Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pedang Matahari Dan Pedang Bulan
Mata Fang Yuan berbinar-binar menatap Pedang yang mengeluarkan aura yang sangat panas itu, dia sudah tak sabar untuk memilikinya. Fang Yuan percaya diri bisa bersaing dengan para peserta lelang lainnya yang kebanyakan adalah perwakilan Klan besar dan keluarga Kekaisaran. Karena ia masih memiliki sisa satu juta keping emas pemberian Patriark Klan Fang—sedangkan untuk membayar Pill Duanzao tadi, ia menggunakan emas hasil penjualan rumahnya dan hasil sumbangan beberapa tetua.
Wanita cantik yang memandu acara lelang, langsung menyarungkan Pedang itu kembali ke sarung Pedang bermotif Naga Merah.
“Tuan-tuan ... ini adalah Pedang Matahari, yang ditempa dengan batu meteor, bijih besi terbaik dan Inti Siluman Naga dengan Roh beladiri Api, sedangkan Pedang disebelahnya adalah Pedang Bulan, yang ditempa dengan Biji besi terbaik dan Inti Siluman Naga dengan Roh beladiri Es, sehingga akan mengeluarkan hawa yang sangat dingin bila ditarik dari sarungnya; cocok untuk mereka yang memiliki Roh beladiri bertipe Es.”
“Aku harus mendapatkan Pedang kembar itu!” seru Pangeran ketiga dengan senyum lebar, ia menoleh ke arah peserta lain agar tidak mencari masalah dengannya.
“Maaf Pangeran!” sahut perwakilan Klan Gu. “Sebelumnya kami sudah mengalah beberapa kali dengan Pangeran. Namun, kali ini kami harus memiliki Pedang kembar itu, karena salah satu jenius beladiri dari Klan kami memiliki Roh beladiri ganda, yaitu Rubah Putih dengan aura Es-nya dan Phoenix dengan aura Api.” Perwakilan memberikan alasan kenapa mereka berani melawan otoritas tertinggi di Kekaisaran Xue.
Pangeran ketiga menatapnya dengan dingin dan ekspresi wajahnya sangat suram.
“Bisakah kita berhutang lebih dulu nanti dan kirim orang untuk meminta uang pada Kaisar,” bisik Pangeran ketiga pada Meimei.
Meimei menghela nafas dalam-dalam, ia geleng-geleng kepala. “Anda sudah tahu kalau otoritas Assosiasi Shangren sangat memegang tinggi aturannya. Ada barang dan bayar langsung serta jangan pernah berulah dengan mereka atau Anda akan kehilangan kesempatan memasuki Assosiasi Shangren selamanya, bahkan hingga keturunannya pun di larang memasuki Assosiasi Shangren seperti yang dialami oleh Kekaisaran Wei—Ratusan tahun yang lalu, Kaisarnya bersikap arogan pada Assosiasi Shangren, hingga sekarang mereka tak bisa bertransaksi dengan Assosiasi Shangren.”
Meimei memberikan peringatan pada Pangeran ketiga agar tak membuat Kekaisaran Xue kehilangan mitra dagang strategis mereka dengan hal konyolnya itu.
Pangeran ketiga mendengus, ia berharap para saingannya tidak memiliki uang sebanyak dirinya. Karena lelang kali ini cukup banyak barang yang berkualitas tinggi, sehingga semua peserta sudah berbelanja banyak, apalagi mereka mengira senjata kelas Mistik yang dimenangkan oleh perwakilan Klan Ling adalah barang lelang utama hari ini, ternyata dugaannya melesat—masih ada senjata kelas Surga, yang merupakan senjata idaman pegiat seni beladiri.
“Kami tak akan berlama-lama, kami akan membuka harga 500.000 keping emas!” Wanita pemandu acara lelang itu membuka harga.
“Sial mahal sekali!” keluh perwakilan Klang Ling sudah tak memiliki uang sebanyak itu, karena bertaruh besar pada senjata kelas Mistik sebelumnya.
“750.000!” seru perwakilan Klan Gu menaikkan harga tinggi, agar peserta lain berpikir dua kali untuk menawar kembali. Dia juga tersenyum puas saat melihat perwakilan Klan lain langsung memasang wajah masam, karena tak memiliki uang sebanyak itu. Namun, saat pandangannya tertuju pada Pangeran ketiga, senyumannya seketika menghilang; ternyata Pangeran ketiga masih memasang wajah tenang dengan sedikit senyum terpancar dari wajahnya. “Apa Pangeran sengaja melihat seberapa tinggi kami mampu menawar, saat tak ada yang menawar maka ia akan menutup tawaran terakhir,” gumam perwakilan Klan Gu khawatir.
“750.000 keping emas dari Klan Gu ... apakah ada tawaran lain lagi?” tanya wanita cantik pemandu acara lelang. Dia menatap sekeliling ruangan lelang dan tak ada yang mengangkat tangan lagi. “Kalau tidak ada maka ....”
Perwakilan Klan Gu sangat senang tak ada yang menawar, apalagi pemandu lelang akan mengetuk palu. Maka saat itu terjadi, Klan Gu lah yang berhak atas Pedang kembar itu—ia langsung membayangkan Patriark Klan Gu akan memujinya setinggi langit dan memberikannya bonus besar.
“800.000!” seru Pangeran ketiga dengan senyum mengejek menatap perwakilan Klan Gu yang terkejut mendengarnya.
“Sialan kau Pangeran!” umpat perwakilan Klan Gu dalam pikirannya. “890.000 keping emas!” Itu adalah uang terakhir yang ia miliki. Padahal rencananya ia akan membeli beberapa Pill Penempaan Tubuh setelah acara lelang selesai. Namun, demi mendapatkan Pedang kembar itu, ia rela menggunakan uang pribadinya.
Pangeran yakin itu adalah uang terakhir yang dimiliki oleh perwakilan Klan Gu, sedangkan ia masih memiliki 900.000 dan 20.000 keping emas, uang pribadinya.
“900.000!” sela Pangeran ketiga lagi-lagi tersenyum mengejek menatap Perwakilan Klan Gu.
“Waw, Klan Gu terlalu berani bersaing dengan Pangeran, apa ia tak takut Kekaisaran mempersulit mereka di masa depan?”
Bisik-bisik beberapa perwakilan Klan lain, yang tak mau berkonfrontasi dengan Pangeran ketiga.
Perwakilan Klan Gu mengepal tangannya, ia masih tak rela Pedang kembar itu jatuh pada pihak lain dan menatap perwakilan Klan Ling.
“Saudara! Bolehkah aku meminjam sisa emas yang kalian miliki. Tolonglah, ini demi hubungan pertunangan antara tuan muda kami dengan nona muda kalian.” Dia membujuk perwakilan Klan Ling dengan menekan hubungan kedua Klan.
“Maaf tuan, kami tak berani berkonfrontasi dengan Pangeran. Anda pasti sudah tahu, tak mudah menghadapi Kekaisaran. Bahkan takutnya di masa depan hubungan Klan Ling kami dengan kalian bisa putus, kalau Kekaisaran bertindak lebih jauh ....”
“Kalian!” Dia menunjuk wajah perwakilan Klan Ling. “Aku akan memberitahu Patriark kami atas apa yang terjadi hari ini,” gerutunya.
Perwakilan Klan Ling tak menjawab lagi, karena Klan Gu memang jauh lebih kuat dari mereka. Namun, berkonfrontasi dengan Pangeran sama saja menggali kubur sendiri.
“900.000 ... apalah masih ada yang lain?” Pemandu lelang menekankan lagi, sebelum ia mengetuk palu ditangannya.
“950.000!”
Tiba-tiba suara yang tidak mereka kenal membuat wajah Pangeran ketiga memerah dan melotot pada anak remaja 16 tahun duduk disebelahnya. Namun, ia tidak tahu dari Klan mana anak remaja itu, apalagi ia mengenakan penutup wajah dan bertopi Caping—sehingga makin sulit mencari tahu identitas Fang Yuan.
“Hei, adik!” sapa Meimei dengan senyum ramah. “Apakah Anda memiliki uang sebanyak itu? Anak remaja sepertimu jangan berbuat masalah dengan Assosiasi Shangren, nanti seluruh Klan-mu mengalami masalah besar.”
“Kalau tak ada yang menawar, tolong berikan padaku Pedang itu,” kata Fang Yuan tidak peduli dengan ucapannya, sehingga Meimei mengkerut kan keningnya—baru kali ini ada pria yang bersikap begitu padanya. Padahal ia adalah salah satu dari sepuluh wanita tercantik di ibukota.
“Hei, anak muda!” Perwakilan Klan Chu berseru pada Fang Yuan. “Buat apa kamu memiliki Pedang kembar itu, sementara Dantianmu rusak!” ejeknya.
Peserta lelang langsung terkejut mendengarnya dan ramai-ramai ikut mengutuk Fang Yuan, agar Pangeran ketiga terkesan pada mereka. Itu adalah teknik menjilat pada yang kuat dan sudah biasa dijumpai di mana saja.
Fang Yuan mendengus dingin, padahal ia tak memiliki masalah dengan mereka. Kenapa mereka tiba-tiba berkonfrontasi dengannya? Sungguh aneh sekali.
*
*
*
catatan author: Fang Yuan hanya bisa update satu chapter satu hari, karena sulit membagi waktu dengan novel lain juga——saya hanya menulis novel di waktu senggang saja, karena menulis novel bukan pekerjaan utama saya, cuma menyalurkan kehaluan author saja 😁🤭 Namun, bila ada cuannya mungkin beda ceritanya.😁😁🤭
aneh nih otor nya..
salah mulu ngitungnya
jaman asu ra enak kok ada air mineral...
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/