Pesugihan Milik Istriku

Teguh membeku di tenpat setelah melihat iblis yang sangat menakutkan itu, apa lagi seumur hidup dia sama sekali tidak pernah melihat yang nama nya setan. maka ini adalah pengalaman pertama untuk dia, tentu saja semua tubuh jadi menggigil tidak karuan, jangan mau lari menyelamatkan diri agar tidak sampai di bunuh.

Mau berteriak sedikit saja lidah Teguh rasa nya kelu dan cuma terdiam dengan keringat dingin membasahi seluruh tubuh, begitu juga dengan Juragan ayam yang tadi kena hantam Bastian. dia terdiam dengan posisi setengah terbaring, menyaksikan iblis yang berkepala kuda dengan tubuh manusia. bagian gigi nya terlihat sangat runcing dan tajam, bila terkena gigit sedikit saja sudah pasti akan bocor tak tertolong.

"Hieeeekkk."

Iblis kuda meringkik sambil mengangkat kaki depan nya pertanda dia sedang marah besar, tak akan dua orang ini dapat ampunan. apa lagi mereka sudah berani berani nya ingin memperkosa gadis yang ia sukai, tinggal menunggu menit saja bagai mana nasib mereka.

"Lariiii." Teguh berteriak kencang saat sudah punya tenaga.

"T-tunggu aku, Teguh!" teriak Juragan ayam panik sendiri.

"Cepat lah, Gan! kita bisa mati di makan iblis itu." pekik Teguh yang sudah agak jauh.

"Bantu aku, kaki ku tidak bisa mau di pakai berdiri." pinta Juragan ayam yang memang lemas.

Namun Teguh tidak mau mempertaruhkan hidup nya demi Juragan satu ini, sudah cukup dia melakukan kesalahan karena mau menerima uang untuk membuat Sela celaka. lagi pula uang nya juga sudah ia kantongi, jadi Juragan mau mau atau pun hidup dia sudah tidak peduli lagi karena upah juga sudah di terima.

"Tidaaaaaaak!" Juragan ayam berteriak kencang saat iblis kuda mendatangi nya.

"Hieeeeekk, kau mencari masalah dengan ku!" iblis kuda menatap Juragan dengan tatapan marah.

"Teguh, tolong aku!" pekik Juragan beringsut mundur karena takut kena gigit.

"Berani kau ingin mencelakai calon istriku, kini kau harus jadi makanan untuk ku!" iblis kuda tak akan memberi ampun.

Kletaaaak, Kletaaaak.

"Aaaagkkk!" Juragan melolong tinggi karena kaki nya di kunyah tanpa ampun.

Teguh yang mendengar hal itu semakin kencang berlari menuju rumah nya karena dia harus bersembunyi agar iblis kuda tidak menemukan diri nya, takut sekali sekarang pemuda ini bila sampai nyawa nya memang akan lepas di ambil iblis kuda. tiba di rumah langsung masuk kamar dan bersembunyi, dengan keadaan tubuh menggigil karena ketakutan.

Sedangkan Juragan sudah tidak bisa apa apa lagi karena yang di makan iblis kuda sudah sampai tulang paha, hanya bisa merasakan sakit yang luar biasa dan juga takut yang tidak pernah ia rasakan sebelum nya. bila tadi dia masih bisa berteriak kencang, maka kali ini hanya merintih pelan.

"Sa...sakit...ampunnn...to..long ampuni akuhhh.." rintih Juragan.

"Lezat nya, aku makan banyak hari ini." gumam iblis kuda tak peduli dengan rasa sakit Juragan.

Bahkan sekarang dia mengincar bagian yang paling ia sukai, tidak lain dan tidak bukan adalah bagian kepala karena di dalam sana ada otak yang sangat lezat. Juragan sudah pasrah saja karena memang mau kabur juga tak akan mampu, tidak ada satu orang pun yang bisa menolong dia di sini sekarang.

"Aaaaaahkk!" teriakan terakhir dari mulut Juragan sebelum kepala nya pecah dan otak nya muncrat keluar.

Kraaauuukk, Kraaauuk.

Suara iblis kuda memakan tengkorak kepala bagai kan suara orang yang sedang makan kerupuk saja, dia menjilati habis dari otak sampai darah darah nya sekalian karena tidak rela bila sampai ada sisa. Juragan ayam haru mati dan dia gagal merasakan tubuh gadis muda yang cantik jelita itu, karena ternyata Sela adalah gadis yang sedang di incar oleh iblis kuda juga.

...****************...

"Teguh! kamu kenapa kok baru pulang sudah masuk kamar?" tanya Mbok Samini ketika melihat putra nya masuk kamar.

"Aku may istirahat dulu, Mbok." jawab Teguh dengan jantung tidak karuan sekali.

"Tadi loh belum cuci kaki kok ya sudah masuk dalam kamar, ini bekas lumpur nya di depan kamar." Mbok Samini hanya bisa geleng geleng kepala.

"Nanti saja cuci kaki nya, aku sedang tidak enak badan sekali! Mbok tutup saja semua pintu depan atau belakang, jangan sampai ada yang masuk." perintah Teguh.

Namun Mbok Samini tidak mendengarkan ucapan anak nya, karena dia merasa itu tidak perlu untuk di lakukan. siang hari begini mau menutup semua pintu, yang ada rumah mereka akan terasa sangat panas karena mereka sama sekali tidak punya kipas. maka orang tua ini membiarkan saja pintu terbuka, karena dia pun tidak sadar dengan bahaya yang mengancam.

"Mbok tak beli obat dulu untuk mu kalau memang demam." pamit Mbok Samini.

"Tidak usah, aku cuma mau istirahat saja dan tutup semua pintu!" sentak Teguh.

Mengira Ibu nya diam karena menuruti ucapan nya untuk diam, ternyata Teguh salah besar karena sekarang Mbok Samini harus di hadapkan oleh sesuatu yang sangat mengerikan sekali bentuk nya. tidak pernah ia melihat setan begini, baru ini dan dia cuma bisa diam melihat tetesan darah dari mulut iblis kuda.

Kletaaaak.

Kraaauk, Kraaaauk.

Braaak.

Tubuh Mbok Samini jatuh kelantai setelah kepala nya lepas dari bagian leher dan tubuh buntung seketika, sama sekali tidak sempat merintih atau pun menjerit karena yang di serang sudah bagian kepala duluan.

"Mbok!" Teguh agak terganggu mendengar suara seperti benda jatuh.

Cemas juga bila ternyata iblis kuda sampai mengejar diri nya sampai rumah, maka Teguh mau tak mau keluar dari kamar untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Braaaak.

Belum sempat Teguh membuka pintu kamar, pintu itu sudah duluan di hantam dengan kaki yang sangat luar biasa kuat nya. Teguh kaget bukan kepalang karena melihat pintu tersebut lepas dari engsel nya, yang lebih membuat kaget sosok yang sedang berdiri menatap nya dengan pandangan liar dan tajam.

"Matiiii.....kau sudah berani mengusik calon istriku!" geram iblis kuda.

"Pergi, ku mohon pergi dari sini!" teriak Teguh yang tidak punya jalan keluar.

"Hieeeekkk, enak sekali rasa nya kepala Ibu mu." seringai iblis kuda.

"Kau biadab, tolooooong!" Teguh berteriak kencang.

"Aku ingin merasakan otak mu juga, pasti lebih enak dari pada otak wanita tua ini." iblis kuda sudah mendekati Teguh.

Wuuusssh.

Kraaauk.

Gerakan yang sangat cepat dan memang Teguh sudah tidak bisa mau menghindar lagi karena tidak punya tempat mau menghindar, sekarang nyawa pun sudah lepas karena salah dia sendiri, padahal Sela juga baik pada dia, tapi dengan tega Teguh punya niat jahat.