NovelToon NovelToon
Young Mistress

Young Mistress

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:41.8k
Nilai: 5
Nama Author: lukalama

Stella yang baru berusia 20 tahun dinikahkan oleh kedua orangtuanya untuk membayar hutang, ia pun langsung setuju karena melihat calon suami yang masih muda ganteng, terlihat baik, dan kaya raya.

Awalnya Steven menikahi Stella sebagai syarat untuk mendapatkan suntikan dana dari ayahnya, menganggap pernikahan tanpa cinta dapat dijalani tanpa ketertarikan. Namun siapa sangka istrinya begitu cantik dan mempesona, membuat jiwa perjaka Steven meronta-ronta minta jatah pada istri mudanya.

Waktu berlalu Mereka berdua saling jatuh cinta, hingga tidak ingin terpisahkan, namun naas kebahagiaan pernikahan yang baru dijalani, harus berakhir dengan penuh air mata.

Apakah mereka bisa bersatu kembali setelah bercerai ?? Apa Stella akan tetap setia pada suaminya yang kedua?? atau malah tergoda selingkuh dengan mantan suaminya...~


Yukss...~ baca kisah pasutri yang sangat membagongkan 🫠

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lukalama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Persiapan Pernikahan Kilat

Satu hari telah berlalu sejak mendaftar pernikahan mereka di KUA.

Pagi ini Stella sedang berdandan dengan terburu-buru di meja rias kamarnya, karena Steven akan segera menjemputnya untuk memilih gaun pengantin, sembilan hari lagi ia akan segera menikah.

"Stella...~, Steven udah datang tuh..." seru Widya sembari masuk ke kamar anaknya.

"Mama... tolong bantu Stella catok rambut dong.." ujar Stella dengan panik, sambil masih berdandan

"Kamu sih mama bangunin dari tadi gak mau bangun-bangun.." keluh Widya, sudah dua jam yang lalu ia membangunkan Stella, tapi tetap saja anak gadisnya membenamkan diri kedalam selimut

Semalam Stella susah tidur, karena masih tidak percaya, baru pertama kali bertemu Steven, dan langsung diajak ke KUA, Stella jadi merasa ragu karena pernikahan ini dilakukan secara kilat dan terlalu terburu-buru.

Belum lagi ia belum benar-benar mengenal Steven, sifat-sifatnya, keluarganya, makanan kesukaan, dan lain-lain.

"Ma...mama gak ngerasa aneh, kok mas Steven mau cepat-cepat nikah sama aku, padahal baru kenalan kemarin..." ujar Stella sambil memandangi dirinya di cermin, dibandingkan wanita lain atau teman-temannya sebayanya, Stella paling tidak pandai bersolek, dandanannya selalu sederhana, gaya pakaiannya juga casual.

"Entahlah.., mama pun tidak tahu, dan tidak berani tanya juga, toh kita sangat butuh dana darinya, mungkin saja orang tua Steven sangat menginginkan cucu, calon suamimu juga sudah berumur 30 tahun, jadi gak heran dong kalau Steven dituntut untuk segera punya anak.." ujar Widya menebak-nebak

"Hmm...iya juga sih.." ujar Stella, pendapatan ibunya memang bisa ia terima

"Cekrek..." Stella keluar dari kamar, dengan dandanan yang sudah rapi

Terlihat Steven sedang duduk santai di ruang tamu sambil sibuk dengan Hp-nya, walaupun dandanan casual tetap saja terlihat sangat tampan.

"Ma...maaf sudah membuat kamu menunggu.." ujar Stella merasa tidak enak, karena telat bangun

Mata Steven langsung menatap Stella di depannya, walaupun memakai pakaian sederhana dan biasa, Stella tetap saja terlihat cantik, "Kalau ke salon pasti tambah cantik dari ini..." batin Steven, sambil tersenyum tipis

"Gak masalah, ayo kita segera berangkat~" ujar Steven langsung beranjak dari atas sofa

Mereka berdua berpamitan dahulu ke Widya, lalu segera berangkat menuju butik ternama.

Sesampainya di butik.

"Coba kamu berputar sedikit ke kanan" ujar Steven, matanya terus memerhatikan calon istrinya dalam balutan gaun pengantin

Ini sudah gaun kelima kalinya Stella mencoba dress, ia sangat kelelahan, wajahnya tampak murung.

"Be..begini..." Stella mencoba berputar pelan-pelan, rok gaun pengantinnya sangat berat, dari tadi ia terkaget-kaget melihat harga gaun-gaun yang ia coba, sangatlah mahal sampai dua digit, Stella jadi takut kalau-kalau ia tanpa sengaja merusak gaunnya

"Hmm.., kayak ada yang kurang deh.." Steven belum merasa puas melihat penampilan Stella dengan gaun pengantinnya

"Mba tolong ambilkan gaun yang body fit sama bentuk tubuhnya dia, saya rasa rok yang terlalu lebar dan besar, kurang cocok sama calonku" perintah Steven kepada pelayan di butik

"Baik pak.."

"Hah...~" Stella hanya bisa menghela nafas, ia sudah lelah kenapa belum selesai juga..., harus berganti-ganti gaun lagi, padahal semua gaun tampak bagus saat ia pakai, dan juga tampak sangat mahal untuk di pakai selama satu hari saja

Tidak lama, dua mbak pelayan toko datang, membawakan gaun keluaran terbaru, modelnya nampak lebih sederhana dari pada gaun-gaun sebelumnya, namun harganya amat sangat mahal dibandingkan yang lain.

"Iiiiihhh...!!" pekik Stella saat melihat harganya, kulitnya langsung merinding serasa melihat penampakan yang belum pernah ia lihat

"Prok....prok...prok..." Steven bertepuk tangan, saat melihat Stella memakainya, wajahnya tersenyum berseri-seri seperti sedang melihat sebuah lukisan yang indah di pameran

"Wow yang ini, yang sangat cocok, kamu lebih cantik saat pakai gaun ini..." ujar Steven menyeringai, sambil memberikan jempol

"...." Stella yang sudah lelah hanya bisa pasrah, dirinya disuruh mencoba enam gaun pengantin, untung saja gaun yang keenam ini langsung sesuai selera calon suaminya

"Aku gak suka belahan dadanya rendah banget" ujar Stella, saat ia melihat dirinya di cermin, bagian lehernya amat rendah, menunjukan belahan dadanya, Stella merasa tidak nyaman memakainya

Tapi Steven tidak peduli dan malah cepat-cepat berjalan menuju kasir, sedangkan Stella ditinggal begitu saja, dalam balutan gaun pengantin, seketika hati Stella terasa perih, ia merasa kecewa melihat sikap acuh tak acuh Steven.

"Apa sih.. yang mau diharapkan, namanya juga baru kenal satu hari" gumam Stella, sambil berganti pakaian, mencoba berpikir positif agar menenangkan hatinya yang sedih

Mereka masuk ke dalam Mobil, lalu pergi ke mall untuk berbelanja aksesoris lainnya, lalu pergi untuk makan malam di salah satu resto.

"Oke gaun pengantin udah, sepatu, aksesoris perhiasan, cincin kawin juga sudah" gumam Steven sambil melihat daftar persiapan pernikahan kilat

Stella hanya bisa duduk diam, sambil melihat calon suaminya yang sedang sibuk sendiri, entah kenapa Steven tidak menanyakan apapun atau minta pendapat Stella sama sekali, sambil merasa kesal Stella makan dengan lahap, tidak peduli lagi, hanya berharap cepat pulang dan segera istirahat untuk kegiatan besok.

________

"Brrmm...brrmmm...." Setalah menurunkan Stella di depan rumahnya, mobil Steven langsung tancap gas

"Kok dia gak mau turun dulu sih" keluh Stella, merasa kesal melihat sikap calon suaminya yang semaunya sendiri

"Sayang kamu udah pulang..~, lah kok... nak Steven kok gak mampir dulu ke dalam...." ujar Widya yang menyambut kepulangan Stella

"Sibuk ma, katanya gak ada waktu buat mampir" ujar Stella dengan nada datar dan muka bete

"Bruk...~" Ia merebahkan tubuhnya diatas sofa, walaupun semuanya disiapkan oleh Steven, namun Stella tetap merasa lelah, lelah melihat sikap calon suaminya yang semaunya sendiri tanpa melibatkan dirinya

"Sono... nikah aja lu sendiri, toh... apa-apa sukanya sendiri... uugghh...!!" gumam Stella yang kesal

"Ooh iya..Stella sayang, tadi siang baru saja datang satu kardus undangan pernikahan kalian, kalau ada waktu kamu tuliskan nama-nama teman kamu dan alamat rumah mereka ya, nanti mama dan papa yang akan antarkan undangan nya, kamu fokus saja lakukan persiapan nikah" ujar Widya dengan wajah berseri-seri, sebentar lagi bakalan dapat mantu orang kaya, ia pun bersenandung di dapur

"Iya...ma..." ujar Stella dengan lesu, walaupun masih merasa kesal karena sikap Steven yang seenaknya, tapi ketika melihat wajah ibunya yang berseri-seri, Stella jadi merasa lega. Walaupun dalam hatinya ia terus mengeluh, namun ia tidak akan membatalkan pernikahan ini, toh memang keluarganya sedang terhimpit masalah ekonomi karena perusahaan ayahnya memiliki banyak hutang, Stella merasa masih bisa bersabar menghadapi sikap Steven yang suka seenaknya, yang terpenting keluarganya bisa bahagia dan tidak stress lagi karena masalah ekonomi, pendidikan adiknya pun bisa terjamin.

_________

Hari demi hari telah berlalu, semua persiapan pernikahan sudah dilakukan dengan matang, walaupun tidak mengundang banyak tamu namun acaranya akan diadakan di gedung hotel yang mewah. Seluruh anggota keluarga ayah dan ibunya yang dari luar kota juga akan turut hadir besok.

"Hah...~" Stella menghela nafas, sambil memandangi langit-langit kamarnya, dua koper dan satu dus barang-barangnya sudah siap untuk dikirim besok ke rumah Steven

"Uuhh..." gumam Stella deg-degan, karena besok sudah hari pernikahannya, ia terus kepikiran dan membayangkannya diusianya yang ke 20 tahun ini, sudah jadi nyonya dari seorang CEO yang muda dan tampan

"Hehe..." Stella terkekeh, membayangkan sebentar lagi ia akan hidup enak dan senang-senang dengan uang suaminya setiap hari, belum lagi mulai besok ia bisa memamerkan kemewahan di status media sosial miliknya, selama tiga tahun ini Stella hanya bisa menghela nafas, karena tidak bisa seperti para teman-temannya yang bisa jalan-jalan ke luar negeri, lalu foto-foto menggunakan tas branded

"Tok..tok..tok..tok.."

"Iya masuk.." ujar Stella sambil rebahan

"Astaga anak gadis, mana boleh duduk kayak gitu, tutup kaki kamu...!!" pekik Widya berkacak pinggang, melihat gaya rebahan anak gadisnya yang gak tau malu

Stella langsung nurut, merapatkan kedua kakinya.

"Mama kenapa malam-malam datang kemari..??" tanya Stella, jarang sekali ibunya menemui Stella malam-malam

"Mama cuma mau ajarkan kamu" ujar Widya menyeringai sambil duduk di samping ranjang tidur Stella

"Ajarin apa..??"

"Tips and Trik malam pengantin.." bisik Widya

"Aaggh mama...!!!" teriak Stella langsung menutup kedua telinganya

"Kamu malu-malu begitu dong, udah tugas kamu melayani suami di ranjang, jangan buat suamimu kecewa besok...." ujar Widya berkacak pinggang

"Tapi Stella belum siap ma..., dari kemarin juga gak kepikiran soal itu..." keluh Stella, memang dari kemarin ia hanya sibuk pergi ke salon dan memikirkan hidupnya yang akan segera berubah menjadi lebih baik

"Kalaupun gak kepikiran, tetap aja besok kamu bakalan melakukan malam pertama dengan suamimu..." ujar Widya, geleng-geleng melihat anak gadisnya ini

"I...iya sih.." ujar Stella dengan wajah malu-malu, kata-kata ibunya benar, selama ini memang dirinya tidak pernah mencari tahu soal begituan

"Sini biar mama kasih tau kamu.." ujar Widya, menyuruh Stella beranjak dari atas ranjang

Stella pun terpaksa menerima kelas malam dadakan dari sang ibu yang sudah pengalaman, sambil duduk di kursi meja rias Stella memperhatikan ibunya, yang sedang bergaya di atas ranjang tidurnya.

Malam itu, Stella benar-benar serasa sedang melihat dunia lain, Widya dengan semangat mencontohkan berbagai gaya posisi tubuh saat bercinta, di depan anak gadisnya yang masih polos.

Bersambung ~

...****************...

1
Anita Jenius
5 like + 2 /Rose/buatmu.
semangat berkarya terus ya.
Luka Ingin Mencintai: terimakasih banyak kak Anita /Pray/, besok saya mampir full
total 1 replies
Anita Jenius
mampir bawa 1/Rose/ buatmu. semangat ya
Anita Jenius
Semakin seru ceritanya.
5 like + 2/Rose/buatmu ya
Luka Ingin Mencintai: thank you kk /Pray/
total 1 replies
Anita Jenius
Wah.. makin seru ceritanya.
5 like + 2 /Rose/buatmu. semangat ya
Luka Ingin Mencintai: makasih kk, kasih sy bintang juga dong kak /Grin//Pray/
total 1 replies
Anita Jenius
lanjut..
/Rose//Rose/buatmu
Luka Ingin Mencintai: thank you kk 😁🙏
total 1 replies
Anita Jenius
1/Rose/buatmu
Anita Jenius
Wah.. ada yg mau merebut Kevin nih..
Anita Jenius
mulai terbuka semuanya. lanjut thor
Anita Jenius
1 /Rose/buatmu.
Luka Ingin Mencintai: trimakasih kak /Grin/
total 1 replies
Anita Jenius
makin seru ceritanya lanjut kak
Luka Ingin Mencintai: thank you kak /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Anita Jenius
2 iklan buatmu
Anita Jenius
2/Rose/buatmu. semangat ya
Luka Ingin Mencintai: terimakasih banyak kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
5 like + 2 /Rose/buatmu.
ceritanya smakin menarik.
Luka Ingin Mencintai: terimakasih kk🫰🫰🫰
total 1 replies
Febry
gak bisa berdiri mana bisa dpt bule mas...
Febry
keharmonisan yg palsu
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
karya yg menghibur bikin emosi naik turun sekaligus ngakak...🤣🤣👍
Luka Ingin Mencintai: terimakasih banyak kk sudah menilai 🫰🫰🫰🙏🙏🙏
total 1 replies
Teteh Lia
terimakasih banyak untuk cerita menarik ini kak... 🙏
Luka Ingin Mencintai: sami-sami terimakasih juga sudah mengikuti sampai ke akhir 🥹 🥹 🥹
total 1 replies
Teteh Lia
endingnya membahagiakan kak.
cara menulis Kaka juga rapih banget. 👍 aq sampai insecure sendiri lho kak kalau liat tulisan Kaka yang serapih ini. berbeda jauh sama aq yang masih remehan .
Luka Ingin Mencintai: punya kk juga bagus kok 👍 cerita menarik saya suka juga karya teteh, sy malah sering insecure karena masih suka banyak banyak menemukan typo 😅
total 1 replies
Teteh Lia
like dan komen memang jadi motivasi banget dalam menulis. aq juga merasakan banget itu kak.
Luka Ingin Mencintai: betul..., walaupun retensi buruk, masih tetap bisa termotivasi sama para pembaca yang mau aktif 🥹🙏
total 1 replies
Teteh Lia
terimakasih untuk tetap melanjutkan novel ini sampai selesai kak. 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!