NovelToon NovelToon
Cahaya Yang Tak Pernah Sampai

Cahaya Yang Tak Pernah Sampai

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Pembantu / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Trauma masa lalu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Jessi

Rara Maharani Putri, seorang wanita muda yang tumbuh dalam keluarga miskin dan penuh tekanan, hidup di bawah bayang-bayang ayahnya, Rendra Wijaya, yang keras dan egois. Rendra menjual Rara kepada seorang pengusaha kaya untuk melunasi utangnya, namun Rara melarikan diri dan bertemu dengan Bayu Aditya Kusuma, seorang pria muda yang ceria dan penuh semangat, yang menjadi cahaya dalam hidupnya yang gelap.

Namun Cahaya tersebut kembali hilang ketika rara bertemu Arga Dwijaya Kusuma kakak dari Bayu yang memiliki sifat dingin dan tertutup. Meskipun Arga tampak tak peduli pada dunia sekitarnya, sebuah kecelakaan yang melibatkan Rara mempertemukan mereka lebih dekat. Arga membawa Rara ke rumah sakit, dan meskipun sikapnya tetap dingin, mereka mulai saling memahami luka masing-masing.

Bagaimana kisah rara selanjutnya? yuk simak ceritanya 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Jessi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegelapan yang Tak Berujung

Hari-hari terasa begitu suram bagi Rara. Kehampaan menjadi teman setianya, menemaninya saat malam-malam yang panjang dan dingin. Setiap malam, Arga pergi entah ke mana tanpa memberitahu. Awalnya, Rara mencoba menanyakan kepergiannya, tetapi jawabannya selalu sama: dingin, penuh kebohongan, atau tidak dijawab sama sekali.

Ketika Arga pulang, keadaannya selalu memprihatinkan. Kadang-kadang ia mabuk berat, berjalan sempoyongan dengan bau alkohol yang menyengat. Kadang pula, kemejanya penuh dengan bercak darah yang mengering, meninggalkan banyak tanda tanya di benak Rara. Namun, malam-malam seperti itu selalu berakhir sama: Rara menjadi pelampiasan emosinya.

Saat Arga masuk ke kamar, tanpa kata, ia akan menarik Rara ke pelukannya. Tidak peduli bagaimana perasaan Rara, tidak peduli apa yang telah ia lakukan sebelumnya, Arga memaksa haknya sebagai seorang suami. Rara hanya bisa pasrah.

Kadang, di tengah rasa sakitnya, Rara bertanya pada dirinya sendiri: Kenapa aku tidak pergi? Tapi jawaban itu tak pernah ia temukan. Apakah ini cinta? Apakah cinta berarti menerima segalanya, bahkan sisi tergelap pasangan kita?

Pikiran itu menghantui Rara setiap hari. Ia melihat dirinya seperti terperangkap dalam sebuah lingkaran yang tak pernah berakhir. Dulu, ia berpikir meninggalkan rumah keluarganya yang penuh tekanan dan manipulasi adalah jawaban untuk kebebasannya. Namun kini, hidup bersama Arga terasa sama gelapnya, bahkan mungkin lebih buruk.

Hidup di keluarga Wijaya atau Kusuma, bagi Rara, hanyalah perpindahan dari satu jeruji ke jeruji lainnya. Ia masih terbelenggu, hanya saja kini rantainya lebih tidak terlihat.

Namun, di dalam dirinya, ada suara kecil yang terus berteriak. Suara yang mengatakan bahwa ia berhak untuk bahagia, bahwa ia berhak untuk dicintai tanpa rasa takut. Tapi suara itu terlalu lemah, terkubur oleh rasa cinta yang ia yakini masih ada untuk Arga, meskipun cinta itu kini penuh luka.

Malam itu, seperti biasa, Arga pulang dengan langkah berat. Bajunya kali ini sobek di beberapa bagian, dengan darah yang mulai mengering di lengannya. Tanpa berkata apa-apa, ia masuk ke kamar dan langsung menarik Rara ke pelukannya.

“Aku butuh kamu,” gumam Arga dengan suara rendah, matanya penuh kebingungan dan amarah yang tak terjelaskan.

Rara hanya bisa diam. Ia menatap langit-langit kamar sambil menahan air matanya. Dalam hati, ia bertanya sekali lagi: Sampai kapan aku harus seperti ini?

Tapi malam itu, seperti malam-malam sebelumnya, ia tetap diam. Menunggu hingga kegelapan ini, entah bagaimana, bisa membawa secercah cahaya.

Hari-hari Rara terasa seperti berada di tengah badai yang tenang. Meski sering menghadapi sisi gelap Arga, ada kalanya suaminya itu menunjukkan sisi yang berbeda—sisi yang lembut, hangat, dan penuh perhatian. Hal itu membuat Rara bingung, seolah-olah ia hidup dengan dua orang yang berbeda.

Di perusahaan, Arga adalah sosok yang kharismatik dan tegas. Ia dihormati oleh semua orang di bawahnya. Bahkan dalam rapat yang penuh tekanan, ia selalu mampu menyelesaikan segala permasalahan dengan kepala dingin. Bagi karyawannya, Arga adalah pemimpin yang bijaksana. Ia sering memuji kinerja mereka, memberi dukungan, dan memastikan setiap orang merasa dihargai.

Namun, ketika malam tiba, sisi lain dari Arga muncul. Dunia gelapnya menariknya ke dalam perangkap yang tidak bisa ia lepaskan. Di dunia itu, Arga adalah seseorang yang dingin, penuh perhitungan, dan tak ragu untuk mengambil keputusan kejam demi bertahan. Rara tahu dunia itu adalah bagian dari kehidupan Arga sebelum mereka menikah—sebuah masa lalu yang belum juga menjadi masa lalu.

Meski begitu, di antara dua sisi itu, ada momen-momen ketika Arga menjadi dirinya yang sebenarnya: pria yang penuh kasih sayang.

Pagi itu, setelah malam yang melelahkan, Rara terbangun dan mendapati Arga sedang duduk di tepi ranjang, memandangi wajahnya. Matanya yang biasanya tajam kini tampak melembut.

“Kenapa kamu melihatku seperti itu?” tanya Rara dengan suara serak.

Arga tersenyum tipis. “Karena aku merasa tenang saat melihatmu tidur. Kamu adalah satu-satunya hal yang membuatku ingin pulang.”

Rara terdiam. Kalimat itu sederhana, tetapi sarat makna. Di saat-saat seperti ini, ia melihat sisi Arga yang hangat, sisi yang mungkin hanya ia yang bisa melihat.

Namun, tak lama kemudian, telepon Arga berbunyi. Wajahnya langsung berubah. Dari lembut menjadi dingin, serius, seperti ada sesuatu yang mengalihkan seluruh pikirannya.

“Aku harus pergi,” katanya sambil berdiri, mengenakan jasnya dengan cepat.

Rara hanya bisa mengangguk. Ia sudah terbiasa dengan perubahan mendadak ini. Tapi hatinya tetap terasa berat.

Saat Arga berjalan keluar kamar, ia berhenti sejenak di pintu dan menoleh ke arah Rara. “Jangan lupa makan siang, ya,” katanya sebelum menghilang.

Rara duduk di tempat tidur, memandangi pintu yang tertutup. Ia tahu Arga mencintainya. Tapi cinta itu terjebak di antara dua dunia yang saling bertentangan. Satu dunia yang terang dan satu dunia yang gelap.

Dan Rara masih berjuang untuk menerima keduanya.

1
Tomat _ merah
semangat thor cerita nya bagus, mmpir juga ya ke cerita aku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Kelly Andrade
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Luna de queso🌙🧀
Bawa pergi dalam imajinasi. ✨
Queen: Semoga suka ya kak sama alur ceritanya 🤗🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!