NovelToon NovelToon
Cewek Gesrek Vs Bad Boy

Cewek Gesrek Vs Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Murid Genius / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nike Julianti

Kuys... Mampir di karya aku yang ke 10!!!

Gimana jadinya, kalo cewek Bar-Bar binti pecicilan. Ketemu sama cowok cool abis, tapi bad boy.

Anugerah Larasati Van Houten, anak perempuan satu-satunya dari keluarga terkaya no.1. Tapi gesreknya bikin sang mama darah tinggi, namun memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dan sang ayah, menyembunyikan identitas anggota keluarga nya.

Dan Bintang Wicaksono, anak lelaki korban broken home. Yang mendirikan geng motornya sendiri, bersama sahabat-sahabatnya.

"Ck.. Gue gak suka cewek rese modelan lo, risih gue deket-deket ma lo. Jauh-jauh sana!!"ucap Bintang

'Cape gue ngejar-ngejar lo, ngejar sesuatu yang ga pasti. Berbulan-bulan gue ngejar, tapi tetep aja cewek lain pemenangnya. Gue bisa nyingkirin cewe-cewe yang ngejar lo, tapi gue nyerah kalo lo yang udah ngejar cewe. Gue mundur Bin, semoga lo bahagia sama pilihan lo.' ucap Laras dalam hati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jas Hujan Baru

"Kamu bawa payung kan dek?" tanya Kenan

"Ada di tas, tapi aku pilih pake jas hujan ah. Lucu soalnya, gemesin kaya aku." jawab Laras

Laras mengambil tas yang ada di jok belakang dan mengeluarkan jas hujan, yang ia beli beberapa minggu yang lalu. Saat jalan-jalan ke mall, matanya tanpa sengaja melihat jas hujan yang di pasang di sebuah manekin. Warnanya bening, namun bergaris hitam di setiap garis jahitan. Jadi terkesan seperti kartun, di tambah ada tempat tas di belakangnya.

Ia pun menggunakan jas hujan itu dengan senyuman mengembang

"Lihat, lucukan? Iiiihhhh... syuka banget aku sama lucu-lucu kaya gini tuh." Kenan hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan sang adik. Tak lama mereka pun telah tiba di depan gerbang sekolah, hujannya memang cukup deras.

"Kata bang Bima, orang yang akan ikut menyelidiki kasus kemarin akan datang siang ini. Dia akan mendaftarkan dirinya, sekalian melihat sikon di sekolah. Jadi nanti siang, dia akan mendatangi kamu." ucap Kenan, sebelum Laras turun dari mobil.

Laras mengangguk, lalu ia pun berpamitan dan seperti biasa mencium punggung tangan Kenan. Jangan tanyakan panggilan mereka suka berubah, menurut mood mereka saja. Terkadang lo-gue atau aku-kamu!!

.

.

"Selamat pagi pak Joooo" sapa Laras pada penjaga gerbang

"Pagi juga neng Laras, Alhamdulillah udah 2 hari neng Laras ga telat masuknya." jawab pak Jo

"Iya dong pak, kan cewek cantik mah ga boleh telat. Biar cantiknya ga luntur, pak Jooo. Liat, jas hujan aku lucu kan ya, gemesin kaya aku." ucap Laras seraya memutar-mutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri

"Neng Laras mah, pake apa juga cantik neng." jawab Pak Jo jujur

Semua orang mengakui itu, hanya saja kelakuannya yang gesrek terkadang membuat para siswa berpikir dua kali untuk mendekatinya. Tambah lagi, mereka semua hanya tau bila Laras hanya orang dari kalangan orang kaya biasa. Jadi, mereka pun memandang Laras biasa saja.

Rambut coklat panjang Laras, seperti biasa di gerai. Tak lupa, kepalanya di pasangi bando kain berwarna kuning. Dia lehernya juga, melingkar headphone berwarna senada dengan bandonya. Wajahnya hanya menggunakan pelembab dan juga bibirnya yang hanya di olesi lip balm, namun malah terlihat sangat cantik bersinar.

"Makasih pak Jo, o iya pak Jo. Laras bawain sarapan sandwich, sama susunya." Laras menyerahkan sebuah paper bag kecil berwarna coklat, pada pak Jo.

"Duh, jadi ngerepotin si neng mah. Hampir tiap hari bawain bapak sarapan, makasih ya neng." jawab pak Jo dengan mata berkaca-kaca

"Sama-sama pak, santai aja sama Laras mah. Lagian Laras juga seneng ko bawain bapak sarapan, bapak mah udah kaya ayah Laras di sekolah." ucap Laras tersenyum, ia pun berpamitan untuk masuk kelas karena hujan malah semakin deras.

.

"Hujannya malah tambah deres cok" ucap Bayu

"Padahal hujan cuma satu ya Bay." ucap Laras, ia sudah menggantungkan jas hujannya di depan kelas. Dan kini tengah mengeluarkan buku, dari dalam tasnya.

"Iya cuma satu, tapi temen-temennya pada ngikut semua. Bukan temennya doang malahan, satu Shipuden pada ngikut." balas Rudi, yang duduk di jajaran sebelah mereka. Mereka pun tertawa, karena waktu bel masuk masih ada 10 menit lagi. Mereka semua memakai waktunya, untuk membahas soal Fisika yang kemarin.

"Jadi rumus hukum newton itu ada 3, Ras?" tanya Sukma

"Iya, Rumus gaya gesek, gaya berat sama rumus berat sejenis" jawab Laras

"Puyeng gue kalo udah berhubungan dengan segini banyaknya rumus, yang gue tau cuma satu Rumus Gaya." ucap Tegar

"Rumus apa Gar?" tanya Risma

"Rumus Gaya Hidup, H\= DxG" jawab Tegar

"Hah? Apaan tuh?" tanya Ellora

"Elah, lu masa ga paham. Duit x Gengsi, peduli duit dapet darimana. Sing penting, lemari ke isi." jawab Tegar tertawa, ia pun melakukan tos dengan Reno

"Cih, bisa aja lo Asalole." ucap Bayu

Bel pun berbunyi, kegiatan belajar di mulai dengan hening. Karena pendengaran mereka, sudah terganggu dengan bisingnya suara hujan. Sehingga mereka harus benar-benar diam, agar bisa menyimak yamg di jelaskan oleh guru mereka di depan kelas.

"Oke, paham semuanya?" tanya pak Dinar sang guru matematika

KRIK KRIK KRIK

Tak ada jawaban dari satu pun murid, dan pak Dinar mengartikan bahwa muridnya mengerti semua. Kini kelas mereka sedang membahas mengenai bab Transformasi, menemukan konsep Translasi (Pergeseran).

"Karena tidak ada jawaban, bapak anggap kalian semua paham. Kalau begitu bapak akan memanggil nama secara acak, untuk mengerjakan soal ke depan"

Suara protes, mulai menghiasi kelas. Jantung mereka berdebar, walau tidak semua. Namun untuk yang tidak paham, mereka mulai kalang kabut. Pak Dinar menuliskan soalnya di papan tulis, tak!!! Suara spidol sengaja di hentakan, di akhir penulisan.

Titik A(2,3) ditranslasikan dengan matriks translasi T(-3,4), tentukan bayangan A!

"Regan"

DEG

'Anjirrr... kenapa harus gue duluan, yang mendapatkan cobaan ini cok?' ucapnya berbisik, namun ia pun berdiri dari duduknya.

Bayu Ellora dan Laras yang duduk tak jauh darinya, hanya tersenyum menahan tawa. Begitu juga dengan yang lain, mereka menahan tawa karena takut di tunjuk.

"Gan, maju Gan" titah pak Dinar lagi

"I iya pak" Regan berjalan dengan perlahan, di dalam hatinya merutuki. Kenapa tadi malah bahas Fisika, bukannya Matematika.

Regan menerima spidol dari pak Dinar, ia pun berdiri menghadap white board. Tangan di angkat, namun setelah sekitar satu menit. Posisinya tidak berubah, tetap di tempat.

"Kenapa hanya diam, kamu paham tidak?" tanya pak Dinar, Regan menggelengkan kepalanya. Pak Dinar menghembuskan nafasnya pelan

"Jadi, yang kamu tahu mengenai Transformasi apa?" tanya pak Dinar lagi

"Optimus Prime sama Bumble bee pak" celetuk Regan, pecahlah tawa teman satu kelasnya.

"Kamu pikir, bapak sedang menerangkan film Transformer hah? Berdiri di sana!!" Dengan lesu, Regan menghembuskan nafasnya dan berdiri di ujung kelas yang sejajar dengan meja pak Dinar.

"Yang bisa mengerjakan ke depan!!" titah pak Dinar, Laras berdiri

"Tidak, jangan kamu. Apa tidak ada yang lainnya?" Laras kembali duduk dengan bibirnya yang cemberut, setelah mendapatkan penolakan.

'Et dah... udah dapet tolakan dari calon pacar, sekarang di tolak juga buat ngerjain soal. Apes!!!' gumam Laras pelan, ingin sekali Bayu tertawa keras. Tapi ia masih sayang nasib, ia belum siap di panggil ke depan. Ellora pun bangun dan menawarkan diri, pak Dinar mengangguk.

Setelah 3 menit, Ellora pun menyelesaikan soal tersebut.

"Yak benar, silahkan kembali ke bangkumu." Ellora mengangguk dan berbalik, berjalan kembali ke tempat duduknya.

Bell pun berbunyi, tanda pelajaran telah selesai.

"Kerjakan soal di halaman 67-69 di kertas polio, besok kumpulkan. Buat kelompok belajar, kalian bisa mengerjakannya sekarang. Karena para guru akan ada rapat, sehingga pelajaran berikutnya jam kosong. Kamu kembali ke bangkumu" Regan menghembuskan nafas lega, pak Dinar pun keluar dari kelasnya.

"Matematika adalah musuh terbesarku" celetuk Regan, seraya berjalan ke kursinya. Sebagian besar teman yang lainnya, ada yang mengangguk setuju dengan ucapan Regan.

Akhirnya mereka pun, membuat kelompok dan membuat lingkaran di setiap kelompok. Ada 6 kelompok, yang terdiri dari 4 orang.

'Akhir-akhir ini banyak sekali rapat' Laras menggelengkan kepalanya

...****************...

...Happy Reading all💞💞💞...

1
Mei Wulandari
assek asseeek💃🕺
Alfia Amira
berasa bola masuk gawang yah , gooollll 😂😂
Alfia Amira
udah kayak nobar sepak bola yah 🤣🤣
Alfia Amira
mau dong kalo saldo ATM tiba2 nambah , bukan tiba2 ilang 😂😂
Alfia Amira
lha elu biang keroknya ras 🤣🤣🤣🤣
Alfia Amira
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Kecombrang
kagak tuh ... 😛
Mei Wulandari
mau ngapain mm ajeng
Kecombrang
adeh .... laras ....laras ..... 🤣🤣🤣🤣🤣
Alfia Amira
gitu kalo baru keluar dari RSJ 🤣🤣🤣
its_thalassa
ekhem ada yang lagi jatuh cinta tuh 😁
its_thalassa
itu ibu Nuri durjana bet, btw keknya Nuri cocok sama Ken ya ga sih 🤭
its_thalassa
suka suka ajaa kok Thor 😁
Alfia Amira
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih udah mampir 🤗❤️
total 1 replies
Alfia Amira
ibarat kata , Laras nih menyelesaikan masalah tanpa masalah 🤭🤭
kayak pegadaian gitu lah 😁😁
its_thalassa
pasti mereka pada syok 🤣🤣
its_thalassa
lahh?? bang bima lu ga kegercep an ni 😋
its_thalassa
duet ini bentar lagi mahh 😏
embun senja
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak Embun, udah mampir baca🤗
total 1 replies
its_thalassa
anjay ini nih kece bang bim, bisa bisanya lebih gercep dari pada si bintang, eh si bang Ken mana nih pasangannya jadi kek ada yang kurang kalau gini 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!