Rere Anita, sungguh tidak menyangka kalau sang suami yang selama ini mengaku lemah syahwat ternyata memiliki selingkuhan dan anak yang sudah besar.
Mendapati fakta itu membuat Rere sakit hati karna uangnya telah banyak habis untuk menyembuhkan Sang suami yang mengaku lemah syahwat itu.
Hingga Rere mencari sosok pria bayaran yang harus bisa membantu dirinya balas dendam, dengan kekayaan Rere sebagai pancingan.
"Aku hanya membutuhkan pria m0k0nd0 saja, karna hanya untuk memuaskan aku dalam hal ranjang dan haus dahaga akan pengkhianatan suamiku." ucap Rere dengan sangat angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Berawal dari Silas yang mendapatkan perintah mendadak dari Rere, untuk menemukan pria bayaran yang sangat bisa memuaskan dahaga ranjang dan balas dendam yang dimiliki Rere itu. Sejujurnya perintah aneh itu membuat kepala Silas sakit, sangat membingungkan mencari pria bayaran yang sangat sesuai dengan keinginan Rere.
Silas duduk disalah satu bangku Bar, ia menikmati segelas wine sambil memandang setiap pria yang masuk. Kalau hanya sekedar mendapatkan kepuasan maka banyak pria yang bisa memberikan hal itu pada Rere. Tapi, Silas tidak akan memberikan pria sembarangan untuk hal yang sangat diinginkan Rere kali ini.
“Kau terlihat banyak masalah, Bro..” Sapa sosok pria tampan berpakaian kemeja putih serta celana polos hitam itu. Ya, namanya Galih Jegger. Seorang CEO perusahaan Jegger Corps yang bertugas di bidang tekstil dan pertambangan, siapa yang tidak tahu kekayaan dari keluarga Galih Jegger.
Silas menoleh kearah Galih, ia sudah kenal pria tampan itu lebih dari 3 tahun. Bisa dikatakan mereka sudah sangat dekat karna sering bertemu dalam rapat besar.
“Hei, kau sudah kembali dari Amerika?” tanya balik Silas, ia tersenyum senang melihat teman lamanya itu muncul kembali.
Galih tersenyum juga. “Sudah, segala urusan keluargaku sudah beres. Dan untuk selama satu tahun ini aku harus ke Indonesia kembali untuk mengurus Perusahaan cabang kami,” jelas Galih panjang lebar.
Sebagai sosok yang sangat mengetahui seperti apa kehidupan Galih, maka Silas senang mendengar fakta itu.
“Kau masih bekerja sebagai asisten pribadi Rere Anita itu?” Pertanyaan Galih membuat Silas sadar akan suatu hal.
Langsung Silas menenggak habis wine yang tersisa sedikit digelas kecilnya. “Aku lupa, aku harus menemukan pria bayaran untuk memuaskan rasa sakit hati yang dirasakan Nona Rere..” Ucap Silas, ia ingin bangkit tapi di hentikan oleh Galih.
“Tunggu, apa maksudnya perkataan mu itu?”
Silas kembali duduk, ia menghela napas panjang sebelum memulai mengatakan semua ini. “Saka, pria tidak berguna itu mengkhianati nona Rere dengan sangat kejam dan tidak tahu malu. Selama lima tahun itu dia mengaku lemah syahwat padahal sedang berselingkuh dengan sosok wanita yang bernama Zoya.”
Ntah kenapa mendengar fakta menyedihkan yang menimpa Rere membuat perasaan Galih menjadi campur aduk. Galih yang sangat mengenal Saka serta Zoya sangat tidak suka mendapati fakta sebesar ini dalam kehidupan ini.
“Pria seperti apa yang dibutuhkan Nona Rere itu?” tanya Galih, ia sedikit tertarik sebenarnya.
“Dia tidak memerlukan yang kaya, lebih tepatnya dia tidak mau yang kaya. Kau bukan salah satu syarat dari itu semua_”
“Setidaknya kau bisa mengatakan jika aku tidak kaya, bukan?” Sela Galih dengan pertanyaan, kedua alisnya naik turun seolah sebagai tantangan.
Silas menatap serius Galih, ia tahu maksud dari semua perkataan pria itu. “Aku tertarik, Silas. Aku akan membantu Nona Rere lepas dari pria tidak berguna itu, aku jamin.. Dahaga Nonamu itu akan sangat puas serta terjamin kalau prianya itu aku.” Galih menyakinkan sang teman.
~
Dan pada akhirnya Silas menyetujui Galih untuk sebagai alat balas dendam Rere. Alasan pertama karna juga Silas merasa ragu dengan pria lain, takut kalau Rere kembali di tipu. Malah timbul diharapkan Silas supaya Rere dan Galih saling jatuh cinta setelah malam pertama mereka terlewati malam ini.
Sementara itu kini Rere tengah memperlihatkan pesonanya kepada Galih, wanita berusia 26 tahun itu memakai lingerie berwarna merah menyala dengan tali spagetti sebagai lengannya. Sungguh warna merah membuat aura balas dendam serta kecantikan dari Rere semakin bertambah saja.
Galih menghisap habis batang rokok lalu membuangnya ketempat sampah, ia tersenyum manis melihat Rere yang sangat cantik di depannya itu. Dibawah sinar rembulan yang bersinar terang Rere bergaya centil disana.
“Bagaimana penampilanku, Galih?”
Rere berjalan perlahan mendekati Galih, ia terus memandang pria itu yang sedari tadi terus menatapnya. “Kau sangat sexy, Sayang. Kau terlihat sangat manis seperti kue mahal, kau tahu.. Aku sudah tidak sabar memakanmu sekarang.” Jawaban dari Galih membuat jantung Rere berdegup kencang.
Tangan Rere memegang dada bidang Galih, meraba dada bidang itu dengan usapan lembut. “Aku merasa pergerakan mu sangat lambat, mengapa kau tidak langsung.. Emmm!” Secara tiba-tiba Galih membungkam bibir Rere dengan bibirnya.
Kedua tangan Galih melingkar dipinggang Rere secara posesif, tidak hanya itu juga menikmati lumatan bibir yang terbalas itu dengan sangat seksama. Setiap jengkal keindahan tubuh dari Rere akan Galih nikmati secara santai dan tidak terburu-buru.
“Bukan aku lambat, Sayang. Melainkan aku membutuhkan waktu untuk memastikan kau benar-benar mau melakukan semua ini padaku..” ucap Galih, ia tersenyum manis kepada Rere yang juga sama tersenyum.
Tangan Rere memegang adik Galih dibawah sana, ia tersenyum sinis. “Aku sangat yakin, Galih. Ayolah puaskan aku..” Bisiknya dengan suara yang sangat sensual.
Langsung kembali Galih melumat bibir Rere yang sangat candu itu, pergerakan yang awalnya lembut berubah menjadi sangat kasar dan penuh menuntut. Rere sampai kewalahan membalasnya, ia tidak pernah melakukan pagutan bibir dengan cara seperti ini sebelumnya.
Tangan Galih juga mengangkat tubuh Rere hingga dalam gendongannya, dengan masih saling bergulat bibir Galih membawa Rere untuk masuk kedalam kamar kembali. Angin malam yang sedikit kencang sebagai saksi seperti apa keinginan Rere kali ini.
“Emm.. Kau sangat ahli, Galih. Aku ingin lagi..” Ucap Rere disaat Galih meletakkan tubuhnya diatas ranjang.
Dengan posisi Galih berada di atas tubuh Rere, pria itu sedikit mengangkat tubuhnya untuk membuka satu persatu kancing kemeja. Itu semua terus diperhatikan Rere, dari pria itu membuka kemeja hingga celana. Rere ingin membuka sendiri pakaiannya, tapi di hentikan oleh Galih.
“No, sayang. Jangan lakukan itu, aku yang akan melakukan semua itu untukmu. Kau tetap diam saja, nikmati segala bentuk pelayanan ku malam ini.” Ujar Galih, pria itu mengecup area leher Rere hingga wanita itu tidak dapat berkutik.
“Setidaknya kau tidak akan rugi membayarku nanti, bukankah begitu?” tanya Galih sembari meremas dua bongkahan milik Rere yang belum terjamah suaminya selama lima tahun tersebut.