novel ini karya Mei Indriyani
bercerita tentang Hasan dan wati. menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. ketika pernikahan mereka berusia 10 tahun, mereka diuji. hasan jatuh cinta kepada seorang gadis yang berkenalan dengannya di bus pada usia pernikahan mereka 1 tahun. dan bertemu kembali pada usia pernikahan mereka sudah 10 tahun. hati sudah tidak memperhatikan penampilan nya yang membuat Hasan jadi ilfeel. sehingga ketika bertemu dengan angel dia jatuh cinta. Hasan dan angel berbeda agama. tetapi cinta yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Indriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Membuat Rumah Baru dan Menginap Di Pondok Tengah Sawah Kami
Alhamdulillah Tepat 6 bulan pernikahan kami mulai merencanakan untuk membangun rumah impian walaupun hanya sederhana. Kami mulai hitung semua yang kami perlukan. Alhamdulillah tabungan kami sudah lebih dari cukup.
Desain kami berdua yang membuat. Ya, maklum kami masih merintis makanya belum mampu membayar arsitektur handal untuk membuat desain rumah kami. Kami membangun di atas tanah hadiah pernikahan dari mertuaku yang luasnya 20 x 60 M². Rencana kami 6 bulan kemudian selesailah pembangunan rumah sederhana kami. Kami akan membuat 3 kamar tidur, mushola, ruang tamu, ruang keluarga, 2 kamar mandi + wc, dan dapur sekalian ruang makan. Ada area bermain untuk anak-anak kami kedepannya, kebun dan taman bunga.
***
Kami juga belum ada tanda-tanda dikaruniai anak. Padahal aku dan suami sudah 6 bulan menikah. Teman-teman kami yang menikah setelah kami malah sudah pada hamil. Di dalam kehidupan s*x kami tidak ada masalah dan halangan. Suamiku berumur 20 tahun dan aku 19 tahun.
Sebagai layaknya pasangan muda, hampir setiap ada kesempatan kami selalu melakukan hubungan bad@n. Tidak jarang kami berpergian untuk melepaskan rasa suntuk dan melepaskan kepenatan setiap hari.
Walaupun kami hanya saja memakai sepeda ke mana-mana.
***
Suatu hari kami berdua memutuskan untuk menginap di pondok kami yang berada di tengah-tengah sawah. Dari sore aku dan suamiku sudah sibuk menyiapkan makanan dan kue untuk kami bawa ke pondok. Tepat pukul 5 kami berangkat ke sawah. Membawa makanan dan lampu Petronax untuk lampu kami selama di sawah. Di pondok kami juga tersedia busa untuk alas tidur kami.
Selesai makan malam kami ngobrol di beranda depan pondok tempat kami menginap malam ini. Kami duduk berdampingan. Sesekali tangan suamiku bergerilya di tub*hku. Aku sengaja memakai baju tidur yang sangat seksi. Dan hanya memakai CD sehingga tangannya bebas meremas-remas sus*ku dan mempermainkan put*ngku.
"Akh, kak jangan terlalu keras" kataku ketika suamiku meremas-remas dengan rasa gemas.
"Maaf sayang, habis sus*mu semakin bes@r dan kenyal sekali. " katanya.
"Iyah, ini hasil tangan kak sendiri. Tak pernah absen dari sus*ku. Tolong pelan-pelan ya. " kataku
"Iya, pelan-pelan kok sayang. Kita pindah ke dalam yuk" katanya berbisik padaku dan aku mengangguk perlahan. Sesampainya di dalam suamiku memelukku dari belakang, menciumi tengkuk ku dengan penuh nafsu. Aku bergelinjang kegelian. Sedangkan kedua tangannya bergerilya pada tubuhku.
"Akh, kak.. Ssshhh" kataku mendesah.
Tangannya mulai membuka kancing bajuku satu persatu dan terlepaslah bajuku. Hanya tinggal CDku yang berwarna hitam. Di ci*m seluruh wajahku dan di kulum nya bibirku, aku pun membalas kelumannya dengan penuh gair*h. Tanganku mengusap-usap pen*snya sesekali ku mer*mas nya sehingga suamiku merasakan nikmat yang tak terhingga.
"Ukh.. Teruskan sayangku.. " katanya.
"Ikh kok makin besar dan panjang kak? " kataku
"Iya, kak minum jamu minyak lintah dari paman kakak yang di papuas. " jawab nya.
"Ouwh" emang ada ya minuman yang bisa mengubah ukuran pen*s. Aku baru tahu. Gumamku dalam hati.
"Ssssst" katanya sambil mengulum put*ng susuku yang semakin memegang. Tangannya dipergunakan untuk menurunkan CDku. Diusap nya perlahan gundukan daging empuk yang di tumbuhi bulu-bulu hitam halus. Aku menggelinjang kegelian. Dilanjutkan nya dengan menggelitik belahan kewanit@anku yang sudah terasa hangat. "Akh.., teruskan pelan-pelan" kataku sambil meremas-remas pen*snya. Kemudian kuluman pada sus*ku menurunkan ke pusat ku, aku mengangkat pinggang ku keenakan. Diteruskan nya cium*nnya pada kewanit@anku dan aku memegang saat lidahnya yang kasar menjilati kewanit@anku yang merah merekah. Aku mengimbangi permainan lidahnya dengan menggoyangkan pinggulku. Mulutku tak henti-hentinya mendesah.
"Sekarang giliran mu sayang" katanya padaku sambil menyodorkan pen*snya ke mulutku.
"Kak, tapi aku belum pernah! " ucapku sambil memelas.
"Coba saja sayang" bujuk nya.
"Caranya?" tanyaku
"Kamu isap seperti lolipop. " serunya.
Perlahan tapi pasti. Aku mulai menciumi barang kemalu@nnya yang sejak tadi memegang. Saat aku mulai mengulum pen*snya, suamiku menahan desahan rasa nikmat. Tiba-tiba suamiku menahan kepalaku dan dia menegang. Dan keluar sesuatu dari pen*snya baunya sangat menyengat dan rasanya asin. Sebagian keluar dari mulutku dan yang lain tertelan olehku. Karena kepalaku di tahan olehnya. Ketika aku pengen muntah suamiku langsung memberikan air minum. Ternyata air minum ku sudah di campur obat perangsang.
Setelah itu, ketika aku merasakan gairah yang sangat luar biasa, suamiku langsung mene lantangkan ku di tempat tidur. Susuku dan kewanit@anku di kulum nya terlebih dahulu. Kemudian dia melepaskan kaosnya dan celananya yang baru sampai di buku-buku. Perlahan-lahan suamiku naik ke atas tub*hku. Di gosok-gosoknya pen*snya pada belahan kewanit@anku.
"Ayolah kak, aku sudah tidak tahan lagi dimasukin milik kamu. " ucapku tanpa tahu malu. Akibat obat itu. Aku meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokan pen*snya. Kemudian ditekannya pen*snya ke dalam kewanit@anku. Pinggulku naik seakan menyuruhnya agar segera dimasukkan kedalam kewanit@anku.
"Ayo, akh aaaa akh terus kan kak" kataku sambil menarik pinggangnya.
"Baiklah sayangku" katanya sambil menekan pen*snya agar masuk lebih dalam lagi pada lub@ng kewanit@anku perlahan karena takut aku kesakitan.
"Aduh.. Sakit kak akh... " kataku
"Sebentar juga hilang, ini hanya bertambah sedikit ukurannya. " aku habis datang bulan. Tanpa sepengetahuan ku dia malah mengkonsumsi jamu yang bisa menambah ukurannya. Padahal baru seminggu dia mengkonsumsi dan khasiat seperti aku mau pecah perawan. Akhirnya aku terbiasa. Pen*snya keluar masuk dalam kewanit@anku yang sudah sangat basah dan hangat.
"Terus... Lebih cepat akh.... Ukh.... Nikmat sekali kak" kataku dengan berani. Mungkin pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya pen*s suamiku yang ternyata panjangnya sudah 28 cm.
"Akh... Terus goy*ng pinggulmu sayang" katanya padaku.
"Iyah kak, ini sangat enak dari sebelum-sebelumnya." kataku sambil menggoyangkan pinggulku. Tak lama suamiku mengerang sambil memeluk ku erat. Aku dan dia mencapai org*sme. Dia berbaring lemas di sampingku. Sedangkan pen*snya masih menancap pada kewanit@anku yang sudah sangat basah oleh cair@nku dan cair@n orgasmenya.
Karena aku masih dalam pengaruh obat perangsang. Maka ku mainkan terlebih dahulu pen*snya agar berdiri tegak kembali. Kemudian aku memulai aktivitas ku.
"Sayang tidak capek? " tanyanya.
"Tidak kak, aku masih pengen. " ucapku malu-malu
"Ayo, kita pagi kan malam ini. "
Aku naik ke atas tubuh suamiku. Ku masukkan kembali pen*snya. Aku menggoyang naik turun dan suamiku merespon gerakkanku dengan bersemangat. Malam itu kami melakukan nya sebanyak 7x sampai adzan subuh terdengar. Kami mandi wajib kemudian melaksanakan sholat subuh. Setelah itu baru tertidur pulas sampai pukul 8 pagi.
---
Bersambung
tpi klo buat selirnya.... g ada pelit2nya...