Ara harus cepat-cepat kembali ke Indonesia karena mendengar bundanya sakit. Dia sampai harus kehilangan kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan yang sudah lama diincarnya karena mengkhawatirkan kondisi sang bunda. Namun apa yang terjadi di Indonesia tidak sepanik seperti apa yang ada dalam benak Ara.
Bahkan ini semua hanya rencana sang bunda untuk menjodohkan Ara dengan putra dari teman baiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33
"Pagi semuanya,"Ara menatap nanar ke arah pria yang baru saja masuk ke dalam ruang makan. Ara segera duduk di samping sang bunda dan menyibukkan pandangannya ke arah makanan yang tersedia di meja. Meskipun dia sendiri merasa tidak nafsu makan saat ini.
"Maaf menunggu lama,"ujar Abimanyu dengan sopan. Maya hanya tersenyum mendengar ucapan menantunya tersebut.
"Tidak masalah, nak, ayo sarapan bersama,"ajak Maya.
"Iya, Bun,"jawab Abimanyu. Dia mengambil nasi dan juga lauknya. Dia sempat melihat ke arah Ara yang tampak diam dan menikmati makanan yang ada di depannya.
"Kamu kapan pulang, dek?"pertanyaan Abimanyu kali ini membuat Ara berhenti mengunyah.
"Baru saja,"jawab Ara singkat. Abimanyu menyadari banyak perubahan yang terjadi pada diri Ara. Kini gadis kecilnya itu jauh lebih cantik dari terakhir kali dia melihatnya.
"Kudengar kamu mengambil sekolah desain di Paris, benarkah?"tanya Abimanyu kembali.
"Ya, kak,"jawab Ara.
"Kamu juga tampak berbeda sekarang,"puji Abimanyu terus terang membuat Angga seketika merasa tidak nyaman dengan pembicaraan ini.
"Ehem,"tegur Angga. "Kalau bicara nanti saja, kita sedang makan."
Semua yang ada di ruangan itu seketika terdiam. Ara segera menyelesaikan makannya. Dia mengambil tasnya dan berpamitan berdiri dari tempat duduknya.
"Bunda, kakak, aku pamit berangkat duluan,"ujar Ara segera berpamitan dan pergi dari ruang makan. Dia sudah merasa gerah dengan berada satu ruangan dengan Abimanyu. Lelaki yang tidak ingin dia temui.
Abimanyu merasa kecewa dengan kepergian Ara yang tampak menghindarinya. Dia tahu Ara tidak pernah ingin lagi bertemu dengannya sejak dirinya memutuskan menikahi Anggi. Abimanyu merasa kehilangan sejak berpisah dengan Ara. Dia baru menyadari bahwa dia sesungguhnya memiliki perasaan dengan gadis yang berpenampilan biasa itu.
Sekarang dia sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan juga fashionable. Berbeda jauh dengan Ara tujuh tahun yang lalu yang sangat culun dengan dandanan dan serba ketinggalan. Abimanyu ingin berbicara dengan Ara. Dia ingin mengurangi beban di hatinya. Dia ingin mengutarakan perasaan bersalah nya selama ini yang dia pendam.
**
"Nona, kita sudah sampai,"ujar Nicko kepada Ara yang tampak sedang melamun sejak tadi.
"Oya,"Ara melihat sekeliling nya. Rupanya dia sudah melamun sepanjang perjalanan. Dia kini telah sampai di perusahaan Daniswara group.
Ara segera mengirim pesan kepada Alvin. Dia selalu memberikan kabar lewat Alvin karena dia tidak nyaman bila harus menghubungi Kendra.
"Kita langsung ke ruangan direktur,"ujar Ara kepada Nicko agar mengikutinya sampai ke ruangan direktur. Ini kedua kalinya Ara menginjakkan kakinya di Perusahaan yang dipimpin oleh lelaki yang sejak awal kurang disukainya.
"Ara,"suara itu membuat Ara menoleh dan mendapati seorang lelaki yang telah tak lagi muda tersenyum ketika dia memalingkan wajahnya.
"Paman Stevan,"ujar Ara sambil mendekati lelaki yang berstatus sebagai ayah kandung Kendra Daniswara. Ara tidak menyangka akan bertemu beliau di sana.
"Kamu ingin menemui Kendra?"tanya Stevan yang tampak dikelilingi oleh beberapa pengawal. Ara tahu lelaki ini bukan semabrangan orang. Dia dulu pernah menguasai perusahaan terbesar itu.
"Iya, paman,"ujar Ara dengan sopan. Nicko yang mengawal Ara juga ikut bersikap hormat. Stevan melirik Nicko sejenak lalu mengajak Ara menuju ke ruangan Kendra bersama-sama dengannya. Banyak yang melirik secara diam-diam melihat kehadiran Ara bersama Stevan di Perusahaan tersebut.
Pasti sebentar lagi gosip itu akan menyebar.