"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."
"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Nathan langsung meraih tangan Azura. Dia tidak peduli dengan keadaan sekitar yang menatap kearahnya saat Nathan berteriak menolak perpisahan itu.
"Nat hubungan ini tidak akan berdampak positif aku pela*ur dan kau tau itu, keluarga mu tidak akan pernah membiarkan kita bisa bersama tolong mengertilah tuan."ucap Azura yang kini terlihat sangat sedih.
"Jangan pedulikan mereka, kita yang akan menjalani semua itu bukan mereka."ucap Nathan yang kini menarik Azura kedalam dekapannya.
"Tapi mereka keluarga mu sayang aku juga tidak mau berbagi suami jika kamu menikahi ku karena rasa iba lebih baik segera akhiri karena setelah rasa iba itu hilang kau akan mengingatkan siapa diriku sebenarnya."ucap Azura.
"Aku akan belajar untuk bisa mencintai mu sayang."ucap Nathan.
"Jika seperti itu maka tunggu saja sampai hari itu tiba, karena aku tidak bisa menunggu hari yang entah kapan akan datang atau tidak sama sekali."ucap Azura.
"Sayang aku tidak akan pernah melepaskan kamu ada atau tidaknya rasa itu sampai kapanpun."ucap Nathan.
"Kamu egois tuan, jika seperti itu maka tetap biarkan aku menjadi seorang pela*ur karena menjadi simpanan tanpa cinta pun tetap tidak ada bedanya seperti pela"ur yang menggunakan tubuhnya untuk memuaskan nafsu pasangan yang membelinya."ucap Azura.
"Aku janji tidak akan pernah menyentuh mu sampai kapan pun sebelum rasa itu ada."ucap Nathan.
"Aku juga wanita normal yang ingin merasakan cinta dan kasih termasuk kepuasan, jika kamu tidak bisa memberikan itu seperti pada istri mu yang lainnya lalu dimana keadilan yang menjadi peraturan poligami itu."ucap Azura yang terlihat jengah terhadap Nathan hingga gadis itu pergi tanpa mau peduli pada Nathan yang terus berusaha untuk mengejar nya.
Azura langsung tancap gas dan pergi meninggalkan tempat itu, dia tidak tau harus pergi kemana dengan hati yang semakin gundah gulana itu.
Sampai saat dia tiba di sebuah club malam yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya, dia masuk kedalam dan menghampiri meja bar, dengan santainya dia memesan minuman yang selama ini tidak pernah ia pesan kecuali jika ada tamu yang meminta dia untuk menemani sekedar untuk minum bersama seperti Diego di awal jumpa dengan nya.
Dia tidak sadar jika saat ini seseorang tengah mengawasi keberadaan nya karena Azura terlihat begitu seksi dengan pakaian yang ia gunakan yang memperlihatkan keindahan tubuhnya itu.
Sampai saat seseorang menghampiri Azura."Kamu disini."ucap Alma yang datang dengan seseorang.
"Al kamu disini, aku tidak pernah datang ke sini tapi kepala ku sedang sangat sakit dan butuh penenang."ucap Azura.
"Ini club milik kekasih baru ku, kenalkan dia Kenzie."ucap Alma yang memperkenalkan lelaki bertubuh tinggi tegap itu yang memiliki wajah lumayan tampan meskipun tidak setampan pria yang pernah tidur dengan nya.
"Babe kamu disini."ucap Arga yang langsung mendekat kearah Azura.
"Ah kamu tuan tampan mau temani aku minum, hari ini aku kasih gratis."ucap Azura yang membuat Alma terkekeh kecil karena melihat tingkah sahabatnya yang menurutnya terlalu blak-blakan itu.
"Dengan senang hati babe, aku juga akan bayar kamu untuk satu malam ini tiga miliar yang pernah aku janjikan padamu saat itu. Aku sedikit kecewa kenapa kau mengembalikan uang itu."ucap Arga ngedumel.
"Aku berfikir untuk tobat tuan tapi sepertinya tobat atau pun tidak aku tetap tidak dianggap sebagai manusia yang memiliki perasaan lebih baik selamanya hidup di tengah kubangan lumpur hitam ini."ucap Azura yang sudah menghabiskan satu gelas minuman yang memabukkan itu.
"Kau benar babe, tapi aku sangat menghargai mu sebagai bidadari surga ku ayo kita minum sepuasnya setelah itu kita akan menghabiskan malam yang indah ini.
"Kau sudah berjanji akan transfer uang nya dulu bukan."ucap Azura yang kemudian membuka aplikasi Bank miliknya.
"Baiklah babe aku selalu menepati janji ku."ucap Arga yang kini kembali mentransfer uang pada rekening bank milik Azura.
"Ah terimakasih ayo pindah tempat."ucap Azura yang kini sedang di tatap oleh Alma dan kekasihnya yang merasa penasaran dengan wanita pencetak uang itu.
Seperti mimpi di siang bolong uang tiga milyar itu bisa dia dapatkan secara kilat, bahkan dirinya saja yang memiliki bisnis di beberapa bidang tidak mendapatkan hasil sebesar itu dalam waktu semalam.
Azura langsung bergelayut manja di leher Arga yang kini membawa dia pergi dengan ciuman panas yang mereka lakukan.
Sementara Alma seakan tengah terhipnotis oleh pemandangan romantis yang kini berlalu dari hadapan nya.
Alma melihat keromantisan itu dari Arga dan Azura, karena ketampanan Arga dan kecantikan Azura tidak bisa memperlihatkan bahwa mereka adalah seorang pelanggan dan penjual jasa. Tapi lebih seperti pasangan suami istri yang sedang dimabuk cinta.
Itu baru Arga dan Nathan yang ia rasa sangat tampan belum lagi Diego yang lebih sempurna dari keduanya.
Pria itu tidak mengetahui apa yang terjadi saat ini karena dia sedang bersama istrinya di rumah.
Azura yang sedang bekerja keras bersama dengan Arga yang sedang mencari kepuasan yang tidak pernah ia bayangkan bisa kembali menikmati tubuh super indah dan nik*at baginya itu.
Disetiap hen*akan yang mereka lakukan ada De*ahan yang mengalun merdu .
Azura yang sebenarnya tidak benar-benar menikmati itu, dia hanya sedang bersikap profesional sebagai seorang penjual jasa karna laki-laki yang sanggup memuaskan nafsu nya hanyalah Diego dan Nathan meskipun Nathan baru satu kali menyentuhnya dimalam pertama.
Tapi di dalam ruangan itu Arga benar-benar tidak pernah berhenti meracau hingga akhirnya ia berulang kali mendapatkan pele*asan dan tidak satu kali pun Azura mendapatkan hal itu meskipun Arga sudah melakukan segala cara untuk itu.
Ad lima alat pengaman yang berserakan dipenuhi cairan keni*ma*an, hingga pria itu terkulai lemas di samping Azura yang kini langsung bergegas pergi untuk membersihkan diri sekaligus melepaskan pengaman yang ia gunakan.
"Azura tetap lah menjadi Azura, karena sekalipun kamu berubah menjadi wanita baik-baik dunia tidak akan pernah menerima itu."ucap nya yang kini bercucuran air mata dibawah guyuran air shower.
Sampai saat tubuhnya selesai dibersihkan dengan sabun khusus, yang selalu ia selipkan di dalam tasnya itu.
Azura pun langsung bergegas pergi dengan pakaian yang ia kenakan diawal meninggalkan pria yang kini terlelap dalam tidurnya setelah berulang kali menuju puncak.
Azura langsung tancap gas menuju rumah sakit di pagi dini hari tidak peduli dengan kondisi tubuhnya yang lelah, dia tetap harus menemani Jodi yang masih berada di dalam perawatan dokter untuk sakit nya itu.
...🧸🧸🧸🧸🧸...
Sudah tiga hari sejak saat itu, Azura tidak mendapati Nathan datang untuk sekedar mengunjungi dirinya, Azura pun sudah bersiap dengan outfit yang biasa ia gunakan sehari-hari, saat ini dia akan berangkat kuliah.
Dan untuk saat ini Leony kembali mengajar dengan perut buncitnya yang entah sejak kapan dia hamil.
Mungkin karena selama ini dia selalu menggunakan pakaian longgar, jadi perut buncitnya itu tidak terlalu kelihatan.
"AYudia kau masih disini."ucap Leony yang kini melihat kearah Azura.
"Tentu saja Miss bukankah saya memang masih belum lulus."ucap Azura yang mencoba untuk bersikap profesional.
"Ah baiklah saya kira kamu sudah pergi bersama Amalia."ucap Leony.
"Saya bukan tipe wanita yang akan menyerah begitu saja pada takdir hidup saya jadi miss harus banyak-banyak bersabar sebelum hari kelulusan saya tiba."ucap Azura yang kini membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak.
"Miss Leony sudah sangat bersabar Ayudia Zunaera, bahkan ketika nilai mu jongkok karena tidak pernah mau ikut kuis yang ia berikan."ucap salah satu cowok teman sekelas Azura.
"Ya kau benar, semoga saja aku tidak di usir oleh bidadari cantik yang kini sedang mengandung anak keduanya."ucap Azura dengan santainya.
"Saya bukan orang seperti itu Ayudia, kalian semua adalah anak didik saya yang saya sayangi dengan tulus,maka jadilah orang yang bermartabat dan menjunjung nilai-nilai kebaikan dalam diri kalian masing-masing yang kelak akan membawa kalian ke dalam kesuksesan."ucap Leony yang terlihat begitu tulus.
Azura rasanya sudah pengen muntah mendengar hal itu, bagaimana tidak dia tau betapa bobroknya wanita yang kini ada di hadapannya itu.
Entah dia hamil anak siapa yang jelas bukan Diego, secara Diego telah mengakui bahwa dirinya melakukan operasi vasektomi
Sampai saat mata kuliah itu berakhir Azura masih tersenyum pada wanita cantik yang kini terlihat menatap sinis kearahnya.
Azura dengan cueknya pergi setelah kelas dibubarkan tanpa berbasa-basi pada dosen itu atau pun pada kawan-kawan nya itu.
Sampai saat dia tiba di parkiran kampus, Azura melihat ban mobil nya gembos seakan ada yang sengaja menggemboskan ban mobil nya itu.
Azura pun langsung mengambil dongkrak dan juga ban serep yang selalu tersimpan di mobilnya itu.
Tanpa ragu dia mengganti mengganti ban mobil tersebut, tapi sebelum itu dia melepaskan kemeja yang ia gunakan hingga hanya menyisakan tanktop yang menutupi setengah lingkar dada nya karena jenis tanktop yang Azura kenakan hanya mampu menutupi bagian tonjolan dadanya yang sexy yang masih terlihat menyembul itu.
Dia berjongkok di samping mobil nya itu dan mulai melepaskan ban gembos itu hingga terlepas tiba-tiba sebuah tangan kekar meraih pegangan dongkrak yang sedang ia gunakan.
"Kenapa tidak bilang kalau ban mobil mu gembos Ayudia."ucap Delon.
"Aku masih bisa melakukan semua ini sendirian jadi tidak perlu menyusahkan orang."ucap Azura.
"Tutup tubuh mu dan duduklah biar aku yang urus ini."ucap Delon yang kini terlihat tidak suka saat beberapa orang mahasiswa menonton gerak gerik Azura yang terlihat sangat sexy dan begitu menggoda itu.
Jas milik Delon kini menutupi tubuh bagian atas milik Azura, wanita itu berdiri memayungi pria yang pernah mengisi hatinya itu.
"Bagaimana kabar Amalia."ucap Azura.
"Dia baik-baik saja, sekarang ini dia sedang sibuk dengan bisnisnya."ucap Delon.
"Hmm..."lirih Azura.
"Apa kau tidak cemburu?"ucap Delon.
"Cemburu? Bahkan aku tidak punya hak untuk itu."ucap Azura.
"Apa semua rasa cinta itu sudah hilang?"tanya Delon.
"Sekarang tidak penting lagi rasa itu masih ada atau tidak yang jelas aku tidak akan pernah pantas untuk pria baik-baik seperti dirimu."ucap Azura.
"Kau masih berfikir aku jauh lebih baik dari sebelumnya?"ucap Delon.
"Tapi itu kenyataannya bukan."ucap Azura.
"Hmm....kau tidak lagi bisa menilai ku, setelah hubungan mu dengan kakak."ucap Delon yang terlihat tidak baik-baik saja.
Azura tidak tau jika selama ini ia telah dijadikan sebagai pemuas nafsu oleh kakak iparnya sendiri, dan itu telah menghasilkan dosa yang sungguh besar.
Ada anak yang akan lahir beberapa bulan lagi, dan hal itu membuat Delon merasa tidak lagi memiliki harga diri.
Sementara Diego hanya bisa merasa bersalah karena adiknya telah menjadi korban dari keegoisan tuan Alexander dan juga dirinya saat ini.
Diego mencintai Azura, sementara dia tidak bisa mengakhiri pernikahan nya dengan Leony yang ia nikahi tanpa cinta karena sebuah perjodohan, sementara setelah ia bertemu dengan cintanya. Tapi dia tidak bisa lagi bersikap layaknya seorang suami yang memberikan nafkah batin pada Leony dan Leony pun memanfaatkan Delon untuk urusan nafsu nya itu.
Delon yang tidak bisa menolak keinginan Leony pun awalnya hanya bisa pasrah, tapi saat ini dia sudah tidak ragu lagi untuk berhubungan in*im itu karena dia sudah terlanjur mendapatkan kenikmatan yang diberikan oleh Leony.
Sementara untuk hubungan nya dengan Amalia terus dia lanjutkan untuk menutupi hubungan mereka dari publik.
Cukup dia Diego dan tuan Alexander yang telah memberikan nama besarnya itu pada seorang Delon yang merupakan anak angkat dari pria lanjut usia itu.
Meskipun Diego tidak pernah membedakan posisi nya dengan Delon, begitu juga Delon dimata tuan Alexander.
Dia tidak bedanya seperti Diego dan putrinya yang kini sudah menikah dan tinggal di luar negeri sejak dia menikah.
"Selesai sekarang traktir aku makan siang."ujar Delon.
"Hmm..."lirih Azura.
"Baiklah sayangnya orang, ayo kita pergi."ucap Azura yang telah menutup pintu bagasi mobilnya dan bergegas pergi meninggalkan parkiran kampus.
Tidak lama mereka tiba di sebuah restaurant mewah, Azura pun langsung mengajak Delon masuk kedalam restaurant favorit keluarga nya dulu.
"Non Ayudia."sapa pelayan pria yang hendak mengantar pesanan ke meja lain.
"Lantai atas kosong kan, saya ingin makan disana berapapun saya harus membayar."ucap Azura.
"Kosong nona, tidak ada yang booking saat ini, anda yang pertama dengan harga biasanya saja."ucap pelayan tersebut.
"Ah terimakasih, ini untuk Abang."ucap Azura yang selalu memberikan gulungan uang kertas tebal itu jika dia datang ke sana.
"Aku pesan menu biasa nya bang tolong antar ke atas."ucap Azura.
"Baiklah nona."ucap pelayan pria tersebut.
Sementara Delon terlihat bingung dengan Azura yang selalu berbuat baik kepada setiap orang yang selama ini selalu ia temui.
"Bagaimana nyaman tidak."tanya Azura.
tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/