maaf Ana, aku harus katakan jika putramu bisa saja mengalami kebutaan, kelumpuhan, hilang ingatan, atau-- sampai meninggal jika terlambat penanganan. Jadi aku sarankan untuk melakukan tindakan operasi secepatnya."

Dalam kesakitan itu, Ana berusaha tetap waras. "Yah. Jika memang itu yang terbaik, tolong lakukan operasi pada putra saya. Tolong selamatkan dia."

Dokter Stephanie kemudian menjelaskan berbagai prosedur yang harus disiapkan sebelum akhirnya memulai tindakan operasi yang tentunya tak akan mudah.

"Kita bisa lakukan di tanggal ini," tunjuk dokter Stephanie pada sebingkai kalender duduk. "Berarti Minggu kedua dari sekarang. Itu waktu tercepat untuk mempersiapkan tindakan operasi sebelum tumornya semakin berkembang."

"Baiklah, saya setuju dok." Angguk Ana. Tak perduli berapapun biaya yang harus ia tanggung. Akan ia usahakan.

"Untuk operasi seperti itu. Kira-kira, berapa biayanya, Dok?"

Dokter Stephanie kemudian membuka layar iPad miliknya kemudian menyodorkannya pada Ana.

"Ini biaya bersih sampai tindakan operasi dilakukan."

Ana menatap jajaran angka yang berderet panjang itu dengan seksama.

Seratus lima puluh juta?

Ana seketika membeliak. Dunia seakan berhenti pada detik itu. Harapan kecil itu tiba-tiba saja terhempas saat dirasa ia tak akan mampu melalui itu.

"Kita bisa memulai pengobatan esok hari. Agar tindakan operasi bisa segera dilakukan." Dokter Stephanie tak menyadari jika perempuan itu tengah dalam keterkejutan yang luar biasa.

Batin yang sedari tadi di obrak-abrik, kini semakin di buat tak karuan. Ana merasakan sesak yang teramat.

Dari mana ia akan mendapatkan uang berjumlah fantastis itu? Jika saja ia menjual barang-barangnya, itu bahkan tak ada apa-apanya. Ia miskin dan tak memiliki barang berharga. Hanya motor dan cincin peninggalan ibunya, menjadi harta terakhirnya.

"Baik dok. Saya mengerti."

Ana lantas beranjak dari duduknya setelah berpamitan dengan dokter Stephanie.

Langkah kakinya mengalun gontai. Pandangannya kosong bagai tak lagi memiliki harapan untuk sekedar menarik nafas.

Seratus lima puluh juta, atau nyawa sang putra menjadi taruhannya.

Ana menghentikan langkahnya saat dirasakannya dadanya terasa sesak. Nafasnya memendek. Kakinya terasa lemah hingga tangan itu harus menyangga pada dinding rumah sakit yang dingin.

"Mallfin--"

Tubuh lemahnya akhirnya luruh saat tangis itu kembali jatuh membasahi wajahnya yang sembab.

Bagaimana ini. Bagaimana jika ia tak sanggup mengumpulkan biaya yang harus ditanggung. Bagaimana jika ia benar-benar kehilangan sang putra akibat ketidakberdayaannya?

Tidak. Tolong... Hamba tidak akan sanggup ya Allah.

Ana menangis lirih. Sekuat hati ia berusaha untuk tetap kuat, namun nyatanya ia hanya seorang wanita lemah yang tak akan sanggup melihat buah hatinya merasakan sakit.

Tidak bisakah kau timpakan semua kesakitan putra hamba pada hamba saja ya Allah.

Mallfin, dia tidak bersalah. Dosa-dosa hamba, biar hamba sendiri yang menanggung. Jangan dia.

🍁🍁🍁

Annyeong Chingu

Info nih, kemarin ada yang nanya kenapa ngga lanjut Arsha Molla aja, hehehe

Karena othor masih sibuk dan dirasa belum ada waktu untuk memikirkan kisah mereka, ehehehe

Tapi insyaallah othor pasti bikin cerita mereka kok.

di tunggu aja ya

Happy reading

Saranghaja 💕💕💕

1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒃𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒂𝒔𝒊𝒃 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂 𝑨𝒏𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝑴𝒂𝒓𝒄𝒖𝒔 𝒋𝒅 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒂𝒅 𝒚𝒈 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒊𝒕𝒖
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒈𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒓𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒏𝒈𝒐𝒎𝒆𝒍
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒍𝒈 𝒏𝒈𝒂𝒔𝒖𝒉
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒋𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒈𝒓𝒂𝒏𝒚 𝒔𝒆𝒔𝒂𝒕 😅😅😅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒐𝒌 𝒎𝒐𝒎𝒎𝒚
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒖𝒍𝒕𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒘𝒂𝒔 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒄𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝑫𝒂𝒗𝒊𝒅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒄𝒂𝒑𝒆𝒌 𝒅𝒆𝒉 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝑴𝒂𝒓𝒄𝒖𝒔 🤦‍♀️🤦‍♀️
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑴𝒂𝒓𝒄𝒖𝒔 𝒕𝒉 𝒌𝒍 𝑨𝒏𝒂 𝒍𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒂𝒊𝒌" 𝒔𝒂𝒋𝒂
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒚𝒂 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝑴𝒐𝒍𝒍𝒊𝒏 🤦‍♀️🤦‍♀️😅😅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒈 𝒂𝒕𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 🤣🤣🤣
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑴𝒐𝒍𝒍𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 😅😅😅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒌𝒍 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔 𝒍𝒈
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒅𝒖𝒉 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒄𝒆𝒎𝒃𝒖𝒓𝒖 😅😅😅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒏𝒈𝒊𝒍𝒖 𝒏𝒈𝒆𝒃𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒈 😱😱
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒅𝒂𝒅𝒅𝒚 𝑴𝒂𝒓𝒄𝒖𝒔 𝒏𝒈𝒊𝒅𝒂𝒎 𝒏𝒊𝒉 😅😅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒍𝒎 𝒕𝒉 𝒂𝒋𝒂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!