Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin mesra
Elena menatap dari kejauhan keromantisan majikan nya ini, Edward dengan telaten mengurusi Anya membuat hatinya terbakar rasa cemburu, semakin hari semakin ada kemajuan untuk hubungan mereka dan terlihat semakin mesra.
"Mas sudah" tolak Anya karena merasa sudah sangat kenyang.
"Satu kali lagi saja sayang"
"Nanti perut ku meledak,kamu mau punya istri tidak punya perut" canda Anya membuat Edward terkekeh kecil.
"Kamu baru makan sedikit sayang"
"Itu sudah habis satu mangkok mas, sedikit apanya"
"Ya sudah, nanti sebelum tidur makan lagi ya"
"Mas" panggil Anya serius
"Hmmmm"
"Yang di bicarakan bibi tadi benar kalau sertifikat rumah nya ada padamu?" tanya Anya
"Ya" jawab Edward jujur
"Apa yang membuat paman menaruh sertifikat itu bukan nya sudah ada perjanjian aku sebagai penebus hutang nya,kenapa masih kamu tahan?"
"Paman mu suka berjudi di club' ku, hingga hutang nya menumpuk banyak dan sertifikat itu di gadaikan" jelas Edward lagi.
"Ma-s kalau aku meminta kamu untuk mengembalikan nya apa ka-mu mau?"tanya Anya perlahan.
"Maaf,jika kamu keberatan tidak usah" lanjut Anya lagi.
"Tidak masalah, kapan kamu mau, Sekarang?" tanya balik Edward membuat Anya terkejut dengan jawaban Edward.
"Nanti akan aku pikirkan setelah aku sembuh" jawab Anya
"Aku ingin tidur mas"
"Ayo aku bantu" ucap Edward membimbing Anya untuk berjalan ke arah kamar mereka.
"Sudah ku duga, pasti dia ada rencana lain, perempuan matre!" batin Elena kesal melihat Anya dan Edward semakin mesra.
****
"Bay, apa kau sudah mendapatkan kabar Anya"
"Belum bu"
"Kira-kira Anya kemana ya Bay,aku merindu kan nya"
"Saya juga begitu bu hingga saat ini nomer Anya tidak bisa di hubungi bu"
"Sejak dia tidak masuk sampai saat ini tidak bisa di hubungi lagi,aku takut terjadi apa-apa pada Anya,Bay dia menghilang bak di telan bumi"
"Semoga suatu hari kita bisa bertemu lagi dengan nya bu"ucap Bayu
"Semoga ya Bay,aku juga mau nya begitu, kangen banget sama Anya, meskipun dulu dia sering buat ulah karena telat tapi ngangenin"
****
"Ibu mau kemana sudah rapi begini?" tanya Anita yang melihat bu Wati sudah sangat rapi.
"Ibu mau cari bapak mu,dari semalam tidak pulang Nit"
"Mau cari di mana bu, club'? Jam segini nggak ada club' yang buka"
"Di mana saja terserah,ibu mau ajak bapak mu temui tuan Edward minta dia menceraikan Anya dan kamu sebagai gantinya"
"Kalau bapa tidak mau bu?"
"Ya ibu dan bapak yang bercerai"
"Tapi bu-"
"Sudah kamu tenang saja di rumah pikirkan cara kamu berpisah dari Arga biar kita bisa melihat hidup enak,ibu sudah bosan hidup miskin melulu"ujar bu Wati lalu segera pergi.
****
"Mas nggak ke kantor?" tanya Anya yang melihat sang suami masih betah berkutat di ranjang menemani nya.
"Aku masih ingin menemani mu dulu"
"Aku tidak apa-apa mas kalau kamu mau ke kantor pergi saja,aku bisa sendiri lagi pula rumah ini banyak pembantu nya jadi aku tidak akan takut"
"Tapi aku masih ingin menemani istri ku bagaimana?" tanya Edward dengan nada merengek.
"Sebegitu perhatian nya kamu pada ku" goda Anya membuat Edward gemas dan mencium pipi sang istri.
"Mas geli ah" pekik Anya sambil terkekeh kecil
"Hari ini aku ingin menghabiskan waktu bersama mu, tidak ingin di ganggu siapapun itu"
"Aku mau bangkit mas,gelii" ucap Anya yang terus di berikan serangan ciuman oleh Edward
"Tok....tok...tok..." terdengar suara ketukan pintu membuat Edward dan Anya terdiam.
"Siapa mas?" tanya Anya dan di jawab gelengan oleh Edward.
Edward bangkit dengan wajah kesal nya karena sudah ada yang berani mengganggu waktu nya sedang berdua Anya.
"Clek"
"Kenapa?" bentak Edward dengan wajah memerah.
"Ma-af tuan pesan bik Sum sarapan nya sudah siap" jawab Elena gugup
Elena sengaja ingin mengganggu kesenangan pengantin baru ini karena dia merasa cemburu mendengar suara manja Anya tadi, padahal bik Sum tidak mengatakan apa-apa pada nya tapi Elena berinisiatif sendiri.l karena ingin mengganggu.
"Bawa ke kamar, istri ku sedang tidak ingin keluar" perintah Edward
"Kenapa mas?" tanya Anya yang berjalan pelan ke arah pintu.
"Sarapan nya sudah siap" jawab Edward
Anya melirik ke arah pintu melihat Elena yang sedang menatap nya.
"Mas,aku belum mau sarapan masih mau baring di ranjang" ujar Anya mendekat ke arah Edward dan memeluk sang suami,Anya sengaja melakukan nya agar Elena tau diri dengan posisi dirinya di rumah itu seorang pembantu.
Anya menarik tubuh Edward untuk masuk kembali kedalam kamar.
"Katakan pada bik Sum,nanti saja" pekik Edward sambil menutup pintu nya.
"Tumben kamu ingin tidur kembali,bukan nya tadi kamu ingin bangkit?"
"Aku ingin mandi mas,kamu diam di ranjang saja"
"Kata nya mau lanjut tiduran?"
"Tiba-tiba aku berubah pikiran sudah tidak ngantuk lagi"
"Aneh" ucap Edward sambil menggeleng kecil.
Anya segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi perlahan.
"Bisa sendiri sayang? Atau perlu aku mandikan" tanya Edward membuat wajah Anya memerah menahan malu.
"Jangan macam-macam mas" ancam Anya lalu menutup pintu kamar mandi segera.
Anya membuka baju nya perlahan, wajah nya tersenyum sendiri mengingat kemesraan nya tadi di ranjang bersama Edward, meskipun hanya sekedar kecupan tapi sudah banyak kemajuan dengan hubungan mereka.
jadi cewek gk ada tegasnya nanti bakal mudah dimanfaatin musuh edward
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘