Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
paviliun emas
Kemudian mereka pergi ke meja kediaman Patrick Hua bei ayah dari Hua Qia dan penguasa kota pelangi,
saat sampai di sana, terlihat Patrick Hua bei, Xiehua ibu Hua Qia, Hua cuan tetua pertama, Hua mo tetua kedua, sedang duduk dan tidak menyentuh makanan,
Pandangan Patrick Hua bei dan kedua tetua semakin hormat kepada Han Ma, karena mereka tahu kabar yang sedang hangat dibicarakan itu ulah dari Han Ma, karena ia sendiri yang mengatakan bahwa ia memiliki rencana untuk klan sin,
"salam Patrick, salam nyonya Xiehua, salam tetua," kata Han Ma sopan,
"duduk lah nak Han" kata Xiehua,
"baik nyonya," jawab Han Ma, kemudian Han Ma duduk di bangku yang kosong, dan Hua Qia duduk di sebelahnya,
"anak muda jaman sekarang" kata Patrick Hua bei dalam hati,
Beberapa saat kemudian acara makan pun selesai, Hua Qia dan ibunya membersihkan meja makan, kemudian Patrick mengajak Han Ma dan kedua tetua pergi ke ruang tamu kediaman Patrick,
"nak Han, untuk gedung yang nak Han ingin kan sudah mulai di bangun hari ini," kata Patrick Hua bei,
"berapa lama kira-kira waktu yang di butuhkan supaya selesai Patrick," kata Han Ma,
"dengan biaya sebanyak itu, kami memperkerjakan banyak sekali para tukang bangunan, besar kemungkinan dalam waktu satu Minggu bangunan tersebut akan siap pakai," kata Patrick Hua bei,
"tidak usah terburu-buru Patrick," jawab Han Ma,
"tuan muda, kami kira semakin cepat semakin baik" kata tetua kedua Hua mo,
"betul itu nak Han," kata tetua pertama Hua cuan
mendengar itu Han Ma hanya menganggukkan kepalanya,
"jadi nama apa yang akan nak Han berikan kepada restoran dan penginapan itu" tanya tetua pertama Hua cuan
"jika soal nama, sudah ada dalam pikiran ku tetua," jawab Han Ma,
"apa itu nak Han," kata Patrick Hua bei
"restoran dan penginapan itu akan aku beri nama liontin M," kata Han Ma yang sudah memikirkan nya di jauh hari, mungkin dengan itu ia bisa menemukan keberadaan orang tua nya,
Mendengar itu Patrick Hua bei dan tetua pertama Hua cuan mengerutkan keningnya,
"bagus itu namanya tuan muda," berbeda dengan ekspresi Patrick Hua bei dan tetua pertama Hua cuan, tetua kedua Hua mo langsung setuju dengan nama tersebut,
"dan juga tolong Carikan Koki terbaik satu orang saja, selebihnya rekrut warga kota pelangi yang tidak bisa berkultivasi, sedang yang bisa berkultivasi jadikan sebagai penjaga keamanan," kata Han Ma tegas dan berwibawa,
"baik nak Han" jawab Patrick Hua bei,
"baiklah jika begitu aku ingin jalan-jalan di kota pelangi ini," kata Han Ma,
"apakah tuan muda perlu pengawalan" kata tetua Mo,
"terima kasih tetua mo, aku bisa sendiri," jawab Han Ma sambil melangkah keluar dari rumah Patrick Hua Bei,
Saat keluar dari rumah Patrick Hua Bei, di depan pintu sudah menunggu seseorang gadis cantik, dengan tersenyum manis ditambah lesung Pipit nya, gadis itu berkata,
"mau ke mana Gege" kata Hua Qia sambil tersenyum, mendengar itu Han Ma menghela nafas panjang,
Tanpa sepatah kata, Han Ma pergi berlalu dan tidak memperdulikan Hua Qia,
Merasa dirinya tidak di perdulikan, bukan nya Hua Qia menyerah malah mengejar Han Ma,
"menarik, akan aku buat kamu jatuh hati pada ku" kata Hua Qia dalam hati,
"Gege tunggu" kata Hua Qia sambil berlari mengejar Han Ma, sedangkan Han Ma tidak berhenti dan terus melanjutkan langkah nya dengan santai,
Saat tiba di gerbang klan Hua, tangan Han Ma di gandeng oleh seseorang gadis,
"tidak usah pegang-pegang tangan," kata Han Ma kepada gadis di sebelah nya,
"ya baiklah," jawab Hua Qia sambil tersenyum manis, Han Ma hanya menggelengkan kepalanya,
Di perjalanan keliling kota, Hua Qia tidak bisa diam, ada saja yang di jelaskan oleh nya, mengenai kota pelangi ini, terkadang ada yang menyapanya dan di balas oleh Hua Qia dengan ramah,
Kehidupan di kota pelangi sangat baik, ini menandakan jika klan Hua berhasil membimbing kota pelangi,
"Gege ini bangunan paviliun emas, di mana bangunan ini menjual obat-obatan, seperti pil dan herbal," jelas Hua Qia,
Mendengar itu Han Ma tertarik dengan paviliun emas, melihat Han Ma tertarik dengan paviliun emas, Hua Qia melanjutkan langkah nya dengan bangunan yang lain,
"gadis aneh, jelaskan lebih lanjut paviliun emas ini," kata Han Ma, mendengar itu Hua Qia cemberut lantaran di panggil gadis aneh, tapi setelah itu ia tersenyum kembali,
"ku kira Gege bisu," kata Hua Qia, memang ia sengaja mengarah ke bangunan lain, supaya Han Ma mau bicara, lantaran Hua Qia melihat Han Ma tertarik dengan paviliun emas, dan jebakan Hua Qia pun berhasil,
"bangunan di sini hanyalah cabangnya, dan pusat dari paviliun emas berada di ibu kota Kerajaan," jelas Hua Qia,
"jadi paviliun emas milik raja," tanya Han Ma,
"bisa juga ia bisa juga tidak," jawab Hua Qia,
Mendengar itu Han Ma mengerutkan keningnya,
"kenapa begitu," tanya Han Ma
"paviliun emas di bangun oleh Kerajaan untuk di kelola oleh tabib istana, di tangan tabib istana bangunan paviliun emas di kembangkan dengan baik, dengan membuka cabang-cabang di seluruh kerajaan mao, dengan prestasi tersebut, kerajaan mao memberikan kelola penuh atas paviliun emas ke tangan tabib istana, atau bisa di katakan bahwa paviliun emas di pegang oleh dua orang, raja mao dan tabib istana," jelas Hua Qia,
Mendengar itu Han Ma menganggukkan kepalanya, seperti sedang berfikir sesuatu,
"berada di tingkat berapa tabib istana" tanya Han Ma,
"tabib istana, ia di juluki dengan sebutan master alkemis, dengar-dengar kabar bahwa tabib istana sekarang berada di bintang 🌟 1," kata Hua Qia
"berarti ia berada di tingkat master bintang 🌟 1" guman Han Ma dalam hati, Han tertarik untuk belajar alkemis, ia merasa sekarang suka dengan hal yang menantang,
di Kerajaan mao, alkemis tertinggi di miliki oleh tabib istana, yang berada di tingkat master bintang 🌟 1, ia mampu membuat pil tingkat 7 akhir dengan kualitas 30% kemurniannya, alkemis tingkat master itu sangat-sangat langka, bahkan bisa di hitung dengan satu tangan,
Nb :
Pil dibagi menjadi sebelas tingkatan,
Tingkat 1 - 9
setelah 9 itu berada di tingkat bumi dan langit
Setiap tingkatan di bagi menjadi tiga tahap,
# awal
# menengah
# akhir
Dengan kualitas 1% - 100%
Tingkat Aray formasi, alkemis dan penempa, di bagi menjadi 4 tingkat
#pemula
#ahli
#master
#grandmaster
Setiap tingkat menjadi 3 bintang 🌟,
Pil tingkat 1 menandakan ia alkemis tingkat pemula 🌟 1, pil tingkat 2 menandakan ia alkemis pemula 🌟 2, pil tingkat 4 menandakan ia alkemis tingkat ahli 🌟 1 dan seterusnya,
Apabila ia sudah bisa membuat pil tingkat 4 tahap akhir dengan kemurnian 90% maka ia akan bisa membuat pil tingkat 5 tahap awal dengan kemurnian 5% maka secara otomatis kemampuan alkemis nya menjadi naik dari alkemis tingkat ahli 🌟 1 menjadi alkemis ahli 🌟 2,
Itulah sebabnya mengapa alkemis menjadi sangat langka, karena untuk naik satu tahap saja membutuhkan waktu bertahun-tahun, apabila mendalami alkemis maka akan ketinggalan dalam kultivasi, akan tetapi kultivator menghormati alkemis, karena para alkemis yang menyediakan pil-pil yang di butuhkan kultivator,
"apa Gege tertarik untuk masuk ke dalam" tanya Hua Qia,
"boleh juga," jawab Han Ma,
kemudian mereka melangkah ke paviliun emas, di pintu masuk Han Ma melihat penjaga yang berada di tingkat ahli 🌟 9 awal,
"silahkan masuk tuan dan nona muda," kata penjaga tersebut,
Di dalam ruangan Han Ma melihat botol tersusun rapi, dengan beraneka ragam pil, dan kualitas nya tertulis di bawah botol, pil penyembuhan luka tingkat 1 tahap awal kualitas 80% hingga tingkat 5 tahap menengah kualitas 70%, dengan harga bermacam-macam, semakin tinggi tingkatan pil, semakin besar pula harganya,
Tatapan Han Ma tertuju pada pil penambah energi Qi, Han Ma merasa membutuhkan pil tersebut, tiba-tiba datang pelayan ke arah Han Ma,
"selamat datang di paviliun emas tuan muda tampan, ada yang bisa saya bantu," kata pelayan tersebut kepada Han Ma sambil mengedipkan matanya, ia tidak memperdulikan Hua Qia, karena ia terpesona akan ketampanan Han Ma,
Melihat itu dengan cepat Hua Qia menggenggam tangan Han Ma, dan berkata kepada pelayan tersebut,
"kami sedang melihat-lihat saja" jawab Hua Qia, Han Ma hanya diam memperhatikan mereka, melihat Hua Qia mengandeng tangan Han Ma, membuat wajah pelayan tersebut jadi lesu,
"yang di tanya siapa yang jawab siapa" kata pelan tersebut ketus,
"apa katamu" kata Hua Qia,
"aku tidak mengatakan apa-apa, mungkin telinga mu bermasalah," kata pelayan tersebut
"apa kata mu ha" kata Hua Qia mulai emosi,
"tuh kan bermasalah telinganya" kata pelayan tersebut, dan berkata kembali
"tuan tampan, lebih baik tuan tampan mencari wanita yang lain, wanita ini pendengaran nya bermasalah," kata pelayan tersebut,
"wanita sialan" kata Hua Qia dengan emosi, dan hendak menyerang wanita tersebut, akan tetapi tangan nya di tahan oleh Han Ma,
"lepas kan aku Gege, aku akan memberikan wanita sialan ini pelajaran," kata Hua Qia kepada Han Ma, dengan cepat Han Ma berkata,
"sudah lah Qia'er, lebih baik kita pulang saja" kata Han Ma, mendengar itu Hua Qia yang emosi menjadi tersenyum manis, lantaran Han Ma memanggil dirinya Qia'er di depan umum,
"hey wanita sialan, kali ini kamu selamat, lantaran suasana hatiku lagi baik," kata Hua Qia kepada pelayan tersebut, dan tangan nya di tarik oleh Han Ma keluar dari paviliun emas,
"ada apa Gege, kenapa Gege tidak memperbolehkan aku memberikan pelajaran kepada wanita tadi" tanya Hua Qia kepada Han Ma,
"aku hanya tidak mau menarik perhatian banyak orang," jawab Han Ma
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/